1 Mabuk

Tengah malam, di pelataran parkir pada suatu Bar yang ada di Jakarta tampak begitu sepi, hampir tak terlihat ada orang yang berlalu lalang. Walaupun terlihat banyak mobil yang masih terparkir di situ.

Erika Kiyomi, seorang wanita keturunan Jepang, yang lahir dan dibesarkan di negara Indonesia. Saat ini dia sedang berada di pelataran parkir itu dengan tubuhnya yang sempoyongan dan kepalanya yang terasa sangat pusing. Dia muntah-muntah di sana akibat mabuk yang sedang dideritanya.

Malam ini Erika berani minum-minum hingga mabuk karena dia berencana tidak pulang ke rumahnya sehingga orangtuanya tidak akan mengetahui dan memarahinya karena telah minum sendirian di bar pada tengah malam hingga mabuk. Erika bahkan berniat untuk kabur dari rumahnya selama beberapa hari.

Sebenarnya hari ini adalah hari yang spesial baginya karena dirinya sedang berulang tahun. Tetapi, kekasihnya telah mengecewakannya dan membuat hatinya terluka. Sehingga dia berniat untuk kabur dari rumah dan bersembunyi dari kekasihnya.

5 jam sebelumnya di sebuah restoran mewah yang bernuansa romantis.

Restoran itu terlihat sangat ramai dan setiap meja sudah dipenuhi oleh pengunjung yang datang. Hampir semua tamu yang datang dan mengisi di setiap meja pada restoran itu adalah sepasang kekasih. Hanya Erika seorang tamu mereka yang duduk sendirian di salah satu meja yang ada di restoran itu. Karena ia masih menunggu kedatangan kekasihnya, Kei Takahiro.

Kei adalah seorang pebisnis muda yang sangat sibuk dengan berbagai jadwal yang selalu padat seperti jadwal untuk mengikuti meeting, rapat atau kunjungan ke berbagai tempat. Tak jarang ia membatalkan rencana kencan atau janjinya untuk pergi bersama Erika karena kesibukannya itu. Bahkan pada hari ulang tahun Erika di tahun lalu, dia tidak berada di dekat Erika karena harus melakukan perjalanan bisnisnya ke Jepang. Sehingga rencana mereka untuk merayakan ulang tahun Erika dengan spesial terpaksa dibatalkan. Dan Kei berjanji di tahun ini, ia akan mengosongkan jadwalnya di hari yang spesial bagi kekasihnya itu untuk merayakan ulang tahunnya secara spesial dan romantis, yaitu dengan mengadakan makan malam berdua di salah satu restoran mewah favorit Erika.

Sudah hampir satu jam berlalu. Erika masih setia menunggu kekasihnya datang dengan duduk sendirian di restoran itu tanpa memesan makanan apapun. Hingga para pelayan restoran bergantian menatapnya dengan tatapan aneh. Sudah beberapa kali dia memanggil pelayan hanya untuk memesan minuman saja. Lalu Hp Erika berbunyi. Dia melihat ada sebuah pesan dari Kei.

Maaf sayang aku agak terlambat. Tiba-tiba aku ada urusan yang mendesak dan harus kutangani dulu. Tunggu aku sebentar lagi di M restoran. Kamu pesan dulu makanannya karena kamu pasti sudah lapar sekarang. Aku akan segera menuju ke sana. Love you.

Ia akhirnya memanggil pelayan dan memesan makanan. Dia memesan makanan cukup banyak walau hanya untuk dua orang. Karena dia agak sedikit bingung dengan menu makanan apa yang kekasihnya mau makan malam ini.

Pelayan lalu menyajikan makanan sesuai dengan menu makanan yang telah Erika pesan. Tetapi hingga hidangannya sudah menjadi dingin, kekasihnya itu belum juga tiba. Erika mencoba menelepon kekasihnya beberapa kali, tetapi tidak diangkat-angkat. Hingga hari sudah sangat malam dan restoran akan segera ditutup. Akhirnya, Erika pergi dari restoran itu dan membiarkan semua hidangannya begitu saja tanpa disentuhnya sama sekali karena selera makannya juga telah hilang. Kemudian Erika membayar tagihan makanannya dan pergi meninggalkan restoran itu.

Erika benar-benar kecewa saat ini. Dia harus menunggu selama 3 jam di restoran itu sendirian. Erika merasa dirinya sungguh menyedihkan, karena hanya dia yang duduk sendirian diantara tamu-tamu lainnya yang berpasangan.

Erika bahkan sudah sengaja menunda untuk merayakan acara ulang tahunnya dengan keluarga dan orang-orang terdekatnya di hari ini karena dia ingin memprioritaskan Kei yang telah mengosongkan jadwal untuknya agar mereka bisa merayakannya secara spesial dengan hanya berdua saja. Tetapi ternyata, kekasihnya tetap tidak datang juga ke acara makan malam spesial dan romantis yang telah dia janjikan untuknya dari tahun lalu sebagai acara perayaan ulang tahunnya. Bahkan membuatnya menunggu sendirian selama berjam-jam dan membuatnya merasa dan terlihat menyedihkan karena hanya duduk sendirian diantara pasangan kekasih lainnya di restoran itu.

Sudah berapa kali Erika harus mengalami kekecewaan seperti ini karena kekasihnya sering membatalkan janji mereka secara mendadak setelah membuatnya menunggu lama. Kekasihnya selalu saja lebih mementingkan urusan lain dibanding dirinya. Dia jadi merasa curiga dan bertanya-tanya apakah urusannya yang lebih penting itu sehingga membuat dirinya selalu terlupakan.

Hp Erika berbunyi lagi karena ada sebuah pesan masuk dari Kei.

Maafkan aku sayang, aku masih ada urusan yang lebih penting saat ini dan tidak bisa datang. Silakan menikmati acara makan malammu dan Selamat ulang tahun!

Erika benar-benar sangat marah setelah membaca pesan itu. Kesabarannya sudah mencapai batas dan hari adalah puncaknya. Ia sungguh merasakan kemarahan yang amat besar pada kekasihnya itu. Kecurigaannya juga semakin besar hingga melunturkan kepercayaannya.

Apakah selama ini aku masih ada di dalam hatinya! Bahkan di hari ulang tahunku ini, tetap saja dia lebih mementingkan urusannya daripada menepati janjinya untuk datang merayakan ulang tahunku. Batin Erika berteriak kesal.

Rasanya Erika ingin menghilang saja saat ini. Ia tidak mau bertemu dengan kekasihnya dulu untuk sementara waktu. Ia memerlukan waktu untuk menyendiri agar bisa meredakan kemarahannya dan juga waktu untuk berpikir apakah hatinya masih bisa menerima dan memaafkan kekasihnya lagi. Selain itu, dia juga ingin mengetahui apakah dirinya masih ada di dalam hati kekasihnya dan akankah kekasihnya itu merasa sangat kehilangan jika dirinya tiba-tiba menghilang.

Setelah pergi dari restoran itu, Erika segera meluncur ke sebuah bar. Ini adalah pertama kalinya ia pergi ke tempat seperti itu dan sendirian pula. Sebenarnya, Erika berasal dari keluarga yang baik-baik dan berpendidikan. Dia bukanlah seorang wanita yang memiliki pergaulan bebas dengan gaya hidup di malam hari yang penuh hiruk pikuk di bar. Dia bahkan tidak suka minum-minum karena akan membuatnya merasa mabuk dan itu tidak mengenakkan. Apalagi saat paginya ketika bangun dan tersadar dari mabuknya, dia masih harus menanggung rasa sakit dikepalanya yang masih tertinggal karena pengaruh dari alkohol tersebut, sungguh membuatnya tersiksa.

Tetapi hari ini dia ingin sejenak melupakan kekecewaan dan kepedihan dihatinya karena apa yang dialaminya barusan. Sehingga dia berniat untuk menghabiskan 2 jam waktu yang tersisa di hari ulang tahunnya dengan menikmati minuman alkohol yang mungkin bisa menghangatkan hatinya.

Erika menegak minuman yang ada di gelasnya sampai habis dalam sekali teguk. Perlahan airmata mulai mengalir hingga deras di pipinya karena rasa sakit dihatinya ini sungguh menyiksa dan tak tertahankan.

Erika kembali menuangkan minuman ke dalam gelasnya yang telah kosong dan kembali menegaknya. Baru minum sebanyak 2 gelas saja, dirinya sudah merasa mabuk. Tetapi dia tetap menuangkan minuman ke dalam gelasnya lagi dan meminumnya. Begitu seterusnya hingga berulang-ulang.

Setelah puas dan dirinya sudah sangat mabuk, ia akhirnya berjalan keluar dari bar itu dan pergi mencari sebuah taksi. Untuk mendapatkan sebuah taksi, maka ia harus berjalan hingga ke jalan raya dan melewati pelataran parkir terlebih dahulu.

Tubuhnya sempoyongan saat berjalan, sehingga dia harus berjalan perlahan sambil memegangi mobil-mobil yang sedang terparkir. Kepalanya pusing dan perutnya terasa mual. Ia berhenti sejenak dan muntah-muntah di sana.

Tiba-tiba dirinya dikejutkan oleh suara teriakan orang yang sedang kesakitan. Dirinya yang sedang mabuk menjadi tersadarkan. Dia langsung membersihkan dirinya yang habis muntah dan berlari-lari kecil ke belakang mobil. Ketakutan mulai memenuhi pikirannya karena tempat parkir di tengah malam begini sangat gelap dan sepi. Ia lalu berjongkok untuk bersembunyi di belakang mobil itu dan mendongakkan kepalanya sedikit ke sisi samping kiri mobil untuk mengintip ke arah sumber suara berasal.

Ternyata di dereten paling belakang parkiran ada sekelompok orang yang sedang berkelahi. Bukan, itu bukan sedang berkelahi tetapi lebih tepat jika dikatakan sebagai pengeroyokan. Karena jumlah mereka sangat tidak imbang. Sekelompok orang yang berjumlah hampir 10 orang melawan satu orang saja. Dan sepertinya suara teriakan orang kesakitan itu berasal dari pria muda yang sedang dikeroyok itu. Wajahnya sudah babak belur dengan lebam disana-sini, begitu juga dengan tubuhnya. Beberapa luka ditubuhnya itu bahkan ada yang sampai mengeluarkan darah.

Pria muda itu menatapnya.

Oh Tidak! Dia menatapku. Dan..mata mereka saling bertemu.

Tatapannya.. Sungguh mengerikan! Erika semakin ketakutan.

Walaupun salah satu matanya sudah sembap dan membengkak menutupi sebagian bola matanya, tetapi Erika tetap bergidik merasakannya. Tatapan yang begitu dingin dan tajam, penuh dengan aura kegelapan. Pria itu terus terdiam dan membeku dengan mata yang membelalak kepadanya. Seperti ingin memangsa dirinya yang telah tertangkap basah menonton dirinya yang sedang dipukuli.

Dengan refleks, pupil mata Erika langsung membesar dan mulutnya membuka lebar seolah ingin berteriak dengan sangat kencang. Untung gerakan tangannya lebih cepat dibanding dengan suara teriakannya. Sehingga tangan itu berhasil menutup mulutnya sebelum suara teriakannya itu keluar dari mulutnya dan membuatnya dalam keadaan yang berbahaya. Erika lalu menarik kepalanya kembali untuk bersembunyi lagi di belakang mobil.

Erika duduk berjongkok dengan memangku tangannya di lutut untuk dijadikan sebagai tempat senderan bagi kepalanya yang terasa pusing dan berdiam dengan posisi itu selama beberapa waktu. Telapak kakinya mulai terasa sakit dan kesemutan. Dia benar-benar tidak berani untuk bergeser atau menggerakkan tubuhnya sedikitpun. Karena dirinya terus membayangkan tatapan mata pria yang mengerikan itu.

Kini kakinya mulai bergetar dan sudah tidak kuat lagi untuk bertahan. Sepertinya kakinya itu sudah sangat lemah untuk menopang dan menahan tubuhnya. Dia mencoba menggerakkan kakinya sedikit agar bisa sedikit melepaskan rasa tidak nyamannya. Kemudian dia berusaha mempertajam pendengarannya dengan menyibakkan sebagian rambut yang menutupi telinganya agar bisa mendengar dan mengetahui perkembangan situasi yang sedang terjadi. Sunyi senyap. Tidak ada suara apapun lagi yang terdengar.

Erika mencoba berdiri, tetapi kakinya terlalu pegal dan kesemutan. Kepalanya juga kembali terasa pusing hingga tubuhnya limbung dan hampir jatuh. Ia segera berpegangan pada mobil yang ada didekatnya dan kembali menurunkan badannya perlahan.

Akhirnya Erika membiarkan dirinya duduk di jalanan parkiran, dia sudah tidak peduli dengan jalanan parkir yang kotor. Dia lalu menselonjorkan kakinya dan meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku sehingga bisa melepaskan ketegangan dan pegal-pegal di kaki dan pinggangnya karena harus berjongkok diam dalam waktu lama. Ia juga meregangkan otot tangannya dengan mengangkat tinggi kedua lengannya ke udara yang ada di atas kepalanya sambil menggeliatkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Rasanya sungguh nikmat sekali bisa meregangkan otot dan menggeliatkan tubuhnya yang pegal-pegal dan kaku itu. Rasa tak nyaman ditubuhnya pun berangsur-angsur menghilang.

Baru sekejap merasakan kenikmatan ditubuhnya yang kembali pulih dari rasa tak nyaman, tiba-tiba Erika merasa ada sesuatu yang mengganggunya. Udara malam disekitarnya yang tadi terasa dingin dan sejuk berubah menjadi kurang mengenakkan karena bercampur dengan bau anyir darah segar yang semakin kuat tercium aromanya hingga membuat kepalanya pusing dan merasa mual. Selain itu juga, Erika mendengar bunyi suara nafas menderu dan berat disekitarnya.

Mata Erika menatap ke arah bawah depannya dan melihat ada sepasang kaki pria di sana. Erika sangat yakin itu adalah sepasang kaki dari seorang pria yang sudah daritadi berdiri di depannya dan mungkin saja sudah mengamatinya saat dia sedang lengah karena asik meregangkan otot tubuhnya yang kaku. Dengan tubuh yang mulai gemetaran karena rasa takutnya, Erika memberanikan diri mendongakkan kepalanya ke atas dan melihat wajah pemilik sepasang kaki tersebut.

Oh Tuhan.. Tidakk mungkinn..! Ternyata...itu pria yang tadi menatapku dengan tatapannya yang mengerikan itu.

Melihat pria didepannya itu tersenyum sinis kepadanya dengan wajah yang sudah dipenuhi oleh luka dan lebam, Erika menyadari bahwa dirinya sedang dalam bahaya. Bahkan dengan mata yang membengkak, masih tampak aura gelap yang menyelimuti pria itu. Sungguh menakutkan hingga udara malam yang dingin ini semakin terasa dingin.

Dengan tubuh yang gemetaran, Erika berusaha untuk berdiri. Tetapi tubuhnya terlalu lemas karena rasa ketakutannya, belum lagi ditambah dengan rasa mual dan pusing yang menyerang karena bau darah yang begitu menyengat. Setelah akhirnya dia berhasil berdiri, seketika itu juga tubuhnya langsung terkulai lemah dan tak sadarkan diri. Pria itu dengan sigap menangkap tubuhnya yang jatuh ke dalam pelukannya.

Erika, seorang gadis kecil yang sedang kabur dari rumahnya dan tanpa tujuan, sekarang dirinya jatuh pingsan di pelukan seorang pria asing yang menakutkan dan sedang terluka karena habis berkelahi. Entah apa yang akan terjadi pada nasibnya selanjutnya.

Episodes
1 Prolog
2 1 Mabuk
3 2 Mendapat serangan saat sendirian
4 3 Terbangun
5 4 Memaksa untuk mengobati
6 5 Dijebak
7 6 Kedatangan Tamu
8 7 Diusir Pergi
9 8 Salah Paham
10 9 Mulai Merawatnya
11 Meminta Bantuan
12 Berkunjung ke Bos Besar
13 Bertemu
14 14 Kau Adalah Milikku
15 15 Sakit
16 16 Pulang
17 17 Alice
18 18 Penculikan
19 19 Penyelamat
20 20 Dilamar
21 21 Ditahan
22 22 Menghilang dari Alice
23 23 Membuka Hati dan Menerima Kebahagiaan
24 24 Berkunjung ke perkebunan
25 25 Villa Alisha
26 26 Sebuah Foto Lukisan
27 27 Kenangan
28 28 Tidak Mau Mengakui
29 29 Pertengkaran
30 30 Tidak Ada Penjelasan
31 31 Berjanji Untuk Tidak Pergi
32 32 Mengembalikan Erika
33 33 Kebingungan dan Petunjuk
34 34 Makan Malam Spesial
35 35 Kegemaran dan Impian
36 36 Kebohongan
37 37 Makan Malam Spesial 2
38 38 Mengantar Erika Pulang
39 39 Kesepakatan Yang Sesungguhnya
40 40 Menunjukkan Perasaan
41 42 Masuk RS Bersama
42 42 Membantu Menyemangati
43 43 Merahasiakan Penyakitnya
44 44 Perselingkuhan
45 45 Mencintai Erika
46 46 Tes DNA untuk membuktikan
47 47 Meminta Maaf
48 48 Terjepit diantara mereka
49 49 Melihat Erika
50 50 Kebohongan Kabuto
51 51 Mengamati Erika
52 52 Kabur Lagi
53 53 Diculik lagi
54 54 Memohon pada Kabuto
55 55 Menangis bersama
56 56 Kejutan yang Spesial
57 57 Kelicikan Kabuto
58 58 Pertunjukkan Dimulai!
59 59 Berkumpulnya Kakak Adik
60 60 Penyelamatan Rey Part 1
61 61 Penyelamatan Rey Part 2
62 62 Audisi memasak
63 63 Menggagalkan audisi
64 64 Menginginkan sebuah kebebasan
65 65 Kilas Balik : Menghilang dan Mengamuk!
66 66 Tamparan Kesadaran
67 67 Dendam Kabuto
68 68 Mengakhiri Hubungan
69 69 Terlanjur tersakiti
70 70 Tetap Menjadi Reyhan Wiriawan
71 71 Pemulihan
72 72 Motor Baru
73 73 Melepas Rindu
74 74 Pembebasan part 1
75 75 Pembebasan Part 2
76 76 Menerima Kehadiran Sang Kakak
77 77 Kecewa dan Melepaskan Erika
78 78 Impian Rey
79 79 Berbaikan
80 80 Menunjukkan Kepemilikannya
81 81 Mengenang Setiap Momen Sang Adik
82 82 Berteman 1
83 83 Berteman 2
84 84 Bertemu Orang Tua Erika
85 85 Bertemu Orang Tua Erika 2
86 86 Bertemu Orang Tua Erika 3
87 87 Berkencan
88 88 Ketakutan Rey
89 89 Ketakutan Kei
90 90 Pertemuan yang tak terduga
91 Sesosok Ayah
92 92 Menyukai Rey
93 93 Memenangkan Lomba
94 94 Menyatu dalam Cinta
95 95 Kebahagiaan yang Begitu Singkat
96 96 Pelampiasan atas Seluruh Perasaan
97 97 Lamaran
98 98 Menuruti Rey
99 99 Pesta Pertunangan
100 100 Ending
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Prolog
2
1 Mabuk
3
2 Mendapat serangan saat sendirian
4
3 Terbangun
5
4 Memaksa untuk mengobati
6
5 Dijebak
7
6 Kedatangan Tamu
8
7 Diusir Pergi
9
8 Salah Paham
10
9 Mulai Merawatnya
11
Meminta Bantuan
12
Berkunjung ke Bos Besar
13
Bertemu
14
14 Kau Adalah Milikku
15
15 Sakit
16
16 Pulang
17
17 Alice
18
18 Penculikan
19
19 Penyelamat
20
20 Dilamar
21
21 Ditahan
22
22 Menghilang dari Alice
23
23 Membuka Hati dan Menerima Kebahagiaan
24
24 Berkunjung ke perkebunan
25
25 Villa Alisha
26
26 Sebuah Foto Lukisan
27
27 Kenangan
28
28 Tidak Mau Mengakui
29
29 Pertengkaran
30
30 Tidak Ada Penjelasan
31
31 Berjanji Untuk Tidak Pergi
32
32 Mengembalikan Erika
33
33 Kebingungan dan Petunjuk
34
34 Makan Malam Spesial
35
35 Kegemaran dan Impian
36
36 Kebohongan
37
37 Makan Malam Spesial 2
38
38 Mengantar Erika Pulang
39
39 Kesepakatan Yang Sesungguhnya
40
40 Menunjukkan Perasaan
41
42 Masuk RS Bersama
42
42 Membantu Menyemangati
43
43 Merahasiakan Penyakitnya
44
44 Perselingkuhan
45
45 Mencintai Erika
46
46 Tes DNA untuk membuktikan
47
47 Meminta Maaf
48
48 Terjepit diantara mereka
49
49 Melihat Erika
50
50 Kebohongan Kabuto
51
51 Mengamati Erika
52
52 Kabur Lagi
53
53 Diculik lagi
54
54 Memohon pada Kabuto
55
55 Menangis bersama
56
56 Kejutan yang Spesial
57
57 Kelicikan Kabuto
58
58 Pertunjukkan Dimulai!
59
59 Berkumpulnya Kakak Adik
60
60 Penyelamatan Rey Part 1
61
61 Penyelamatan Rey Part 2
62
62 Audisi memasak
63
63 Menggagalkan audisi
64
64 Menginginkan sebuah kebebasan
65
65 Kilas Balik : Menghilang dan Mengamuk!
66
66 Tamparan Kesadaran
67
67 Dendam Kabuto
68
68 Mengakhiri Hubungan
69
69 Terlanjur tersakiti
70
70 Tetap Menjadi Reyhan Wiriawan
71
71 Pemulihan
72
72 Motor Baru
73
73 Melepas Rindu
74
74 Pembebasan part 1
75
75 Pembebasan Part 2
76
76 Menerima Kehadiran Sang Kakak
77
77 Kecewa dan Melepaskan Erika
78
78 Impian Rey
79
79 Berbaikan
80
80 Menunjukkan Kepemilikannya
81
81 Mengenang Setiap Momen Sang Adik
82
82 Berteman 1
83
83 Berteman 2
84
84 Bertemu Orang Tua Erika
85
85 Bertemu Orang Tua Erika 2
86
86 Bertemu Orang Tua Erika 3
87
87 Berkencan
88
88 Ketakutan Rey
89
89 Ketakutan Kei
90
90 Pertemuan yang tak terduga
91
Sesosok Ayah
92
92 Menyukai Rey
93
93 Memenangkan Lomba
94
94 Menyatu dalam Cinta
95
95 Kebahagiaan yang Begitu Singkat
96
96 Pelampiasan atas Seluruh Perasaan
97
97 Lamaran
98
98 Menuruti Rey
99
99 Pesta Pertunangan
100
100 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!