...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
06.19
Alice saat ini telah bangun dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah nya, setelah selesai ia pun turun dan menemukan Mama nya yang saat ini sedang fokus mengerjakan sesuatu di depan laptop.
"Mulai sekarang kamu sekolah di Williams High School," ujar Mama Alice tampa melihat ke arah anaknya.
"Kenapa Alice dipindahkan Mah?"
"Jangan banyak tanya! Kamu itu tinggal berangkat sekolah aja apa susahnya sih?!"
"Maaf.'' Ujar Alice lalu ia pergi ke dapur untuk sarapan.
Setelah menyelesaikan sarapan nya ia pun pergi keluar dan menuju ke sekolah baru nya.
Alice saat ini telah berada di luar kelas nya ia bersiap untuk masuk ke tempat lingkungan baru yaitu sekolah baru nya, ia berharap semoga di tempat sekolah sekarang ia tidak terlibat masalah sama siapa pun itu.
Karena ia hanya ingin tenang selama ia sekolah, jadi semoga di kehidupan sekolah nya saat ini akan berjalan lancar.
"Alice! silahkan masuk," ujar seorang Guru, lalu Alice pun masuk dan memperkenalkan dirinya.
"Salam kenal saya Alice, mohon bantuan nya untuk kedepannya ya. Terima kasih,"
"Sekarang Alice duduk di samping laki-laki yang sedang tidur itu ya, Aksa tolong angkat tangan nya,"
Merasa dipanggil oleh Guru nya, akhirnya lelaki itu memutuskan untuk mengangkat tangan nya.
"Alice. Kamu duduk di samping laki-laki itu ya,"
"Baik, Bu." ujar Alice lalu perempuan itu pergi duduk di samping lelaki yang bernama Aksa.
Setelah perempuan tersebut duduk, ia seperti merasa ada seseorang yang sedang menatap nya, yaitu lelaki yang saat ini duduk bersama nya.
"Lu kenal gue?" Tanya Alice kebingungan.
"Lu gak berasa asing sama gue?"
"Lu asing,"
"Kayak nya lu tipe orang yang pelupa ya?" ujar Lelaki tersebut lalu orang yang duduk di depan Alice menghadap dirinya.
"Nama lu siapa?" Tanya orang tersebut.
"Alice,"
"Salken ya gue Keyna!" Ucap nya sambil tersenyum.
"Salken,"
"Kok kaku gitu sih? Bawa santai aja, oke,"
"O–Oke."
12.00
Jam bell telah berbunyi yang menandakan jam istirahat telah datang.
"Alice lu ke kantin gak?" Tanya Keyna.
"Iya ke kantin,"
"Bareng gue aja ya sama Bill juga,"
"Bill?"
"Nanti gue kenalin dia teman gue. Semoga lu bisa akrab sama dia juga ya, kalo lu Aksa? Ikut gak?"
"Nanti nyusul." pungkas nya.
Setelah Alice membereskan buku nya, mereka berdua pun pergi keluar menuju kantin.
Saat menuju kantin tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggil Alice.
"Lu sudah sekolah di sini ternyata," kata pria tersebut.
"Siapa?"
"Ini gue Sanja, kok lu jadi cewek pelupa banget ya?" Ujar nya.
"Oh ... gue inget,"
"Sanja? Lu kenal Alice?" Tanya Keyna.
"Gue gak sengaja nyerempet dia,"
"Jangan bilang lu kabur lagi?! Bukannya tanggung jawab malah kabur," protes nya sambil menaruh kedua tangan nya di pinggang.
"Gak lah. Gue gak mungkin kayak gitu,"
"Tapi lu udah tanggung jawab kan?" Tanya Keyna memastikan.
"Mau nya sih gitu tapi dia nya gak mau–"
"Kan kan apa gue bilang. Alice lain kali kalo dia gak mau tanggung jawab mending lapor dia ke Polisi aja?!" Ucap Keyna memotong perkataan Lelaki itu.
"Jangan main asal motong pembicaraan orang. Gue belum ngomong lu nya malah motong," protes nya.
Perempuan tersebut hanya berdecih sambil memutar bola mata nya malas.
"Tenang aja. Gue maksa dia, jadi gue bakal tanggung jawab," ujar nya menyambung perkataan nya yang dipotong tadi.
"Gapapa kok, sudah sembuh juga gue,"
"Beneran?"
"Iya,"
"Ya sudah bagus deh kalo lu mau tanggung jawab–"
"Tapi lu harus teraktir dia makan siang di kantin," sambung nya.
"Kenapa jadi teraktir gue? Gapapa kali santai aja, gak usah sampe teraktir gue segala,"
"Tenang aja Alice. Dia harus tanggung jawab pokoknya,"
"Ya sudah terserah deh."
Mereka bertiga duduk di tempat meja kantin dan menunggu pesanan mereka.
"Itu anak kemana sih? Jangan bilang ketiduran lagi di atas," tanya nya.
"Dia bolos kelas lagi?" Tanya Sanja.
"Seperti biasa. Cape dah gue ngurusin itu anak satu,"
"Gue kembali," ujar seorang Pria yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.
"Baru juga diomongin orang nya dah muncul aja," ucap perempuan
Perempuan bernama Keyna.
"Lu siapa?" Tanya Pria itu.
"Kenalin dia murid kelas baru kita, namanya Alice,"
"Salken ya, gue Alice,"
"Gue Bill, btw lu harus hati-hati sama Keyna,"
Perempuan tersebut hanya diam. Lantaran ia bingung sama ucapan laki-laki itu barusan.
"Dia itu sebenarnya pembuli,"
"Kalo ngomong itu gak usah aneh-aneh!" Ujar Keyna lalu ia mencubit perut pria itu sampai membuat Pria itu meringis kesakitan.
"Iya-iya maap." pungkas nya.
Setelah beberapa menit kemudian, Aksa datang dan duduk di samping Alice.
"Gue baru inget, lu kan orang yang kemaren itu kan? Orang yang gue temuin pas gue lagi jalan-jalan sendirian?"
"Iya itu gue,"
"Kalian pernah ketemu?" Tanya Sanja.
"Di sekitaran acara kemaren,"
"Lu kemaren jalan sendirian aja Alice?"
"Iya,"
"Lain kali jangan jalan sendirian," ujar Sanja.
"Kenapa?"
"Gue bilang jangan,"
"Kok lu ngelarang Alice sih Sanja?!" Protes Keyna.
"Dia udah tau,"
"Sudah tau? Tentang apaan itu? Jangan asal bicara deh," ucap Keyna tidak percaya.
"Sudah tau, tapi gue belum sempat kasi tau tentang perihal acara itu diadakan,"
"Lu yakin mau kasi tau dia?" Tanya Keyna memastikan.
"Kalo dia ikut campur itu sama saja menantang nyawa nya sendiri," ujar Bill.
"Dari dulu juga dia sudah terlibat," ucap Aksa tiba-tiba.
"Maksud kalian apa ya? Gue gak paham,"
"Maap Alice. Nanti sepulang sekolah kita ngumpul di rumah gue ya, di sana aman buat cerita."
Saat mereka ingin fokus makan tiba-tiba ada seseorang yang mendatangi meja mereka.
"Ternyata gue gak salah liat, ternyata itu lu Alice," Ucap perempuan.
"N–Nova?"
"Kenapa kaget? Kan kita sudah lama gak ketemu, kenapa kaget segitu nya? Dan lu ngapain duduk di samping orang yang gue suka?!" Protes perempuan tersebut.
"Kebetulan aja"
"Lu mau gue bocorin tentang itu?"
"Maaf,"
"Mending lu pergi dari hadapan gue sekarang. Gue benci liat muka lu itu!" Ujar Nova, saat Alice ingin berdiri tangan nya di tahan oleh Aksa.
"Duduk,"
"Aksa?! Kok lu megang tangan nya sih?! Dia itu menjijikan?! Bahkan dia itu adalah orang yang sangat menjijikan karena apa?! Karena dia itu pembunuh?!"
*Deg
"Mending lu pergi dari sini,"
"Lu ngusir gue Aksa?"
"Iya," tekan Aksa sambil menatap dingin ke arah perempuan tersebut.
"Mending lu pergi sekarang kalo lu gak mau kena imbas nya," usir Keyna santai.
"Urusan kita belum selesai! Liat aja nanti lu Alice?!" Ujar perempuan tersebut lalu ia Pun pergi meninggalkan mereka.
"Kalian semua jangan ada yang lihat ke arah kami," tekan Sanja kepada orang-orang yang saat ini melihat ke arah mereka.
"Apa gue bakal ditinggal lagi??" Batin Alice tangan nya saat ini gemetaran karena mengingat kejadian yang ia alami dulu.
"Alice? Lu gapapa? mau ke uks gak?" Tanya Keyna khawatir.
"G-Gapapa. Gue gapapa, thanks sudah khawatirin gue." ucap Alice lalu Perempuan tersebut pergi meninggalkan mereka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments