ISTRI KONTRAK DUKE
• Di sebuah kamar •
Terlihat seorang gadis terbaring dalam keadaan lemas dan wajahnya yang pucat pasi. Di samping ranjang gadis itu juga terlihat seorang pria, seorang gadis, dan seorang wanita paruh baya.
"G-Glen... " Ucap gadis itu lemah, ia benar-benar tidak mempunyai tenaga untuk Berbicara.
"Ah.. Aku sekarat! Penyakit sialan, bagaimana bisa penyakit yang aku alami tidak ada obatnya seperti ini?" Umpatnya di dalam hati.
• Grep •
Pria itu menggenggam erat tangan gadis yang sekarat itu. Ia nampak berusaha menahan air matanya, matanya benar-benar berkaca-kaca.
"Ara.. Tenanglah!" Glen mencoba menenangkan Arabella. Arabella tersenyum melihat suami yang ia nikahi karena perjodohan itu! Arabella tersenyum dan merasa puas saat dia tahu bahwa ternyata Glen benar-benar mencintainya.
"Glen.. "
"Kau tenang saja, begitu dirimu mati aku akan menikah dengan adikmu. Aira" Glen melepas genggamannya dan memeluk pinggang Aira. Aira juga tidak mau kalah, dia membalas pelukan Glen dengan ciuman dan itu benar-benar membuat Ara marah.
"Apa-apaan kalian?! Itu benar-benar keterla--- HMPH!" Belum selesai bicara mulut Ara sudah di bekap oleh sapu tangan milik ibu tirinya.
"Berisik sekali, mati saja sana!" Gerutu ibunya.
"Apa? Kenapa jadi seperti ini? Bukankah ibu sangat menyayangiku? Adik? Kenapa kau merebut suami kakakmu?" Perasaan marah, sedih, kecewa, dan penyesalan bercampur aduk di dalam hati Ara.
"Sebelum mati bukankah akan lebih baik jika kau mengetahui alasan kami melakukan ini kepadamu? Oh ya! Ayahmu, Marquess Carlos juga mati dengan cara yang sama dengan dirimu" Ibu tiri Ara tersenyum sambil terus menambah kekuatan tekannya terhadap sapu tangan itu.
"Sialan! Aku salah karena telah percaya pada mereka". Ara menangis, sebelum kesadarannya benar-benar habis dia berjanji untuk balas dendam.
" Pasangan brengs*k! Ibu tiri sialan! mati saja kalian sana, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskan kalian!!"
"H-Hah.. " Ara menghembuskan nafas terakhirnya, ia tewas di tangan ibu dan adik tiri yang begitu ia sayangi dan percaya. Juga suami yang dengan susah payah ia menerimanya apa adanya. Namun... Kebaikan yang Ara lakukan malah berakhir dengan pengkhianatan. Sungguh kenyataan yang sangat pahit!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Crip.... Crip.... Crip.... Crip
Sinar matahari menyinari ruangan itu, seorang gadis terbangun dari tidurnya karena suara dan cahaya matahari yang begitu menganggu.
"Ugh" Gadis itu langsung membuka matanya dan bangkit dari ranjangnya.
• Ceklek •
Pintu kamar terbuka dan terlihatlah seseorang masuk sambil membawa beberapa kotak perhiasan.
"Eh?! Nona? Anda sudah bangun?" Pelayan tersebut dengan sigap menghampiri gadis itu, gadis tersebut nampak Kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Nana?" Gadis itu nampak begitu terkejut dengan apa yang ia lihat
"Ya Nona? Anda memanggil saya?" Nana, itulah nama pelayan yang saat ini berdiri di depan gadis itu. Gadis itu segera berlari ke arah cermin dan menatap pantulan dirinya. Ia meraba-raba wajahnya
"B-Bekas lukanya hilang! Wajahku... " Ya, gadis itu adalah Arabella De Carlos, Anak satu-satunya dari Tuan Carlos.
"Nana, sekarang tanggal berapa?" Ara langsung menatap ke arah Nana, dengan sigap Nana menjawab pertanyaan dari Nona yang ia layani itu.
"Hari ini tanggal 12 bulan 3 tahun Xxx, ada apa Nona? Apakah hari ini ada pesta atau hal lain yang harus anda datangi?"
"Tidak-tidak! Tidak ada, kau.. Sekarang boleh pergi dan siapkan air mandi dan juga gaun untukku" Ara melambaikan tangannya dan mencoba mencerna situasi yang ia hadapi.
"Baik, kalau begitu.. Saya pamit" Nana membungkukkan badannya dan pergi meninggalkan kamar Ara.
• Klap •
Ara duduk di tepi ranjang dan masih berusaha untuk mencerna situasi.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku bisa kembali ke saat ayah dan ibu akan Menjodohkanku dengan Glen? Ah...Tidak! Aku sudah bertunangan dengannya kemarin" Ara benar-benar kebingungan dengan apa yang terjadi pada dirinya.
"Tunggu! Jangan-jangan aku terlahir kembali? Jika memang benar seperti itu... Pertama-tama aku harus melepaskan diri dari perjodohan ini! Kedua... Apakah aku masih sempat untuk menolong ayah? Aku bahkan tidak tau dengan pasti kapan ayah akan di bunuh!" Ara berpikir keras ia mencoba untuk mengingat semua kejadian yang terjadi padanya pada masa lalu.
"Ah... Ayah akan meninggal 2 hari lagi! Jadi, apapun yang terjadi aku tetap tidak bisa menyelamatkannya?!" Ara begitu terkejut akan kejadian yang tak bisa ia hindari.
"Hiks! Hiks! Ayah... Maafkan putrimu ini, aku benar-benar tidak bisa berbuat apapun meski sudah tau apa yang akan terjadi" Ara menangis tersedu-sedu mengingat nyawa ayahnya sudah berada di ujung tanduk.
"San.... Warisan! Aku harus merebut kembali semua milikku, aku tidak akan membiarkan mereka mengambilnya dariku lagi!" Api amarah dan dendam menyelimuti hati Ara, terlihat dia begitu marah. Rasanya seperti dia akan benar-benar membakar musuhnya dengan kobaran api amarah dan dendam.
"Aku tidak akan melepaskan kalian!"
• Siang hari •
Saat ini Ara sedang menyantap makanan bersama dengan ibu dan adik tirinya.
"Kakak~ Bagaimana tidurmu? Apakah semalam tidurmu nyenyak?" Aira dengan wajah polos khasnya tersenyum ke arah Ara.
"Pfft! Setelah ini si Jal*ng ini pasti akan heboh dan bilang bahwa aku sangat imut!" Ucap Aira di dalam hati. Lain di hati lain di mulut, itulah Aira.
"Bisakah kau menghentikan kebiasaan burukmu itu adik?" Dengan wajah dan hawa yang dingin Ara dalam sekejap membalikkan keadaan.
"A-Apa?!" Aira sangat terkejut dengan perubahan yang terjadi pada Ara, ia tidak pernah mengira bahwa Ara akan berubah seperti ini.
"Ara, kamu pasti kelelahan karena harus mengurus ayahmu. Ini makan yang banyak" Ibu tiri Ara memberikan sepotong daging kepada Ara, Ara menatap daging itu kemudian mengucapakan terima kasih sambil tersenyum.
"Masih banyak hal yang harus aku cari tahu! Jangan sampai aku membuat dirinya curiga" Ara berpikir keras dan pada akhirnya ia memutuskan untuk bersikap seperti biasanya. Bodoh dan mudah di perdaya!
"Ara" Panggil Jane dengan lembut.
"Iya ibu?"
"Ini ada undangan acara minum teh dari Lady Violet" Jane menyodorkan surat yang ada di tangannya, Ara mengambil surat tersebut dan membacanya.
"Tunggu! Bukankah di acara ini Duke Tryon ikut hadir? Ini kesempatan!! Aku bisa menggunakan pengalaman kehidupanku dulu untuk membantunya dan membuat sebuah kesepakatan dengannya! HAHAHAH! Akhirnya aku bisa bebas dari bayang-bayang mereka" Ara tersenyum dan mulai memikirkan beberapa rencana yang akan dia lakukan ke depannya.
"Baiklah! Saya akan hadir pada pesta tersebut ibu"
"Baguslah! Sayang sekali, adikmu harus pergi ke acara lain besok, jadi.. Dia tidak dapat menemamimu pergi. Kau tidak apa-apa kan?"
"Ah.. Ya, saya baik-baik saja!" Ara tersenyum dan kembali terlarut dalam pikirannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai guys~
Selamat datang di Novel pertama Author! 😊
Mohon bantuannya, jangan lupa like, komen, dan berikan dukungan!
Oh ya! Up 1 hari 1 kali / Sesuai mood, kalo mood author bagus 1 hari bisa 2 eps nih 😉
Itu aja, sampai jumpa 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Mara
Hadir disini🥰
2023-07-25
1
Author Amatir
Yuhu, Aku mampir~
2023-07-08
1
Dian
Lanjut!! Semangat
2023-07-07
2