BAB 5

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Alice dan Keyna saat ini sedang berada di dalam toilet untuk mencuci wajah Alice agar ia tersadar dari rasa kantuk nya.

"Gimana sudah gak ngantuk lagi lu?" Tanya Keyna ke Perempuan tersebut.

"Makasih ya, jadi seger lagi gue," ujar Alice lalu mereka pun keluar dari toilet tersebut dan menuju ke lapangan parkir.

"Tapi kenapa jidat gue pada benjolan gini ya Key?"

"Lah?! Lu gak sadar apa beberapa kali kepala lu kejedot dinding?!"

"Gak," Jawab Alice santai.

Perempuan tersebut hanya menggeleng kan kepala nya.

"Agak aneh ya lu ini," ujar Keyna lalu tak lama kemudian mereka pun sampai di parkiran kendaraan.

"Alice lu bareng gue sama Bill aja ya?" Ujar Keyna.

"Iya,"

"Aksa lu naik motor kan?" Tanya Keyna.

"Iya gue naik motor,"

"Sanja mana?" Tanya Keyna lagi.

"Katanya duluan aja, soalnya dia masih ada urusan," ucap Bill

Lalu mereka bertiga pun masuk kedalam mobil dan mereka pun jalan, dari belakang mereka disusul oleh Aksa yang sedang mengendarai motor besar nya.

Setelah beberapa menit kemudian mereka pun akhirnya sampai di rumah Keyna.

"Keyna? gue gapapa ke rumah lu?" Tanya Alice ragu.

"Gapapa santai aja, malahan orang tua gue suka kalo gue bawa teman ke rumah, ayo masuk." ujar Keyna lalu ia mengandeng tangan Alice dan mereka pun masuk ke dalam rumah tersebut.

Alice saat ini berada di sebuah ruangan mungkin bisa dibilang ini adalah tempat ruangan khusus saat teman Keyna datang.

"Hm, kita enak nya ngapain ya?" Tanya Keyna.

"Bukannya kita mau cerita perihal tentang acara itu ya?" Ujar Alice sambil memungut cemilan lalu ia makan.

"Iya sih, tapi mumpung lu ada di sini ayo kita nobar film horror!" Ujar Keyna gembira.

"H-Horror?"

"Iya! Aksa sama Bill setuju kan?!"

"Kita ikut aja," ujar Aksa sambil memainkan hp nya yang saat ini duduk di samping Alice.

"Oke! Kita akan menonton ... The Conjuring!"

"Mati gue." Batin Alice.

Selama penayangan berlangsung Alice selalu menutupi dirinya dengan bantal, sesekali ia mengintip adegan film tersebut sampai suatu ketika suara jumscare nya membuat ia sangat terkejut sampai ia tidak sadar sedang memeluk Aksa yang saat ini berada di samping nya.

"Kaget, Kaget, Kaget, Seram, Seram?!" Guman Perempuan itu yang masih belum sadar siapa yang ia peluk saat ini.

"Mau sampe kapan lu meluk gue?" Tanya pria tersebut sampai membuat Alice tersadar.

"M-Maaf!" Jawab Alice lalu ia menutupi dirinya dengan selimut sampai badannya tidak terlihat

Keyna yang melihat Alice ketakutan seperti membuat dirinya tidak berhenti tertawa dan tawa nya itu menular ke Bill.

"He?! Lu liat gak sih ekspresi takut nya Alice?! ngakak banget?!" Ujar Bill tak henti-henti nya ia tertawa sampai mengeluarkan air mata sangking lucu nya.

"G-Gue capek sumpah k-ketawa mulu! p-perut gue sakit," ucap Keyna nafas nya sudah terlihat ngos-ngosan karena dirinya lelah terus tertawa tampa henti.

Orang yang diketawain oleh mereka hanya bisa diam di balik selimut karena sangking malu nya.

"Lu gapapa?" Bisik Aksa.

"Gue gapapa,"

"Mau gue matikan aja film nya?" Tanya Aksa.

"G-Gak usah gue penasaran sama ending nya," Aksa yang mendengar perkataan tersebut membuat dirinya tertawa kecil karena menurutnya Alice begitu lucu di mata nya, ia takut tapi di sisi lain dia penasaran juga.

1 Setengah jam telah berlalu dan film nya akhirnya telah selesai.

Perempuan tersebut menghela nafas pelan karena dirinya merasa lega.

"Akhirnya selesai." Guman Alice lega.

"Gimana? seru kan?" Tanya Keyna semangat.

"Seru. Ya walaupun sambil senam jantung,"

Keyna yang mendengar perkataan Alice tersebut hanya tertawa.

"Gue keluar sebentar ya Key,"

"Mau kemana lu?"

"Mau beli es cream sebentar,"

"Oke, tapi jangan lama-lama ya." ujar Keyna.

Setelah mengiyakan nya Alice pun pergi keluar untuk mencari es cream sekaligus dirinya ingin menenangkan diri akibat energi nya banyak terkuras hanya karena menonton film horror.

"Oh iya gue baru sadar, kenapa Sanja belum datang juga ya? Padahal sudah jam berapa ini," tanya Keyna.

"Mungkin urusan nya belum selesai.," jawab Bill.

"Gue keluar dulu." kata Aksa.

Lalu mereka berdua pun mengangguk mengiyakan perkataan Aksa, setelah itu ia pergi keluar untuk membersihkan isi pikiran nya.

POV Alice.

Perempuan tersebut saat ini berada di dalam supermarket untuk membeli es cream, di saat dirinya mau membayar belanjaan nya, ia melihat ke arah luar supermarket tak jauh ia seperti mengenal seseorang yang sedang keluar dari mobil hitam itu.

"Mama?" Batin Alice

Setelah membayar belanjaan nya ia langsung pergi diam-diam untuk mengikuti Mama nya yang saat ini sedang menuju ke arah gang kecil.

"Mama ngapain ke tempat kayak gini?" Guman Alice. Perempuan tersebut masih mengikuti Mama nya, yang saat ini sedang berjalan dan dari belakang nya ada seseorang berpakaian ber jaz hitam sedang mengikuti nya.

Sampai dimana akhirnya Alice berhenti mengikuti Mama nya karena Mama nya saat ini sedang berada di sebuah gedung tua yang lumayan besar, ia ingin mengikuti nya sampai dalam tapi ia takut kalo Mama nya tau kalo dia sedang diikuti oleh anak nya sendiri.

"Itu tempat apaan ya?" Guman perempuan tersebut sambil mengintip di balik sekumpulan kardus besar yang menumpuk sampai ke atas.

"Ngapain lu sembunyi di sini?" Bisik seseorang yang muncul tiba-tiba di belakang Alice.

"Aksa?!" Perempuan itu terkejut sampai membuat dirinya hampir menjatuhkan sekumpulan kardus tempat persembuyian nya, dan lelaki yang berada di belakang nya saat ini langsunh membekap mulut Alice agar ia tidak berisik.

"Ngapain?" Tanya Aksa lalu melepaskan bekapan tangan nya dari mulut Alice.

"Gak ngapa-ngapain, ayo pergi." ujar perempuan tersebut lalu ia langsung pergi dari tempat itu dan di susul oleh Aksa dari belakang.

"Yah ... padahal gue pengen mancing dia masuk ke sana,"

"Dia ganggu aja, seharusnya anaknya lihat kelakuan busuk Mama nya." ujar seseorang yang saat ini sedang melihat kedua orang yang sedang berjalan menuju ke arah luar gang, tak lain adalah Alice dan Aksa.

...----------------...

Selamat perjalanan ke rumah Keyna, Alice dan Aksa hanya berdiam diri tampa meberbicara satu kata pun, sedangkan Alice ia sedang asik memakan es cream nya, sesekali dirinya melirik cowok yang sedang berjalan di samping nya.

"Kenapa?" Tanya Aksa tampa melihat ke arah perempuan itu.

"Kok bisa lu ada di sana tadi?"

"Kebetulan aja,"

"Bukannya lu di rumah nya Keyna ya?"

"Pengen jalan aja,"

"Tapi kenapa bisa sampe masuk gang itu?"

"Terus kenapa tadi lu sembunyi?" Tanya Aksa yang membuat Alice memberhentikan makan es cream nya.

"Ya ... jalan-jalan doang, cuman pengen nyoba sembunyi di kardus aja,"

"Kenapa gak sekalian masuk ke kardus aja?"

"Kardus kan kecil?"

"Lu juga kecil," Aksa tersenyum kecil.

Alice hanya terdiam sambil menatap Aksa dari ujung kaki sampai ujung kepala. Ia mengakui badannya emang kecil bahkan di antara dirinya dengan Keyna masih tinggian Keyna.

"Kenapa?" Tanya Aksa yang saat ini melihat Alice yang sedang kebingungan.

"Cara supaya bisa tinggi gimana?" Tanya perempuan itu sambil memakan Es Cream nya.

"Makan yang banyak,"

"Makan banyak? Tapi kan ..."

"Tapi kenapa?"

"Selain makan banyak?" Perempuan tersebut bertanya lagi.

"Minum susu hangat sebelum tidur,"

"Begitu ya, oke," Perempuan itu tersenyum lalu mereka pun melanjutkan jalan mereka dan menuju ke rumah Keyna.

"Masih sama ternyata, tapi di sisi lain dia juga berbeda." Batin Aksa sambil memperhatikan perempuan yang saat ini masih asik memakan Es Cream nya itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!