NovelToon NovelToon

2A (ALDO & ANGLE)

Bab 1

Sebuah restoran mewah yang ada di kota itu, sedang ada makan malam antar dua keluarga. Mereka sedang membicarakan sebuah hal yang sangat serius.

Di tengah mereka ada seorang gadis yang sedang duduk sambil menunduk, semua mata tertuju padanya, menunggu jawaban darinya.

"Angel, ayo cepat jawab! Ingat nak, ini semua mama dan papa lakukan demi kebaikan kamu. Kamu itu sudah tidak mudah lagi, umur kamu sudah 26 tahun. " kata Dewi mamanya Angel.

"Iya nak, di umur segitu kamu sudah sangat pantas untuk menikah" tambah, Vina orang tua dari Aldo, pria yang akan di jodohkan dengan Angel.

Aldo menatap Angel dingin, dia sudah sangat merasa bosan menunggu jawaban gadis di depannya.

"Kalau tidak mau bilang aja! Jangan bikin orang nunggu kaya gini, kaya apa aja..."ucap Aldo kesal.

Angel mentap Aldo dengan tatapan tidak sukanya, dia tidak tau harus menerima atau menolak. Angel menarik nafasnya dalam.

' Semoga keputusan yang ku ambil ini tidak akan membuatku menyesal di kemudian hari' batin Angel.

"Baiklah, Angel mau" terdengar hembusan nafas lega dari semua orang kecuali Aldo.

****

Angel Kartika Admaja. Gadis polos yang saat ini berusia 26 tahun. Dia selalu saja di desak untuk menikah. Orang tuanya, terus berusaha mencarikan jodoh untuknya.

Malam ini adalah perjodohan yang 10 kalinya, dan karena capek, kasihan dengan orang tuanya yang selalu mencarikan calon. akhirnya Angel pun memutuskan untuk menerima perjodohannya.

Sebenarnya Angel sangat tidak menyukai pria sombong itu. Baru pertama bertemu saja, pria itu sudah berani menatapnya sinis. Dan apa tadi nada bicaranya terdengar sangat angkuh dan sombong.

Aldo anugrah surya. Pria angku dan sombong, paling tidak suka dengan kata menunggu. Saat ini dia berusia 30 tahun. Dan sama hal nya dengan Angel, pria itu juga menerima perjodohan ini dengan alasan kedua orang tua.

Mamanya selalu saja merecoki hidupnya dengan keluhan ingin menimang cucu, dan Aldo sudah menyarankan agar dirinya mengadopsi seorang anak saja dan dengan begitu Aldo tidak perlu lagi harus memikirkan persoalan pernikahan.

Tapi reaksi mamanya selalu saja berlebihan, Aldo selalu mendapatkan pukulan bertubi - tubi dari mamanya.

Apa salahnya sih, kan yang di inginkan oleh mamanya anak. Mau itu adopsi atau tidak, bukankah itu sama saja.

****

Sepulang dari pertemua itu, Angel langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia sangat sedih, ingin rasanya di mengis meraung - raung. Dia merasa sangat hancur. Bagaimana tidak, dia masih ingat dengan jelas apa yang di ucapkan pria itu kepadanya saat mereka berdua ada di balkon restouran.

' Kamu jangan senang dulu! Jangan kamu pikir dengan menikah denganku, kamu akan mendapatkan apa yang kamu ingin kan! Huh.. 'pria itu tesenyum sinis.

' Maksud kamu apa ya? Aku mengharapkan apa memangnya? Jangan asal kalau bicara! " balas Angel yang tidak suka.

'Aku tidak peduli akan hal itu, yang jelas nanti setelah menikah, akan aku tunjukkan kehidupan pernikahan yang sesungguhnya padamu.! ' dari tatapan matanya Angel dapat melihat, disana ada percikan kemarahan.

' Benarkah? Aku sungguh tidak sabar menunggunya. 'balas Angel tak kalah sinisnya, walau sebenarnya dia merasa sangat takut dengan tatapan mata itu, tapi dia tidak akan pernah mau memperlihatkan kelemahannya di depan musuhnya.

"Ya Tuhan, apa lagi ini? Tidak cukupkan penderitaanku selama ini! " ucap Angel lirih.

"Aku harus bagaimana? Apa yang harua aku lakukan?" kepalanya rasa akan pecah memikirkan semuanya.

Bisakah dia bilang menyesal telah menerima perjodohan ini ?

****

Setelah pertemuan itu, Angel tidak lagi mendengar kabar mengenai kelanjutan perjodohan itu. Mungkinkah perjodohan itu sudah di batalkah? kalau iya, Angel sangat bersyukur.

Ini adalah sudah 2 minggu berlalu, dan situasi di rumah Angel terlihat sangat tenang, tidak ada seperti akan mengadakan apa pun.

Angel hanya diam melihat kedua orang tuanya saat ini mereka sedang menikmati makannya.

"Gel, nanti siang kamu punya waktu nggak? "tanya Dewi.

"Belum tau mah, kenapa memangnya? "tanya Angel.

"Tidak ada apa - apa, mama hanya ingin makan siang berdua bersama "ucap dewi.

Angel terdiam, " baiklah"jawabnya, tanpa bertanya lebih lanjut.

****

Saat jam makan siang, sesuai janjinya dengan mamanya semalam. Angel pun pergi keluar kantor dan pergi ke restoran yang sudah di tetapkan oleh mamanya.

Sesampainya di restoran, Angel bertanya ke pelayan Dimano meja yang sudah di bokong oleh mamanya.

pelayan pun mengarahkan Angel ke lantai dua restoran tersebut. Disana terlihat sepi, sepertinya tidak banyak orang yang memilih makan di lantai dua. Lalu kenapa mamanya malah memilih tempat yang sunyi seperti ini.

Angel mengedar kan pandangannya, dia tidak melihat keberadaan mamanya. " Apa benar, mama saya memesan tempat disini?"tanya Angel.

"Iya, nona. Itu nona bisa langsung ke meja nomor 5. Apa masih ada yang nona butuhkan?, kalau tidak saya permisi." ucap pelayan itu sopan.

"Tidak, terima kasih" balas angel.

Setelah pelayan itu pergi, Angel pun melangkah ke meja nomor 5 yang ada di tepi jendela.

"Mama, emang paling pintar memilih tempat. "puji Angel tersenyum, sambil melihat pemndangan kota yang terpampang jelas di depannya.

"tapi, kenapa mama belum datang? Tidak seperti biasanya ,dia selalu on time"lanjutnya. Angel menarik salah satu kursi dan mendudukkan tubuhnya di sana.

Angel mengeluar ponselnya, dan mengirim pesan kepada mamanya. Setelah mengirim pesan, Angel pun sibuk dengan ponselnga hingga dia tidak terlalu memperhatikan keadaan sekitar.

"Ngapai lo kesini?"tanya seseorang.

Angel mendongak, dia menatap heran kepada orang yang berdiri di depannya saat ini.

"Maaf, maksudnya apa? Huft, gue malas banget ketemu sama manusia kayak lu" dengus Angel.

"Lo pikir gue mau ketemu sama lu! Udah sana, pergi cari meja lain karena meja ini udah di booking sama nyokap gue." kata Aldo tidak mau kalah. Dengan gaya angkuhnya, Aldo menarik kursinya dan duduk di depan Angel.

'Tc, sebenarnya. Apa yang sedang terjadi di sini?' batin Angel. Melihat pesannya yang belum juga di balas oleh mamanya, akhirnya Angel pun memutuskan untuk langsung menghubunginya.

Saat deringan pertama, telponnya langsung di angkat oleh mamanya.

"Hallo mah."sapa Angel

"Iya, Gel. Ada apa?" tanya Dewi.

"Mama di mana? Kok belum sampai juga sih." tanya Angel lagi, sesekali dia melempar tatapan tak suka pada Aldo yang sedari tadi memperhatikanya.

"Maaf sayang, sebenarnya. Yang akan makan siang sama kamu itu bukan mama tapi, Aldo...."

"Apa? Mama apa - apaan sih, sumpah ini becandaannya nggak lucu banget" potong Angel.

"Hm... Kamu ngobrol aja sama Aldo ya, siapa tau kalian bisa lebih dekat lagi. Mama tutup ya, soalnya mama lagi sibuk" tanpa menunggu jawabam dari Angel, Dewi mematikan ponselnya begitu saja.

Dengan kesal, Angel memasukkan kembali benda pipi itu kedalam tasnya. Angel berdiri dan hendak pergi meninggalkan Aldo.

"Mau kemana?"tanya Aldo

"Bukan urusan, lo!" Angel melangkah pergi namun baru tiga langkah Aldo sudah menghentikannya.

Angel menghempaskan tangan pria itu. "jangan sentu - sentu gue!" ucap Angel.

"Duduk! Gue nggak suka, di tinggal pergi gitu aja. Gue nggak mau orang beranggapan kalau gue sedang di campakkan sama gadis seperti lo!"

"Itu urusan lo. Bukan urusan gue." balas Angel.

"Selangkah aja lo meninggalkan ruangan ini, gue nggak yakin sama hal buruk apa yang bisa gue lakuin sama lo" kata Aldo dengan nada mengancam.

"Lo ngancam gue?"

"Terserah lo menganggapnya apa".

"Dasar menyebalkan!" gerutu Angel dan kembali duduk di kursinya.

Bab 2

Setelah acara makan siang terpaksa itu selesai, Angel kembali ke kantornya. Sepanjang perhalanan Angel terus saja menggerutu, bahkan saat Angel di sapa oleh salah satu rekannya. Angel pun membalasnya dengan ketus.

"Apa sebenarnya yang terjadi, bukankah perjodohannya batal?" gumam Angel.

"Apa sebenarnya yang terjadi, kenapa aku seperti orang bodoh yang tidak tahu apa - apa." lanjutnya. Angel masuk kedalam ruangannya, dan dia menutup pintunya dengan keras.

Angel kaget saat melihat mamanya sedang duduk di sofa ruangannya.

Dengan langkah cepat Angel menghampiri wanita paru bayah itu.

"Mama?..."

"Siang anak ku sayang, bagaimana makan siangnya?"tanya Dewi.

"Mama sengajakan melakukannya."

"Melakukan apa? Kamu belum jawab pertanyaan mama." kata Dewi.

"Apa lagi sih ma? Aku kira perjodohannya udah di batalin, ternyata.."

"Siapa bilang di batalin, enak aja. "

"presepsi aku aja sih, secara udah satu minggu nggak ada kabar apa pun" kata Angel, menghempaskan tubuhnya di samping Dewi.

"Itu karena kamu terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, makanya kamu nggak tau."

Angel menghela nafas, " Terus udah sampai mana?"tanya Angel dengan nada malas.

"Hmm... Persiapannya tinggal 20% lagi, dan kalau nggak ada halangan minggu depan kita akan adakan akad dan resepsi di hari yang sama"jelas Dewi,

Angel kaget mendengar penjelasan mamanya. " apa, udah sejauh itu? Tapi mah..."

"Nggak ada tapi - tapian, selama ini perjodohan kamu gagal karena kamu kebanyakan tapinya." potong Dewi, dia tau kalau Angel akan mencari alasan untuk membuatnya membatalkan perjodohan ini.

"Tidak ada kah yang lain?..."

"Tidak, dia itu sudah stok terakhir untuk kamu" kata Dewi.

"Nanti malam, Aldo akan membawa kamu untuk pergi ke toko perhiasan, dan pilihlah cincin yang kamu suka, dan ingat jangan custom. Karena tidak akan sempat menunggu nya." kata Dewi memberi ultimatum. Berdasarkan kebiasaan anaknya itu. Kalau membeli perhiasan, dia pasti akan mendesain bentuk nya sendiri.

"Tapi, kalau aku nggak suka dengan model yang ready gimana?" tanya Angel.

"Kali ini aja, Gel. Mama sangat berharao dengan pernikahan ini" Dewi memegang tangan putrinya.

"Hm" Angel hanya bisa pasrah.

"Baiklah, nak kalau gitu mama pergi dulu. Mama mau megurus hal yang lainnya sama mamanya Aldo"

"Oiya mah, gaun nya gimana?"tanya Angel. Dewi tersenyum.

"Mama tau kalau kamu pasti mau mendesain gaun mu sendirikan?" Angel mengangguk.

"Karena itulah, mama belum mengurusnya dan mama juga sudah mengatakannya pada tante Monica"kata Dewi.

"Mama pergi ya" Dewi mengusap kepala anaknya itu dan berlalu pergi meninggalkan anaknya yang sedang duduk termenung.

~_~

Sama hal nya dengan Angel, Aldo pun sudah di tunggu oleh mamanya di dalam ruangan. Bedanya, Angel menghadapi mamanya dengan santai. Tidak seperti Aldo, yang menanggapi ucapan mamanya dengan perdebatan.

"Kenapa mama sangat yakin dengan gadis itu?" tanya Aldo.

"Karena mama sudah sangat mengenal orang tuanya dan mama juga sudah tahu Angel dari kecil"jawab Vina.

"Tapi Aldo nggak yakin kalau dia pantas jadi istrinya Aldo. Apa tidak ada yang lain lagi?"tanya Aldo

"Mau yang gimana lagi Al, kamu itu selalu saja memberi alasan yang sama. Pokoknya mama nggak mau denger alasan kamu lagi, minggu depan kamu akan menikah, titik!" setelah berucap seperti itu Vina mengambil tasnya yang di letakkannya di atas meja dabmn berlalu keluar dari ruangan anaknya itu.

"Dasar egois!" Aldo meninju udarah, bagaimana lagi caranya agar pernijahan ini gagal.

~_~

Satu minggu kemudian.

Di salah satu hotel berbintang sedang di adakan acara ijab khobul beserta resepsi pernikahan Aldo dan Angel.

Setelah Aldo mengucapkan ijab Khobul dengan lantang dan fasih. Sekarang secara hukum dan agama Angel sudah resmi menjadi istrinya.

Dengan langkah yang perlahan Angel memasusika Aula pernikahan dengan di iringi musik klasik ke sukaan Angel.

Untuk sepersekian detiknya, Aldo terpesona melihat kecantikan Angel. Gaun berwarnah merah sangat kontras dengan warnah kulit Angel yang putih susu.

Aldo tidak sadar kalau sekarang Angel sudah duduk di sampingnya.

"Aku tahu kalau aku itu cantik, tapi tidak bisakah kau berkedip barang sekali atau dua kali" cibir Angel.

Aldo tersadar dan langsung merubah ekspresinya menjadi dingin dan angkuh.

"jangan sembarangan kalau bicara!"ketus Aldo. Angel hanya tersenyum tipis mendengarnya.

Sepanjang hari yang di lakukan oleh Angel dan Aldo adalah memamerkan senyum palsu mereka. Tidak ada yang namanya kebahagian dalam pesta pernikahan mereka hari ini.

~

Malam hari nya, Aldo dan Angel di antarkan oleh kedua orang tua mereka ke kamar pengentin mereka.

"Istirahatlah nak, kalian pasti capek!"seru Dewi mengusap lengan putrinya.

"Al, jangan ganas - ganas ya kasihan anak papa dia pasti lelah" bisik papa Angel pada Aldo sambil tersenyum meledek.

"Haha... Lu jangan salah - salah, anak gue nggak mungkin main kasar. Ingat iya Al, lembut dan pasti"tambah papanya.

Aldo hanya memutar bola matanya jengah, entah apa yang ada di dalam pikiran parang orang tua ini. Kenapa mereka bisa sampai berfikirna hal seperti itu.

"Sudah masuklah, kami juga akan pergi istirahat"ucap Vina.

Aldo dan Angel mengangguk , tidak lupa senyum palsu yang mereka tunjukkan.

Aldo membuka pintu, kemudian membawa Angel masuk ke dalam. Setelah pintu kamar tertutup, Angel pun langsung merubah ekspresi wajahnya.

"Muka gue terasa kaku, huh." dia pun berjalan ke sofa dan menghempaskan tubuhnya.

Aldo tak banyak bicara, dia hanya diam dan berjalan ke kamar mandi. Angel melirik Aldo yang sudah hilang di balik pintu kamar mandi.

"Entah apa dosaku sampai dapat suami kayak dia."gerutu Angela.

Angel bangkit dari duduknya dan berjalan ke meja rias. Dia sudah sangat gerah dengan make up dan aksesoris yang menempel pada kepalanya itu.

"Dulu aku sangat menantikan hari ini datang, tapi kenapa pas hari itu datang kenapa aku malah tidak bahagia? Huft... Memusingkan"Mulutnya tidak bisa berhenti menggerutu kesal, dengan tangan yang terus menghapus make upnya.

"kenapa dia lama sekali di dalam sana? Apa dia tidur di kamar mandi?"Angel menoleh ke kamar mandi, sudah lebih dari 30 menit Aldo berada di dalam kamar mandi. Pria itu tidak menunjukkan akan keluar.

"Tc, aku sudah gerah sekali dengan gaun ini" sambil menunggu Aldo keluar Angel berjalan ke lemari dan mengambil piyama tidurnya.

"Apa - apaan ini? Kenapa piyamanya kurang bahan seperti ini semua?" dengusnya.

"Dasar emak - emak itu" geram Angel. Ia pun membuka lemari Aldo, Angel mengambil pakaian Aldo biqrlah pria itu marah nanti yang penting dia tidak akan pernah memakai baju terkutuk itu.

"Kenapa lu buka lemari gue? Jangan lancang!"

Bab 3

Angel berbalik, dia melihat Aldo yang sedang menatapnya tajam.

"Pama banget sih mandinya, kaya cewek aja" dengus Angel yang tidak menjawab pertanyaan Aldo dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

Aldo menatap lemari pakaiannya curiga, "Apa yang di lakukan cewek itu tadi?"gumamnya yang belum menyadari pakaianya yang di ambil Angel.

"Tunggu dulu! Ini piyama gue kok nggak ada? Perasaan tadi mama bilang udah memasukkannya kedalam koper" Aldo berkacang pinggang. Dia sekarang sudah tahu apa yang di lakukan Angel di lemarinya.

"Kalau dia make baju gue, terus gue pake baju apa?"Gumam Aldo.

Tak butuh waktu lama Angel pun keluar dari kamar mandi. Saat keluar kamar mandi dia di kagetkan dengan Aldo yang berdiri di depan pintu.

"Oh Astaga, lu ngapain berdiri di situ?"Angel megusap dadanya.

"Buka baju gue!"Aldo mentapnya tajam

"Nggak mau, malam ini bajunya gue pinjam dulu" Angel memegang bajunya.

"Gak bisa, gue bawa piyama cuma satu, pake baju lo!" Aldo berusaha membuka paksa baju itu dari tubuh Angel.

"HEI... LU UDAH GILA YA, STOP!!" teriak Angel menghindar.

"Iya gue udah gila, kenapa? Ayo cepat buka!" Aldo tidak mau kalah.

"nggak mau!"Angel terus menghindar.

Malam pertama yang di idam - idamkan oleh semua orang. Tidak seindah yang di rasakan oleh Angel. Malam pertamanya hanya ada pertengkaran dan kejar - kejaran.

Malam itu pertengkaran mereka di menangkan oleh Aldo yang berhasil menarik baju angel hingga tanggal dari tubuh gadis itu.

"Lo kira gue nafsu liat badan lo!! Meski pun lo telanjang di depan gue, gue nggak bakal nafsu liat lo!" ucap Aldo dingin.

"Sial, awas ya lo sampai lo tertarik sama gue, nggak bakal gue kasih!" balas Angel. Dengan santainya Angel membuka celananya di depan Aldo. Kita Angel hanya menggunakan tentop dan celana pendek nya. Aldo sempat membulatkan matanya tak percaya kalau gadis yang ada di depannya begitu berani.

Angel membuka lmeari dan mengambil gaun malam yang kurang bahan itu dan memakainya. Rasanya harga diri angel sedang di injak - injak oleh Aldo, menurutnya tubuhnya.tidak lah sejelek itu hinga Aldo bisa berkata seperti itu.

'Kalau lo kira gue lemah, maka lo salah Aldo . Gue akan bikin lo ngemis minta tubuh gue'batin Angel.

~_~

Keesokan harinya, Angel dan Aldo pergi ke restoran yang ada di lantai satu hotel. Semua anggota keluarga mereka sudah menunggu di sana. Tidak ada mesra - mesranya, pengantin baru itu berjaan sedikit berjauhan dengan raut wajah masam.

"Ehh... pengantin baru kita sydah datang" seru papa Angel .

"Ayo duduk" ucap Vina pada keduanya.

"Ei, pengantin baru mukanya kok masam gitu, kenapa? Apa kalian terganggu dengan kami?"tanya Dewi.

"Tuh kan Wi, benar apa kata aku. Mereka pasti sangat lelah, kamu sih maksa buat sarapan bareng" ujar Vina.

Aldo dan Angel hanya memutar bola mata mereka malas. Tanpa memperdulikan para orang tua mereka. Aldo dan Angek mulai menyantap makanannya dalam diam. Mereka benar - benar kesal berada di situasi seperti ini.

"Mah, pah... Kita udah seelsai sarapan dan kita mau kembali ke kamar, kalian taukan kalau kita berdua itu butuh waktu" ucap Aldo dengan santai.

Angel membesarkan matanya, dia kaget dengan kata - kata yang keluar dari mulut Aldo, kenapa pria itu seolah - olah membenarkan semua ucapan para orang tua.

"Eh iya sayang, kita ngerti kok" jawab Vina tersenyum

"Anak gue, benar - benar." papa Aldo geleng - geleng keoala nggak nyangka kalau anaknya akan semaniak itu.

"Al, jangan terlalu ngegas ya, kasihan anak papa" ujar papa Angel. Semua orang pun tertawa kecuali pasangan baru itu.

~_~

"gue bisa gila kalau terus dalam kamar ini, kapan kita akan pulang?"tanya Angel.

"Lusa"jawab Aldo yang masih asyik dengan ponselnya.

"Lama sekali! Kita keluar malam ini aja" ucap Angel.

"Nggak bisa, kalau kita keluar malam ini, kita akan rugi" balas Aldo.

"Gue nggak mau tau, btar malam pokonya gue bakal cek out" pungkas Angel.

"Keuarlah sendiri, gue masih mau disini. Jarang - jarang gue bisa cuty, lu juga kan, jadi nikmatilah" jawabnya dan kembali fokus dengan ponselnya.

"Cuti apaan seperti ini, yasudah kalau lu nggak mau pergi, biar gue aja" Angel mengeluarkan kopernya .

"Mau kemana memangnya? Kerumah orang tuan lu lupa ya kalau lu udah gak bisa tinggal di rumah orang tua lu!"kata Aldo santai.

Angel menghentikan kegiatan nya, dia baru ingat kalau dia sekarang akan tinggal di rumah pria itu.

Angel berdiri menghampiri Aldo. " mana kunci rumah!"minta.

"Nggak ada!"

"tc, rese lu ya!" Angel menghentakkan kakinya, lalu berjalan ke balkon. Aldo tersenyum menang.

~_~

Dua hari kemudian, Aldo membawa Angel untuk pulang kerumahnya.

"Ini kamar lu dan itu kamar gue. "jelas Aldo. Angel mengangguk paham dia pun hendak membuka pintu kamar namun terhenti mendengar suara Aldo.

"Lakukanlah apa pun yang lu mau,asal jangan mengganggu kehidupan gue dan urus urusan lo tanpa harus mengurus urusan gue, ok" jelas Aldo.

"Tanpa lo bilang, gue juga malas banget ngurusin lo!"ketus Angel kemudian berlalu masuk kedalam kamar.

Aldo pun masuk kedalam kamarnya.

~

Rumah Aldo tidak lah terlalu besar, dan dia membayar pelayan hanya untuk membersihkan rumah, sementara urusan masak, Aldo lebih memilih melakukannya sendiri.

Malan hari nya, angel merasa sangat lapar. Dia pergi ke dapur, melihat apa ada makanan atau tidak.

"Kenapa tidak ada makanan sedikit pun? " ujarnya mengecek isi kulkas.

"Percuma banyak uang kalau di rumahnya aja nggak ada makan"dengus Angel.

"kalau lapar lo harus masak sendiri, jangan manja!" seru Aldo yang berdiri di belakang Angel.

' mampus, gue nggak bisa masak!'batin Angel.

"Kenapa? jangan bilang kalau lo nggak bisa masak!"tebak Aldo.

"Siapa bilang, gue bisa masak" seru Angel.

"Bagus lah kalau gitu, jangan sampai lo mati kelaparan di rumah gue gara - gara lo nggak bisa masak!"sindir Aldo. Pria itu tau kalau Angel tidak bisa masak.

Angel hanya diam dan berlalu begitu saja, pergi masuk ke kamar dan mengambil ponselnya.

"Zaman sudah canggih gini, kenapa juga harus bisa masak... Lapar kan bisa tinggal pesan saja" gumamnya. Mencoba mencari makanan yang ingin di makannya.

Setelah memesan makanan secara online, kini Angel tinggal menunggunya di ruang keluarga.

Aldo yang sedang memasak makananya hanya bisa mengernyitkan keningnya.

"Bukan kah tadi dia bilang lapar, lalu kenapa dia tidak masak? Dasar cewek zaman sekarang, pemalas!"ujar Aldo menggeleng kan kepalanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!