Kami sudah berada tepat di dalam mobil milik Rido, Rido tak banyak bertanya bahkan memberi jarak saat kami duduk bersebelahan. Aku melihat sesekali Rido melirikan sudut matanya kearahku namun Aku memilih untuk terdiam karena aku bingung harus memulai pembicaraan nya darimana.
" Maaf aku harus manggil kamu Apa ? " tanyanya malu-malu kepadaku.
" mmmm May aja " Jawabku dengan singkat.
" Oh iya kenalkan itu supir pribadiku namanya Pak Jajang, Dan yang sebelahnya adalah Dhan. dia Aspri aku dan dia yang mengatur segala kebutuhanku juga selalu ikut kemanapun Aku pergi " jelasnya seraya memberitahuku, aku tersenyum dan menganggukan kepalaku.
( ' bener-bener deh hidupnya teratur banget, beda banget sama gw ' - gumamku dalam hati )
" oh gitu, salam kenal " Jawabku singkat kembali, Rido menatapku dan aku merasa ada yang aneh dengan tatapan yang ia berikan kepadaku.
" Maaf May, apa Rido bisa mengenal May lebih dekat mungkin setelah ido khitbah May nanti ? " Tanyanya dengan penuh harap, Aku bingung untuk menjawab apa. jantung ku mulai berdegup kencang kembali dan rasanya semakin sesak.
" boleh Kok " Jawabku singkat kembali sembari tersenyum dengan menyipitkan mataku.
" Dhan, kamu nanti atur ya jadwal aku biar bisa seharian jalan sama may " Pintanya sembari menepuk bahu assisstennya itu, aku kaget dengan cara bicaranya yang tegas namun masih ada nada lembutnya.
" baik tuan muda , saya akan mengatur semuanya.. ' Ucap Dhan sembari menunjukan wajah tanpa ekspresi apa-apa, dia memanggutkan kepalanya namun tak menoleh kearah kami.
" seharian , Sial banget aku seharian sama dia. " pekik ku pelan.
" kamu keberatan ? tenang Aja, aku ditemenin Dhan kok. aku gak akan macem-macem kok sama kamu " Sahutnya membuat wajahku merah merona karena malu dengan apa yang aku katakan dan mungkin ia mendengarnya.
" eng..enggak ko " Jawabku singkat kembali.
( " Telinga apa sih dia , bicara pelan aja bisa dia dengar " - gumamku dalam Hati.
" Maaf May, jangan turun dulu " Ucapnya sembari menatapku lekat, tangannya memegang lenganku. Kau mencoba melepaskan tangannya yang sedang memegang Tanganku itu.
" Maaf maksudku, kamu gak usah turun dulu biar aku yang bukain pintunya " Seru Rido sembari melepaskan tangan nya dari lenganku dan dia dia keluar dari pintu mobil yang sudah dibukakan terlebih dahulu oleh Assisten pribadinya itu. Lalu, Rido membukakan pintu mobil dengan sigap dan tersenyum kepadaku .
( ' aaaah palingan sama semua cewe juga sama apalagi dia ganteng pasti banyak lah cewenya ' - batinku yang selalu memandang negative seorang cowo ).
" Makasih, kamu udah boleh pulang Kok " Ucapku sembari membalikan badanku dan berjalan kedalam halaman Rumah.
" May .......... " panggilnya pelan, langkahku terhenti kala Rido memanggilku.
" kamu gak ijinkan saya masuk untuk berpamitan sama Om Wan dan Tante Ez " Tanya
" Maaf , saya kira kamu masih ada yang harus dikunjungi, dan saya kira kamu sibuk. " Jawabku.
" silahkan masuk kalo begitu " Ajak ku kepada Rido, Rido tersenyum dan mengikuti langkahku kedalam rumah.
Setelah Rido masuk dan bertemu Ayah dan juga Ibu, Tak lama kemudian Rido berpamitan untuk pulang. tak lupa Ayah dan ibu mengucapkan rasa terima kasih nya karena Rido sudah mau mengantarku pulang.
" kenapa pulang?, apa Nak Rido tidak ingin meminum kopi dan berbincang santai dulu bersama Ayah " Tanya Ayah kepadanya tetapi rido mengerti sepertinya jika Aku sudah merasa lelah. dia menolaknya dengan sangat sopan dan hendak berpamitan pulang.
" Om, Tante. Rido pamit sekarang ya sekali lagi maaf sudah membuat Tante dan Om menunggu lama, pasti tadi hampir saja om dan tante kesal dengan ido " Seru rido sembari mencium punggung tangan Ayah dan ibuku, dia terlihat sangat sopan memperlakukan Ayah dan ibu. Pantas jika Ayah dan Ibu menyukainya.
" Nak, gak gitu ko malah tante terima kasih sekali kamu sudah mau bertemu kami, lain waktu makan malam lah disini bersama ya, tante akan masak makanan kesukaan mu " Ucap ibu, sembari memeluk Rido, Rido tersenyum
" Baik tante, Rido pasti akan sangat menyukai masakan Tante " Jawabnya sembari tersenyum manis
" Nak rido, Jangan sungkan untuk panggil kami ayah dan ibu ya. Sebentar lagi kan nak Ido resmi jadi suami nya May " Ucap ayah sembari tersenyum penuh harap.
( " Lama banget sih Yah,Bu aku kan pegel pake sepatu tinggi " - gerutuku dalam hati terlihat wajahku sangat kesal )
" Iya Ayah " Jawab rido sembari tersenyum manis, senyuman khasnya.
Aku mengantarnya sampai ke depan mobil. Dhan membukakan pintu belakang mobil dan Rido masuk ke dalam mobil. Rido berpamitan didalam mobil ia memberikan senyuman manisnya serta memandangku lekat. Aku masih berdiri sampai mobil yang ditumpangi rido menghilang dari pandanganku.
Aku segera masuk kedalam rumah, aku membuka sepatuku dam duduk di soFa tepat disamping Ayah. Aku menghela nafas dan melihat Orang-orang disekitarku. kulihat Ibu dan Ayah sangat bahagia, begitupun dengan Rani. ibu memeluk ku begitupun dengan Ayah yang tak hentinya berterima kasih kepadaku.
" Sayang, kamu terlihat lelah ?, ibu akan buatkan kamu susu hangat iya " Seru ibu sembari tersenyum kepadaku.
" Gak usah bu aku mau ke kamar saja, aku cape mau mandi selesai mandi langsung tidur " Gumamku sembari Menyeret langkahku pelan menuju kamar pribadiku.
" aku tahu mengapa Ibu dan Ayah terlihat bahagia, mungkin karena aku bersikap manis disana. aku juga punya alasan kenapa aku menerima dan ingin menikah muda " Gumamku seraya menghela nafas dan membaringkan tubuhku di atas ranjang luasku .
" semua itu karna aku gak mau diganggu oleh om ku, Ayah dan Ibu tidak pernah tau apa yang ingin om ku lakukan dari dulu hingga sekarang. Dan aku tak akan membiarkannya merenggut apa yang akan menjadi hak suamiku " Gerutuku kembali.
Om Danu selalu bilang jika dia mencintaiku, dia tak akan membiarkanku memiliki kekasih bahkan om danu pernah bilang jika suatu saat aku akan menjadi miliknya. aku menangis jika mengingat perkataannya. ingin sekali Rasanya aku berbicara kepada ayahku tentang itu semua namun Aku memikirkan perasaan Nene juga Ayahku. karena, sepeninggalan kakek ku hanya om Danu lah yang mengisi hari- hari Neneku makadari itu aku urungkan niat mengadu kepada Ayah ku.
aku pernah melihat om Danu melakukannya dengan wanita yang ku kenal. Wanita itu adalah Tya, Tya teman sebayaku dia merenggut Apa yang Tya punya hingga membuatnya trauma. aku benci Om ku dia bilang mencintaiku dan ingin memiliki ku tapi buktinya dia melakukan hal yang sama kepada tya, untung saja iman ku kuat dan tidak terpengaruh dengan hasutan Om ku. Dan sampai saat ini Om ku selalu memberiku pesan singkat..
(PESAN OM DANU)
Sayangku, om kangen kamu dan ingin sekali melihat senyumanmu.
(PESAN OM DANU @)
kamu sekarang tidak akan bisa menolak ku.,.
kurang lebih seperti itulah pesan singkatnya. Usia ku dan om ku tidak berbeda jauh dan hanya terpaut tiga tahu saja tentunya om ku lebih tua dariku. aku tak ingin berlama-lama memikirkan hal itu. Aku beranjak dari tempat tidurku dan segera menghampiri kamar mandi untuk membersihkan diriku.
15 menit kemudian, Aku sudah selesai mandi dan aku mendengar ponsel genggam ku berbunyi. Aku melihatnya dan segera menekan tombol hijau di layar ponselku.
⇨ i just wanna see
i just wanna see how beautifull you are
" halloo..,assallamualaikum.. " Sapa ku.
" hay... haloo , wallaikum salam..maaf apa aku ganggu kamu..? " Tanya Orang dibalik ponsel itu.
" engga tapi sebenernya baru saja mau tidur, memangnya ini dengan siapa ? " Tanyaku kembali, padaha aku sudah tahu Jika itu saudara Rido.
" Ini Rido, May ? :" ucap nya sembari terdengar suara yang gemetar.
" Oh maaf, Aku gak simpen nomer kamu soalnya " Seru ku, entahlah saat itu aku tersenyum saat berbicara di ponselku.
" Maaf sebelumnya, ido cuma mau bilang kita percepat saja pernikahan kita.. ido ingin menyempurnakan ibadah Rido dan kamu Juga. supaya kita ketemu dan jalan bareng gak berdosa malah berpahala " Jelasnya padaku, membuatku sangat kaget mendengar ungkapannya itu.
" GImana iya tapi kan kita baru kenal Do? Apa gak kenal dulu lama gitu supaya tau masing-masing dulu do " Ucapku penuh dengan keheranan, Aku baru merasa jika Ada lelaki yang sangat menghargai wanita.
" Begini May, Maksud Rido kita kan setelah menikah bisa saling kenal lebih jauh may, dan halal itu sangat indah setiap apapun yang kita lakuin nilainya ibadah kamu tau kan maksudku ?? " Tanyanya kembali Padaku.
" Gitu iya, ya besok lagi aja kamu obrolin aja sama Papamu dan juga ayah " - dia seperti sedang menghela nafas Panjangnya dan aku ingin sekali menyudahi percakapan ini entahlah mungkin aku belum siapa atau Apa.
" Rido sudah dulu.ya saya ngantuk, Maaf sekali besok lagi kita bicarakan ini " keluhku Padanya,
" Baiklah, maaf sudah.menggangu waktu kamu May. Assallamualaikum May selamat tidur jangan lupa Baca doa "
" Waalaikum salam Rido, terima kasih " Jawabku.
telepon terputus dan jantungku mulai lagi rasanya mau copot dari tempatnya. Aku gak tau mau ngomong apa.
rasanya aku juga belum siap jadi seorang istri dengan banyak nya aturan setelah menikah. Aku memikirkan Ajakan Rido untuk mempercepat pernikahanku dan aku mulai merasakan ngantuk yang sangat amat dalam tidak lama kemudian mataku mulai terpejam. aku tertidur dengan pulas tanpa memikirkan lagi pembicaraan tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Aulia
sdh mmpir thor, semangat ya....
2020-05-30
1
Teh Maey Urangsukabumitea
aku sukaàaa
2020-04-04
1
Queen💕
tapi bukan curiga yang tak wajar
2020-02-11
0