Identity

Identity

BAB 1

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tengah malam yang gelap gulita dan diiringi suara hujan yang terus menghantam tanah. Terdengar suara langkah kaki yang sedang berjalan di atas aspal yang diiringi dengan suara becakan dari air hujan.

Perempuan itu terus berjalan walaupun badan nya saat ini telah di basahi oleh air hujan yang sangat amat deras, ia sudah tidak peduli akan kah dia sakit atau tidak. Ia tidak peduli.

Dia hanya ingin sampai di rumah nya sekarang. Karena dirinya sangat lelah menghadapi masalah yang muncul terus menerus tampa henti nya.

Sebenarnya ia sudah dijemput oleh seseorang tetapi ia tidak ingin melihat wajah orang tersebut, karena dia hanya melakukan untuk orang itu, bukan untuk dirinya.

Perempuan tersebut terus berjalan lalu melewati sebuah gang kecil, bisa di bilang gang nya itu hanya bisa dilewati 1 orang saja. Jadi setidaknya dia bisa merasa aman melewati gang tersebut.

Dia sangat bodoh. Saat perempuan itu keluar dari gang kecil tersebut. Tiba-tiba saja ada seseorang yang menghadang nya dari luar gang itu.

Kenapa dia bodoh? Karena gak mungkin gang yang ia lewati ini aman. Di dunia ini gak mungkin ada tempat yang aman.

"Kamu perempuan itu kan yang di maksud pak boss," tanya Pria yang tidak diketahui indentitas nya orang itu lebih mirip sekumpulan Pria berjaz.

"Lagi dan lagi kenapa dia selalu aja ngirim orang seperti kalian ke saya?" Ujar perempuan tersebut dengan tenang.

"Kalo kamu gak mau dikirimkan orang orang seperti kami, seharusnya kamu ikut dari dulu. Kenapa selalu ngehindar?" Tanya nya.

"Saya gak peduli sama mereka, dia sudah bukan keluarga saya lagi,"

"Tapi tetap saja. Mau kamu bersikeras gimana pun, dia pasti dapetin kamu. Walaupun kamu dalam keadaan tidak bernyawa."

...****************...

Alice saat ini sedang berada di dalam kamar nya, selama ia bangun tadi yang ia lakukan hanya pergi sarapan lalu kembali ke kamar dan belajar.

Hari ini adalah hari libur sekolah nya. Jadi ia tidak tau harus apa, teman? Entahlah apakah ia punya teman atau tidak, ia tidak peduli.

Karena selama ia sekolah tidak ada satu pun yang berbicara kepadanya kecuali ketua kelas. Itu pun hanya membicarakan tentang tugas nya sebagai ketua kelas dan wakil nya saja.

"Apa gue jalan-jalan keluar bentar ya?"

"Tapi nanti di tanyain macam-macam lagi,"

"Bodo amat."

Akhirnya perempuan tersebut memutuskan untuk keluar kamar dan pergi jalan-jalan ke luar.

Saat perempuan tersebut ingin keluar dari rumah, ada seseorang yang memanggil dirinya.

"Mau kemana?"

"Jalan-jalan doang, bosen di rumah aja,"

"Jangan lama, kamu harus nemenin Mama kesuatu tempat,"

"Iya." lalu perempuan itu pun keluar dari rumah tersebut dan berjalan menggunakan sepeda nya untuk menenangkan pikiran

Selama beberapa menit ia terus berjalan. Sangking asik nya mengendarai sepeda nya. Sampai ia tak sadar, ada seseorang yang menyerempet sepeda nya, sampai membuat dirinya terjatuh dan beruntung nya ia tidak sampai terjatuh ke selokan parit.

Perempuan itu meringis ngilu akibat siku kaki nya menghantam sebuah aspal keras.

"Untung belum sampai selokan," batin Alice lalu ia berusaha untuk berdiri.

"Lu gapapa?" Tanya seorang Pria. Lalu ia menyadari bahwa perempuan tersebut berusaha untuk berdiri lalu ia pun membantu ny agar bisa berdiri.

"Gue gapapa," jawab Alice lalu ia membersihkan pakaian nya.

"Serius lu gapapa?" Tanya Pria itu lagi memastikan.

"Iya gapapa. Thanks sudah mau bantuin gue berdiri," ujar Alice lalu perempuan itu mengambil sepeda nya yang terletak di aspal dan jalan menuju rumah nya. Walaupun kaki nya saat ini dalam keadaan pincang.

"Kaki lu pincang gitu yakin bisa jalan?" Pria yang menyerempet nya itu bertanya, sampai membuat Alice harus melihat wajah orang tersebut.

"Gue kalo bilang gapapa, ya berarti gapapa," tekan Alice.

"Gue gak nyaman. Sini nomor lu gue minta, nanti kalo gue gak sibuk gue hubungi lu buat berobat kaki lu,"

"Gak perlu,"

"Gue gak mau punya utang budi sama orang yang baru gue temuin. Jadi mohon bantuannya,"

"Ya sudah seterah lu," perempuan itu pasrah. Lalu Alice memberitahukan nomor hp nya ke Pria tersebut.

"Nama lu siapa?"

"Alice," tampa pikir panjang perempuan tersebut langsung pergi meninggalkan Pria itu sendirian.

"Alice? kayak gak asing?" Guman Pria itu lalu ia menaiki motor besar nya dan pergi meninggalkan tempat itu.

...****************...

Alice saat ini telah berada di rumah nya. Lalu ia memutuskan untuk pergi ke kamar nya untuk mengobati kaki nya yang terluka, saat perempuan tersebut ingin melangkahkan kaki nya menaiki anak tangga. Ia di panggil oleh Mama nya.

"Siap-siap bentar lagi kita mau berangkat," ujar Mama nya.

"Sekarang?"

"Sekarang jangan telat, jangan bikin dia menunggu,"

"Iya."

Perempuan tersebut langsung pergi ke kamar nya. Lalu mengobati luka nya sekaligus mengganti pakaian nya dan ia berdandan seadanya saja, untuk pergi ke suatu tempat bersama Mama nya.

13 Menit kemudian ....

Alice saat sudah berada di dalam mobil. Dirinya hanya fokus memandangi pemandangan dari arah luar jendela mobil.

"Kalo kita ketemu dia, kamu jangan macam-macam. Kalo gak mau kena akibat nya nanti."

Perempuan tersebut hanya diam tampa menghiraukan omongan Mama nya itu.

Dirinya juga perlahan sudah mulai terbiasa sama situasi ini. Walaupun perempuan itu masih belum terbiasa sama orang tersebut.

Terkadang jika dirinya sedang berduaan sama orang tersebut, dia pasti selalu saja melakukan hal yang tidak benar. Dan itu membuat Alice jijik sama tingkah laku nya itu.

Di depan Mama nya dia terlihat sangat baik. Tapi tidak dibelakang nya. Begitupun sebaliknya, Mama nya juga sama gak ada beda nya, bisa dibilang mereka saling memanfaatkan.

Ya asalkan Pria itu tidak melewati batas. Jadi dirinya tidak perlu di habisi sampai babak belur oleh Mama nya lagi.

Setelah memakan waktu 30 menit perjalanan akhirnya mereka telah sampai di sebuah gedung acara yang sangat amat besar. Gedung ini hanya ditempati oleh orang-orang yang sangat kaya raya.

Sebenarnya ia tidak peduli sama hal semacam ini. Tapi jika ia menolak ajakan Mama nya, bisa-bisa dia dikurung semingguan lagi sama Mama nya itu.

Peran nya juga di tempat ini juga biasa aja, palingan dirinya hanya ke sana sini atau mencari makanan yang mau ia makan. Agar bisa menghindari orang yang sering bersama Mama nya itu.

Seperti biasa Alice hanya berjalan di tempat yang besar ini sendirian. Dirinya hanya melihat sekumpulan orang orang yang sedang berbicara tentang bisnis.

Karena merasa bosan. Alice memutuskan untuk keluar dari gedung itu untuk mencari udara segar, tetapi saat ia sedang berjalan di sebuah lorong panjang. Ia seperti melihat ada 2 orang yang sedang melakukan sesuatu, tapi ia tidak tau mereka sedang melakukan apa. Karena tempat nya sangat gelap, jadi ia tidak bisa melihatnya dengan jelas.

"Itu siapa? Orang? Pada ngapain itu?" Karena penasaran Alice perlahan mendekati nya lalu mengintip mereka dari balik tembok.

"Lu ngapain?" Bisik seorang Pria yang tiba-tiba muncul di samping Alice.

Perempuan itu terkejud. "Siapa? Tiba-tiba muncul bikin kaget aja?!" Protes nya. Lalu tampa aba-aba, Pria itu membungkam mulut Alice agar orang-orang aneh itu tidak dengar.

"Seharusnya gue yang tanya ke lu ngapain di sini ngintipin orang?"

Perempuan tersebut melepaskan tangan Pria itu dari mulut nya. "Haha ... gue gak sengaja aja," Ucap nya gugup.

Jleb ...

Alice yang melihat kejadian itu sangat terkejud. Dibandingkan dirinya yang di kagetkan oleh Pria yang berada di samping nya saat ini.

"D–Dia? Di b–bunuh?!" Ujar Alice badannya bergetar.

"Diam, Jangan gerak, Jangan sampe mereka tau lu," ujar Pria itu sambil membekap mulut perempuan itu lagi.

"Gimana, aman?"

"Aman, tenang aja,"

"Jadi kali ini ... mau kalian buang kemana mayad nya?"

"Mungkin kita taro di kamar suami nya aja?"

"Ide bagus."

Setelah beberapa menit, akhirnya para Pria berjaz itu pergi. Dengan membawa mayad seorang Wanita, yang tidak diketahui siapa Wanita tersebut.

Perempuan itu masih terdiam membeku. Badannya masih bergetar, sampai membuat dirinya jatuh terduduk, karena kaki tidak kuat menahan kaki nya yang lemas.

"T-Tadi kenapa dia di bunuh?"

"Lu gak tau ya tentang acara ini?" Tanya Pria itu.

"Nggak. Gue cuman ngikutin Mama gue aja,"

"Mending ikut gue sebentar. Biar gue jelasin. Lu bisa berdiri?"

"Bisa gue bisa berdiri," perempuan itu pun berdiri dan berjalan mengikuti Pria yang ia tidak ketahui indentitas nya. Lalu menuju ke arah sebuah taman.

"Di sini aman," kata Pria itu lalu ia menengok ke arah wanita itu dan ternyata dia mengenal nya.

"Lu?"

"Apa? Lu kenal gue?"

"Lu kan orang yang gue senggol pake motor gue tadi?"

"Ah ... lu cowok yang waktu itu ya?"

"Jangan bilang lu lupa sama gue lagi?"

"Gue lupa,"

"Ya sudah gapapa. Nanti juga kenal, lu Alice kan?"

"Iya Alice,"

"Salken gue Sanja," ujar Pria itu lalu ia mengangkat tangan nya agar bisa bersalaman dengan perempuan itu.

"Gue Alice." lalu Alice membalas jabatan tangan Pria tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

memahami'a agak ribet, jgn kbykan sebut org ke 3 gitu, klu emg itu yg dimaksud Alice, tulis aja Alice, jgn perempuan itu

penasaran ama alur'a sih..

2023-07-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!