Lima

Hari ini Arhan berniat akan ke rumah Niki untuk mengembalikan tas wanita itu, "Kita lihat apakah dia masih ingat padaku?" guman Arhan.

Arhan sudah berada di rumah Niki dengan seragam polisi nya, ia sudah di persilahkan masuk oleh bi Sumi, ia pun duduk di kursi tamu dengan gagah berwibawa.

Tak lama sebelum Niki di panggil bi Sum Laura lebih dulu menghampiri Arhan.

"Maaf pak, apa anak saya berbuat ulah sehingga bapak datang ke rumah kami? " Tanya Laura sopan.

Arhan yang sedang dudukpun tersenyum manis membuat Laura begitu mengaggumi nya, siapa yang tak akan klepek-klepek melihat pria tampan dengan tubuh proposional itu.

" Senyum nya manis sekali, wajahnya tampan tubuhnya ideal, bagaimana rasanya saat berada di bawah kungkungannya, ahhh sepertinya aku harus mencobanya. "guman Laura dalam hatinya.

" Maaf bukan seperti itu bu, saya hanya mau mengantarkan tas nya yang tertinggal semalam di mobil saya. " jelas Arhan.

" Bapak kenal anak saya? " tanya Laura heran.

" Ya dia pacar saya bu. "

" Apa...? " Laura tampak tidak suka dengan pengakuan Arhan," Sial, lagi-lagi anak itu mendapatkan laki-laki tampan seperti ini, tapi bagaimana dengan Alvin, bukankah dia juga pacarnya Niki? " Laura kemudian bertanya-tanya dalam hatinya sendiri.

" Maaf pak, non Niki tidak bisa bertemu dengan bapak, non Niki sedang sakit kalau mau bapak di suruh ke kamarnya saja kalau memang ada yang penting. " ucap Bi sum sedikit grogi melihat polisi di hadapannya.

" hemm baiklah kalau begitu, bu boleh aku ke kamar anak ibu? " Arhan pun menoleh sembari meminta izin pada Laura.

" Ya..! " Jawab Laura ketus.

" tadi manis sekarang jutek, dasar ibu-ibu labil. " gerutu Arhan yang langsung beranjak dan menuju kamar Niki.

Flashback.

" Non.. " panggil bi sum pada Niki.

" hmmm" sahut Niki tak bersemangat.

"Ada seorang polisi yang ingin bertemu dengan non di bawah,"

Niki langsung bergerak dan duduk di kasurnya, "polisi bi? " tanya Niki kaget.

"Iya non!"

"Mau apa polisi datang, perasaan aku tak melakukan tindak kriminal." guman Niki sambil memijit kening nya yang mulai merasa pusing kembali.

"Bi maaf bilang aku sedang tidak enak badan, dan aku gak bisa turun kebawah, kalau emang ada yang benar-benar penting suruh dia ke kamarku saja." Niki yang merasa badannya memang sakit dan lemas akhirnya menyuruh polisi itu ke kamarnya.

"baik non.!"

Flasback of

Akhirnya Arhan pun mulai naik ke kamar Niki dengan di temani bi Sum, "Itu kmar nona pak" tunjuk bi sum dan Arhan pun mulai melangkah menuju kamar Niki, sementara bi sum kembali ke dapur dab membuat minum untuk Arhan.

Tok tok tok

"Masuk" ucap Niki lemas.

Arhan pun perlahan membuka pintu kamar Niki, ia menatap Niki yang sedang berbaring di kasurnya dengan senyuman yang tersungging dari bibirnya.

"Hai, apa kabar?" Arhan menyapa Niki dengan lembut, Niki yang menoleh ke arah suara itu langsung membulatkan matanya tak percaya.

"ka.. Kamu..!" Tubuh Niki bergetar hebat saat melihat pria di hadapannya, pria yang telah membuat hidup nya hancur.

"Kamu masih ingat aku?" tanya Arhan dengan tersenyum senang.

"Ma.. Mau apa kamu kesini?" tanya Niki dengan sedikit gugup.

"Ya aku mau minta pertanggung jawaban kamu lah" kamu main pergi dari hotel setelah malam nya menggoda ku, haissh wanita macam apa kamu? "

" What..? Apa kamu bilang? Wanita macam apa aku? Sebenarnya apa mau mu hah, sebenarnya aku yang harus minta tanggung jawab kamu yang telah berani meniduriku, kalau kau memang pria baik-baik pastinya kamu akan mengantarkan aku pulang bukannya malah membawaku ke hotel. " Niki benar-benar tidak habis pikir, dirinya yang ingin melupakan kejadian itu malah dihadapkan dengan polisi yang meminta tanggung kawab kepadanya.

" Ya.. Ya.. Aku memang salah karena telah melakukan hal itu, tapi harus kamu tau aku ini masih bujang belum pernah melakukan itu dan kau tau seharunya itu aku berikan pada istriku kelak."

"Heii, jangan bicara seperti kamu benar-benar yang merasa di rugikan, kamu pasti tahu benar kan kalau aku juga masih perawan, terus apa yang ada dipikiranmu datang kemari meminta tanggung jawab dariku?"

"Aku juga ingin mengembalikan ini" Arhan menyodorkan sling bag milik Niki dan membuat Niki ingat kalau tas nya memang tidak bersamanya.

"Ahh sial dia pasti tau rumahku dari alamat KTPku yang ada di dalam sana" guman Niki.

"Ya benar akau tahu alamatmu dari KTPmu di sana" ucap Arhan yang sudah mengira kalau Niki pasti berpikir sepertu itu.

"Cihh kau seperti cenayang saja yang tau apa apa yang ku pikirkan." ketus Niki.

Arhan langsung duduk di tepi ranjang Niki, "Jangan lari dari tanggung jawab mu, hari ini kau bisa lolos dariku karena sakit tapi lain kali tidak" Ucap Arhan serius dan sedetik kemudian,

CUP

Arhan mengecup bibir Niki sejenak, membuat Niki terpaku di tempatnya, dan mata nya membulat sempurna.

Sedetik

Dua detik

Tiga detik

"heii kau lancang sekali" Niki sadar dan ia benar-benar marah pada pria di hadapnnya namun Arhan malah berbalik meninggalkan Niki dengan kemarahannya.

"Dasar pria mesum, sudah mencuri ciuman sekarang pergi tanpa pamit. Niki mendengus kesal yang melihat kepergian Arhan yang tanpa pamit.

" Dasar Jelangkung" ketus Niki, namun Arhan yang belum benar-benar pergi ia terkekeh di depan pintu kamar Niki, ia melihat wajah Niki yang merah padam membuatnya sangat Lucu.

"Ini bukan akhir gadis nakal, ini baru permulaan." guman Arhan dan langsung meninggalkan kamar Niki dan turun segera.

Dibawah sana Laura memandang Arhan dengan tatapan kagum, "Bu saya sudah selesai dan saya harus pamit." ucap arhan pada Laura yang duduk di kursi depan.

"Oh ya silahkan manis," Laura tersenyum menggoda Arhan.

Arhan langsung pergi karena tak ingin berlama-lama melihat mak lampir di hadapannya.

Sementara Laura pikirannya semakin kacau saja, ia tak tahu akan menjadi buruk seperti ini, "Ini gara-gara mak lampir itu, dia pasti menjebakku dengan memberikan minuman yang sudah di campur obat agar aku bisa jatuh kepelukan laki-laki botak dan buncit itu, tapi aku bersukur bukan si botak yang mendapatkannya, tapi tetap saja aku kehilangan sesuatu yang paling berharga yang telah aku jaga selama ini, aku merasa Engkau tak adil padaku Tuhan, hiks.. hiks.. hiks.. "

Braaak

Suara pintu di buka dengan cara di tendang, dan langsung terbuka lebar karena pintu itu memang sudah terbuka sebagian.

" Hei wanita ja lang, ternyata kau memang benar-benar ja lang ya, sekarang polisi itu yang kau jadikan pacarmu, besok siapa lagi hah?" tanya Laura dengan menggebu.

"Maksudmu apa hah berbicara seperti itu,?" tanya Laura tak kalah lantang.

"cih benar-benar ja lang, sok polos kau.. Polisi itu yang bilang dia adalah pacarmu, terus si alvin kamu kemanain hah?"

Deg

Niki baru sadar kalau ia mempunyai Alvin, dan entah bagaimana kelanjutannya hubungan nya dengan Alvin yang sudah berjalan bertahun-tahun, apakah alvin akan bisa menerima dirinya atau Alvin akan meninggalkannya.

" Argggghhh, pergi kau dari sini, pergi.. Aku tak ingin melihatmu ada disini,!"

To be continued

Terpopuler

Comments

000 1

000 1

Gak bisa berhenti membacanya.

2023-07-19

1

qiuqiu

qiuqiu

Terus kembangkan kreativitasmu, membuat cerita yang semakin menarik untuk diikuti 😊

2023-07-19

1

Nurqaireen Zayani

Nurqaireen Zayani

Mengejutkan sekali!

2023-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!