Balas Dendam Setelah Dikhianati

Balas Dendam Setelah Dikhianati

1. Pengkhianatan Pertama

Happy Reading🐭

Mohon bijak dalam membaca, ya. Dan jangan lupa untuk dukungannya setelah selesai membaca✨

〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎

Langit malam serta hembusan angin malam itu menjadi saksi puncak pengkhianatan Zean. Matanya memancarkan sinar kebencian, menatap Flor yang kini sudah lemas tak berdaya.

Tangan kecilnya menggenggam erat pada besi jembatan. Sesekali nafasnya terdengar sesak tak kuasa menahan tubuhnya yang hampir terjatuh ke dalam arus laut.

Senyum menyeringai terukir di wajah tampan pria itu, di sebelahnya terdapat seroang wanita, tengah memeluk erat lengan Zean, keduanya sama-sama terlihat puas, melihat Flor yang sudah menyerah dengan beban hidupnya.

"To-- tolong, aku mo-- hon jangan tinggalkan aku." Flor terus merintih, sambil menahan tubuhnya yang hampir terjatuh.

Tubuhnya mengalir darah pedih, setelah sekelompok pria berpakaian bak gangster itu menusuk tubuhnya dengan menggunakan benda tajam. Mereka adalah pria suruhan Zean, yang memang telah direncanakan untuk menghabisi nyawa Flor.

Tak ada satupun diantara mereka, yang berniat untuk menghalangi pembunuhan itu. Kini langkah demi langkah para pria itu mulai berjalan pergi, meninggalkan Flor yang masih menggantungkan tubuhnya di sisi jembatan.

Tubuh yang semakin lemas, membuat jari tangannya mulai melepaskan besi jembatan. Tampak kepuasan di wajah sepasang kekasih itu, dimana Zean tengah memeluk tubuh Hanny, serta membelai rambutnya dengan sangat perlahan.

Begitu Flor benar-benar terjatuh ke dalam air laut, merekapun mulai berjalan pergi, meninggalkan tempat kejadian. Tidak terbayangkan di dalam benak, bahwa ada seorang pria yang akan datang menyelematkan wanita itu.

Pria tampan dengan benda yang menempel di wajahnya, memberanikan diri melompat dari atas jembatan yang begitu tinggi, demi menyelamatkan nyawa Flor.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini pria berkacamata itu berhasil membawa tubuh Flor ke daratan. Ia menekan dadanya, berusaha mengeluarkan air yang sudah terlalu banyak masuk ke dalam tubuh.

Meskipun belum bisa menyadarkan Flor, namun sang pria tidak nekat untuk membuat nafas buatan. Ia sama sekali tidak berani menyentuh bibir wanita, jika belum mendapat izin.

Selang beberapa menit kemudian, sirine ambulan terdengar dari arah kejauhan, semakin mendekati tempat dimana pria itu hampir saja kehabisan nafasnya.

Mereka para petugas kesehatan dari rumah sakit, perlahan mengangkat tubuh Flor yang sudah ter selimut oleh darah. Kemudian memasukkannya ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

"Semoga saja, aku tidak terlambat menolong dia," gumamnya penuh harap, seraya menatap Flor yang sudah terbaring di atas kasur kecil di dalam mobil ambulans.

*****

Dua hari telah berlalu dengan cepat. Dan siang itu Robin akhirnya bisa melihat wanita yang ia selamatkan, membuka kedua bola matanya. Flor menoleh ke arah kanan, dimana terlihat wajah Robin yang begitu dekat dengan wajahnya.

Reflek, Flor pun terbangun kaget. Ia mengangkat kepalanya dari bantal, mampu di rasakan nyeri pada bagian leher kepala.

"A-- aduh, kepalaku ... " rengek Flor seraya menyentuh lehernya yang terasa sakit akibat bekas operasi.

"Berbaring saja. Kau tidak perlu takut denganku, ngomong-ngomong ... namaku Robin, Robin Carlen. Pria yang sudah menyelamatkan mu malam itu."

Robin menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal, dengan senyum yang terukir pada bibir kecilnya.

"Ba-- bagaimana ceritanya?" tanya Flor penasaran.

"Aku akan menceritakan kejadiannya saat kau sudah benar-benar pulih. Tapi berjanjilah, kalau kau juga akan memperkenalkan dirimu, dan alasan kenapa kau bisa dihabisi oleh pria brengsek itu."

"Baiklah, kita bertukar cerita saat aku pulih. Tepati janjimu!"

"Oke oke, tenang saja. Aku pria baik, kok."

*****

Hari demi hari telah Flor lalui dengan baik, dimana ia dirawat oleh Robin sampai akhirnya bisa sepenuhnya pulih.

Siang itu, keduanya terlihat berjalan melewati lorong rumah sakit, dan berhenti setelah tiba di tempat administrasi. Robin mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam saku celananya, sedangkan Flor berdiri di tengah pintu utama rumah sakit.

Begitu usai membayar uang administrasi, merekapun keluar dari gedung rumah sakit, lalu memasuki sebuah mobil pick-up berwarna hitam legam.

Yah, jika dilihat dari bentuk serta warnanya, sudah terlihat jelas bahwa harganya tidak main-main.

Kini mobil yang mereka tumpangi mulai melaju secara perlahan setelah Robin menginjakkan gas. Tidak banyak topik obrolan yang mereka bicarakan selama di perjalanan, sampai akhirnya tibalah di sebuah halaman apartemen G.O.U Big.

Flor turun dari mobil, setelah Robin membukakan pintu untuknya. Mereka jalan beriringan memasuki gedung apartemen tersebut, lalu menaiki lift hingga tiba di lantai 23, kamar nomor 314.

"Masuklah, kau bisa tinggal di rumahku untuk sementara waktu," ujarnya seraya membukakan pintu kamar apartemen, dan mempersilahkan wanita itu untuk masuk.

Begitu menginjakkan kakinya di ruang utama, Flor sudah bisa merasakan aura yang berbeda, dimana ia melihat setiap sudut ruangan yang dibuat dengan desain mewah, serta perlengkapan lainnya yang juga mewah.

"Apa boleh aku tinggal di sini?" tanya Flor sedikit ragu, namun pria di sebelahnya itu justru mengangguk sambil menunjukkan senyum manis.

"Jangan khawatir soal makanan dan yang lainnya, kau bisa bilang padaku jika membutuhkan sesuatu," tutur Robin.

"Oh ya, ngomong-ngomong ... apa aku boleh minta tolong sesuatu padamu? Aku berjanji akan mengganti semuanya setelah aku dapat pekerjaan."

"E-- eh? Maksudmu?" Robin memiringkan kepalanya, merasa bingung dengan ucapan Flor barusan.

"Sebenarnya, aku ingin operasi plastik. Aku juga ingin mengganti identitas ku seutuhnya," ungkapnya dengan pandangan yang menatap ke segala arah.

"Untuk apa? Kau yang sekarang ini sudah sangat cantik, loh."

"Aku ingin balas dendam pada suamiku, dia sudah mengkhianati ku sejak awal, tapi aku baru sadar ... setelah dia hampir membunuhku malam itu."

"Oh, jadi yang kemarin itu suamimu? Lalu, wanita di sebelahnya?"

"Dia sahabatku, tapi aku tidak tau kalau ternyata dia berselingkuh dengan suamiku sendiri."

"Pasti berat sekali, ya?"

Flor mengangguk, terlihat cairan bening yang keluar dari kedua bola matanya, mulai membasahi pipi mulusnya itu.

"Baiklah, aku akan membiayai operasi plastik mu dan biaya ganti identitas mu. Mungkin uang tabungan ku akan cukup?"

Robin bangkit dari kursinya, lalu berjalan pelan menuju ruangan yang tampak seperti kamar. Begitu mendapat sebuah benda yang di carinya, pria itupun kembali duduk berseberangan dengan Flor. Dia membawa sebuah celengan berbentuk awan berwarna biru muda.

"Maaf, aku hanya memiliki uang segini saja. Sisanya aku akan coba lihat tabungan rekening ku," tutur Robin pelan, seraya sibuk membuka celengan di tangannya.

"Uh, sepertinya aku jadi merepotkan, ya?"

"Tidak, kok. Aku justru senang akhirnya bisa tinggal dengan seseorang."

"Kau tinggal sendirian?"

"Yap, inipun rumah peninggalan orang tuaku. Aku berjanji akan merawatnya dengan baik."

"Tapi kau cukup sukses, bisa membeli mobil," tebak Flor dengan diiringi tawa kecil.

"Oh, itu sebenarnya hadiah dari seseorang. Aku bekerja sebagai asisten pribadi bos ku di perusahaan. Dan aku mendapatkan mobil itu di hari ulang tahun kemarin. Jujur saja, aku hanya punya uang yang hanya cukup untuk makan."

"Kasihan sekali, aku berjanji akan mengganti uangnya saat sudah dapat pekerjaan!"

"Hahaha ... santai saja. Aku tidak mempermasalahkan hal itu, kok."

Bersambung ...

Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Eitsss, tunggu! Jangan hanya sampai di sini ya, lanjut dong sampai episode berikutnya. Hehe~

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Halo Kk Author boleh nanya gak? Nana Kim sama Kim Nana penulis yg sm bukan, soalnya namanya sama tapi kebalikan? Klo slh minta maaf ya.

2023-12-29

1

Juju

Juju

😍😍😍😍😍😊

2023-11-28

0

Dina Saftarina

Dina Saftarina

dendam ..d balaslah

2023-09-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!