Us
Celine mengelus lengan atasnya yang tergores, sambil memperhatikan gerakan seorang lelaki yang sedang mecari obat-obatan di depannya.Entah yang keberapa kalinya Celine menyelinap keluar dari rumah dan berakhir di kos-kosan di lingkungan yang terlalu ia kenal.
Celine mengulurkan sebelah tangannya menggapai tasnya yang berada di atas tempat tidur. Mencari-cari letak ponselnya berada, Celine mengernyitkan kening saat tak mendapati benda elektronik itu disana.
"Sini lengannya," Suara Eiden mengintrupsi gerakan Celine.
"Ngerepotin lo ya?,"pertanyaan Celine membuat Eiden mendengus.
Gadis itu mungkin tak sadar, jam sebelas malam bukanlah waktu yang tepat untuk bertamu. Siapapun juga akan menyangka Celine bukan manusia karena mengetuk pintu tanpa suara di jam sebelas malam, tapi berbeda dengan Eiden yang terlanjur tahu kebiasaan Celine yang satu ini.
"Lo kabur?,"Dengan kedua tangan yang sedang bekerja ditengah Celine, Eiden melontarkan pertanyaan yang ia yakini akan mendapat jawaban yang sama seperti sebelumnya.
"Gimana uangnya cukup?,"alih-alih menjawab Celine lebih memilih melontarkan pertanyaan lain.
"Jangan kabur lagi, bukan sekali luka gini"Eiden memasukkan kembali obat-obatan yang ia gunakan kedalam kotak P3K, tatapannya naik tepat ke wajah cantik Celine"Uangnya cukup, harusnya lo transfer lagi setelah ini, "ucapnya.
Celine mendorong bahu Eiden dengan jari telunjuknya"Nggak usah main-main sama gue"sinisnya.
Eiden mengangkat bahunya acuh kemudian berdiri untuk mengembalikan kotak P3K kedalam lemari pakaiannya.
"Okey Princess. Lo mau gimana, ini udah jam setengah dua belas"Eiden menaiki tempat tidurnya,tatapannya mengarah pada Celine yang duduk bersimpuh dilantai dengan kepala yang bersandar pada tempat tidur.
"Gue mau tidur disini"
Eiden mendengus"Kos-kosan gue kecil, banyak nyamuk," katanya.
Mendengar ucapan Eiden, Celine jadi mengedarkan pandangannya menilai. Memang Kos-kosan ini kecil, bahkan tidak sampai setengah kamarnya.Celine memutar duduknya hingga bisa menatap Eiden yang berada di atas tempat tidur"Masa pulang, gue belum cerita"ucapnya dengan melas.
"Jadi lo mau tidur disini atau pulang?."
Celine menghela nafas kasar"Disini.gue nggak mau pulang sebelum Mama berhenti cari guru les Matematika buat gue"katanya.
"Les nggak bakal bikin lo mati. "
"Ya tapi gue nggak mau. Guru les gue galak,tuli,sok paling genius matematika, nggak sadar apa Eisten ketawa lihat dia"Celine bahkan masih ingat betul bagaimana guru lesnya satu itu yang salah dengar ucapannya dan berakhir dia yang kena marah Mama. Celine menghela nafas lelah"Coba aja Mama nggak suruh gue les, gue nggak bakal kabur-kaburan gini."
"Lo tahu? Kakek gue juga ikut-ikutan Mama sekarang. Dia bilang gue satu-satunya yang bisa nerusin perusahaan, padahal masih ada Jonan yang pastinya bakal jadi penerus Papa."
Eiden diam menyimak cerita gadis di hadapannya, setiap keluhan yang Celine sampaikan bahkan masih tercatat rapi didalam otaknya. Bagaimana gadis itu tidak ingin les matematika, meneruskan perusahaan, dan memenuhi semua ekspektasi Mamanya.
"Oke, waktunya tidur.Ada ulangan dikelas gue besok"Eiden memposisikan dirinya diatas tempat tidur, bersiap menarik selimut untuk menutupi tubuhnya tapi tiba-tiba selimutnya terangkat naik.Bisa ditebak siapa pelakunya, Celine.
"Gue"Celine menunjuk dirinya sendiri lalu mengedarkan pandangannya kepenjuru ruangan"Masa lo tega ngebiarin gue tidur dibawah" rengeknya.
"Nyusahin lo"Tapi tak ayal Eiden bangkit dari tempat tidurnya, mengambil kasur yang berada diatas lemari"Tidur diatas,jangan ngerengek kayak bayi"ucapnya sambil menggelar kasur untuknya sendiri.
Celine naik keatas tempat tidur dengan senyum lebar. Sekalipun merasa kesal atau marah Eiden tidak pernah membentak dan selalu mengalah dengannya.
"Ei, sini"Panggilnya.
Eiden mendekat kearah Celine, bisa-bisa gadis itu akan merengek lagi jika tidak dituruti maunya.Eiden berdiri dipinggir tempat tidur"Mau apa, kasurnya kurang besar?."
"Gue mau peluk lo. "
Eiden membelak tak percaya "Lo gila"katanya.
Celine tak mendegar penolakan dari Eiden, ia mendekat lalu memeluk pinggang Eiden"Makasih karena udah mau gue repotin"ungkapnya.
"Udah lepas"Eiden melepas paksa tangan Celine yang melingkar dipinggangnya "Gue nggak lakuin secara gratis, kalau lo nggak bayar mana mau gue"katanya sambil membaringkan diri ke kasur tipis yang terbentang di lantai.
"Ei, menurut lo kita temanan nggak?."
"Nggak ada teman dalam hidup gue
Lin"balas Eiden.
Dengan gerakan pelan Celine bergeser ke pinggir tempat tidur,memperhatikan Eiden yang tidur berbantalkan lengan. Celine menghela nafas sejenak sebelum kembali membenarkan posisi tidurnya.
Simbiosis mutualisme,seperti itu kiranya hubungan mereka. Celine butuh orang untuk melindungi dan selalu mendengarkan ceritanya, sahabatnya yang lain punya masalah jadi Celine tidak tega jika harus bercerita dan menambah masalah mereka.Disisi lain Eiden butuh uang untuk biaya hidup dan uang sekolahnya, dan Celine bersedia memberi uang dengan syarat Eiden bisa memberi apa yang ia mau.
Yang Celine tahu Eiden itu salah satu dari siswa yang memiliki nilai baik diantara teman-teman seangkatannya dan termasuk salah satu siswa penerima beasiswa.Tapi setengah tahun yang lalu beasiswa Eiden dicabut karena ikut serta dalam tauran antar sekolah. Benar kata orang, hidup tidak selalu adil pada setiap orang.
Melihat bagaimana kehidupan Eiden beberapa bulan terakhir membuat Celine khawatir. Bagaimana jika lelaki itu sakit dan tidak ada yang tahu,orang-orang dilingkungan tempat tinggal Eiden semuanya hampir tidak punya rasa empati.
Memikirkannya membuat Celine merasa pusing sendiri, harusnya dia tidak sejauh ini memperhatikan Eiden. Celine memejamkan matanya tak bisa melawan kantuk yang menyerang. Celine membelakkan matanya mendengar bisikan-bisikan halus ditelinganya.
"Ei,Nyamuknya genit sama gue!."
Dan malam itu Eiden rela keluar dari rumahnya tepat pukul satu malam untuk membeli obat nyamuk.
...◎◎◎...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
auliasiamatir
kayaknya seru.. langsung vaforit ini
2023-09-06
0
Devi Aviana Putri
Kayaknya bakal seru dan gemes-gemes gitu ceritanya, nih. Baru sempat mampir, Kak. Semangat terus lanjutin ceritanya, ya, Kak. ❤️
2023-06-20
0
Nova Azzuhra
semangat ya
2023-06-18
0