Bab 3

Angel berbalik, dia melihat Aldo yang sedang menatapnya tajam.

"Pama banget sih mandinya, kaya cewek aja" dengus Angel yang tidak menjawab pertanyaan Aldo dan berlalu masuk ke dalam kamar mandi.

Aldo menatap lemari pakaiannya curiga, "Apa yang di lakukan cewek itu tadi?"gumamnya yang belum menyadari pakaianya yang di ambil Angel.

"Tunggu dulu! Ini piyama gue kok nggak ada? Perasaan tadi mama bilang udah memasukkannya kedalam koper" Aldo berkacang pinggang. Dia sekarang sudah tahu apa yang di lakukan Angel di lemarinya.

"Kalau dia make baju gue, terus gue pake baju apa?"Gumam Aldo.

Tak butuh waktu lama Angel pun keluar dari kamar mandi. Saat keluar kamar mandi dia di kagetkan dengan Aldo yang berdiri di depan pintu.

"Oh Astaga, lu ngapain berdiri di situ?"Angel megusap dadanya.

"Buka baju gue!"Aldo mentapnya tajam

"Nggak mau, malam ini bajunya gue pinjam dulu" Angel memegang bajunya.

"Gak bisa, gue bawa piyama cuma satu, pake baju lo!" Aldo berusaha membuka paksa baju itu dari tubuh Angel.

"HEI... LU UDAH GILA YA, STOP!!" teriak Angel menghindar.

"Iya gue udah gila, kenapa? Ayo cepat buka!" Aldo tidak mau kalah.

"nggak mau!"Angel terus menghindar.

Malam pertama yang di idam - idamkan oleh semua orang. Tidak seindah yang di rasakan oleh Angel. Malam pertamanya hanya ada pertengkaran dan kejar - kejaran.

Malam itu pertengkaran mereka di menangkan oleh Aldo yang berhasil menarik baju angel hingga tanggal dari tubuh gadis itu.

"Lo kira gue nafsu liat badan lo!! Meski pun lo telanjang di depan gue, gue nggak bakal nafsu liat lo!" ucap Aldo dingin.

"Sial, awas ya lo sampai lo tertarik sama gue, nggak bakal gue kasih!" balas Angel. Dengan santainya Angel membuka celananya di depan Aldo. Kita Angel hanya menggunakan tentop dan celana pendek nya. Aldo sempat membulatkan matanya tak percaya kalau gadis yang ada di depannya begitu berani.

Angel membuka lmeari dan mengambil gaun malam yang kurang bahan itu dan memakainya. Rasanya harga diri angel sedang di injak - injak oleh Aldo, menurutnya tubuhnya.tidak lah sejelek itu hinga Aldo bisa berkata seperti itu.

'Kalau lo kira gue lemah, maka lo salah Aldo . Gue akan bikin lo ngemis minta tubuh gue'batin Angel.

~_~

Keesokan harinya, Angel dan Aldo pergi ke restoran yang ada di lantai satu hotel. Semua anggota keluarga mereka sudah menunggu di sana. Tidak ada mesra - mesranya, pengantin baru itu berjaan sedikit berjauhan dengan raut wajah masam.

"Ehh... pengantin baru kita sydah datang" seru papa Angel .

"Ayo duduk" ucap Vina pada keduanya.

"Ei, pengantin baru mukanya kok masam gitu, kenapa? Apa kalian terganggu dengan kami?"tanya Dewi.

"Tuh kan Wi, benar apa kata aku. Mereka pasti sangat lelah, kamu sih maksa buat sarapan bareng" ujar Vina.

Aldo dan Angel hanya memutar bola mata mereka malas. Tanpa memperdulikan para orang tua mereka. Aldo dan Angek mulai menyantap makanannya dalam diam. Mereka benar - benar kesal berada di situasi seperti ini.

"Mah, pah... Kita udah seelsai sarapan dan kita mau kembali ke kamar, kalian taukan kalau kita berdua itu butuh waktu" ucap Aldo dengan santai.

Angel membesarkan matanya, dia kaget dengan kata - kata yang keluar dari mulut Aldo, kenapa pria itu seolah - olah membenarkan semua ucapan para orang tua.

"Eh iya sayang, kita ngerti kok" jawab Vina tersenyum

"Anak gue, benar - benar." papa Aldo geleng - geleng keoala nggak nyangka kalau anaknya akan semaniak itu.

"Al, jangan terlalu ngegas ya, kasihan anak papa" ujar papa Angel. Semua orang pun tertawa kecuali pasangan baru itu.

~_~

"gue bisa gila kalau terus dalam kamar ini, kapan kita akan pulang?"tanya Angel.

"Lusa"jawab Aldo yang masih asyik dengan ponselnya.

"Lama sekali! Kita keluar malam ini aja" ucap Angel.

"Nggak bisa, kalau kita keluar malam ini, kita akan rugi" balas Aldo.

"Gue nggak mau tau, btar malam pokonya gue bakal cek out" pungkas Angel.

"Keuarlah sendiri, gue masih mau disini. Jarang - jarang gue bisa cuty, lu juga kan, jadi nikmatilah" jawabnya dan kembali fokus dengan ponselnya.

"Cuti apaan seperti ini, yasudah kalau lu nggak mau pergi, biar gue aja" Angel mengeluarkan kopernya .

"Mau kemana memangnya? Kerumah orang tuan lu lupa ya kalau lu udah gak bisa tinggal di rumah orang tua lu!"kata Aldo santai.

Angel menghentikan kegiatan nya, dia baru ingat kalau dia sekarang akan tinggal di rumah pria itu.

Angel berdiri menghampiri Aldo. " mana kunci rumah!"minta.

"Nggak ada!"

"tc, rese lu ya!" Angel menghentakkan kakinya, lalu berjalan ke balkon. Aldo tersenyum menang.

~_~

Dua hari kemudian, Aldo membawa Angel untuk pulang kerumahnya.

"Ini kamar lu dan itu kamar gue. "jelas Aldo. Angel mengangguk paham dia pun hendak membuka pintu kamar namun terhenti mendengar suara Aldo.

"Lakukanlah apa pun yang lu mau,asal jangan mengganggu kehidupan gue dan urus urusan lo tanpa harus mengurus urusan gue, ok" jelas Aldo.

"Tanpa lo bilang, gue juga malas banget ngurusin lo!"ketus Angel kemudian berlalu masuk kedalam kamar.

Aldo pun masuk kedalam kamarnya.

~

Rumah Aldo tidak lah terlalu besar, dan dia membayar pelayan hanya untuk membersihkan rumah, sementara urusan masak, Aldo lebih memilih melakukannya sendiri.

Malan hari nya, angel merasa sangat lapar. Dia pergi ke dapur, melihat apa ada makanan atau tidak.

"Kenapa tidak ada makanan sedikit pun? " ujarnya mengecek isi kulkas.

"Percuma banyak uang kalau di rumahnya aja nggak ada makan"dengus Angel.

"kalau lapar lo harus masak sendiri, jangan manja!" seru Aldo yang berdiri di belakang Angel.

' mampus, gue nggak bisa masak!'batin Angel.

"Kenapa? jangan bilang kalau lo nggak bisa masak!"tebak Aldo.

"Siapa bilang, gue bisa masak" seru Angel.

"Bagus lah kalau gitu, jangan sampai lo mati kelaparan di rumah gue gara - gara lo nggak bisa masak!"sindir Aldo. Pria itu tau kalau Angel tidak bisa masak.

Angel hanya diam dan berlalu begitu saja, pergi masuk ke kamar dan mengambil ponselnya.

"Zaman sudah canggih gini, kenapa juga harus bisa masak... Lapar kan bisa tinggal pesan saja" gumamnya. Mencoba mencari makanan yang ingin di makannya.

Setelah memesan makanan secara online, kini Angel tinggal menunggunya di ruang keluarga.

Aldo yang sedang memasak makananya hanya bisa mengernyitkan keningnya.

"Bukan kah tadi dia bilang lapar, lalu kenapa dia tidak masak? Dasar cewek zaman sekarang, pemalas!"ujar Aldo menggeleng kan kepalanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!