Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

Pulang

Hari ini Lira Broto pulang dari study diluar negeri. Diumurnya yang ke dua puluh dua tahun, dia sudah lulus S2 IT itu merupakan hal yang luar biasa.

Lira sudah turun dari pesawat dan tengah berjalan keluar bandara. Dia memakai celana Jeans panjang berwarna biru laut, hoody pas body berwarna senada, rambut sepunggungnya diikat satu dibelakang. Lira memakai topi berwarna hitam dan kacamata besar yang sedang tren juga bertengger dihidungnya.

Lira berjalan dengan santai, dengan sebuah koper ditangan kirinya. Setelah keluar dari bandara, sudah ada mobil BMW hitam yang menjemputnya.

Lira masuk kedalam mobil setelah dibukakan pintu oleh supir, dia melepas kaca matanya setelah mobil melaju pelan menuju rumahnya.

"Pak langsung kerumah ya" kata Lira dan setelah itu tangannya memainkan ponsel pintarnya.

"Baik non" jawab supir.

Perjalanan sekitar satu jam lebih, dan sekarang Lira tengah menatap rumah megah yang sudah ditinggalkannya selama lima tahun lebih. Dia masuk dengan langkah santai, dan disana didalam rumah tepatnya diruang tamu, sudah ada sang dady sedang duduk menonton tv.

"Dady" panggil Lira.

Tuan Broto menoleh kebelakang dan melihat lira dengan tatapan senang. "Sayang kau sudah datang" kata tuan Broto dan langsung menghampiri putrinya. Mereka berpelukan sebentar dan langsung duduk disofa mewah rumahnya.

"Dady. Kak Dion mana?" Tanya Lira.

"Lagi dikantor. Sekarang kan dia membantu dady dikantor" tuan Broto menjelaskan.

Lira hanya mengangguk dan ber oh ria.

☆☆☆

Setelah membersihkan diri. Lira sekarang tengah memainkan ponselnya diatas kasur yang empuk dan luas. "Wah tas ini bagus juga" Monolog Lira dengan mata yang berbinar.

Lira memang gadis yang suka membeli barang barang mewah, dan mahal. Namun jangan salah dia bukan gadis yang suka poya poya, dia membeli semua barang2 itu dengan uang nya sendiri, tanpa kalian tau uang itu dari mana, yang penting uangnya dia dapat dari hasil usaha sendiri.

Tok Tok Tok

Suara pintu diketuk dari luar. "Sayang makan malam" panggil tuan Broto dari balik pintu.

"ya dad" jawab Lira.

Lira menyimpan ponselnya diatas kasur dan berjalan keluar kamar menuju meja makan.

"Kamu setelah ini mau ngapain?" Tanya tuan Broto disela sela makannya.

"Tidur" jawab lira polos.

Tuan Broto hampir saja menyemburkan air dari dalam mulutnya, dia menahan tawa sampai wajahnya agak merah.

"kenapa dad?" tanya Lira menatap dadynya.

Tuan Broto menetralisir dirinya supaya tidak tertawa berlebihan. "Maksud dady, setelah kamu lulus ini, kamu mau kerja atau mau istirahat dulu?" tanya tuan Broto.

"Ntah lah dad. aku belum tau" jawab lira cuek.

"Bagaimana kalau dady kasih saran" tuan Broto tersenyum penuh arti.

"Apa dad?" Lira penasaran.

"Kamu nikah saja" kata tuan Broto santai.

Lira tidak bereaksi berlebihan, dia hanya tertegun sejenak "Memangnya siapa yang akan menikah dengan lira?" Lira menaikan sebelah halisnya dan tersenyum miring ke dadynya.

Tuan broto sedikit kaget, dia pikir anaknya itu akan marah atau tidak terima jika harus menikah diusia muda. Namun setelah itu dia tersenyum kecil.

"Dady berencana menjodohkanmu dengan anak teman dady" kata tuan Broto.

"Siapa?" tanya lira dan masih melahap makanannya.

"Shean. Shean Pratama" jawab tuan Broto.

"oohhh. kaya gak dad?" tanya lira enteng.

Tuan Broto memukul sayang kening lira dengan sendok makan, dan siempunya sedang mengelus elus keningnya.

"da~d" lira berujar manja.

"Kamu selalu saja seperti itu. kalau pun dia tidak kaya, dady masih mampu memberikan apapun yang kamu mau" tuan Broto berkata tegas namun ada sayang disana.

"aku tau dad. jadi dia kaya tidak?" lira tersenyum jahil.

Tuan Broto cuma geleng geleng menanggapi sikap putrinya itu.

☆☆☆

"Sayang. Besok kita harus pergi menemui tuan pratama dan anaknya untuk membicarakan masalah perjodohan" kata tuan Broto setelah mereka berada diruang keluarga.

"atur aja dad. aku ikut" lira masih sibuk dengan all shopnya.

"Kamu tidak ada masalah dengan ini?" tanya tuan Broto.

"masalah apa dad?" lira menatap dady nya.

"Dady kira kamu akan menolak, atau malah marah sama dady. dady tidak menyangka kamu akan terima terima saja" kata tuan Broto.

"Bukannya dady senang?" tanya lira polos.

"Dady senang kamu mau menuruti permintaan dady" jawab tuan Broto dengan tatapan haru.

"Kalau begitu bagus. karena itu yang penting, kebahagiaan dady" lira tersenyum hangat.

Tuan Broto hanya bisa mengusak rambut lira sayang. "Dady sayang kamu" katanya lembut.

"Aku juga"

☆☆☆

Disebuah restoran mewah dikota S. Disana sudah terduduk seorang gadis cantik dengan setelan Jeans dan switer berwarna biru muda. Dia tengah duduk santai dengan ditemani segelas Jus jeruk yang ada diatas meja depannya.

Lira bersama dadynya sedang menunggu seseorang yang akan menjadi calon suaminya.

"Dad. lama sekali, aku pulang ya" Lira sudah mulai bosan, karena sudah menunggu sekitar tiga puluh menit.

"Sebentar, sabar" tuan Broto mencoba menghentikan.

"Aku ada perlu dad" Lira masih keukeuh.

"Seben-itu mereka" tuan Broto sedikit berteriak dan menunjuk dua orang yang tengah berjalan menghampiri meja mereka.

"Maaf kami telat" kata tuan pratama.

"Tidak. ayo duduk" tuan Broto tersenyum ramah kepada ayah dan anak itu.

Lira hanya menampilkan senyum terpaksanya "tidak lama bagaimana? ini sudah tiga puluh menit" Lira membatin.

"Ini Shean ya..?" tanya tuan Broto, menunjuk seorang pemuda tampan berkulit putih keruh itu.

"ya, dia putra ketigaku. dia sudah berumur dua puluh tujuh tahun, namun belum menikah juga. Oh ini lira ya, yang baru pulang dari Harvard. kamu sangat cantik" puji tuan pratama.

Lira hanya tersenyum hambar, sedangkan pemuda bernama Shean hanya memperhatikan interaksi diantara mereka.

"She. Ini Lira, calon istrimu" tuan Pratama memperkenalkan.

"Aku tau pah" jawab Shean datar.

Lira hanya meliriknya sekilas, dia sedikit tersinggung dengan pemuda jangkung itu, namun sedetik kemudian dia tersenyum penuh arti.

"Ayo kita pesan makan dulu" tuan Broto menginterupsi.

☆☆☆

Lira tengah merebahkan dirinya diatas kasur, dia memikirkan pertemuannya tadi siang dengan Shean dan ayahnya. Lira sudah menerima semua keputusan ayahnya yang menetapkan tanggal pernikahan mereka. Lira harus menikahi pemuda itu dalam kurun waktu seminggu lagi.

"Apa keputusan ku sudah benar? aku sedikit ragu" monolognya sambil menatap langit langit kamar.

Lira tidak tau dengan menerima pernikahan ini, bisa benar benar membuat dady nya bahagia. Awalnya Lira hanya ingin mencoba adrenalin, namun setelah pernikahan ditentukan dia mulai merasa goyah.

"Bagaimana kalau dia kembali?" Lira bertanya pada dirinya sendiri.

Akhirnya dia hanya berguling guling diatas kasur dan mencari tempat yang nyaman untuk tidur.

TRING

Bunyi itu menandakan ada notifikasi yang masuk. Lira membuka ponselnya dan disana ada sebuah pesan dari seseorang.

"Ah Say" lirihnya.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

hadir thor .. aku kagum dngn sosok Lira du usia nya yg msh muda udh menyelesaikan pendidikan S2 nya di
Harvard .. tp aku heran tiba2 aja di jodohkan sm ayah nya .. jadi penasaran kisah selanjut nya

2023-05-10

0

ririn

ririn

aq mampir thor

2023-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!