2. Aku Orang Yang Berbeda

Happy Reading🐭

Mohon bijak dalam membaca, ya. Dan jangan lupa untuk dukungannya setelah selesai membaca✨

〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎

Mungkin beberapa orang berpikir, bahwa menjadi orang kaya sangat menyenangkan. Mereka tidak tau, jika keberadaan sebagai orang kaya tidaklah mudah. Masalah yang seharusnya tidak datang, justru malah datang karena keserakahan uang.

Mengorbankan diri demi uang, dan melakukan segalanya demi uang. Itu selalu dilakukan oleh mereka, tanpa tau konsekuensi yang akan diterima.

Hellen Flor Colbert, seorang anak tunggal dari keluarga Colbert. Dua tahun lalu, ia dijodohkan dengan seorang pria tampan yang angkuh, namun memiliki kehidupan luar biasa karena menjadi orang yang paling berpengaruh di Kota nya.

Yah, Zean Adalrich, calon suami Flor yang memiliki kedudukan tinggi.

Setahun setelah keduanya menikah, orang tua Flor tiada, karena sebuah kasus pembunuhan. Namun sayangnya, saat acara sidang berlangsung, alasan yang diberikan oleh pelaku tidak begitu kuat. Membuat Flor merasa ragu kalau bukan pria itulah pelaku sebenarnya.

Tapi karena hanya orang biasa, wanita itu tidak dapat berbuat apa-apa. Hanya bisa menerima keputusan hakim, meskipun dirinya sendiri merasa tidak yakin.

Tanpa ia sadari, sosok Zean yang selama ini selalu pulang larut, ternyata menjalin hubungan gelap dengan Hanny, sahabat masa kecilnya.

Di sisi lain suaminya yang berselingkuh di belakang, Mira, ibu mertua dari Flor itu juga memperlakukannya dengan buruk.

Flor yang tidak mendapatkan harta waris dari kedua orang tuanya, juga tentu di pertanyakan. Apalagi setelah itu, ia jadi dipandang buruk oleh keluarga Zean.

Dan lagi, sejak kematian orang tuanya, entah uang darimana Zean bisa membangun beberapa bangunan besar untuk dijalankan sebuah bisnis, yang tentunya amat sangat menguntungkan bagi nya.

Tapi dari semua perusahaan dan aset yang dimiliki sang suami, Flor sama sekali tidak pernah mendapat uang sepeser pun darinya. Padahal, sebagai seorang suami seharusnya sudah wajib menghidupi istrinya sendiri.

Rasa kasih sayang, perhatian dan kenyamanan di dalam rumah tangganya, hilang dalam sekejap. Hanya karena orang tuanya yang sudah meninggal karena kasus pembunuhan, dan tidak mendapat sepeser pun harta waris.

Selama satu tahun itu, Flor menjalani hidupnya dengan penuh derita, mendapatkan beban hidup yang amat sangat berat.

Sampai suatu ketika, salah seorang teman Zean yang bertemu di acara pesta pernikahan temannya, menanyakan seberapa jauh hubungan Flor bersama pria itu.

Hubungan yang sudah berjalan satu tahun lebih tanpa menimang seorang anak, tentu sudah tidak lagi menjadi pertanyaan.

Jika bukan salah satunya yang tidak bisa melahirkan keturunan, sudah pasti karena hubungan yang tidak begitu kuat diantara keduanya.

Namun dengan terang-terangan dan tanpa rasa bersalah sedikitpun, Zean menjawab kalau Flor tidak ingin memiliki anak untuk sementara waktu, lantaran dirinya yang sama sekali tidak bisa merawat anak kecil.

Tentu, jawaban yang salah itu membuat hati Flor terasa sakit, rasanya seperti dicabik-cabik tanpa ampun. Rasa sedih, dan perasaan malu ia rasakan ketika teman lama Zean mulai membicarakan sosoknya.

Kehidupan rumah tangga yang sebelumnya baik-baik saja, kini telah berubah seratus delapan puluh derajat. Dan sudah bisa terbaca dengan jelas, bahwa diantara pernikahan mereka, Zean dan ibunya hanya mengincar satu keabadian hidup, yaitu 'harta'.

Setelah tahu bahwa suaminya berselingkuh dengan Hanny, Flor mulai paham. Keberadaannya sebagai istri Zean itu sudah tidak dianggap lagi.

Malam itu, ketika dirinya mengamuk dan meminta hubungan pernikahan itu berakhir, Zean bukannya langsung mengakhiri hubungan rumah tangga yang sudah tidak jelas, justru malah membawa Flor pergi ke sebuah jembatan.

Di sana terlihat sekumpulan pria berpakaian bak gangster tengah membawa senjata tajam. Mau bagaimanapun, Flor yang sudah terlanjur di jebak itu tidak bisa kabur kemana-mana lagi.

Ia dihabisi oleh para pria itu menggunakan senjata tajam yang mereka pegang. Didepan mata Flor, kebencian tetaplah kebencian. Sahabat masa kecilnya yang selama ini ia kira adalah orang baik, tapi ternyata adalah dalang di balik hubungan rumah tangganya yang hancur.

...****************...

Flor membuka kedua bola matanya, menatap ke arah cermin yang terpampang di sebelah ranjang. Dia melihat sosoknya yang sudah berbeda jauh dari sebelumnya, dengan wajah baru yang ia miliki sekarang.

Setelah beberapa hari yang lalu datang ke sebuah tempat operasi plastik, wanita itupun menjalani operasi nya dengan mengubah seluruh bentuk anggota wajahnya, dengan bantuan uang tabungan dari Robin.

Kalau bukan karena sosok pria itu, Flor tentu tidak akan bisa melihat wajah barunya yang lebih cantik dan tampak elegan sekarang.

Di tengah-tengah peristirahatannya usai operasi plastik, Robin membantu Flor mengurus identitasnya. Ia mengubah mulai dari nama, status, dan asal kelahiran sesuai permainan dari wanita itu.

"Hai, aku sudah membantumu masuk ke perusahaan suamimu itu, emmm Zean?" ucap Robin tersenyum.

"Wah, benarkah? Aku sangat berterima kasih, akhirnya aku bisa langsung mengikuti interview besok pagi!" sahut wanita dengan identitas baru itu.

〰︎Flashback on〰

Beberapa hari yang lalu, tampak Flor yang masih dengan wajah lamanya. Ia berdiri di depan pintu apartemen Robin, menunjukkan raut bingung karena suatu alasan.

Robin yang yang baru saja keluar dari dalam rumahnya, kontan terkejut mengetahui bahwa Flor tengah berdiri di sana.

"Kau, kenapa?" tanya Robin sedikit ragu, namun mulutnya mendukung untuk tetap bertanya.

"Sebenarnya ... maaf karena aku terus merepotkan mu. Tapi, aku butuh bantuan mu untuk membantuku agar bisa masuk ke FWaD Company," tutur Flor.

FWaD Company adalah perusahaan terbesar yang dimiliki oleh Zean. Perusahaan itu mempromosikan Fashion sampai dengan dress berkelas, dengan harga tertinggi karena hanya diproduksi di perusahaan itu saja.

Robin menghembuskan nafas panjang, lalu memandang wanita di sebelahnya seraya tersenyum.

"Ka-- kau, baik-baik saja, kan?" Flor menunduk malu, setelah mendapati pria itu tersenyum manis.

"Sudah kubilang, tidak perlu ragu untuk meminta sesuatu. Jujur, aku akan sangat senang jika bisa membantumu."

"E-- eh, kau serius?" tanya nya gugup, masih tidak percaya dengan sikap Robin yang dirasa terlalu baik.

"Yah, aku sangat-sangat serius."

Dini hari, ketika Flor memulai operasi plastiknya, Robin yang sudah diminta bantuan oleh wanita itu akhirnya memutuskan untuk meminjam orang dalam di FWaD Company.

Tentu, hal itu tidaklah mudah untuk dilakukan bagi orang biasa seperti Robin. Apalagi dia hanya seorang asisten pribadi bos nya di perusahaan.

Namun saat itu Robin sudah memalsukan identitas Flor, dari mulai nama hingga asal tempat kelahirannya. Tujuannya agar bisa masuk ke FWaD Company dengan mudah.

Bersambung ...

Mohon dukungannya untuk karya ini, karena Author sedang mengikuti event Pembalasan Istri di NovelToon.

Jika kakak semua berkenan mendukung, Author sangat berterima kasih~

Terpopuler

Comments

Evrard

Evrard

Aku dukung kalo mau balas dendam mah

2023-06-24

1

𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚

𝒮🍷⃞⃟Ive•Сɛƨℓιɛα•ଓε🐬♀♛ƐꝈƑ⃝🧚

Daebak!! Keren banget loh, Robin. Btw gw ngesip mereka berdua nih

2023-06-20

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!