Nadira (yang terlupakan)
Mengadu nasib di perantauan bukanlah hal yang mudah tapi tetap harus di jalanai,
ia meninggalkan ibu dan adiknya di kampung halamannya, berharap bisa memberikan kehidupan yang lebih baik lagi untuk mereka.
Disinilah Anjani, dipusat kota yang ramai dengan segala hiruk-pikuk kehidupan.
Berangkat dari desa tanpa kenalan dan tujuan yang jelas membuat dia harus berpikir keras "harus kemanakah aku sekarang" huffttt
Anjani memilih duduk di pinggir taman sembari memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah ini.
"lebih baik aku istirahat dulu sebentar,lalu baru mencari lowongan pekerjaan,
sepanjang jalan ini saja dulu,mungkin ada yang membutuhkan tenagaku"
hingga 30 menit kemudian kaki mungilnya mulai munyusuri pinggiran jalan kota yang dari satu ruko ke ruko yang lain menanyakan apakah ada lowongan pekerjaan,
sayangnya nihil, Anjani yang hanya lulusan SMA susah baginya untuk mendapatkan pekerjaan.
Tidak sesuai dengan segala ekspektasinya saat berangkat dari desa,ia pikir akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan.
Lelah kakinya berjalan Anjani memilih beristirahat di masjid yang kebetulan sudah masuk waktu Dzuhur ia memilih untuk beribadah terlebih dahulu melepas segala keluh kesah kepada yang Kuasa,
selepas menunaikan kewajibannya ia membuka bungkusan kecil bekal yang ia sengaja bawa dari desa, setengahnya sudah ia makan tadi di perjalanan setengahnya sengaja ia simpan untuk di makan untuk makan siang.
Setelah dirasa cukup beristirahat Anjani mulai beranjak dan bersemangat untuk mencari pekerjaan lagi "Ya Allah semoga engkau memudahkan hamba mu untuk mendapatkan pekerjaan, Aamiin Aku tidak sendiri, Allah selalu bersamaku" begitu ucapnya untuk menyemangati diri sendiri.
Mulai mencari-cari pekerjaan lagi,
ia berhenti di sebuah toko bunga yang bertuliskan "dibutuhkan karyawati"
ia mulai masuk ketoko bunga tersebut dan bertanya kepada pekerja di dalam "apakah benar ada lowongan pekerjaan mba?"
"betul mba,mari duduk dulu nanti saya panggilkan bos dulu ya" ujar pekerja tersebut seraya berjalan masuk kesebuah ruangan yang bertuliskan Bos.
Tak berselang lama keluar seorang wanita,ibu ibu lebih tepatnya sekitar 40 tahunan kurasa,bersama pekerja yang tadi,
duduk di depan Anjani dengan wajah yang tegas dan berwibawa,
"Kamu yang mau melamar pekerjaan di sini?"
"betul bu,sy melihat ada tulisan di depan pintu itu"katanya sambil menunjuk tulisan di pintu depan tadi sambil menyerahkan surat lamaran pekerjaan yang sudah ia buat dari desa,
"panggil saja saya ibu Ambar,
baik Anjani saya memang sedang mencari pekerja untuk membantu Tania disini,
kasian dia bekerja sendiri tak ada yang membantu, kemarin ada temanya tapi dia mengambil cuti untuk melahirkan dan kemungkinan tidak akan bekerja kembali karena ikut suaminya pulang kampung,
kamu bisa bekerja dengan baik rajin dan jujur kan?
karena sy tidak suka karyawan yang tidak jujur."
"insya Allah saya bisa bu Ambar,sy akan bekerja dengan semangat di sini" jawab Anjani dengan penuh keyakinan.
"baik kalau kamu sanggup, kamu bisa mulai kerja sekarang,nanti Tania yang akan memberimu seragam dan mengajarimu pekerjaan di sini ya"
"baik bu, terimakasih sudah menerima sy bekerja disini, sekali lagi terimakasih bu Ambar"
senyum Anjani terus mengembang,
akhirnya ia bisa mendapatkan pekerjaan juga,
ia akan berusaha untuk bekerja sebaik mungkin,ia tidak ingin mengecewakan bu Ambar yang begitu baik menerimanya bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Erni Kusumawati
Mampir...
2023-08-02
1
auliasiamatir
awal yang keren,
salam kenal kak
2023-08-01
0