Pagi yang cerah, membuat wanita itu sangat bersemangat. Dia sedang menyiapkan berkas-berkas yang akan ia gunakan, untuk melamar di sebuah perusahaan raksasa. Memang, dia sebelumnya belum memiliki pengalaman, tapi dia memiliki modal ijazah S1 manajemen dan dengan modal keberanian sebagai jaminan.
Setelah menempuh waktu selalu 15 menit. Akhirnya, Seina tiba di perusahaan furniture yang besar, bernama PT ARFU KING INDONESIA. Tak ingin lama-lama takjub akan bagusnya perusahaan ini, Seina langsung bergegas masuk.
Kebetulan sudah seminggu yang lalu perusahaan ini menerima lowongan pekerjaan. Tetapi untuk posisi apa yang dibutuhkan belum ada yang mengetahuinya. Perusahaan ini didirikan oleh sebuah keluarga, dan diturunkan ke generasi 3 yaitu cucunya saat ini. Karena penerus generasi ke-2 sudah 10 tahun lalu meninggal dunia. Jadi sekarang jatuh kepada cucunya. Sebenarnya cucunya ada 2, tapi karena yang diharuskan adalah cucu tertua, maka itu harus dipatuhi. Sedangkan cucu keduanya sudah memiliki pekerjaan tetap yaitu sebagai auditor di sebuah Bank Swasta.
Saat ini suasana perusahaan sedang ramai, banyak para karyawan yang berpencar ke tempat kerjanya masing-masing.
Seina melangkah dengan yakin kepada HRD perusahaan, untuk menyerahkan berkas lamarannya.
"Assalamu'alaikum, permisi pak selamat pagi. Saya datang ke sini untuk mengumpulkan berkas lamaran pekerjaan." ucap Seina dengan tegas.
Bapak ini melihat berkas tersebut dengan teliti. Kemudian setelahnya diadakan interview langsung. Seina dengan tegas menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh pihak HRD tersebut. Dia terlihat sudah melakukan latihan. Satu persatu pertanyaan telah ia lewati dengan mudah. Mulai dari identitas, kelebihan dan kekurangan diri, dan yang terpenting berkaitan dengan perusahaan.
3 hari sudah berlalu sejak Seina datang ke perusahaan itu. Seina menunggu dengan harap cemas, karena belum kunjung juga dihubungi oleh pihak perusahaan.
Drrt.. drtt...
Bunyi getar ponsel Seina menunjukkan pesan email yang masuk. Buru-buru Seina menyentuh layarnya. Dia sungguh terkejut dan bercampur senang, akhirnya usaha dia tidak sia-sia. Rencana awalnya sudah berhasil. Dia bangga bisa menembus perusahaan itu. Selanjutnya dia hanya perlu meneruskan rencana berikutnya. Di pesan tersebut Seina diminta masuk mulai besok.
Aku harus segera menyusunnya. Tak ada yang tahu, apa yang aku persiapkan. Tunggulah saat itu pak Arfan, kau akan menyesalinya. Nyawa dibalas nyawa, materi dibalas materi. Karena aku masih memiliki rasa kemanusiaan, takkan kugunakan pembalasan ini dengan menyakiti fisik seseorang, tapi akan kugunakan akalku untuk membalas sumber dari semuanya. Kau bisa mengeluarkan uang untuk hal itu, maka akan kurenggut uangmu supaya tidak terjadi hal seperti itu lagi.
"Hai Kay, aku besok sudah mulai masuk kerja, aku butuh beberapa baju kantor. Kamu sibuk tidak hari ini? " mengeluarkan suara lewat ponsel kepada Kayla.
"Wah, selamat Sein, kamu sudah keterima di perusahaan besar itu?, kamu diberikan posisi apa kalau boleh tahu? tanya Kayla yang terlihat senang akan temannya.
" Aku ditempatkan sebagai manajer sales dan marketing Kay. " jawab Seina.
"Gila, itu jabatan langsung tinggi gitu Sein. Kamu belum menyentuh karyawan biasa lo." Kayla terlihat kaget.
"Iya aku tahu, mungkin karena memang itu yang dibutuhkan, kebetulan aku kan lulusan manajemen Kay. " jelas Seina.
"Oke, semoga lancar ya Sein, untuk pekerjaan kamu besok. Dan tolong kamu harus selalu waspada, jaga diri dan, hati-hati dengan pertemananmu nanti saat di kantor. Kayla seperti ibu-ibu yang menasihati anaknya.
Memang hal yang tidak biasa, karyawan baru masuk diberi posisi yang lumayan tinggi. Tapi itu semua tak membuat beban bagi Seina. Dia hanya perlu berhati-hati itu saja baginya.
"Bagaimana, bisa tidak kau nanti menemaniku? " tanya lagi Seina pada Kayla.
"O iya ya, bisa kok Sein, nanti ketemu di tempat seperti biasa ya jam 7 malam. ujar Kayla di telepon.
"Oke, terimakasih Kay. Aku tutup dulu ya, dahh.. "Seina menutup panggilan itu, setelah hasil obrolan sudah dipastikan akan dilakukan.
Di Perusahaan ARFU KING INDONESIA, terjadi diskusi di sebuah ruangan CEO. Mereka membahas tentang karyawan baru yang akan masuk besok. Arfan seperti mengetahui sesuatu, dan berencana untuk menyelesaikan masalah yang ada di pikirannya.
Apa dia hanya ingin membalas dendam masuk ke perusahaan ini?, aku harus lebih hati-hati. Syukurlah kemarin aku meminta untuk menerimanya di posisi manajer sales dan marketing. Dengan begitu pekerjaan dia akan lebih terawasi olehku. Mungkin ada kesalahpahaman di otaknya saat ini. Pihak rumah sakit pasti akan menyebutkan namaku sebagai cucu oma, karena mereka hanya mengetahui nama diriku. Arkan memanfaatkan namaku agar proses suap itu berjalan dengan baik. Padahal aku sudah menemukan stok darah meski masih harus menunggu selama 1 jam. Biarkan semua ini kutanggung, memang inilah resiko dari menjadi kakak.
Di sebuah mall yang besar terdapat berbagai acara langsung, dengan bintang tamu beberapa penyanyi. Melihat itu, Seina merasa rindu dengan bernyanyi. Lalu Seina mengajak Kayla untuk menikmati lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi terkenal itu. Mereka berdua sangat kagum dengan pembawaan dari penyanyi itu. Suaranya yang lembut, tapi tetap berteknik menusuk hati. Dinamikanya benar-benar membuat pendengar masuk ke dalam lagunya. Makna lagunya juga sangat bagus. Setelah satu jam kami berada diantara penonton, tiba-tiba Kayla mengingatkan tujuan utama ke mall untuk mencari baju kantor Seina.
"Maaf ya Kay, karena aku keasyikan, kita jadi pulang malam deh. " Permintaan maaf Seina.
"Hei santai saja kali, lagipula aku jomblo. Banyak waktuku yang kosong. Ngomong-ngomong penyanyi tadi bagus banget ya, aku jadi ingin membuat playlist lagu dia. " balas Kayla.
"Iya kay, dia itu masih muda tapi sudah punya album lo. Lagunya sering viral diantara media sosial kita. " diperjelas Seina.
"Oh keren sekali, aku jadi ngefans sama dia." sahut Kayla dengan penuh kekaguman.
Seina dan Kayla beranjak pulang sambil masih berbincang-bincang tentang lagu-lagu. Malam ini tema mereka memang sedang ingin mendengarkan musik. Jadi, ya begitu pembahasan hanya seputar musik hingga tiba di rumah.
Sesampainya di rumah, Seina segera melihat baju yang telah ia beli tadi, kemudian segera mencobanya. Bajunya terlihat pas di badannya. Karena memang itu pilihan dari Kayla. Kayla memang pandai memilih baju.
Tak terasa malam ini sudah pukul 10. Seina memutuskan untuk segera tidur, agar besok dia terlihat segar. Apalagi besok dia pertama masuk ke kantor. Di saat Seina ingin memejamkan matanya, ia tidak tahu kenapa dia tidak bisa tidur. Pikirannya kemana-mana. Di sisi lain dia sangat mengantuk, di sisi yang lain juga, pikirannya masih bekerja, dan tidak ingin istirahat. Karena belum bisa tidur, Seina memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, untuk mencuci wajahnya. Yang ada sekarang ia malah terjaga semalaman. Hingga waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi, dia baru bisa tidur. Seina selalu berpikir dan berpikir. Otaknya adalah rumah bagi pikirannya. Hal ini kadang membuat dia kesal harus selalu berpikir, dan tak bisa meninggalkan pikiran itu walaupun hanya sejenak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments