Bee mendengus kesal saat Bastian mandi lama. Entah apa yang dilakukan suami kecil nya itu di kamar mandi. Dia sudah gerah, apalagi make up di wajahnya belum dibersihkan.
"Entah apa salah dan dosa ku sehingga harus dinikahi bocah seperti dia," keluh Bee memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sakit.
"Ya Allah sebenarnya dia sedang apa sih? Kenapa lama sekali?" gerutu Bee menatap pintu kamar mandi yang belum terbuka.
Terdengar percikkan air dari arah kamar mandi dan suami tengil nya itu malah berkonser didalam kamar mandi, sedangkan dirinya sudah gerah setengah mati.
"Tuhan, sebenarnya itu manusia apa jin sih?" Bee geleng-geleng kepala salut.
Tidak lama kemudian Bastian keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terlilit di pinggang nya. Air-air yang berjatuhan dari rambutnya mengalir ke bagian bawah, sehingga diserap oleh kain handuk yang melilit di pinggang nya.
Walau masih muda tetapi postur tubuh Bastian sangat tinggi, apalagi dengan roti sobek yang tercetak jelas dibagian perutnya.
"Hai Ayang, pasti sudah tidak sabar malam pertama?" goda Bastian sambil mengedipkan matanya jahil dengan suara siulan yang keluar dari mulutnya.
Bee tak menanggapi, wanita itu berdiri dengan susah payah sambil mengangkat ujung gaunnya yang kepanjangan.
"Ayang, biar suami tampan mu bantu," tawar Bastian.
"Tidak perlu," ketus Bee.
Bukan nya tersinggung lelaki itu malah mengangkat tubuh istrinya.
"Bastian," pekik Bee terkejut dan sontak memeluk leher suaminya.
"Iya Ayang kenapa? Mau malam pertama di kamar mandi?" goda nya menaikkan sudut bibirnya.
"Awww," rintih lelaki itu ketika Bee mencubit pinggang suami nya dengan gemes.
Wajah Bee merah merona, tak bisa dia pungkiri bahwa tubuh Bastian begitu menggoda. Walau suaminya belum memasuki usia 20 tahun. Tetapi bentuk tubuhnya membuat Bee salah tingkah.
Bastian meletakkan tubuh istrinya dengan pelan.
"Mau dibantu, Ayang?" tawar Bastian melihat Bee yang kesusahan membuka resleting gaun nya.
"Hem." Bee hanya berdehem.
Bee memang membutuhkan bantuan Bastian karena tangannya tidak sampai untuk membuka resleting gaun tersebut.
Bastian menarik resleting gaun wanita tersebut. Lelaki yang baru menginjak usia 19 tahun itu menelan salivanya susah payah ketika disuguhkan dengan pinggang mulus milik Bee.
"Sudah apa belum?" tanya Bee.
Namun tak ada sahutan, Bastian seperti hilang kesadaran ketika melihat bagian belakang Bee. Jika kelelakian pria itu seketika menggebu-gebu.
"Bas..." Panggil Bee.
"Iya Ayang sudah," jawab Bastian. "Ayang mau aku bantu mandi?" Bastian tersenyum tanpa dosa. Dia suka sekali melihat wajah kesal sang istri. Bee tidak terlihat tua, walau usianya 7 tahun lebih diatas Bastian.
"Jangan ngadi-ngadi," ketus Bee mendorong tubuh Bastian keluar dari kamar mandi.
Brak
"Astaga." Bastian mengusap dadanya pelan saat Bee menutup pintu dengan kasar.
"Lihat saja nanti Ayang, kau akan bucin padaku. Tidak ada wanita yang menolak pesona seorang Bastian Schweinsteiger," ucap nya penuh percaya diri sambil mengeringkan rambut nya yang basah.
.
.
Didalam kamar mandi, Bee menghela nafas panjang. Wanita itu berendam didalam bathtub seraya memejamkan matanya sejenak.
Entah apa nasib dan kesialan dalam hidupnya, kenapa dia bisa menikahi dan dinikahi oleh brondong menyebalkan seperti Bastian.
"Papa," gumam nya.
Bee hanya ingin berbakti pada almarhum sang ayah yang sudah berkorban banyak semasa hidupnya. Meski Bee tahu menikahi Bastian bukan lah sesuatu yang salah jika dia sungguh-sungguh menerima lelaki itu sebagai suaminya. Tetapi Bee sama sekali tidak menyukai atau mencintai Bastian.
Bee adalah wanita tegas dan keras kepala. Kehilangan figure seorang ayah di usia dini, membuat karakter nya menjadi wanita mandiri. Dia tidak suka diatur dan berpegang pada pendiriannya. Namun, siapa sangka jodoh nya malah bocah ingusan yang masih harus di suapi makan oleh kedua orang tua nya.
"Kak Ragil," gumam Bee. "Seandainya Kakak tidak berkhianat, mungkin sekarang kita sudah bahagia, Kak," ucap nya lirih.
Ragil adalah mantan kekasih Bee yang diam-diam menghamili sahabat nya sendiri. Sejak saat itu Bee seolah trauma pada yang nama nya hubungan. Rasa sakit dikhianati tersebut masih menyesap didalam dadanya.
Cukup lama wanita itu merendam tubuhnya, menghilangkan segala lelah didalam hatinya.
"Sial, aku lupa bawa baju ganti lagi," umpatnya dengan kasar.
Bee mengintip dibalik pintu kamar mandi. Dia hanya mengenakan handuk yang terlilit sampai dadanya.
"Apq bocah itu ada disana?" gumam nya.
Jangan sampai Bastian melihat dirinya yang hanya memakai handuk seperti ini, bisa salah tingkah lagi suaminya itu nanti. Bee heran Bastian masih di bawah umur tetapi kenapa pikiran nya mesum.
"Syukurlah dia tidak ada," ucap Bee bernafas lega sambil keluar dari kamar mandi.
Wanita itu menuju walk in closet tempat pakaiannya.
"Hai Ayang," sapa Bastian mengagetkan istrinya.
Bee mengeram kesal. Dia menatap tajam suami nya itu. Sedangkan Bastian tergenggam melihat penampilan Bee yang memakai handuk sampai dada. Kulit putih yang basah begitu menggoda iman Bastian sebagai lelaki normal. Apalagi, paha mulus itu terlihat jelas dari bagian bawah.
Sadar kemana arah penglihatan suaminya itu segera dengan cepat Bee mengambil pakaiannya.
"Dasar mesum," pekik nya mendorong tubuh Bastian dan berlari kearah kamar mandi.
Bastian tersadar, lelaki itu geleng-geleng kepala sambil tersenyum simpul.
"Hmm, dia sangat menggemaskan," gumam Bastian gemes melihat tingkah istrinya.
Bee masuk kembali kedalam kamar mandi, wanita itu menghela nafas panjang. Dia merutuki suaminya yang suka jahil. Sialnya dia suka salah tingkah sendiri, di goda oleh lelaki muda tersebut.
Bee keluar dari kamar mandi, rambut nya yang basah membuat wajah nya tampak seksi.
Bastian duduk disofa dan tengah sibuk dengan laptop yang ada di pangkuannya. Meski masih sekolah tetapi lelaki itu sudah belajar berbisnis dan sang ayah akan mewariskan perusahaan milik keluarga mereka pada Bastian.
Bee duduk dikursi meja riasa. Wanita itu menyisir rambutnya. Dia sama sekali tak peduli dengan sang suami. Bahkan dia juga serasa bermimpi karena sudah menikah dengan pria muda seperti Bastian.
Bee menempel bedak di wajah cantiknya, seperti biasa sebelum tidur dia harus memakai skincare agar wajahnya tetap hapus dan awet muda.
Bee bekerja di perusahaan milik keluarga Bastian. Disanalah ide gila menikahi lelaki itu ditemukan, di mana ayah Bastian meminta Bee secara langsung untuk putra bungsunya. Selain itu ada perjanjian di masa lalu antara orang tua Bastian dengan almarhum ayah Bee.
"Bagaimana kabar Mama?" gumam Bee.
Ibu nya itu kurang sehat, apalagi transisi usia yang semakin bertambah membuat daya tahan tubuh nya rentan terhadap rasa sakit.
Bee anak kedua dari dua bersaudara, kakak nya yang paling tua sudah menikah bersama seorang dokter yang sekarang bertugas disalah satu rumah sakit besar di kota.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Lina Maulina Bintang Libra
mending nyebut nm tuhan aja ketimbang Allah tkt nya agama lain salah nyebut lg
2023-07-17
1
Lina Maulina Bintang Libra
maaf Thor emang kalo Nasrani ngmng Allah nya dabel dua jg ll nya
2023-07-16
0
Wati Fasia
Lanjut Thor saya suka saya suka
2023-07-11
0