Seorang gadis, yang masih asyik dengan lamunannya. Sambil menatap langit langit kamar! Serta menampilkan senyuman manisnya. Setelah pulang dari toko, yang tak lain adalah alya. Entah lah! apa yang ada di pikiran alya saat ini. Sehingga membuatnya senyum senyum tak jelas di dalam kamarnya.
"Hua...... Ganteng banget sih kamu aldo. Pengen cepet jadi pacar kamu deh."
" Duh....Alya! Kayaknya kamu harus berusaha lebih keras lagi deh, biar aldo kesayangan kamu itu! Nemplok ke kamu." ucapnya menyemangati diri sendiri.
Flashback on
"Al. itu bukannya aldo yah?" tanya lidia sambil menyenggol lengan Alya .
" Jangan ngaco deh lid. Mana ada aldo di sini." ucapnya.
Yang sedang sibuk mencatat hasil penjualan toko saat ini.
"Iih coba deh lo liat dulu di depan." sambil memutar kepalaku agar tertuju ke satu obyek.
"Main putar-putar kepala aja si lid." Sungutku.
Terlihat seorang cowok memakai kaos oblong, Celana selutut serta memakai sepatu. Yang sedang berhenti untuk minum, tepat di depan toko alya.
"Wah lo beneran lid. Ada aldo! kok makin hari makin ganteng saja, apa lagi ni perasaan. makin besar rasa sayangnya ke dia. Liat deh badannya tambah berotot gitu." ucapku berbinar.
"Tunggu bentar yah! Gue mau samperin ayang gue." ucapnya.
Yang langsung lari menuju keluar.
"Ih..... Apaan si alya. Malah gue yang di tinggalin, nyesel gue kasih tahu dia kalau ujung ujungnya kayak gini. Eh tapi gpp sih! demi saudara kesayangan gue." seru lidia.
"Ha Hay do. Hm... Capek yah? kok kamu sendirian saja, gak ajak aku olahraga. Mau istirahat di dalam tokoku gak? biar lebih adem." seru alya senang .
"lagi keringetan aja kamu ganteng do! apa lagi gak pakai baju, pasti aku bisa ngeliat dada sixpack kamu" batinnya.
"Al. Hey! kok lo melamun sih! " panggil aldo.
Yang melambaikan tangan ke wajah alya.
"Hehehe. Iya nih! lagi melamun tentang kamu." ucapnya setelah sadar dari lamunannya.
"Gak jelas" gerutunya.
Sambil berlalu pergi meninggalkan Alya.
"Yaah.... Pangeranku malah pergi. Gpp deh! besok kan bisa ngeliat dia terus seharian, gak sabar nunggu hari besok"
Flashback off
Pagi yang sangat cerah. tak seperti pagi kemaren, yang di liputi oleh awan hitam. Tapi!Tidak dengan hatiku, yang setiap harinya selalu cerah bagaikan matahari menerangi bumi eaaaak.
Ku parkirkan motor kesayanganku si black, di parkiran area sekolah. Pagi sekali, aku berangkat ke sekolah demi melihat wajah pangeranku. Ya... sekarang tepatnya masih pukul 06.00 siswa yang lain, masih belom pada datang. Hanya beberapa saja yang sudah datang termasuk aku. Beginilah perjuangan cinta yang harus aku dapatkan! tidak boleh menyerah sebelum berjuang.
Pertama kali bertemu
ku selalu ingat dirimu
meski hanya dalam angan
kau selalu terbayang
"Enaknya.... dengerin suara sendiri. Berasa jadi vokalis band hahaha"
"Bentar lagi! Pangeranku pasti datang" ucapku.
Sambil melihat arloji yang ada di pergelangan tanganku.
"Gimana nanti! lo ikut balapan gak?" tanya doni temen aldo.
Yang mulai masuk ke dalam kelas bersama dua temannya. Yaitu rizki dan nanda, serta aldo yang berjalan di depan. Aldo mempunyai tiga sahabat. Mereka bersahabat sejak masih kecil.
"baru aja di omongin udah datang, emang ya jodoh gak akan lari kemana" ucap alya.
Yang berbinar melihat aldo datang. Seperti bintang di langit saja muka bisa berbinar.
"Assalamualaikum pangeran gantengku." ucap alya. Saat sudah di depan tempat duduk aldo.
"Waalaikumsalam alya cantik !" bukan aldo yang menjawab salamnya.
Tetapi, ketiga teman aldo. Sedangkan aldo hanya diam saja tak menanggapi salam alya.
"Kok gak di jawab salamnya alya do! Jangan bikin anak orang sakit hati loh !" seru si riski.
Yang paling somplak di antara teman yang lainnya.
"Sudah di jawab kali" ucapnya dingin.
"Aldo! aku bawain bekal untuk kamu. Menu nasi goreng buatanku. Di makan yah! semoga kali ini, gak kamu buang masakanku" ucapku. Yang menyodorkan paper bag di depannya.
Tadi pagi, aku sempat membuatkan nasi goreng untuknya. Agar dia tak jajan sembarangan. Setiap hari, aku selalu membawakannya dia bekal. Tapi, selalu saja di tolak, bahkan pernah bekal buatanku dia buang. Katanya! masakanku kurang menarik di matanya. Tapi! gpp sih, namanya juga cinta, harus butuh perjuangan dan harus menebalkan kesabaran di hati.
"Jangan di buang lagi yah do, kalau misal kamu gak mau makan. Kasih riski, nanda atau doni saja. Mubazir kalau makanan di buang. Aku ke bangku dulu." ucapku.
Segera berlalu menuju bangku yang berada di tengah pas di pinggir jendela.
Sedangkan aldo! hanya menatap alya tanpa ekspresi, entahlah apa yang ada di pikirannya saat ini.
"Sini bos bagi gue saja! Mubazir kata si alya." ucap nanda.
Yang hobinya selalu makan.
" Iya nih bos, sayang loh kalau lo buang makanan, lebih baik kasih si perut gentong saja." ucap Doni.
"Hahahaha....wah lo bener bener keterlaluan yah don. Anak orang di juluki gentong segala, tapi cocok juga sih hahahaha" tawa riski.
Sedangkan yang di tertawakan malah mencebikkan bibirnya karna kesal.
"Apaan sih kalian bertiga, ini punya gue, yang di kasih gue, bukan kalian." ucap aldo dingin.
" Wiih si bos, sepertinya kesambet jin penunggu pohon bringin deh. Di parkiran mobil tadi"
"Iya nih, tumben mau nerima bekal si alya. Sampai di sembunyikan segala bekalnya, sudah kecantol yah sama alya?" tanya doni yang menggoda aldo.
Yang jadi bahan topik mereka hanya memasang wajah datar dan dinginnya.
"Alyaaaa......"
" Waduh. Suara si lidia tuh! lupa gue kalau hari ini berangkat sekolah bareng" gumamku.
"Hehehe....kok tumben lid lo siang datangnya? untung aja gak telat."
"Enak loh yah! setelah melakukan kesalahan. Dengan ninggalin gue! malah nyengir aja tuh mulut tanpa dosa. Untung papa gue dengan senang hati, mengantarkan anaknya yang cantik ini pergi ke sekolah" ucapnya.
"Iya maaf. Gue tadi lupa, kalau berangkat bareng. Lagian lo juga gak ingetin gue tadi pas ada di rumah"
Alya dan lidia satu sekolah dan juga satu kelas bahkan mereka berdua satu bangku.
"Tau deh! gue ngambek jangan ajak gue ngomong." kesalnya.
Sembari duduk di sebelah alya.
"Yah! Jangan gitu donk lid. Maafin gue yah? Iya gue ngaku salah, tadi gue berangkat pagi pagi. Soalnya gak sabar buat ketemu pangeran ganteng gue. " ucap alya.
Yang memasang wajah sok imutnya. Begitulah dia guys! kalau lagi membujuk lidia 😪
"Iya sudah. Gue maafin kali ini, awas lo ya! kalau mengulangi lagi" ucapnya.
"Uuh.... makasih tayang ku. Gemes deh aku." ucapku senang sembari memeluk lidia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments