2A (ALDO & ANGLE)

2A (ALDO & ANGLE)

Bab 1

Sebuah restoran mewah yang ada di kota itu, sedang ada makan malam antar dua keluarga. Mereka sedang membicarakan sebuah hal yang sangat serius.

Di tengah mereka ada seorang gadis yang sedang duduk sambil menunduk, semua mata tertuju padanya, menunggu jawaban darinya.

"Angel, ayo cepat jawab! Ingat nak, ini semua mama dan papa lakukan demi kebaikan kamu. Kamu itu sudah tidak mudah lagi, umur kamu sudah 26 tahun. " kata Dewi mamanya Angel.

"Iya nak, di umur segitu kamu sudah sangat pantas untuk menikah" tambah, Vina orang tua dari Aldo, pria yang akan di jodohkan dengan Angel.

Aldo menatap Angel dingin, dia sudah sangat merasa bosan menunggu jawaban gadis di depannya.

"Kalau tidak mau bilang aja! Jangan bikin orang nunggu kaya gini, kaya apa aja..."ucap Aldo kesal.

Angel mentap Aldo dengan tatapan tidak sukanya, dia tidak tau harus menerima atau menolak. Angel menarik nafasnya dalam.

' Semoga keputusan yang ku ambil ini tidak akan membuatku menyesal di kemudian hari' batin Angel.

"Baiklah, Angel mau" terdengar hembusan nafas lega dari semua orang kecuali Aldo.

****

Angel Kartika Admaja. Gadis polos yang saat ini berusia 26 tahun. Dia selalu saja di desak untuk menikah. Orang tuanya, terus berusaha mencarikan jodoh untuknya.

Malam ini adalah perjodohan yang 10 kalinya, dan karena capek, kasihan dengan orang tuanya yang selalu mencarikan calon. akhirnya Angel pun memutuskan untuk menerima perjodohannya.

Sebenarnya Angel sangat tidak menyukai pria sombong itu. Baru pertama bertemu saja, pria itu sudah berani menatapnya sinis. Dan apa tadi nada bicaranya terdengar sangat angkuh dan sombong.

Aldo anugrah surya. Pria angku dan sombong, paling tidak suka dengan kata menunggu. Saat ini dia berusia 30 tahun. Dan sama hal nya dengan Angel, pria itu juga menerima perjodohan ini dengan alasan kedua orang tua.

Mamanya selalu saja merecoki hidupnya dengan keluhan ingin menimang cucu, dan Aldo sudah menyarankan agar dirinya mengadopsi seorang anak saja dan dengan begitu Aldo tidak perlu lagi harus memikirkan persoalan pernikahan.

Tapi reaksi mamanya selalu saja berlebihan, Aldo selalu mendapatkan pukulan bertubi - tubi dari mamanya.

Apa salahnya sih, kan yang di inginkan oleh mamanya anak. Mau itu adopsi atau tidak, bukankah itu sama saja.

****

Sepulang dari pertemua itu, Angel langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia sangat sedih, ingin rasanya di mengis meraung - raung. Dia merasa sangat hancur. Bagaimana tidak, dia masih ingat dengan jelas apa yang di ucapkan pria itu kepadanya saat mereka berdua ada di balkon restouran.

' Kamu jangan senang dulu! Jangan kamu pikir dengan menikah denganku, kamu akan mendapatkan apa yang kamu ingin kan! Huh.. 'pria itu tesenyum sinis.

' Maksud kamu apa ya? Aku mengharapkan apa memangnya? Jangan asal kalau bicara! " balas Angel yang tidak suka.

'Aku tidak peduli akan hal itu, yang jelas nanti setelah menikah, akan aku tunjukkan kehidupan pernikahan yang sesungguhnya padamu.! ' dari tatapan matanya Angel dapat melihat, disana ada percikan kemarahan.

' Benarkah? Aku sungguh tidak sabar menunggunya. 'balas Angel tak kalah sinisnya, walau sebenarnya dia merasa sangat takut dengan tatapan mata itu, tapi dia tidak akan pernah mau memperlihatkan kelemahannya di depan musuhnya.

"Ya Tuhan, apa lagi ini? Tidak cukupkan penderitaanku selama ini! " ucap Angel lirih.

"Aku harus bagaimana? Apa yang harua aku lakukan?" kepalanya rasa akan pecah memikirkan semuanya.

Bisakah dia bilang menyesal telah menerima perjodohan ini ?

****

Setelah pertemuan itu, Angel tidak lagi mendengar kabar mengenai kelanjutan perjodohan itu. Mungkinkah perjodohan itu sudah di batalkah? kalau iya, Angel sangat bersyukur.

Ini adalah sudah 2 minggu berlalu, dan situasi di rumah Angel terlihat sangat tenang, tidak ada seperti akan mengadakan apa pun.

Angel hanya diam melihat kedua orang tuanya saat ini mereka sedang menikmati makannya.

"Gel, nanti siang kamu punya waktu nggak? "tanya Dewi.

"Belum tau mah, kenapa memangnya? "tanya Angel.

"Tidak ada apa - apa, mama hanya ingin makan siang berdua bersama "ucap dewi.

Angel terdiam, " baiklah"jawabnya, tanpa bertanya lebih lanjut.

****

Saat jam makan siang, sesuai janjinya dengan mamanya semalam. Angel pun pergi keluar kantor dan pergi ke restoran yang sudah di tetapkan oleh mamanya.

Sesampainya di restoran, Angel bertanya ke pelayan Dimano meja yang sudah di bokong oleh mamanya.

pelayan pun mengarahkan Angel ke lantai dua restoran tersebut. Disana terlihat sepi, sepertinya tidak banyak orang yang memilih makan di lantai dua. Lalu kenapa mamanya malah memilih tempat yang sunyi seperti ini.

Angel mengedar kan pandangannya, dia tidak melihat keberadaan mamanya. " Apa benar, mama saya memesan tempat disini?"tanya Angel.

"Iya, nona. Itu nona bisa langsung ke meja nomor 5. Apa masih ada yang nona butuhkan?, kalau tidak saya permisi." ucap pelayan itu sopan.

"Tidak, terima kasih" balas angel.

Setelah pelayan itu pergi, Angel pun melangkah ke meja nomor 5 yang ada di tepi jendela.

"Mama, emang paling pintar memilih tempat. "puji Angel tersenyum, sambil melihat pemndangan kota yang terpampang jelas di depannya.

"tapi, kenapa mama belum datang? Tidak seperti biasanya ,dia selalu on time"lanjutnya. Angel menarik salah satu kursi dan mendudukkan tubuhnya di sana.

Angel mengeluar ponselnya, dan mengirim pesan kepada mamanya. Setelah mengirim pesan, Angel pun sibuk dengan ponselnga hingga dia tidak terlalu memperhatikan keadaan sekitar.

"Ngapai lo kesini?"tanya seseorang.

Angel mendongak, dia menatap heran kepada orang yang berdiri di depannya saat ini.

"Maaf, maksudnya apa? Huft, gue malas banget ketemu sama manusia kayak lu" dengus Angel.

"Lo pikir gue mau ketemu sama lu! Udah sana, pergi cari meja lain karena meja ini udah di booking sama nyokap gue." kata Aldo tidak mau kalah. Dengan gaya angkuhnya, Aldo menarik kursinya dan duduk di depan Angel.

'Tc, sebenarnya. Apa yang sedang terjadi di sini?' batin Angel. Melihat pesannya yang belum juga di balas oleh mamanya, akhirnya Angel pun memutuskan untuk langsung menghubunginya.

Saat deringan pertama, telponnya langsung di angkat oleh mamanya.

"Hallo mah."sapa Angel

"Iya, Gel. Ada apa?" tanya Dewi.

"Mama di mana? Kok belum sampai juga sih." tanya Angel lagi, sesekali dia melempar tatapan tak suka pada Aldo yang sedari tadi memperhatikanya.

"Maaf sayang, sebenarnya. Yang akan makan siang sama kamu itu bukan mama tapi, Aldo...."

"Apa? Mama apa - apaan sih, sumpah ini becandaannya nggak lucu banget" potong Angel.

"Hm... Kamu ngobrol aja sama Aldo ya, siapa tau kalian bisa lebih dekat lagi. Mama tutup ya, soalnya mama lagi sibuk" tanpa menunggu jawabam dari Angel, Dewi mematikan ponselnya begitu saja.

Dengan kesal, Angel memasukkan kembali benda pipi itu kedalam tasnya. Angel berdiri dan hendak pergi meninggalkan Aldo.

"Mau kemana?"tanya Aldo

"Bukan urusan, lo!" Angel melangkah pergi namun baru tiga langkah Aldo sudah menghentikannya.

Angel menghempaskan tangan pria itu. "jangan sentu - sentu gue!" ucap Angel.

"Duduk! Gue nggak suka, di tinggal pergi gitu aja. Gue nggak mau orang beranggapan kalau gue sedang di campakkan sama gadis seperti lo!"

"Itu urusan lo. Bukan urusan gue." balas Angel.

"Selangkah aja lo meninggalkan ruangan ini, gue nggak yakin sama hal buruk apa yang bisa gue lakuin sama lo" kata Aldo dengan nada mengancam.

"Lo ngancam gue?"

"Terserah lo menganggapnya apa".

"Dasar menyebalkan!" gerutu Angel dan kembali duduk di kursinya.

Terpopuler

Comments

Matoa

Matoa

bukannya tadi dian ngusir ya🙄🙄

2023-06-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!