One Night Stand With Polisi Tampan
"Acchhhh..."
Suara erotis Nikita terdengar begitu memabukan di telinga seorang laki-laki yang terus saja memacu pergerakan nya di atas tubuh wanita cantik itu.
"Teruss sayang, acchhh... "
Kini erangan panjang keluar dari mulut Nikita dan membuat nya tak berdaya hingga kelelahan dan kewalahan mendapat serangan kenikmatan dari pria di atas nya.
Pria itu terus saja melakukan penyatuan tanpa lelah, benar-benar stamina nya perlu di acungi jempol.
Setelah Nikita benar-benar tak berdaya pria itu menyudahi aktivitasnya dengan menyemburkan cairan putih kental di dalam rahim nikita, lalu merebahkan tubuh nya di samping Niki yang sudah lebih dulu terlelap.
Paginya Niki terbangun karena ingin buang air kecil namun ia malah merasa seluruh tubuhnya remuk dan sakit apalagi di daerah intinya.
"Awww... " Suara parau Nikita terdengar seperti sedang menahan sakit.
"Kenapa sakit gini sih" Eluh Nikita sambil menyentuh ************ nya, ia masih belum sadar apa yang terjadi padanya.
"Hahh, aku dimana?" tanya Niki saat ia melihat di sekeliling nya tampak asing, ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dan betapa kaget nya saat ia melihat ke samping tempat nya berbaring.
"What... "
Niki langsung terperanjat saat ia melihat seorang pria tampan sedang tidur dengan tenang di samping nya.
" Apa-apan ini? " Niki langsung teringat kejadian semalam saat ia di pengaruhi obat perangsang.
Flashback On
" Niki.. " Panggil Laura.
Nikita langsung menengok ke arah suara wanita paruh baya yang masih terlihat begitu cantik, " Apa.. " jawabnya ketus.
Laura adalah ibu sambung nya yang kini menjadi musuhnya, pasalnya sang ayah sangat tergila-gila kepada Laura membuat Nikita benar-benar muak.
"Jutek amat sih" ucap Laura sambil tersenyum manis.
"Cepet bilang, gak usah basa basi" Nikita benar-benar tidak menyukai Laura, membuatnya sering bersikap sinis dan itu membuat ayahnya sering marah padanya.
"Niki jangan bicara seperti itu, dia itu ibu mu sayang sopan sedikit bisa kan! " Kini suara Erlan terdengar dari belakang nya, membuat niki memutar kepalanya ke belakang.
" Ibu aku cuma mama Risa. " kilahnya dan membuat Erlan hanya menggelengkan kepalanya.
" Sudah mas gak apa apa kok, dia belum bisa menerima aku sekarang, suatu saat dia pasti bisa nerima aku. " Laura mulai berakting di depan suaminya dan membuat Erlan tersenyum.
" Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu bocah tengik" bathi Laura sambil tersenyum smirik.
Niki langsung memperlihatkan ekpresi mau muntah saat ibu tirinya itu pura-pura baik di depan ayahnya.
"Niki bisa temani Mami nanti malam ya ke pernikahan anak teman mami." Laura mengajak Niki untuk menjalankan aksinya.
"Ogah, pergi aja sama Papi sana. " Niki langsung menolak.
" Niki bersiap sekarang, atau papi akan menyita semua fasilitas yang papi kasih buat kamu. " ancam Erlan.
" Papiiii... " Laura langsung menghentakan kaki nya kesal, ia tak berdaya kalau papi nya benar-benar menyita semua fasilitasnya, dan Laura langsung pergi ke kamar nya untuk bersiap pergi ke pesta.
Sementara Laura tersenyum penuh kemenangan.
Di pernikahan anak temannya Laura, Nikita benar-benar jenuh namun Laura dengan sok baik memberikan sebuah minuman kepadanya.
Ia memang sedang haus dan akhirnya meminum minuman itu membuat Laura benar-benar senang.
"Anak baik, gitu dong cantik" goda Laura dengan senyum jahatnya.
Tak berapa lama Niki merasa kepalanya pusing, ia mulai bergerak mencari Laura namun yang ia lihat malah seorang pria botak dengan perut buncit di hadapnnya.
"Kamu kenapa cantik? " tanya nya genit.
" Awas aku mau pergi" Niki menepis tangan si botak dengan kasar saat dia ingin menyentuh dagu Niki.
Namun karena Niki menolak akhirnya si botak langsung mencekal tangan Niki dan membawanya keluar dari gedung pernikahan itu.
"Ayo ikut aku" ucap si botak dengan penuh percaya diri namun Niki yang masih setengah sadar langsung menolak mentah-mentah dan membuat si botak marah.
"Dasar ****** sudah aku bayar mahal malah nolak, sok jual mahal kamu"
"Eh dasar botak bicara sembarangan, bilang bayar-bayar emang nya aku cewek apakah? " sahut nya dengan nada tidak bersahabat dan terjadilah tarik menarik antara si botak dan Niki membuat seseorang yang sedang melintas terpaksa memberhentikan mobil nya dan langsung menghampiri keduanya.
" Ada apa ini? " tanya pria itu.
" Gak usah campuri urusanku, atau kamu tau akibat nya. " ketus si botak.
Lalu pria itu menyingkap jaket kulit nya dan di pinggangnya terselip sebuah senjata api yang membuat si botak langsung melepaskan Niki.
" Maaf ini salah paham" ucapnya pasrah dan langsung meninggalkan kedua orang di hadapannya.
"Sial! " Ucap Si botak
Namun Niki kini benar-benar sudah kehilangan akalnya, ia langsung memeluk pria di hadapnnya.
Arhan langsung kaget dan mendorong tubuh Niki agar menjauh darinya, Pria itu bernama Arhan Leodra.
" Tolong aku, aku gak tau kenapa rasanya panas sekali" ucap Niki yang hendak menyingkap gaun nya membuat Arhan replek mencekal tangan nya.
"Sepertinya ada yang tidak beres dengan wanita ini"
Arhan langsung membawa Niki ke mobilnya dan mendudukkan Niki di sebelahnya.
Arhan melajukan mobilnya untuk mengantar Niki pulang, namun Niki tak menggubris semua pertanyaan Arhan yang menanyakan alamat rumahnya.
Niki malah sibuk ingin melepas baju nya, bahkan kini gaun nya sudah tersingkap sedikit membuat paha putih dan mulus itu terlihat menggiurkan di mata Arhan pria yang tentunya masih Normal.
"Oh.. Shiiit... Wanita ini benar-benar menggoda ku, tahan Arhan.. Tahan.. " Arhan menguatkan dirinya agar bisa menahan hasrat nya.
Niki sudah benar-benar kehilangan kesadaran nya ia melepas gaun nya dan menyisakan kain berbentuk kaca mata dan segitiga yang berwarna hitam senada, membuat jakun Arhan naik turun, Arhan terus saja mencoba membuat Niki kembali memakai pakaian nya lagi namun ia salah memegang, yang ia pegang malah dua buah bukit kembar Niki.
"Astogeee salah pegang lagi, gede dan kenyal lagi tapi rezeki lah.." Arhan langsung memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi, ia harus berusaha membuat Niki kembali berpakaian, ia tak mau hilap tentunya.
Namun bukannya berpakaia Niki malah kembali melepaskan penutup kain kacamata itu membuat dadanya benar-benar terekspose, dan membuat si Sosis bertelur dua itu menegang seketika.
"Oh my god, cobaan apalagi ini? Hei cepat pakai lagi, nanti aku bisa hilap. " ucap Arhan dengan suara beratnya menandakan hasrat nya sudah di ambang batas.
" Tolong tubuhku panas, aku mau keluar" Niki malah membuka pintu mobil dan ingin keluar dari mobil membuat Arhan langsung mencegahnya.
Arhan yang sudah mencoba menahan nya tapi malah hilang kendali ia langsung menyambar bibir Niki dengan agresif dan Nikipun langsung membalas serangan fajar dari Arhan.
Keduanya bergelut dengan hasrat yang menggebu, bahkan tangan Arhan kini sudah mulai bergerilya di dada Niki membuat Niki berdes@h.
"Achhh. "
Kedua insan itu benar-benar seperti kerasukan, gairah mereka sedang berada di level tinggi, bahkan mulut Arhan kini sudah berada di atas dada Niki dan memainkan bukit kembar itu dengan liar.
"Tolong.." ucap Niki sambil meletakan tangan Arhan di bawah perut nya, membuat Arhan terperdaya dan langsung menghentikan aksinya.
Arhan yang sudah tak tahan langsung memakaikan Niki baju nya kembali dan melajukan mobil nya.
" Kita ke hotel sekarang."
Flashback Of
To be continued
Hallo reader tersayang, ini karya teteh pertama semoga kalian suka, dan mohon bantuan nya untuk mendukung novel ini ya.
Like komen dan kasih give juga, terimakasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
emak ⏤͟͟͞R
rejeki jangan i tolak
2023-09-06
0
A𝒔𝒉𝒊𝒆-`ღ´-
bagus kak, keren aku kasi jempol ya
2023-08-27
1
Muawanah
aku mampir nieh kak... lgsg pencet tombol subscribe.
nanti kalo tmbh menarik aku ksh secangkir kopi
2023-08-21
1