Ustadz Jadi Pengantin Pengganti?

Ustadz Jadi Pengantin Pengganti?

UJPP 1 - Di Paksa Jadi Pengantin Pengganti

Di tengah keramaian kota Jakarta, Abdurrahman Hasbi Batsya. Ustadz muda nan tampan tersebut tengah memegang keningnya yang terasa sedikit pusing memikirkan motor Supra miliknya yang mogok, motornya itu memang sudah bisa di bilang tua. Telah menjadi tempat dirinya kesana kemari selama enam tahun, jadi. Tak heran jika motornya itu gampang mogok. Hingga membuat Hasbi jadi pusing sendiri, tapi walaupun begitu Hasbi belum ada niatan untuk menggantinya. Bukan karena tak mampu tapi karena ia merasa motor Supra miliknya masih bisa di gunakan.

"Duh, Adil kok lama banget ya." Adil adalah sahabatnya yang tadi sudah Hasbi hubungi untuk menjemputnya.

Akhirnya Hasbi memilih untuk duduk di trotoar saja.

Tap...Tap...Tap...

Terdengar langkah tegap yang berhasil mengalihkan atensi Hasbi yang kini menatap dua pria kekar mendekatinya.

Bug!

Tanpa aba-aba mereka langsung memukul tengkuk Hasbi hingga membuatnya pingsan, setelah itu mereka membawa Hasbi entah kemana.

...

Di sebuah ruangan, terdapat seorang wanita mengenakan gaun pengantin cukup terbuka yang tengah duduk dengan begitu anggunnya di sebuah kursi khusus hanya untuk dirinya. Dia adalah Saraslaytus Marxis, anak tunggal dari Batarix Marxis dan Zizia Marxis.

Mata tajamnya yang khas menatap satu per satu para pria yang tak sadarkan diri di lantai, hingga pada akhirnya Rasla terfokuskan pada satu pria yang berpenampilan berbeda dari yang lainnya. Dia Hasbi, ya. Yang tadi di culik oleh dua pria kekar.

"Saya mau yang itu," Tunjuknya pada Hasbi. "Yang lainnya buang saja," Lanjutnya yang langsung di patuhi oleh orang-orang yang ada di dalam ruangan dengan mengangkat tubuh pria-pria yang tak terpilih.

Kemudian salah satu dari mereka hendak membangunkan Hasbi namun di tahan oleh Rasla. "Biar aku saja," Ujar Rasla dan dengan patuhnya orang yang akan membangunkan tadi menyingkir usai memberikan segelas air kepada Bosnya.

Byur!

Tanpa ragu Rasla menyiramkan air tersebut ke arah Hasbi, membuat Hasbi terbangun seketika.

"Akhh!" Hasbi mengerang sakit saat tengkuknya terasa linu bila di gerakan, ia yang baru sadar mencoba untuk menetralkan penglihatannya yang sempat buram.

Namun setelah itu Hasbi segera menundukkan pandangannya tatkala melihat seorang wanita cantik berpenampilan terbuka, gaun pengantin dengan bagian depan berbentu V yang membuat dada bagian atasnya terlihat. Dengan lenganya yang pendek dan belahan di bawah sebelah kanan sampai paha, juga bagian belakang yang terbuka sampai menampilkan punggung mulus milik Rasla.

"Langsung ke intinya saja, kau nikahilah aku secara kontrak." Ujar Rasla tenang tanpa beban, kalau bukan karena calon suaminya yang hilang entah kemana Rasla tak mungkin melakukan ini semua. Ya, memang bisa di batalkan tapi itu akan membuatnya malu. Walaupun sebenarnya Rasla akan menikah hanya karena bisnis saja.

"Me-menikahi anda?" Tanya Hasbi ragu, ia tak salah dengar 'kan.

"Ya!"

"Saya tidak mau, pernikahan bukan untuk mainan!" Jelas Hasbi lantang setelah berhasil mencerna ucapan Rasla barusan.

Rasla tersenyum miring. "Itu bagimu, tapi bagiku tidak." Jawab Rasla tegas, Hasbi ingin membantah tapi Rasla kembali berujar. "Tidak ada penolakan, jadi... bersiaplah dan turun ke bawah karena penghulu sudah menunggu."

Mendengar itu, Hasbi bangkit berdiri dengan kepalanya yang tetap menunduk. "Saya tetap tidak mau, permisi." Hasbi berjalan ke arah pintu, ia ingin cepat-cepat pergi dari sini.

"Kalau begitu, berarti kau sudah siap jika ibumu mati." Ancam Rasla.

"Anda tidak berhak untuk mengambil nyawa Ibuku, karena yang berhak hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala." Ujar Hasbi dingin, Rasla kembali tersenyum miring.

"Oh ya?" Rasla bertanya dengan nada mengejek, dia merupakan wanita yang cukup angkuh memang.

"Tise, tunjukan!" Titahnya kepada bodyguard perempuan yang berdiri di sampingnya, Tise mengangguk lalu merogoh ponselnya pada saku Jaz yang ia kenakan. Menelpon seseorang lewat video call dan tak menunggu lama langsung di jawabnya.

"Hey kau, lihatlah dulu sebelum pulang." Rasla memanggil Hasbi yang mencoba untuk membuka pintu, Hasbi yang di panggil hanya diam tak merespon. Namun sebuah suara yang sangat-sangat ia kenali terdengar beberapa saat kemudian membuat Hasbi menoleh secara reflek.

"Allahu Akbar!"

"Umma..." Gumam Hasbi ketika melihat sang Ibu yang terlihat di layar ponsel menjerit histeris saat sebuah pisau tajam menempel pada lehernya yang masih terhalang oleh kerudung, pisau di arahkan oleh seorang pria sangar dan siap untuk menggores nadi.

......................

Note: Terimakasih sudah mau mampir, oh hiya. Novel UJPP aku buat santai ya, jadi gak langsung ke konflik dulu. Aku bikin bahagia dengan di bumbui beberapa adegan yang semoga aja bisa bikin kalian greget bacanya, maka dari itu. Jangan sampe ada yang komen kalo ceritanya itu-itu aja atau muter-muter karena memang alurnya santai, pokoknya nikmati aja deh alurnya ya.

Dan, untuk konflik nanti in shaa Allah aku buat gak terlalu berat. Tenang! disini gak ada poligami kok dan gak ada adegan dewasa juga ya hehe, maklum penulisnya masih anak emte'es yang suka romansa.

Oh iya, update bab juga gak menentu. Kalo lagi ada mood dan ide aja ya, jadi maaf buat orang yang gak sabaran saya persilahkan untuk pergi. Jangan komen negatif ya! Saya hatinya lemah lembut soalnya, bukan kuat kasar..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!