Duke menatap wajah Arabella, Arabella benar-benar panik karena.. Bisa-bisanya ia mengatakan itu! Habislah.... Bisa-bisa Duke tidak mau menyetujui kesepakatannya!
"Pfft!" Duke tertawa pelan kemudian ia membalikkan badannya.
"Lady, anda benar-benar... Sudahlah! Tunggulah surat dari kediaman Tryon." Duke pergi menjauh, Arabella masih tidak percaya bahwa pada akhirnya ia berhasil membuat sebuah kesepakatan dengan Duke yang di kenal bengis itu! Karena tujuannya sudah tercapai juga acara yang akan segera selesai Arabella memutuskan untuk kembali. Violet, sangat sedih karena Arabella pulang lebih cepat dari perkiraannya.
• Saat ini •
Arabella menatap keluar jendela, ia mengingat saat-saat dirinya bersama Duke.
"Aneh, tadi itu kan acara minum teh. Namun... Mengapa Duke malah meminum anggur? Bukannya teh? Sungguh aneh!" Arabella baru menyadari keanehan pada pertemuan mereka setelah ia sampai di kediaman Marquess. Arabella yang tak mau ambil pusing dan bingung akhirnya memutuskan untuk tidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Di mana ini?" begitu membuka mata Arabella telah berada di sebuah tempat antah berantah. Ia benar-benar kebingungan. Bagaimana bisa ia berada di sini? Arabella melihat ke sekeliling dan betapa terkejutnya ia melihat sang ayah berada di tempat itu dalam keadaan terbujur kaku.
"AYAH!!" Arabella berlari ke arah ayahnya dan mencoba untuk memeluknya namun, tiba-tiba tubuh ayah Arabella menghilang. Dan terdengar sebuah suara yang dapat membuat buluk kuduk yang mendengarnya Langsung berdiri.
"Arabella, kau ku beri kesempatan untuk mengulang kehidupanmu untuk membalaskan dendammu dan mencegah hal-hal yang tak di inginkan, tapi... Bagaimana bisa kau membiarkan ayahmu meninggal? Apakah kau tidak mempunyai hati nurani?" Arabella terdiam, ia mengepalkan tangan erat sampai darah menetes dari tangannya.
"Aku ingin mencobanya, Namun.. Aku tidak tahu caranya!" Suara Arabella bergetar, ia tak kuasa membendung air matanya lagi. Putus asa? Ya! Itulah yang Arabella rasakan saat ini. Dia benar-benar putus asa karena tidak bisa melakukan apapun. Orang itu kemudian menepuk bahu Arabella, Arabella menatap orang itu sehingga pandangan mereka saling bertemu.
"Arabella, ada satu hal yang bisa kau lakukan untuk menyembuhkan ayahmu" Orang itu memegang kedua pundak Arabella, Arabella menatap lekat orang tersebut. Orang itu pun memberitahukan caranya kepada Arabella, Arabella mendengar penjelasan dari orang tersebut dengan sangat teliti. Disini ia benar-benar tidak mau ada satu pun kesalahan saat ia mencoba untuk mengobati ayahnya itu.
Setelah orang tersebut selesai berbicara dengan Arabella, Arabella kembali ke dunianya dan dengan cepat ia berlari ke kamar Marquess. Semua pelayan yang sedang bertugas begitu terkejut, jarang sekali mereka melihat Arabella berlari secepat itu. Sampai-sampai ia melupakan tatakrama seorang bangsawan!
• BRAK •
Arabella menendang pintu kamar milik ayahnya, ia benar-benar senang saat mendengar ada cara untuk menyembuhkan ayahnya. Akan tetapi... Pertama-tama ia harus memperlambat penyebaran racun yang sudah menyebar selama 3 tahun terakhir.
"Aku.. Hanya perlu mencari obat Gyu saja kan? Maka penyebaran racunnya akan berhenti tapi... Itu hanya bertahan selama 3 bulan! Aku harus segera menemukan pendeta agung yang orang itu maksud" Arabella menyentuh wajah ayahnya kemudian menggenggam tangan ayahnya erat.
"Ayah, Arabella akan membantu ayah. Arabella pasti akan menyembuhkan ayah, tunggu saja!" Arabella mengusap wajahnya dengan tangan ayahnya, ia benar-benar merindukan sosok ayahnya yang ceria dan selalu tersenyum ke arahnya. Ia benar-benar merindukan ayahnya itu! Dan betapa senangnya ia saat mengetahui bahwa ternyata ayahnya dapat di sembuhkan.
Saat Arabella sedang menikmati waktunya bersama ayahnya tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar dan terlihatlah ibu tiri Arabella masuk ke dalam kamar tersebut sambil membawa obat .. Ah... Bukan! Tapi sambil membawa Racun!
Arabella menatap ibu tirinya itu dengan tatapan dingin, Ah... rasanya ia sudah tau apa alasan ibunya datang ke kamar itu. Ibunya menaruh obat dan berjalan mendekati Arabella. Arabella hanya menanggapi hal ini dengan tatapan dan wajah datarnya.
"Arabella, apa benar kamu memarahi Aira?" Ibu tiri Arabella menatap tajam ke arah Arabella, kini ia mulai menunjukkan sifat aslinya kepada Arabella.
"Apa-apaan anak sialan ini? Bisa-bisanya dia membentak Aira! Aku benar-benar tidak Terima!!" Aura mencekam dan rasanya bisa membunuh keluar dari tubuh ibu tiri Arabella. Arabella berdiri dan berjalan mendekati obat alias racun yang di bawa oleh ibunya itu.
"Ibu tau? Aku memarahi Aira karena dia sudah bertindak kurang ajar! Bukankah sudah seharusnya jika aku yang seorang kakak ini mendidik adiknya?" Arabella tersenyum dan mengambil beberapa obat itu dengan Diam-diam. Ibu tiri Arabella menatap Arabella dengan intens dan menghembuskan nafas kasar.
"Hah... Dasar anak kecil! Kau seharusnya beritahukan hal itu kepada ibu, biar ibu yang memarahinya! Jika kamu yang memarahinya adikmu bisa-bisa membencimu loh~" Ibu tiri Arabella berjalan mendekati ranjang ayah Arabella dan mengusap surai suaminya. Arabella sedikit kesal dan marah menyaksikan hal itu. Karena.. Ia tidak pernah melihat orang yang memiliki wajah setebal itu!
"Maafkan aku bu, lain kali aku tidak akan melakukannya"
"Aku tidak berjanji loh" Lain di mulut lain di hati, itulah Arabella. Ia benar-benar sudah muak dengan tingkah laku ibu dan adik tirinya bersikap seolah-olah mereka menyayangi Arabella akan tetapi sebenarnya mereka menjerumuskan dan menjatuhkan Arabella hingga ke titik yang paling jauh. Arabella lalu meminta kepada ibu tirinya agar ia saja yang memberikan obat kepada ayahnya, dan dengan polosnya ibunya mengizinkan hal tersebut.
Ibu tiri Arabella keluar dari kamar tanpa kecurigaan sedikit pun. Ia benar-benar tidak menduga bahwa Arabella akan mengambil beberapa obat dan kemudian akan menyerahkannya kepada Duke untuk di teliti.
"Dasar, dia pikir aku tidak tau bahwa ini bukanlah obat melainkan racun! Dasar wanita ular sialan, bagaimana bisa dia melakukan hal ini kepada ayah yang telah menyayanginya dengan tulus?" Arabella benar-benar merasa kesal mengingat kasih sayang dan perhatian yang ayahnya berikan kepada ibu tirinya itu. Jujur saja, ayah Arabella telah mencoba untuk menjadi suami dan ayah sambung yang baik untuk Aira namun... Apa balasan yang ia dapatkan? Ia malah di racun oleh sang istri dan anak tirinya malah merebut suami anak kandungnya sendiri.
Sungguh malang dan tragis! Karena ia harus tewas di tangan istrinya sendiri. Setelah memastikan bahwa ayahnya aman Arabella memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan menunggu kedatangan surat dari Duke Tryon. Dan benar saja, di siang hari surat dari Duke Tryon tiba dan Arabella langsung mengambil serta membaca surat tersebut
......𝓢𝓪𝔂𝓪 𝓼𝓾𝓭𝓪𝓱 𝓶𝓮𝓶𝓾𝓽𝓾𝓼𝓴𝓪𝓷𝓷𝔂𝓪 𝓛𝓪𝓭𝔂, 𝓴𝓲𝓽𝓪 𝓫𝓮𝓻𝓽𝓮𝓶𝓾 𝓭𝓲 𝓡𝓮𝓼𝓽𝓸𝓻𝓪𝓷 𝓛𝓪𝓲𝓵 𝓫𝓮𝓼𝓸𝓴 𝓼𝓲𝓪𝓷𝓰. 𝓢𝓪𝔂𝓪 𝓪𝓴𝓪𝓷 𝓶𝓮𝓷𝓾𝓷𝓰𝓰𝓾 𝓪𝓷𝓭𝓪 𝓭𝓲 𝓼𝓪𝓷𝓪. ......
^^^^^^𝓓𝓾𝓴𝓮 𝓣𝓻𝔂𝓸𝓷 ^^^^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments