Waktu berjalan begitu cepat,
tidak terasa sudah 5 bulan Anjani bekerja di toko bunga bu Ambar,
semua di lewati begitu indah,
mempunyai bos yang baik dan teman yng sudah seperti keluarga sendiri menambah lengkap hidup di rantau,
Anjani bisa selalu mengirimkan sebagian gajinya untuk ibu dan adiknya sebagian ia gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari bahkan masih bisa menyaksikan untuk di tabung.
Hari ini bu Ambar mengumpulkan aku dan Tiara di ruanganya,
entah kenapa perasaanku jadi tidak karuan,
ada apakah gerangan??
"Anjani,Tania silahkan duduk" ucap bu Ambar memulai percakapan
"saya sengaja mengumpulkan kalian disini karena ada yang ingin saya sampaikan mengenai toko bunga milik saya ini" bu Ambar kembali menjeda ucapannya
"memangnya toko ibu kenapa bu?" Anjani inisiatif bertanya
"jadi begini, saya sepertinya tidk bisa terus untuk memperkerjakan kalian di sini?"
"loh memangnya kenapa bu? apa kami ada buat salah ya sama ibu?" Anjani kembali mengajukan pertanyaan sebab ia merasa nyaman bekerja di toko bunga itu
"oh tidak-tidak, kalian berdua tidak ada salah,
kerja kalian juga bagus semua, saya sangat suka, tapi sy harus menjual toko bunga ini karena saya harus pindah ikut suami,
suami saya dipindah tugaskan ke kota sebelah, mungkin saya akan membuka toko bunga di sana,tapi saya tidak punya modal
makanya saya mau jual toko bunga ini untuk membuka toko bunga di sana, saya harap kalian mengerti keadaan saya" ujar bu Menjelaskan semua dengan rinci
"tapi Bu saya sudah nyaman bekerja disini,
bekerja dengan ibu dan Tania, kalian semua baik kepada saya, saya sudah menganggap kalian seperti saudara saya sendiri" ucap Anjani mulai meneteskan air mata
ia sedih bukan hanya karena di berhentikan kerja,tapi juga pasti ia akan berpisah dengan bu Ambar dan Tania pikirnya
sedangkan Tania hanya diam saja sedari tadi,
"iya saya tau Jani, saya juga sayang sama kalian tapi saya gak bisa berbuat banyak,
saya bukan orang yang berlebihan dalam materi jadi saya butuh pegangan untuk memulai hidup baru di kota sebrang,
saya minta maaf sekali lagi sama kalian" bu Ambar mengucapkan sambil menahan air mata
"kapan bu Ambar pindah?"
tanya Tania tiba-tiba
"kemungkinan Minggu depan Tan,
karena sebenarnya sudah dari bulan kemaren sudah di himbau oleh kantor suami saya,
tapi saya menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakannya sama kalian" jawab bu Ambar kemudian
"ya sudah bu,kalau sudah selesai ijinkan kami menyelesaikan pekerjaan kami hari ini" pamit Anjani,biar bagaimanapun ia harus melanjutkan hidupnya,tak perlu larut dalam kesedihan pikirnya
"kalian tidak usah bekerja hari ini,
kita makan-makan saja,anggap ini sebagai perpisahan kita,saya yang traktir
kalian bebas maka apa pun yang kalian mau" ucap bu Ambar tersenyum
"baikla bu" jawab Anjani dan Tania bersamaan.
mereka memilih tempat makan yang tidak jauh dari toko bunga,memesan makanan dan minuman diselingi obrolan ringan,
mau apa kedepannya,mungkin bisa coba-coba jualan atau apa saja untuk menyambung hidup,semua harus bahagia untuk perpisahan ini,
bukanya setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan bukan?
setelah selesai makan bu Ambar mengeluarkan dua amplop coklat lalu menyerahkan pada Anjani dan Tania
"ini gaji terakhir kalian" sambil menyodorkan amplop tersebut di depan Anjani dan Tania
"terimakasih bu,semoga di tempat baru betah dan jangan lupakan kami ya bu" kata Anjani
"iya bu jangan lupakan kami ya,
kami sayaaang ibu Ambar " ujar Tania menimpali ucapan Anjani
mereka tertawa bersama sambil berpelukan
semua.
lalu mereka keluar beriringan menuju parkiran dan pulang kerumah masing2 karena tadi Anjani dan Tania sudah membawa barang mereka sekalian atas arahan bu Ambar agar tidak bolak-balik kata bu Ambar
karena setelah makan bu Ambar akan langsung menjual toko bunga itu karena sudah ada pembelinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Erni Kusumawati
yaaa... sedih deh.. pdhl baru aja happy Anjani
2023-08-02
1