Zahra...

Di hari pertamanya bekerja.

Pagi pagi sekali Fatimah diantar Rini pergi menuju kamar Nona Zahra, karena kalau tidak diantar mungkin dia bisa tersesat atau bahkan salah masuk kamar mengingat besarnya rumah itu.

Sesampainya di kamar Nona Zahra, Fatimah melihat kamar khas anak perempuan bernuansa pink dan dipenuhi dengan boneka dan mainan2 yang sangat amat banyak.

Sembari menunggu nona Zahra bangun, Fatimah membereskan mainan dan boneka yang berserakan di lantai dengan sangat hati hati, dia tak ingin membuat nonanya terbangun, walau jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, tak lama ada seseorang yang memasuki pintu kamar itu.

"Nak Fatimah sudah disini rupanya, Zahra belum bangun ya ?" Tanya nenek samobil berjalan mendekati tempat tidur cucunya.

"Semalam dia habis main dengan ayahnya sampai larut malam, karena itu mungkin Zahra akan bangun agak siang sekarang " Jelas nenek sambil terus menatap wajah cucunya.

Fatimah melihat bahwasanya nenek amat sangat menyayangi cucunya buyutnya ini.

Fatimah menatap nenek lekat.

Nenek yang sudah berumur diatas 80 tahun ini masih kelihatan bugar untuk seusianya, masih bisa berjalan walaupun kadang ada tongkat yang membantunya, terlihat raut muka penuh kasih sayang dan teduh saat orang memandangnya, hal itu diakui oleh semua pegawai, bahwa tak sekalipun nenek memarahi mereka, nenek sangat menyayangi semua pegawainya, semua dianggapnya saudara.

Karena itu semua pegawai amat sangat hormat dan menyayangi nenek. Walaupun baru, tapi Fatimah sudah bisa merasakan kasih sayangnya, dan itu membuatnya semakin betah bekerja disini.

"Kamu sudah hubungi kakek kamu nak, segera hubungi beliau agar beliau tidak cemas memikirkan kamu, katakan padanya kalau kamu sudah bekerja dan tinggal di tempat yang aman " Kata nenek seraya menatap lembut kearah Fatimah

"Sudah Nek " jawab Fatimah pelan

Perlahan nenek mencoba untuk duduk ditepi kasur cucunya yang masih terlelap tidur, lalu dia memberi isyarat agar Fatimah duduk juga disampingnya, segera Fatimah menuruti kehendak nenek.

"Nenek sangat mengerti perasaan kakekmu, karena itulah yang nenek rasakan sekarang " Kata nenek dengan lirihnya.

"Nenek sudah tua, tapi nenek belum tenang kalau Allah memanggil nenek tapi Zahra belum mempunyai seorang Ibu yang tulus mencintai dan menyayanginya "Ucap nenek masih dengan nada yang lirih.

Fatimah memandangi wajah nenek, melihat kelopak matanya yang sudah penuh dengan genangan air mata.

"Nenek, kita tak akan pernah tahu rencana Allah kedepannya, mari kita berhusnudzon kepada-Nya, yakin bahwa segala ketentuan Allah yang terbaik bagi umatNya " Kata Fatimah mencoba menghibur.

Nenek memandangi wajah Fatimah dan tersenyum, kedua tangan nenek memegang tangan Fatimah dengan lembut.

"Kamu benar nak, Astagfirullah, kenapa nenek mendahului ketentuan Allah" Kata nenek sambil mengusap dada.

Fatimah tersenyum.

Tak lama seseorang memasuki pintu kamar, seorang laki laki yang tampan dengan setelan jasnya, masuk dan berjalan menghampiri mereka berdua. Fatimah melihat lelaki itu sekilas, walaupun baru pertama melihatnya, Fatimah tahu kalau pria itu adalah majikannya, ayah dari Zahra, tuan Aditya.

Aditya menghampiri nenek dan memeluknya.

"Zahra belum bangun ya nek " Tanya Aditya sambil memeluk nenek kesayangannya.

"Belum nak, kamu sudah mau berangkat kerja, sudah sarapan ?" Tanya nenek.

"Sarapan di kantor saja nek, hari ini ada meeting " Jawabnya sambil melepas pelukannya dan langsung membungkuk mencium puteri kesayangannya, yang masih tertidur lelap dengan pelan.

"Oh iya nak, ini pengasuh baru Zahra, yang semalam nenek ceritakan " Kata nenek sambil menunjuk kearah Fatimah.

Aditya cuma melirik sekilas ke arah Fatimah.

"Iya nek, aku berangkat kerja dulu ya, hari ini nenek dirumah saja, istirahat yang banyak dan jangan lupa semua obatnya diminum, karena sudah ada pengasuh baru Zahra jadi nenek harus banyak istirahat, jangan kecapean " Kata Aditya sambil mencium kening nenek dan berlalu pergi.

Walaupun hanya sekilas karena Fatimah terus menundukkan kepalanya karena tidak berani memandang wajah tuannya, tetapi Fatimah dapat merasakan kasih sayang yang begitu besar diantara keduanya. Kasih sayang yang sama yang dia rasakan kepada kakeknya.

Tak lama kemudian Fatimah melihat Zahra terbangun, dan segera Fatimah menghampirinya.

Ternyata tak butuh waktu lama keduanya untuk bisa akrab satu sama lain.

Sikap Zahra yang aktif dan periang tapi kadang cengeng dan suka merajuk membuat Fatimah harus bener bener sabar kepadanya, karena kepribadian Fatimah yang lembut penuh kesabaran dan penuh kasih sayang membuat Zahra begitu cepat menerima Fatimah sebagai pengasuh barunya.

Melihat hal itu nenek sangat senang sekali, dia merasa tidak salah mengajak Fatimah kesini dan mempekerjakannya sebagai pengasuh Zahra.

Nenek bisa lega dan tenang meninggalkan Zahra dan Fatimah, karena nenek tahu Fatimah begitu tulus merawat Zahra.

Nenek bisa merasakan ada hal istimewa dalam diri Fatimah, gadis itu seperti berlian diantara bebatuan.

Kerudung dan pakaian yang menutup auratnya menambah sempurna penampilannya.

Tatapan matanya yang teduh dan syahdu, ditambah senyum manis yang selalu terukir di bibir tipisnya yang merah merona alami menambah kecantikan walaupun tanpa riasan makeup. Postur tubuh yang begitu ideal tidak gemuk tidak juga kurus menyempurnakan semuanya.

Setiap orang yang melihatnya akan betah berlama-lama memandang wajah cantiknya.

Wajar pikir sang nenek kalau banyak laki laki tergila gila padanya dan tentu saja Juragan tanah itu.

Suara Fatimah yang lemah lembut terdengar sangat menyejukkan hati siapa saja yang mendengarnya.

Begitu juga Zahra, dia akan selalu menuruti semua perkataan pengasuhnya itu. Keduanya sangatlah akrab sehingga membuat para pegawai lain terheran heran melihatnya, biasanya butuh waktu sebulan lebih untuk bisa membuat Nona Zahra menerima pengasuh baru.

Biasanya Zahra akan menolak dan tidak mau dilayani pengasuh barunya, hanya kepada neneknya dan beberapa pembantu yang sudah lama saja Zahra mau bermain.

Kehadiran Fatimah menambah suasana baru di rumah mewah dan megah itu, suara tertawa Zahra yang sedang bermain bersama Fatimah dan beberapa pegawai yang lain selalu terdengar sepanjang waktu.Tak lagi terdengar suara tangisan dan jeritan tanda dia sedang marah, karena dengan lemah lembut dan penuh kesabaran Fatimah dapat segera meredam sikap nakal dan manja Zahra.

Biasanya Kalau sudah marah Zahra bisa mengamuk dan menangis sejadi-jadinya, tidak ada yang dapat meredam dan menghentikan tangisannya walaupun itu papa dan neneknya sekalipun.

Yang hanya bisa dilakukan adalah menuruti semua kemauannya.

Itu bisa dimaklumi karena semua orang amat sangat memanjakan Zahra terlebih ayahnya, Aditya. Semua kemauan dan kehendak sang anak ibarat perintah dari raja untuk baginya, semua pasti dituruti.

Aditya berpikir dengan menuruti kemauannya dan memanjakan anaknya adalah cara satu satunya untuk menebus kehilangan sosok ibu dalam diri anaknya.

Terkadang nenek sering mengingatkan Aditya untuk jangan terlalu memanjakan secara berlebihan putrinya itu. Nenek takut nanti cucunya itu tumbuh menjadi anak yang manja dan tidak mandiri, dan tentu saja dia mendengar semua nasihat neneknya, terkadang Aditya bersikap tegas terhadap Zahra, tapi hatinya akan luluh seketika mendengar rengekan kecil putrinya.

Tak jarang ketika Aditya dikantor, neneknya tiba tiba menelepon dirinya dan mengadu kalau Zahra sedang mengamuk dan menangis tidak berhenti-henti, apapun yang sedang dilakukannya di kantor sudah pasti Aditya akan langsung pulang dan mencoba membujuk putri kesayangannya, segala cara dilakukan misalnya mengajaknya langsung ke mall dan pergi ke toko mainan favorit nya untuk berbelanja mainan.

Hal ini sudah biasa bagi Aditya, tidak pernah dia sekalipun kesal atau bahkan marah. Akan dilayaninya Puteri kesayangannya walaupun gara gara Zahra pekerjaannya ditinggalkan, meeting dibatalkan, dan membuat sekretarisnya kelimpungan.

Baginya putrinya adalah segala-galanya. Walaupun pekerjaannya menjadi berantakan hal itu tidak masalah baginya asal puterinya bahagia.

Terpopuler

Comments

Nana Mardiana

Nana Mardiana

ceritanya bagus banget

2024-01-01

0

Mah Alyssa

Mah Alyssa

aduh nyesl baru tau cerita ini

2023-05-23

0

Noer Soleha

Noer Soleha

Alhamdulillah Fatimah bisa mengasuh Zahra dengan baik dan telaten

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Sampai di kota Besar..
2 Zahra...
3 Sherly...
4 Gadis Istimewa..
5 Jalan jalan..
6 Kakek..
7 Perasaan Aneh..
8 Kedatangan seseorang..
9 Cemburu..
10 Sakit..
11 Rindu..
12 Lamaran Angga..
13 Kabar Buruk..
14 Menikah
15 Kepergian Kakek.
16 Kembali ke Kota..
17 Cerita Nenek..
18 Melepas Rindu..
19 Pengumuman Besar..
20 Tidur Sekamar..
21 Benih Cinta..
22 Belum Siap..
23 Perhatian...
24 Resepsi..
25 Bulan Madu..
26 Curahan Hati
27 Lingerie 4 Hari..
28 Ketakutan Nenek..
29 Isi Baterai..
30 Paman..
31 Gugatan..
32 Dendam Sherly..
33 Bertemu..
34 Sidang..
35 Zahra dan Sherly
36 Marah..
37 Putusan Sidang..
38 Awal kemenangan..
39 Jebakan Sherly
40 Kesetiaan Aditya..
41 Kemenangan..
42 Salah paham..
43 Bodyguard..
44 Obat itu lagi...
45 Rayuan Sherly..
46 Romi dan Ayu..
47 Romi dan Ayu 2..
48 Ayu dan Zahra..
49 Ayu dan Zahra 2..
50 Ayu dan Zahra 3..
51 Aksi Romi..
52 Ayu dan Zahra kembali..
53 Margareth..
54 Kehamilan Fatimah..
55 Ayu dan Margareth..
56 Acara syukuran..
57 Terbongkar..
58 Terpisah Benua
59 Memilih Romi..
60 Pernikahan
61 Lingerie Ayu..
62 Permintaan Maaf Sherly..
63 Teman Lama..
64 Cindy...
65 Cindy 2..
66 Cindy 3
67 Kepergian Fatimah..
68 Sherly dan Cindy..
69 Penyesalan..
70 Kemarahan Angga..
71 Kesedihan..
72 Pendarahan..
73 Rumah sakit..
74 Berbaikan..
75 Kepergian Nenek..
76 Pembalasan Aditya..
77 Pertanyaan Zahra..
78 Sherly Memohon
79 Pekerjaan Untuk Sherly..
80 Foto..
81 Tamu tak diundang..
82 Nita..
83 Nita 2..
84 Kehamilan Ayu
85 Kekacauan di Sekolah..
86 Ngidam Ayu..
87 Orang tua Cindy..
88 Mendatangi Cindy..
89 Klub Malam
90 Undangan Teman
91 Pembalasan para Isteri..
92 Viral..
93 Fatimah Az-Zahra..
94 Rem..
95 Laki laki Misterius
96 Tembakan..
97 DNA..
98 Doni..
99 Penjara..
100 Hasil Tes..
101 Melahirkan..
102 Baby Zidane..
103 Aqiqah..
104 Ali dan Firman..
105 Masih Cemburu..
106 Berbuka Puasa..
107 Nyonya Handoko..
108 Annisa..
109 Clara..
110 Kritis..
111 Pertemuan..
112 Fakta Terungkap...
113 Operasi..
114 Tinggal Bersama..
115 Berhijab..
116 Penyesalan Paman..
117 Nadya..
118 Saham..
119 Gagal..
120 Reunian..
121 Kartu Keluarga..
122 Linda..
123 Tamparan Keras..
124 Tamparan Keras 2..
125 Fitnah..
126 Fakta..
127 Tak Berubah..
128 Pelampiasan..
129 Lisa..
130 Permintaan Maaf Nadya..
131 Jodoh Clara..
132 Klub Lagi..?
133 Bayu..
134 Angga..
135 Clara dan Angga..
136 Boneka Zahra..
137 Melaporkan..
138 Kemarahan Handoko..
139 Dikeroyok....
140 Ternyata..
141 Adik Angga..
142 Air Mata Nadya ...
143 Air Mata Nadya 2..
144 Ayu Melahirkan
145 Perkelahian..
146 Klinik..
147 Villa..
148 Live Streaming..
149 Extra Part : Clara dan Angga..
150 Extra Part : Clara dan Angga..
151 Extra Part : Clara dan Angga..
152 Extra Part : Clara dan Angga..
153 Extra Part : Clara dan Angga..
154 Extra Part : Clara dan Angga..
155 Extra Part : Clara dan Angga..
156 Extra Part : Annisa dan Handoko..
157 Extra Part : Camelia..
158 Extra Part : Camelia..
159 Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160 Extra Part : Bulan Madu..
161 Extra Part : Zahra..
162 Extra Part : Zahra..
163 Extra Part : Zahra..
164 Extra Part : Zahra..
165 Extra Part : Zahra..
166 Extra Part : Zahra..
167 Extra Part : Zahra..
168 Extra Part : Zahra dan Cindy..
169 The End..
170 PENGUMUMAN...
171 Pengumuman Novel Terbaru
172 MY LOVE MY BABY SITTER
173 Pengumuman
174 Di Balik Cadar Aisha
175 DI BALIK CADAR
176 Demi Yumna
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Sampai di kota Besar..
2
Zahra...
3
Sherly...
4
Gadis Istimewa..
5
Jalan jalan..
6
Kakek..
7
Perasaan Aneh..
8
Kedatangan seseorang..
9
Cemburu..
10
Sakit..
11
Rindu..
12
Lamaran Angga..
13
Kabar Buruk..
14
Menikah
15
Kepergian Kakek.
16
Kembali ke Kota..
17
Cerita Nenek..
18
Melepas Rindu..
19
Pengumuman Besar..
20
Tidur Sekamar..
21
Benih Cinta..
22
Belum Siap..
23
Perhatian...
24
Resepsi..
25
Bulan Madu..
26
Curahan Hati
27
Lingerie 4 Hari..
28
Ketakutan Nenek..
29
Isi Baterai..
30
Paman..
31
Gugatan..
32
Dendam Sherly..
33
Bertemu..
34
Sidang..
35
Zahra dan Sherly
36
Marah..
37
Putusan Sidang..
38
Awal kemenangan..
39
Jebakan Sherly
40
Kesetiaan Aditya..
41
Kemenangan..
42
Salah paham..
43
Bodyguard..
44
Obat itu lagi...
45
Rayuan Sherly..
46
Romi dan Ayu..
47
Romi dan Ayu 2..
48
Ayu dan Zahra..
49
Ayu dan Zahra 2..
50
Ayu dan Zahra 3..
51
Aksi Romi..
52
Ayu dan Zahra kembali..
53
Margareth..
54
Kehamilan Fatimah..
55
Ayu dan Margareth..
56
Acara syukuran..
57
Terbongkar..
58
Terpisah Benua
59
Memilih Romi..
60
Pernikahan
61
Lingerie Ayu..
62
Permintaan Maaf Sherly..
63
Teman Lama..
64
Cindy...
65
Cindy 2..
66
Cindy 3
67
Kepergian Fatimah..
68
Sherly dan Cindy..
69
Penyesalan..
70
Kemarahan Angga..
71
Kesedihan..
72
Pendarahan..
73
Rumah sakit..
74
Berbaikan..
75
Kepergian Nenek..
76
Pembalasan Aditya..
77
Pertanyaan Zahra..
78
Sherly Memohon
79
Pekerjaan Untuk Sherly..
80
Foto..
81
Tamu tak diundang..
82
Nita..
83
Nita 2..
84
Kehamilan Ayu
85
Kekacauan di Sekolah..
86
Ngidam Ayu..
87
Orang tua Cindy..
88
Mendatangi Cindy..
89
Klub Malam
90
Undangan Teman
91
Pembalasan para Isteri..
92
Viral..
93
Fatimah Az-Zahra..
94
Rem..
95
Laki laki Misterius
96
Tembakan..
97
DNA..
98
Doni..
99
Penjara..
100
Hasil Tes..
101
Melahirkan..
102
Baby Zidane..
103
Aqiqah..
104
Ali dan Firman..
105
Masih Cemburu..
106
Berbuka Puasa..
107
Nyonya Handoko..
108
Annisa..
109
Clara..
110
Kritis..
111
Pertemuan..
112
Fakta Terungkap...
113
Operasi..
114
Tinggal Bersama..
115
Berhijab..
116
Penyesalan Paman..
117
Nadya..
118
Saham..
119
Gagal..
120
Reunian..
121
Kartu Keluarga..
122
Linda..
123
Tamparan Keras..
124
Tamparan Keras 2..
125
Fitnah..
126
Fakta..
127
Tak Berubah..
128
Pelampiasan..
129
Lisa..
130
Permintaan Maaf Nadya..
131
Jodoh Clara..
132
Klub Lagi..?
133
Bayu..
134
Angga..
135
Clara dan Angga..
136
Boneka Zahra..
137
Melaporkan..
138
Kemarahan Handoko..
139
Dikeroyok....
140
Ternyata..
141
Adik Angga..
142
Air Mata Nadya ...
143
Air Mata Nadya 2..
144
Ayu Melahirkan
145
Perkelahian..
146
Klinik..
147
Villa..
148
Live Streaming..
149
Extra Part : Clara dan Angga..
150
Extra Part : Clara dan Angga..
151
Extra Part : Clara dan Angga..
152
Extra Part : Clara dan Angga..
153
Extra Part : Clara dan Angga..
154
Extra Part : Clara dan Angga..
155
Extra Part : Clara dan Angga..
156
Extra Part : Annisa dan Handoko..
157
Extra Part : Camelia..
158
Extra Part : Camelia..
159
Extra Part : Pernikahan Clara dan Angga..
160
Extra Part : Bulan Madu..
161
Extra Part : Zahra..
162
Extra Part : Zahra..
163
Extra Part : Zahra..
164
Extra Part : Zahra..
165
Extra Part : Zahra..
166
Extra Part : Zahra..
167
Extra Part : Zahra..
168
Extra Part : Zahra dan Cindy..
169
The End..
170
PENGUMUMAN...
171
Pengumuman Novel Terbaru
172
MY LOVE MY BABY SITTER
173
Pengumuman
174
Di Balik Cadar Aisha
175
DI BALIK CADAR
176
Demi Yumna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!