Di dalam mobil, Rani selalu saja menggodaku dengan kalimat yang membuat aku kesal.
" Kak Laki-laki itu ganteng tau, Kaka pasti suka deh " celetuk Rani, aku memutarkan kedua bola mataku seakan aku tak ingun mendengar celotehnya.
" Kalo aku sih ya jika menjadi kaka ya pasti aku mau lah " seru Rani, sembari mencubit lengan kiriku aku melotot dengan kesal kepadanya.
" Apasih lu, emang lu udah liat orangnya ? " Tanyaku sembari melirik kearahnya.
" Ya udah lah, dia juga udah punya perusahaan sendiri nama perusahaan nya Asic group. dia itu menjabat sebagai Presiden Direktur disana, Kak Rido juga termasuk Presdir muda di Kota ini " Ucap Rani yang berniat memberitahu ku.
" Elu udah tau banyak ya, jangan-jangan lo kali yang mau dijodohin " Sahutku sembari menatap Rani kesal.
" Gak deh kayanya, Kak Rido pasti lebih milih Kak May dibanding aku, Lagian aku masih mau kuliah terus kasian juga Kan sama Pacar aku." Seru Rani sembari menggelayut di lenganku, Aku melepaskan genggaman Rani itu.
" Kaka aja deh kaka kan gak punya pacar " Celetuk Rani kembali seakan membuat ku semakin kesal, aku mencubitnya dengan keras sehingga Rani terlihat meringis kesakitan dan membuat Ayah menyuruh kami untuk berhenti berbincang.
" Kalian Ini sudah jangan berisik " Ucap Ayah sembari menoleh kearah Kami.
" Kaka nanti disana jaga sikap kamu ya , Dan Ayah mohin jangan malu-maluin ayah sama ibu " nasihatnya kepadaku.
" Om Gusti itu salah satu partner bisnis Ayah kamu. dia orangnya baik, Dan Om Gusti salah Satu sahabat Ayah dari masih kecil " Ucap ibu seraya memberi tahuku.
" Sial, baru aja mau bikin Dia itu gak suka sama gw !!. Eh ini Ayah udah ancem duluan " Pekik ku dengan pelan.
Sesampainya di restoran tempat kami yang akan bertemu dengan keluarga dari Om Gusti,
aku masih saja enggan untuk keluar dari dalam mobil.
" Kaka mengapa masih didalam, Ayolah jangan mengecewakan ayah " Ucap ayah, aku masih menggelengkan kepalaku. mungkin karena aku masih belum yakin dengan nya.
" Ayah, bisa saja Kan jika anak nya Om gusti tidak menginginkanku dan menolak ku. Bagaimana jika itu terjadi ?." Tanya ku sembari mengerucutkan bibir ku. Ayah menatapku kesal dan ibu mencoba membujuk ku.
" Kak, Ibu mohon Jangan membuat ayah marah dan kecewa. Kaka tau kan maksud ibu ? " pinta ibu seraya memohon kepadaku.
" Baiklah " Jawabku dengan lemas.
" selamat siang Tuan, Apa ada yang bisa kami bantu ? " Tanya seorang Pelayan Resto.
" Table atas nama GUSTI RUMNAWAN " sahut Ayah.
" silahkan Tuan, Saya antar. Ruangan nya tidak berada jauh dari sini. " Seru Pelayan sembari mengantar kami untuk masuk kedalam Ruangan VIP.
" beruntung banget kaka ini, " bisik Rani kepadaku.
" Hay Wan, Apa kabar ? " Sapa Om Gusti sembari memeluk Ayah, Ibu dan Tante Neni istri dari om Gusti juga bersalaman dan tak lupa saling bersahutan dengan mencium Pipi kanan juga kiri mereka.
" Aalhamdulilaah baik Gus, Oh Iya kamu kapan sampai di indonesia? " Tanya Ayah.
" Baru semalam Wan " Jawab Om GuStu, Ayah memperkenalkanku kepada Om gusti dan Tante neni istrinya. mereka sangat Ramah kepada kami.
" Oh ini ya yang nama nya May ? " Tanya Tante Neni, dia menatapku Kagum dan juga memeluk ku dengan erat. aku merasa jika iya meneteskan Air mata tepat di pundak ku.
" Ya ampun cantik banget, Ini Rido pasti suka Deh. Udah cantik dan senyumnya gak kalah Juga dari ibunya " Pujinya sembari menggenggam tanganku dan memegang daguku.
" Kamu bisa aje deh Nen " Jawab Ibu sembari tersenyum dengan lebar.
" Kamu memang cantik gak salah jika Rido memilih mu " ceplos Om Gusti, Aku kaget mendengar apa yang Om Gusti ucapkan namun aku berusaha tak menganggapnya karena jujur saja aku sangat tidak percaya diri.
Tante Neni memeluk ku kembali dengan sangat erat. dan tidak sengaja tante neni kembali mengeluarkan air matanya, aku kebingungan dengan tingkahnya itu. Tante Neni tersenyum kembali dan mengusap pipiku dengan lembut.
" Tante kenalkan aku Rani, adik nya Kak May " Ucap Rani sembari mencium tangan Tante Neni.
" oh sayang maaf habisnya Tante terpesona sama kecantikan kalian, Apalagi May cantik banget sayang " Seru Tante Neni kembali, Tante neni kembali menggenggam Tanganku dan menatapku dengan lekat.
" Ya Ampun Tanganku dingin. badanku sesekali merinding, Aduhh gimana ya wajah laki-laki itu ganteng apa engga, dia nerima aku gak yaa ? apa nanti aku bakalan dipermalukan ahh sudahlah gimana nanti saja " Kalimat itulah yang bermunculan dibenak ku.
" Oh iyaa, anak mu kok belum datang, Saya udah gak sabar pengen ketemu " Ucap Ayah.
" terakhir ketemu dia masih sekolah menengah pertama ya Gus " Timpal Ayah kembali.
" Iya tapi Rido masih mengingatmu wan " Seru Om Gusti.
" Lalu, Apa katanya Gus ?. " Tanya Ayah dengan penasaran.
" Om wan itu yang Ganteng dan baik itu kan Pah, Rido ingat betul Om wan pernah membelikan Rido sepeda " Seru Om Gusti yang memberitahu Ayah, Ayah tersenyum dan aku melihat Ayah senang mendengar Hal itu.
" MasyaAllah, dia masih ingat ternyata " Jawab ayah.
" Rido pasti datang, dia terkena macet apalagi kota ini kan terkenal dengan kemacetannya. " Seru Om gusti.
" sebenarnya dia ada meeting mendadak mas Wan, Maaf ya membuat kalian menunggu tapi Rido sudaj berada di jalan kok " Sahut Tante neni.
" Orang sibuk Ternyata " Gumamku dalam hati, seolah aku lupa bahwa seorang Presdir memang sangatlah sibuk.
rani terlihat sangat akrab bersama Tante Neni. Tante Sesekali mengajaku berbicara, Namun sepertinya Tante Neni sudah mengerti jika aku memang irit dalam berbicara.
Sembari menunggu kedatangan Anak dari Om Gusti kami melewatinya dengan Memakan hidangan yang sudah disediakan dan disela-sela makan kami Ayah juga Om Gusti selalu bercerita masa muda nya dan cerita itu membuat mereka tertawa lepas.
Aku sedikit bosan keadaan ini, selesai sudah kami makan dan Tante neni memberitahu jika Rido sudah datang dan sedang berada di parkiran.
" Rido sudah sampe diparkiran " seru tante neni memberitahuku.
Jantungku berdegup kencang saat tahu lelaki itu sudah datang, tanganku gemetar dengan hebat. entah mengapa aku seperti itu mungkin karena aku takut jika aku mengecewakan Ayah dan ibu.
aku yang sedang terdiam mendengar suara ketukan pintu di luar ruangan ini. tak lama kemudian seorang pelayan mengantarka dua orang lelaki berbadan tegap.
seseorang lelaki berbadan tegap memakai kemeja berwarna navy dan memakai kacamata hitam tersenyun Ramah kepadaku dan satu lagi seorang lelaki Tampan berbadan tegap dengan membawa Tas yang ia pegang ditangannya berdiri tepat di dekat pintu.
" mama, Papa maafkan rido sudah terlambat datang " Seru Pria berbaju Navy tersebut, Tante Neni tersenyum dan mencium pipi lelaki tersebut.
" tadi ada kendala sedikit dan juga jalanan sangat macet " Ucapnya kembali, seraya memeluk badan Om Gusti.
" Tidak apa-apa sayang, kamu kan sudah disini " Seru Tante neni.
" Maaf Om, Tante Rido sudah membuat semua menunggu Lama " Ucapnya dengan Sopan sembari menyalami dan mencium Punggung tangan Ayah dan ibu.
" Tidak apa-apa nak, oh ya nak Rido kenalkan ini anak-anak tante. ini may dan ini rani adik nya " Ucap ibu menunjuk kearahku dan juga Rani.
Ia melirik kearah ku sembari tersenyum manis, Aku tak sempat membalasnya. aku menundukan Pandanganku. Ibu dan Ayah terlihat sangat menyukai Rido.
Rani mengulurkan tangannya seraya bersalaman dengan Rido.
" salam kenal kak. aku Rani, senang bisa bertemu dan mengenal kaka " Sahut Rani sembari mengulurkan tangannya, namun Rido menyalaminya dengan mengatupkan kedua tangannya.
" Salam kenal juga dek " Seru Rido tersenyum dengan sangat manis.
" sssst Kaka..... " Panggil Rani dengan pelan seraya menginjak kaki ku dengan keras, aku meringis kesakitan.
" awwwrg, sakit tau. Kamu kenapa sih Ran " Tanyaku dengan kesal.
" Maaf apa kakimu sakit ? bisa saya lihat " seru Rido, aku menggelengkan kepalaku.
" gak perlu, Saya tidak apa-apa " Ucapku, mereka semua melihat kearahku. Ayah dan ibu menatapku penuh Harap.
" oh iya kenalin saya May, anaknya Ayah Wan " Terangku dengan mengulurkan tangankh kehadapannya seraya memperkenalkan diri kepadanya. wajahku pucat dan tanganku bergetar.
" udah tau kok, tadi kan Tante esri sudah bilang namamu May " Ucapnya Tersenyum sambil melihat ke arahku, Rido mengatupkan kedua tangannya seperti meminta maaf jika iya tak bisa menjabat tanganku.
' cih gaje banget nih orang, lagian ngapain juga sih gw ngulurin tangan jelas-jelas dia aja nyuekin Rani - batinku '
" kamu duduk disini nak " Ucap ibu, sembari menggeserkan badannya dan membuat Rido duduk disampingku.
' Kak Rido Ganteng banget sih, cocok deh sama Kak May ' Batin Rani.
' cantik banget deh kamu, gak salah aku pilih kamu. May aku akan menjadi suami yang baik jika kita menikah ' - Batin Rido.
Kedua orang tua kami sudah sepakat perjodohan ini. tak lupa Ayah dan Om Gusti juga bertanya kepada Kami mengenai perjodohan ini, aku hanya mengangguk saja tanda setuju dengan apa yang ayah inginkan.
" kalau Rido sih gimana Papa dan Mama saja, Rido yakin kok dengan pilihan Mama dan Papa " Seru Rido sembari melirik kearahku.
Kami sudah selesai berbincang dan berpamitan pulang, Ayah dan Om Gusti menyuruhku pulang diantar Oleh Rido dengan memakai mobilnya. Awalnya, aku ingin menolak namun Ibu melirik ku sembari mengedipkan matanya dan aku hanya tersenyum tanda ku mengiyakan pinta Ayah dan om Gusti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Fey Arinda
menarik, baca lagi ah
2020-03-05
1
Lisda Wati
visual nya dong thor
2020-02-29
1
Siti Zulfya Fauziyah
kakakkkkkkkkk
ijin meninggalkan jejak kecantikan
2020-02-25
2