Bukan Dia

Bukan Dia

Siska Alexa

"Pernikahan bukan tentang siapa cepat, dia yang menang. Bro. Santai!" tutur seorang pemuda tampan pada saudara kembarnya dengan menepuk bahu.

"Makasih ya! Bener kan Lo nggak keberatan kalau gue duluan?" jawab Ikun saudara kembar pemuda itu, menyunggingkan senyum lebarnya.

"Haish. Pastilah! Gue salut dan pasti dukung lo. Lo bisa ikutin mau Baba dan Buna. Jadi anak baik. Kalau emang lo dah siap. Cewek lo siap. Kenapa nggak? Adek kita juga nyatanya bisa kan nikah muda?" jawabnya lagi.

Adik kembarnya itu pun mengangguk. "Mohon doanya. Semoga, Baba dan Buna ijinin," tutur saudaranya lagi memohon doa.

"Baba dan Buna pasti kasih ijin. Mereka kan memang ingin kita nikah muda!" jawabnya pada saudara kembarnya.

Kemudian kedua saudara kembar itu. Saling menepuk tangan. Lalu berpelukan sebagai dukungan dan si Adik yang bernama Ikun pamit pergi dari kantor kakaknya itu. Dan kini pemuda itu duduk termenung di kursi kebesarannya dengan satu papan nama terpampang di meja yang mengkilap dan besar itu.

Amer Gunawijaya, seorang CEO muda. Dia adalah anak kedua dari 7 bersaudara sebuah keluarga kaya dan terpandang, keluarga Gunawijaya.

Walau masih muda, tidak sulit untuknya mencapai sukses, sebab sejak kakek neneknya memang mempunyai perusahaan besar. Dan kini dia memegang salah satu perusahaan yang bergerak di bidang property.

Amer pun menyunggingkan senyumnya sepeninggal adiknya. Ya, sebagai anak kedua dari 7 bersaudara, dua adik Amer sudah melangkahinya. Adik ketiganya bahkan sudah menikah walau masih duduk di bangku kuliah. Dan kini saudara kembarnya dengan mantap dan jantan meminta restunya hendak melamar perempuan yang memikat hatinya.

"Jomblo bukan berarti sendiri kan? Kamu nggak usah khawatir Kun. Secepatnya aku akan yakinkan Lexa, untuk bersedia menikah denganku." gumamnya memilin ballpoinya.

Ya. Amer tidak bersedih sama sekali dilangkahi adiknya. Dia belum menikah bukan karena kisahnya yang tragis.

Sebagai pemuda yang usianya baru 25 tahun tapi sudah memimpin perusahaan besar. Tentu sangat mudah memilih perempuan. Amer juga normal dan jatuh cinta, bahkan Amer sudah mempunyai tambatan hati. Amer belum menikah karena pujaan hatinya memang belum siap dia ajak nikah.

Siska Alexa, seorang gadis lulusan Sarjana Komunikasi yang menjadi bawahanya sudah mencuri hatinya. Namun karena usia, Lexa yang masih di bawah 25 tahun, lebih tepatnya baru 21 tahun. Mereka sepakat ingin memantapkan karir lebih dulu.

Padahal, Lexa dan Amer sudah bersahabat 3 tahun. Mereka bertemu saat Lexa menjadi mahasiswa magang. Sementara Ikun dan calonya baru bekenalan 1 bulan sudah mantap menikah.

"Kring...," dering ponsel Amer berbunyi.

Amer pun memeriksanya. Seketika matanya mengernyit dan seulas senyum terukir di bibirnya.

"Selamat Siang Pak. Bos. Waktunya makan siang? Mau makan di luar apa di kantin aja? Saya hari ini masak Spageti dengan toping sapi lada hitam,"

Tertera di layar teleponya pesan manis dari gadis yang dia pikirkan. Ya, Lexa pacarnya memang bawahanya dan hampir rekan kerja sudah tahu tentang hubungan mereka. Lexa tidak canggung untuk memberikan perhatian pada Amer dan Amer menerimanya dengan baik.

"Oke. Kita makan di kantin aja!" jawab Amer cepat.

Dia pun melepas jasnya dan segera keluar menuju tempat dia bisa bertemu dengan kekasihnya itu.

*****

Lexa pun tak kalah cepat, ruang tempatnya bekerja lebih dekat dengan kantin sehingga dia sudah sampai lebih dulu dan sudah menyiapkan makanan untuk Amer.

"Taraa... Udah siap. Bos. Silahkan makan!" sambut Lexa dengan senyum cerianya.

Hal yang disukai Amer, Lexa selalu ceria, rajin dan juga perhatian. Tidak peduli rekam jejak kakaknya atau berita miring tentang Lexa. Tapi Amer tahu, Lexa gadis yang cerdas bahkan selalu mengerjakan pekerjaan dengan sempurna.

"Makasih, Sayang. Calon istri solikhah nih!" puji Amer ke Lexa.

"Ish...," desis Lexa lalu memberikan tempat ke Amer

Amer pun segera mencicipi masakan karyawan sekaligus pacarnya itu.

"Gimana enak?" tanya Lexa.

"Enak lah, nih aku makan. Kamu belajar dengan baik, Baby. Good joob," jawab Amer sekenanya sembari mengunyah memberikan jempol ke Amer.

"Hmmm..." dehem Lexa sembari manyun. "Enak doang? Udah setara sama masakan Buna dan Adekmu belum?" tanya Lexa

"Uhuk...," seketika itu Amer tersedak mendengar pertanyaan Lexa.

*****

Aloooowwww.... Kakak pembaca NT tercinta.

Hehehe.

Ini nupel ke 7 aku.

Sebelumnya. Mohon maaf. Buat pembaca pertanggal 11- Agustus- 2023. Ini nupel dulunya judulnya Istri Kecilku. Karena ada masalah dan sesungguhnya itu cerita lanjutan nupelku yg lain. Maka ada sedikit jeda waktu. Ini novel kuremak3 dan ditulis ulang dengan cerita berbeda.

Judulnya yang terbaru. "Bukan Dia,"

Jadi....Walau udah ada isi komen sampai episode 21. Tapi ini dimulai lagi dari episode 1 ya.

Untuk nanti ada episode yg nggak nyambung sampai episode 21. Berarti masih tahap edit.

Bismillah semoga suka.

Oh ya. Sebelum lanjut baca.

Kita bikin kesepakatan ya.

Kita saling dukung, caranya :

Jangan asal bintang. Kalau nggak suka, cukup skip nggak usah baca lagi.

Kalau suka dan sayang sama ini novel. Kasih vote rekomendasi. Hadiah. Like dan komen.

Kalau mau tau update-ku. Tap love. Atau follow IG ririnrohmanningsih (CoretanRandom). Story Alay skip aja. Pantengin Updatenya aja.

Rajin komen biar aku tahu kalau nupelku ada yang baca. Makasih.

Terpopuler

Comments

Dewi Purnomo

Dewi Purnomo

Hallo mb Ririn mampir lagi nih ke nupel njenengan....hehe....semangat ya mb....baru baca episode pertama aja sdh candu ini....

2025-09-26

1

Tysa Nuarista

Tysa Nuarista

mampir nie kak hehehheeeee

2025-10-01

0

Susi Sidi

Susi Sidi

dah ketemu.. aku mampir Thor.. semoga lexsa gadis baik seperti yang amer harapkan..

2023-08-31

1

lihat semua
Episodes
1 Siska Alexa
2 Pilihan Buna
3 Elena Amira Mahika
4 Ini Gila
5 Trik atau sungguhan?
6 Pulanglah
7 Putuskan
8 Anak Buna
9 Keluarga Elena
10 Kencan
11 Buat Kesepakatan
12 Karena Uang
13 Ikuti alurnya
14 Anakku
15 Pacar Amer
16 Jangan Ganggu Amer.
17 Pernikahan Darurat
18 Saling menguntungkan.
19 Seumur hidup. Bukan kontrak.
20 Ayah Elen.
21 Alhamdulillah
22 Bagas Adi Permana
23 Berubah pikiran
24 Untung Rugi
25 Frustasi
26 Keluarga Amer
27 Ada udanh di balik batu
28 Boleh Minta nomor ponselnya?
29 Ke Apartemen
30 Keluh yang salah
31 Sambal Cumi
32 Racun dari Elen
33 Buna siap menanggung
34 Perang dimulai.
35 Amer kena batunya sendiri.
36 Amer Kalah lagi, Alexa dibully
37 Stop Provokasi Buna
38 Kursi Roda Untuk Elena
39 Superhero
40 Tawanan yang bahagia
41 Fokus Amer jadi ke Elena
42 Warning
43 Alexa Kena Marah
44 2 Bulan
45 Pulang
46 Elena dan kursi rodanya
47 Unboxing
48 Aku Bisa Sendiri.
49 Ikut Ke Kantor.
50 Kepentingan Keluarga
51 Aku Cantik. Aku berhak bahagia
52 Istriku
53 Panggil Aku Mas
54 Digigit.
55 Tidak bisa menolak
56 Ibu
57 Tidur di rumah Buna.
58 Alam bawah sadar Amer
59 "Duh...."
60 Kado dari Buna.
61 Nothing
62 Tidak boleh tertawa.
63 Amer kelepasan
64 Misi Buna.
65 Foto Keluarga
66 Pembantu.
67 Murka Baba
68 Dia Kenapa?
69 Menjadi Satu
70 Tambah 1 Karyawan
71 Flashback ke 2
72 Apa itu mimpi?
73 Mencari Cara
74 Masak Apa?
75 Amer itu masalahnya
76 Aku yang membuatnya begini.
77 Ke luar Apartemen
78 Buna harus tahu ini
79 Pak Amer selingkuh
80 Tunggu dulu
81 Nama Buah atau Bunga
82 Kak Jingga
83 Surat Pengunduran diri
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Siska Alexa
2
Pilihan Buna
3
Elena Amira Mahika
4
Ini Gila
5
Trik atau sungguhan?
6
Pulanglah
7
Putuskan
8
Anak Buna
9
Keluarga Elena
10
Kencan
11
Buat Kesepakatan
12
Karena Uang
13
Ikuti alurnya
14
Anakku
15
Pacar Amer
16
Jangan Ganggu Amer.
17
Pernikahan Darurat
18
Saling menguntungkan.
19
Seumur hidup. Bukan kontrak.
20
Ayah Elen.
21
Alhamdulillah
22
Bagas Adi Permana
23
Berubah pikiran
24
Untung Rugi
25
Frustasi
26
Keluarga Amer
27
Ada udanh di balik batu
28
Boleh Minta nomor ponselnya?
29
Ke Apartemen
30
Keluh yang salah
31
Sambal Cumi
32
Racun dari Elen
33
Buna siap menanggung
34
Perang dimulai.
35
Amer kena batunya sendiri.
36
Amer Kalah lagi, Alexa dibully
37
Stop Provokasi Buna
38
Kursi Roda Untuk Elena
39
Superhero
40
Tawanan yang bahagia
41
Fokus Amer jadi ke Elena
42
Warning
43
Alexa Kena Marah
44
2 Bulan
45
Pulang
46
Elena dan kursi rodanya
47
Unboxing
48
Aku Bisa Sendiri.
49
Ikut Ke Kantor.
50
Kepentingan Keluarga
51
Aku Cantik. Aku berhak bahagia
52
Istriku
53
Panggil Aku Mas
54
Digigit.
55
Tidak bisa menolak
56
Ibu
57
Tidur di rumah Buna.
58
Alam bawah sadar Amer
59
"Duh...."
60
Kado dari Buna.
61
Nothing
62
Tidak boleh tertawa.
63
Amer kelepasan
64
Misi Buna.
65
Foto Keluarga
66
Pembantu.
67
Murka Baba
68
Dia Kenapa?
69
Menjadi Satu
70
Tambah 1 Karyawan
71
Flashback ke 2
72
Apa itu mimpi?
73
Mencari Cara
74
Masak Apa?
75
Amer itu masalahnya
76
Aku yang membuatnya begini.
77
Ke luar Apartemen
78
Buna harus tahu ini
79
Pak Amer selingkuh
80
Tunggu dulu
81
Nama Buah atau Bunga
82
Kak Jingga
83
Surat Pengunduran diri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!