The Pursuit Of Love

The Pursuit Of Love

Bab 01

Perkenalkan! Namaku Alya Maharani. Aku siswi di SMKN 01 Jakarta. Sekarang aku masih duduk di bangku kelas dua! Hari hariku, selalu di sibukkan dengan mengejar cinta pertamaku. Sudah dua tahun ini! Aku mengejarnya, dan selama dua tahun juga! Dia selalu acuh padaku. Gpp sih kalo di awalnya saja dia acuh. Siapa tau, lambat laun! Dia merespon cintaku. Hihihi gpp deh! Terlalu Berharap siapa tau jadi kenyataan.

🙊🙊🙊🙊🙊🙊

Pagi yang seharusnya cerah. Kini, di penuhi oleh awan hitam. Serta hujan rintik rintik yang tak kunjung berhenti, dari subuh. Yang membuat seorang gadis! tak mau beranjak dari tempat tidurnya. Dia masih betah, bergelung dengan selimutnya. Siapa lagi kalau bukan Alya Maharani.

"Alya...... bangun nak! ini sudah siang." ucap seorang paru baya.

Sembari membangunkan anak gadisnya, yang masih bermalas malasan. Ialah Lastri! bunda Alya.

Dor....dor ....dor...

Suara pintu pun, di ketuk kembali.

"Alya... bangun. Kalau kamu gak bangun bangun, bunda akan suruh ayahmu yang membangunkan mu." ucap bunda.

Seketika mataku langsung melebar sempurna. Tatkala bunda mengancam ku. Aku memang takut, kalau ayah yang memarahiku. Maksudku! bukan berarti, aku lebih berani ke bunda. Aakhhh... sudahlah lupakan. Aku bergegas bangun dari tempat ternyaman ku, dan membuka pintu kamar! Terlihat bunda masih berdiri di depan pintu.

"Hehe maaf bunda! Alya kedinginan, jadi alya tidur lagi." ucapku.

Sambil memperlihatkan gigi putihku yg rapi ini.

"Cepat! kamu mandi, dan setelah itu turun bantu bunda masak" ucap bunda.

Yang langsung meninggalkanku.

Kamarku, berada di atas lantai dua. Bunda! tidak pernah mau mempekerjakan seseorang untuk membantunya. Meskipun ayah selalu menyarankan, untuk memakai jasa asisten rumah tangga. Kata bunda! lebih enak serta puas, dengan masakan sendiri. Tentunya! lebih hemat pengeluaran. Begitulah bunda! kalau soal mengatur keuangan bunda jagonya.

Beberapa menit kemudian.

Aku menghampiri bunda yang sedang memotong sayuran.

"Bun! Alya yang ulek bumbunya dan masak sop sayurnya yah." pintaku pada bunda.

" Ya sudah. Bunda! cuci sayurnya dulu, kamu tinggal masak sayur, dan jangan lupa buat sambal terasi ya nak! Bunda, tinggal bentar ke kamar" ucap bunda.

Setiap hari, aku selalu membantu bundaku memasak. Kata bunda! jika kelak sudah bersuami. bisa melayani suami dengan baik, dengan cara belajar memasak. Aku sebagai anak sulung, dan terakhir. Hanya menuruti apa yang bunda minta.

Aroma menguar di indra penciumanku. Setelah sop sayurku matang, aku pindahkan ke mangkok kaca yang berukuran sedang.

Selesai menata masakanku di meja makan, yang sudah ada! ayam goreng dan tempe goreng. Aku melanjutkan mengulek cabe, tomat, dan terasi yang sudah aku goreng tadi. Tak lupa! beri sedikit garam dan penyedap rasa. Aaah..... pasti! Rasanya mantul (mantap betul).

" Sudah matang semua masakanmu nak?" tanya bunda.

Yang menghampiriku, dan di belakang sudah ada ayah yang mengikuti bunda.

"Sudah selesai semua bun! Ayo mari kita makan!" ucapku semangat.

Gimana yang gak mau semangat coba! Menu lauknya, favorit aku semua. Meski sederhana, tapi bikin lidah ngiler.

"Ayah gak jaga toko sekarang?" tanyaku di sela makanku.

Ayahku membuka usaha sendiri, yaitu toko bangunan. Ayah hanya mempunyai 5 karyawan. Letaknya tak jauh dari rumah, meskipun kecil- kecilan! cukup untuk biaya hidup kami. Sedangkan bunda, hanya berjualan kue kering dan kue tart. Itupun buat jika ada pesanan, dan alhamdulilah sekarang bunda selalu dapat orderan meskipun tak setiap hari. Bahkan aku sering membantu bunda mengantar pesanan ke alamat tujuan.

"Ayah sedang gak enak badan nak! Untuk hari ini toko libur dulu" ucap ayah.

" Apa gak sayang yah toko libur? Meskipun hanya satu hari. Tapi kasian sama karyawan ayah, biasanya kerja malah libur. Gimana kalau alya saja yang jaga toko" ucapku memberi saran.

"Memangnya kamu bisa jaga kasir? dan menghandle karyawan?" ucapnya.

" Bisa ayah! Alya juga sering jagain toko bareng ayah, kalau alya lagi jenuh di rumah. Apa lagi! hanya jaga kasir dan menghandle karyawan. Alya bisa yah! Satu hari ini saja ayah gak ke toko, biar alya yang menghandle semuanya" ucapku .

" Benar yah! Kata alya gpp hanya satu hari ini saja. Lagian alya bisa menghandle toko hari ini. Kasian juga karyawan kita yah" ucap bunda.

"Baiklah selesai makan, kamu buka toko! Sekalian ajak lidia untuk menemanimu" ucap ayah.

Sambil menyerahkan kunci toko padaku.

" Siap ayah" Hormatku dengan semangat.

Selesai makan! aku segera mencuci bekas piring yang aku pakai, dan mencuci peralatan dapur yang aku gunakan tadi, untuk memasak.

Beberapa menit kemudian.

" Ayah! Bunda, Alya mau berangkat ke toko dulu ya! Ayah banyakin istirahatnya, biar cepat sembuh" ucapku.

Sembari mencium tangan ayah dan bunda.

"Hati hati nak! Kalau ada apa apa telfon ayah." ucapnya.

Beruntungnya, hari ini bunda lagi free. Tidak ada orderan. Jadi waktunya hanya untuk menemani ayah dan beristirahat. Aku pun berhenti mengayuh sepedaku di depan rumah lidia, yang tak jauh dari rumahku hanya berjarak dua rumah saja. Aku sengaja memakai sepeda ontel kesayanganku si black. Karna jarak toko dari rumah hanya satu kilo meter saja. Hitung hitung membakar kalori yang ada pada tubuh. Beruntungnya hujannya sudah reda, jadi tak perlu memakai mantel.

"Lidia nya ada gak tan?" tanyaku.

Setelah memarkirkan si black di depan rumahnya, dan menghampiri tanteku yang sedang duduk santai di teras rumah. Ya aku dan lidia saudara sepupu, tanteku ini adalah adik dari ayahku. Ayah hanya mempunyai satu saudara yaitu tante dina. Tante dina hanya mempunyai tiga anak! pertama laki-laki sebut saja abang riko, dia sudah bekerja di salah satu perusahaan. Lidia anak yang ke dua, yang terakhir! Masih sekolah duduk kelas empat SD namanya Rina. Aku dan lidia seumuran hanya saja beda bulan kelahiran.

"Eh alya! Tumben nih, jam segini datang ke rumah?" tanyanya.

" Iya nih tan! Mau ngajak lidia ke toko ayah, nemenin alya jaga toko. Soalnya hari ini ayah gak bisa jaga, karna sedang gak enak badan." ucapku setelah mencium tangan tante dina.

" Lidia nya sudah bangun belom tan?" tanyaku lagi.

" Oh iya! Tante lupa. Kamu samperin saja ke kamarnya, siapa tau lidia nya masih lanjut tidur setelah makan tadi." ujarnya.

"Baik tan. Alya masuk dulu !" seruku.

Segera masuk ke dalam rumah setelah di ijinkan oleh tante, dan menuju kamar lidia yang berada di atas lantai dua di pojokan.

Dor...dor ...dor...

"Lid.... lo sudah bangun belom? Temenin gue jaga toko yuk! " seruku.

Sembari mengetuk pintu kamarnya, setelah sampai di depan pintu.

"Masuk saja al! Gak di kunci." teriaknya dari dalam.

Aku pun membuka pintu kamarnya, ternyata si lidia lagi asyik maskeran.

"Lo belom mandi lid? Iih buruan sana mandi, temenin gue jaga toko hari ini." ujarku.

Yang menarik tangannya, agar segera bangun dari mode rebahan.

"Ganggu gue saja lo al." ucapnya yang segera membersihkan diri.

Sesampainya di toko.

Aku langsung membuka gerbang toko yang di bantu oleh lidia. Jam masih pukul 07.15 itu tandanya kurang lima belas menit lagi karyawan ayah akan datang. Toko memang buka dari jam 07.30, dan akan tutup pukul 16.30 jadi! hanya buka delapan jam saja. Aku segera menuju ke kasir untuk mengecek jumlah uang laci, setelah tadi di rumah sudah di beri tahu oleh ayah.

"Assalamualaikum" ucap serempak lima karyawan ayah.

"Waalaikumsalam! para abang yang terhormat. Semangat bekerja hari ini bang" seruku.

"Loh alya? ada lidia juga! Pak bos kemana? tumben hari ini kamu yang jaga?" tanya bang iwan.

Selaku yang paling lama bekerja, di antara empat karyawan lainnya.

Aku dan lidia sudah mengenal akrab, dengan kelima karyawan ayah. Bahkan mereka seperti abangku sendiri. Yang selalu memberi nasehat nasehat baik untukku.

" Ayah lagi gak enak badan bang! Jadi alya yang jaga toko hari ini." jawabku.

" Ya sudah al. Semoga pak bos lekas sembuh! Abang mau kerja dulu. Kalo misal ada yang gak kamu ketahui, bilang sama abang." ucapnya.

Yang langsung ke belakang untuk memulai bekerja.

"Siap bang" ucapku semangat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!