Menikahi Brondong

Menikahi Brondong

Pernikahan

Disebuah gereja sederhana. Tampak dua orang tengah menatap pendeta untuk saling mengucapkan janji suci di hadapan Allah dan dihadapan seluruh jemaat yang hadir.

"Silahkan saling mengucapkan janji suci," ucap sang pendeta.

“Saya Bastian Schweinsteiger menerima engkau Bianca Salsabila Santoso menjadi istriku dan setia selalu baik dalam suka maupun duka, dalam susah mau pun senang, dalam sakit maupun sehat. Saya akan mencintai dan menjaga engkau dengan segenap hati dan jiwa saya berjanji dihadapan Tuhan, amin," ucap Bastian membacakan janji suci yang dituntun oleh seorang pendeta. Dengan tangan gemetar dan keringat yang bercucuran Bastian berusaha tenang.

“Saya Bianca Salsabila Santoso menerima engkau Bastian Schweinsteiger menjadi suamiku dan setia selalu baik dalam suka maupun duka, dalam susah mau pun senang, dalam sakit maupun sehat. Saya akan mencintai dan menjaga engkau dengan segenap hati dan jiwa saya berjanji dihadapan Tuhan, amin," ucap Bee yang tak kalah gugupnya dari Bastian.

Pernikahan berlangsung sederhana, yang hadir hanya dua belah pihak keluarga saja. Tidak ada rekan kerja atau teman-teman sekolah untuk sekedar memberikan ucapan selamat pada kedua pasangan berbeda usia itu.

"Sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri. Tuan Muda Bastian silahkan cium kening istri Anda," ucap sang pendeta setelah selesai menasbihkan pernikahan anak sultan tersebut.

Mata Bee membulat sempurna, apalagi melihat bocah ingusan itu yang tampak tersenyum licik padanya.

Bastian membuka cadar yang menutupi bagian wajah istrinya. Dia tersenyum manis ketika melihat kecantikan wanita yang telah menjadi istrinya tersebut. Meski usia mereka terpaut begitu jauh, namun tak mengurangi kecocokan diantara keduanya.

Cup

Bastian mengecup bibir ranum sang istri. Sedangkan mata Bee membulat sempurna. Ingin rasanya dia dorong bocah itu, tetapi dia sadar bahwa sekarang dirinya sudah menjadi seorang istri yang lelaki yang masih duduk dibangku SMA.

"Bibirnya manis, Tante," bisik Bastian tersenyum menggoda.

Bee mendelik ketika bocah itu memanggilnya Tante. Andai mereka tidak berada di gereja, sudah pasti dia akan menjewer telinga suami tengil nya itu.

"Selamat ya Sayang, semoga kau bahagia," ucap Dalina memeluk putri nya.

"Terima kasih Ma," balas Bee dengan memaksakan senyum.

"Nak Bastian, Mama titip Bee padamu. Tolong jaga dia dengan baik," ucap Dalina pada menantu nya.

'Ya kali, yang ada aku yang menjaga bocah tengil ini,' ucap Bee dalam hati sambil memutar bola matanya malas.

"Pasti Ma. Sekarang 'kan Tante Bee ehh salah maksudnya Ayang Bee sudah menjadi istriku," sahut Bastian seraya menepuk bibirnya yang salah bicara ketika memanggil Bee Tante.

Eric dan Laerra mendekat kearah dua pasangan penggantin tersebut. Senyum menggembang di wajah kedua orang tua itu. Akhirnya putra bungsu mereka yang nakal mendapatkan pasangan hidup walau masih duduk dibangku SMA.

Ada Bryan dan Bara, kakak dari Bastian yang juga hadir di acara tersebut. Keduanya menahan tawa ketika mendengar bahwa Bastian menikahi perempuan yang jauh lebih tua dari nya. Walau mereka belum melihat wajah dari istri Bastian.

"Son," panggil Eric.

"Iya Dad?" Bastian tampak malas berbicara dengan ayah nya.

"Selamat ya Son," ucap Eric tersenyum simpul sambil menahan tawanya. Dia tahu putranya itu masih marah akibat di paksa menikah. Tetapi Eric sudah berjanji dengan almarhum ayah Bee, bahwa dia akan menikahkan putra bungsu nya dengan putri kedua dari sahabat nya itu.

"Terima kasih Dad," jawab Bastian.

"Bee." Laerra tersenyum pada menantu nya. "Selamat ya Nak. Mommy titip Bastian padamu. Tolong bimbing dia. Dia memang belum dewasa tetapi sesungguhnya dia anak yang baik," ucap Laerra

"Iya Mommy," balas Bee memaksa kan senyum malasnya.

Bryan dan Bara juga ikut mendekat kearah pasangan penggantin tersebut. Tubuh Bastian menjulang tinggi, sehingga walau dia masih berusia 19 tahun tidak terlihat mencolok dengan istrinya yang tua 7 tahun dari nya. Mereka berdua malah terlihat seperti seusia walau nyatanya berbeda jauh.

"Selamat Bas," ucap Bryan dan Bara bersamaan.

"Jaga istrimu dengan baik. Kalau dilihat dia sangat cantik. Awas banyak yang tertarik padanya," bisik Bryan ditelinga adiknya.

Bastian menatap kakak nya aneh. Kenapa bahasa kakak nya ini mencurigakan?

"Pasti, dia istriku, Kak," jawab Bastian cepat seraya melingkarkan tangannya dipinggang Bee.

Bee menatap Bastian tajam agar suami kecil itu melepaskan tangannya. Namun, Bastian seolah tidak mengerti sama sekali. Dia dengan santai memeluk pinggang ramping Bee tanpa dosa.

Acara sederhana tersebut hanya di meriahkan oleh makan-makan sekeluarga. Ada acara pemotretan sederhana yang di sewa oleh Laerra. Sebenarnya mereka ingin mengadakan pesta mewah, tetapi Bastian dan Bee menolak. Lantaran tidak banyak yang tahu tentang pernikahan mereka berdua ini. Apalagi Bastian baru naik di kelas 12 yang tentu nya harus fokus belajar untuk mempersiapkan ujian nanti. Jika ketahuan menikah saat duduk dibangku SMA, apa kata kepala sekolah nantinya?

Setelah acara selesai mereka berdua langsung menuju apartemen tempat Bee tinggal. Eric dan Laerra membelikan rumah baru untuk kedua pasangan penggantin itu. Tetapi Bee yang terbiasa mandiri menolak dengan mentah pemberian kedua mertuanya. Dia tahu mertuanya orang kaya dan pengusaha ternama. Namun, Bee bukan wanita yang gila harta. Dia mau menikah dengan Bastian karena perjanjian antara Eric dan almarhum ayah nya.

"Tante, siapkan energi untuk malam pertama yuk!" seru Bastian tersenyum menggoda seraya meretak-retakkan tangannya.

"Jangan panggil aku Tante. Aku bukan Tantemu!" hardik Bee.

"Ehh iya Tante kan memang bukan Tante ku. Tetapi istriku," ucap Bastian menampilkan rentetan gigi putihnya. "Bagaimana kalau aku panggil Ayang saja. Manis 'kan?" lelaki itu mengedipkan matanya jahil.

Namun, Bee tak peduli. Dia malah sibuk melepaskan jepitan rambut dikepalanya. Wanita itu merenggut kesal saat merasakan rambut nya yang lengket bukan main. Padahal dia sudah memperingatkan para MUA agar tidak memberikan minyak rambut yang aneh-aneh.

"Ayang mau dibantuin, tidak?" tawar Bastian.

"Tidak perlu," ketus Bee. "Mandi sana!" suruh ya.

"Ciee, Ayang sudah tidak siap malam pertama ya. Baiklah Ayang, suami tampan mu akan segera mandi," ujar Bastian dengan semangat.

Bee menggelengkan kepalanya. Entah mimpi apa dia dalam hidupnya, sehingga dalam sehari bisa menjadi istri dari seorang bocah seperti Bastian. Tak hanya bocah tetapi Bastian juga sangat nakal dan ketua geng motor. Hobby nya tawuran dan membuat masalah. Entahlah, Bee tidak tahu bagaimana dengan nasib pernikahan nya ini nanti? Apakah dia dan Bastian akan saling jatuh cinta, atau malah Bee menyerah dan memilih berpisah dari Bastian karena dia masih terjebak dengan perasaan di masa lalu nya.

"Pa, jika bukan karena mu. Aku tidak mungkin mau menikah dengan anak yang masih bau kencur itu," gumam Bee.

Bersambung.....

Welcome to my new novel guys...

Kali ini kita berpindah haluan ya wkwkwkw....

Biasanya cowoknya yang paling tua. Lah ini cowok yang paling muda wkwkwk....

Jangan lupa dukung terus karya-karya author guys... Love u so much....

Terpopuler

Comments

Tika Rotika

Tika Rotika

aq mampir thor 🥰

2023-09-10

1

Wati Fasia

Wati Fasia

Menarik...
aku tunggu kelanjutannya thir

2023-07-10

0

Wati Fasia

Wati Fasia

Gimana gk kesal kan bee, istri sendiri di panggil Tante🤣

2023-07-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!