Setelah percakapan yang cukup panjang Ara akhirnya bisa beristirahat dengan tenang. Ia duduk sambil menikmati secangkir teh dan beberapa camilan.
"Hah.. Damai sekali, coba saja jika aku bisa terus menjalani kehidupan seperti ini. Aku pasti akan sangat senang dan bahagia!" Ara Membayangkan ketika hidupnya tanpa ibu, saudari, dan tunangannya yang munafik menghilang dari dunia. Ah.... Rasanya seperti mimpi!
• Ceklek •
Ara menoleh ke arah pintu dan ia melihat seorang gadis masuk ke dalam kamarnya.
"Aira" Gumam Ara, ya. Gadis yang masuk ke dalam kamar Ara adalah Aira adik tirinya yang tega merebut suaminya dan membuat nyawanya melayang.
"Kakak~" Aira bertingkah manja dan memeluk lengan Ara. Ara hanya menanggapi sikap Aira dengan ekspresi dingin dan aura yang mengintimidasi.
"Ugh! Kenapa aura di sekitar dirinya tidak enak seperti ini?" Bulu kuduk Aira berdiri saat ia merasakan hawa yang begitu mencekam.
"Ada apa? Kenapa kau datang ke sini? Apakah ada sesuatu yang kau butuhkan adik?" Ara tersenyum ke arah Aira, ia kini benar-benar mendalami perannya sebagai 'Orang bodoh'.
"Ah.. begini kak, besok aku kan akan pergi ke acara yang lain juga. Jadi... Bisakah kakak meminjamkan aku 1 gaun milikmu?"
"Gaun? Kenapa? Apakah kau tidak punya gaun yang pas?" Ara mengerutkan keningnya mengingat Aira yang sudah mengambil begitu banyak gaun, perhiasan, dan juga sepatu milik Ara.
"Iya, semua gaunku sudah lusuh kak! Aku tidak bisa memakainya untuk pergi besok" Aira mengoyang tubuh Ara pelan meminta agar Ara menuruti keinginannya. Ara melepaskan tangan Aira yang menempel pada lengannya.
"Eh?" Aira begitu kebingungan dengan sikap yang di tunjukkan oleh Ara. Ara berdiri dan mengambil satu gaun milik-Nya yang paling lusuh.
"Ini" Ara melempar gaun Itu tepat ke wajah Aira.
• Pluk •
Wajah Aira memerah karena malu, baru kali ini dia di permalukan seperti ini. Ini benar-benar telah merusak harga dirinya!!
"Kakak, apa maksudmu?" Tubuh Aira gemetar menahan amarah, Ara yang melihat hal ini hanya tersenyum tipis dan mengangkat bahunya.
"kau bilang kau tidak punya gaun yang lusuh, jadi... Aku memberikan gaunku yang paling lusuh kepadamu" Ara tersenyum dan mencengkram dagu Aira kuat.
"Aww! Kwak lwepaskwan!" Aira menjadi kesulitan berbicara karena cengkraman tangan Ara yang kuat.
"Hei, anak liar! Lebih baik kau dengarkan ini baik-baik!" Aira menelan salivanya, ia benar-benar takut saat melihat tatapan mata Ara yang penuh dendam.
"Ah.. Padahal sebelumnya niatku ingin terlihat bodoh, tapi... Aku benar-benar sudah tidak sabar! Jadi.... Rencana awal batal" Ara sedikit menyayangkan keputusannya namun... Jika ia menahan dirinya lebih lama lagi bisa-bisa dia akan kehilangan akal sehatnya karena tidak dapat melihat Ibu dan adik tirinya menderita.
"K-Kak?"
"Berhenti memanggilku 'kak', sekarang kau cukup menuruti kata-kataku. Mulai detik ini jangan pernah memperlakukanku seperti Bank berjalan ataupun toko berjalan milikmu" Aira semakin ketakutan saat mata Ara menatapnya dengan begitu tajam.
"Jika kau tidak punya gaun belilah sendiri, jika tidak punya uang mintalah pada ibumu sialan!" Ara menghempas Aira dan menyeretnya keluar dari kamar.
"Jangan pernah masuk ke dalam kamarku Tanpa seizin dariku dasar wanita kotor!"
• BRAK •
Ara membanting pintu dengan sangat keras. Dan itu membuat beberapa orang terkejut. Aira mengepalkan tangannya, ia benar-benar kesal dengan perlakuan Ara.
"Apa-apaan jal4ng sialan itu? Kenapa dia bersikap semena-mena seperti ini?! Apa salahnya jika aku mengambil beberapa gaunnya? memangnya apa salahnya?! Dasar wanita jal4ng!" Aira pergi meninggalkan kamar Ara dengan perasaan kesal dan marah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini Ara sedang berada di kamar ayahnya, ia menjenguk ayahnya tanpa sepengetahuan jane.
"Ayah, bagaimana keadaanmu? Maaf... Anakmu ini tidak dapat berbakti padamu. Aku bukan anak yang baik ayah." Dengan suara lirih Ara menggenggam tangan ayahnya lembut, ia teringat saat ayahnya meninggal dunia dan air mata pun mulai bercucuran.
"Hiks! Ayah tau? Maafkan Aku! Aku tidak bisa berbuat apa-apa, padahal aku sudah tau apa yang akan terjadi padamu. Tapi.. Aku tidak bisa berbuat apa-apa!"
"Hiks! Lucu sekali, aku berbicara dengan orang yang sedang koma" Ara tersenyum miris, ia benar-benar tidak ingin ayahnya meninggal dunia. namun... Ia sama sekali tidak menemukan cara untuk mengobati ayahnya dalam waktu 2 hari!
Mau tak mau, Ara harus mengikhlaskan kepergian ayah yang begitu ia sayangi.
"Coba saja jika dirimu tidak menikahi wanita itu" Gumam Ara. Ara beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari Kamar tersebut.
"Cukup sudah! Kali ini aku akan membuat kalian semua menderita!" Ara bersumpah di dalam hatinya untuk membalas perbuatan ibu dan adik tirinya dengan perbuatan yang lebih menyakitkan!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
• Keesokan harinya... •
Saat ini Ara sedang berada di dalam kereta kuda, ia berangkat dari kediaman Marquess Carlos menuju ke kediaman Count Fleur.
"Sebentar lagi kita akan tiba di kediaman Count Fleur Nona!" Ucap kusir.
"Baik" Ara menatap keluar jendela dan menikmati pemandangan yang lalu lalang.
"Sebentar lagi.. Aku akan terbebas dari mereka! Duke Tryon, tunggulah aku. Aku akan membuat kesepakatan denganmu!!" Semangat yang membara kini telah meliputi seluruh tubuh Ara, ia benar-benar bersemangat mengingat bahwa dirinya akan terbebas dari genggaman ibu dan adik tirinya juga tunangan yang menyebalkan!
• Sesampainya di kediaman Count Fleur •
Kereta kuda yang di naiki oleh Ara berhenti tepat di depan halaman kediaman Count, Ara turun dari kereta dan langsung masuk ke dalam kediaman count.
"Wah! Lady Arabella? Saya benar-benar tidak menyangka bahwa anda akan datang ke pesta teh kecil yang saya adakan" Violet menyambut Arabella dengan begitu hangat. Arabella melihat ke sekeliling namun... Ia tidak menemukan Duke Tryon di mana pun juga!!
"Ah.. senang bisa bertemu dengan anda Lady Violet, terima kasih banyak atas undangan yang anda berikan. Saya benar-benar merasa terhormat" Arabella tersenyum dan sedikit menundukkan kepalanya guna memberi hormat kepada Violet, melihat hal ini Violet juga melakukan hal yang sama.
"Lady, anda tau? Saya begitu senang karena anda telah hadir di acara minum teh saya, wah! Acara kali ini pasti akan sangat meriah!" Violet begitu bersemangat mengingat Arabella adalah orang yang selalu pilih-pilih. Dia sangat jarang ikut perkumpulan kelas atas namun... Dia selalu saja menjadi yang paling unggul di lingkungan sosial. Dan karena hal ini lah banyak sekali orang yang hormat dan mengidolakan Arabella.
Dan... Salah satunya adalah Violet, dia adalah fans yang.... Super loyal!
"Ini hanya perasaanku saja atau memang ada sesuatu yang aneh?" Batin Arabella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Mara
Nyimak dulu ya ka...suka awalnya 🥰
2023-07-25
1