Pacar Tampanku Siluman Kucing
kriingg... kriingg... kriingg...
Suara alarm di ponsel terus berbunyi, untuk mengganggu tidur nyenyaknya gadis cantik bernama Elena Althea.
"Jam berapa sih ini" Lena mematikan alarmnya dan langsung melihat jam di ponselnya.
"Ya ampun! udah jam 07.20 lagi, pasti dari tadi alarmnya selalu gue matiin deh makanya kesiangan lagi"
"Udah engga ada waktu buat mandi" Lena langsung mengambil baju kerjanya dan berlari ke untuk menggosok gigi.
"Oke... sekarang tinggal pake parfum aja, karena parfum penyelamat kalau gue engga sempat mandi" Lena menyemprotkan parfum wangi bedak bayi ke badannya.
"Sekarang jam 07.45 semoga engga telat sampai kantor" Lena berlari keluar rumah dan masuk ke dalam mobil, tapi saat dia menghidupkan mesin mobilnya. Mobil itu tidak mau menyala, walaupun sudah beberapa kali dia coba.
"Ya ampun, mana lagi telat pake acara mogok segala nih mobil. nyusahin aja" perasaan kesal dan panik sudah bercampur dalam hati Lena.
Beruntungnya Lena membeli rumah yang tidak begitu jauh dari jalan raya, sehingga dia bisa lebih cepat sampai di jalan raya untuk mendapatkan taxi.
Akhirnya Lena bisa bernafas lega, karena saat ini dia sudah berada di dalam taxi "Hah... Syukurlah gue bisa langsung dapat taxi, semoga kali ini engga ada hal apapun lagi yang tambah membuat gue telat"
...****************...
Pukul 08.10 WIB Lena baru sampai di kantor, karena tadi dia sempat menolong seekor kucing yang hampir tertabrak oleh taxi yang di tumpanginya dan itu membuat daftar kehadiran terlambatnya bulan ini semakin bertambah. Pastinya gaji Lena bulan ini juga akan berkurang lagi.
"Elena Althea, ke ruangan saya sekarang"
Lena yang baru saja ingin duduk di kursinya, harus mengurungkan niatnya karena harus melaksanakan perintah pak Satya direktur perusahaan tempat Lena bekerja.
"Iya baik Pak"
"Hah, kali ini apa lagi?" Lena bermonolog pelan sambil mengikuti Pak Satya di belakangnya.
"Silahkan duduk Lena"
"Iya, terima kasih pak" Lena duduk di kursi depan meja kerja pak Satya.
"Maaf pak, kalau saya boleh tau ada apa ya bapak panggil saya ke sini?" tambah Lena.
"Begini Lena, saya panggil kamu ke sini karena saya lihat dua bulan ini performa kerja kamu kurang bagus"
"Kamu jadi sering terlambat datang ke kantor dan juga beberapa pekerjaan kamu selalu salah, kamu juga hampir membuat kesalahan fatal untuk perusahaan ini" tambah pak Satya.
"Maaf Pak, kalau saya boleh tau kesalahan fatal saya dimana ya pak?"
"Kamu ingat waktu saya meminta kamu untuk membuatkan kontrak kerjasama dengan pak Dicky? ada beberapa poin yang kamu masukan ke dalam kontrak itu dan bisa membuat perusahaan mengalami kebangkrutan"
"Tapi untungnya saya melihat kembali isi kontraknya sebelum pertemuan dengan pak Dicky" Tambah pak Satya.
"Untuk hal itu saya minta maaf pak, lain kali saya akan lebih teliti lagi dalam membuat kontrak kerjasamanya"
"Saya maafkan untuk kali ini, tapi saya minta ini terakhir kalinya kamu melakukan kesalahan. Kamu seorang sekertaris direktur pekerjaan kamu tidak boleh main main seperti ini. paham Lena?"
"Iya saya paham pak"
"Saya harap kamu bisa lebih profesional lagi, kalau ada masalah pribadi jangan kamu bawa ke tempat kerja"
"Iya pak"
"Ya sudah, kamu bisa lanjut bekerja kembali dan jangan lupa untuk merevisi semua dokumen yang saya sudah letakkan di atas meja kamu"
"Baik pak, kalau begitu saya permisi" Lena berdiri dan membungkukkan badannya.
"Iya silahkan"
Lena kembali ke meja kerjanya dan benar sudah ada sepuluh dokumen yang menanti dirinya untuk di kerjakan.
"Hah..." Lena bersandar di sandaran kursinya.
"Kenapa lu Len?"
"Pak Satya minta gue revisi dokumen dokumen ini, jadi terpaksa harus lembur lagi deh gue"
"Bagus dong, berarti uang lemburan lu banyak. Ya anggap aja pengganti uang gaji lu yang bakalan di potong, karena lu sering telat"
"Iya sih, tapi gue juga butuh istirahat. Gimana bisa gue engga telat lagi, orang gue selalu tidur larut malam buat selesaiin kerjaan terus"
"Ya udah dikit dikit aja dulu lu kerjainnya, biar lu bisa istirahat juga"
"Mana bisa Kia, pak Satya mintanya hari ini selesai semua! soalnya besok mau ada meeting"
"Kalau gitu lu yang sabar ya Len, sorry gue engga bisa bantu lu kerjaan gue juga lagi banyak soalnya"
"Iya engga apa apa, santai aja kali sama gue"
"Gini deh,, nanti jam makan siang gue sekalian beliin makanan buat lu deh, biar lu engga perlu nunda kerja lu buat beli makan. Gimana?"
"Boleh tuh, makasih ya Kia lu emang sahabat terbaik gue" Lena memeluk pinggang Kia.
"Sama sama, udah ah lepasin lu kayak gini jadi mirip bocil sama ibunya tau engga"
"Gue bocilnya dan lu ibunya hahaha"
"Enak aja, nikah aja belum masa udah punya bocil aja"
"Engga apa apa sih, kan nanti lu tinggal cari bapaknya"
"Ogah punya bocil modelnya kayak lu gini, udah mendingan sekarang lu kerjain deh tuh dokumen dari pada menghayal terus"
"Iya siap mama"
"Ih, geli banget gue dengernya" Kia langsung kembali ke tempat kerjanya.
"Hahaha,, Kia Kia" Lena menggelengkan kepalanya dan mulai mengerjakan dokumennya satu persatu.
...-----------------...
Lena melihat jam di ponselnya sudah pukul 21.30 WIB. "Udah jam segini, tapi masih ada dua dokumen lagi. Apa gue bawa pulang aja kali ya?"
"Eum,, iya deh gue bawa pulang aja, kalau kerjain di sini takutnya gue balik udah engga ada taxi sama sekali lagi" Lena membereskan barang barangnya dan langsung menuju ke halte bus untuk menunggu taxi yang lewat di sana.
Sampai di halte hanya Elena sendiri, tidak ada orang lain lagi di sana dan di jalan pun kendaraan yang berlalu lalang sudah sedikit sepi.
"Capek banget, badan pada pegel semua rasanya udah gitu ngantuk juga lagi" Lena yang bermonolog sambil duduk di bangku halte dan memijat lehernya.
"Kapan ya ini berakhir, gue pengen cepat cepat jadi orang kaya. Biar engga perlu capek lembur lagi"
"Hah,, kenapa sih gue cepat banget dewasa, kalau masih anak anak kan bisa main doang"
"Jangan terus menerus mengeluh, kalau kamu mau kaya teruslah berusaha" Suara tanpa wujud menakutkan Lena dan membuatnya bangun dari duduknya.
"Siapa kamu?"
"Ingatlah, orang kaya juga memulai semuanya dari bawah dan karena usaha mereka makanya bisa membuatnya menjadi orang sukses"
"Kamu juga pasti bisa seperti mereka, asalkan jangan pernah menyerah" tambah suara itu.
"Kamu siapa? dimana wujud mu?"
"Engga perlu jadi orang misterius deh, keluar kamu sekarang"
"Kalau mau memberi saya semangat tunjukkan wujud kamu dihadapan saya sekarang" walaupun ketakutan dan tangannya sudah bergetar, tapi Lena terus berteriak meminta suara itu menunjukkan wujudnya.
"Kenapa kamu mau melihat wujud ku?" seseorang muncul di belakang Lena dan membuatnya kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Dewa~jodoh
lena yang baru saja ingin duduk di kursi, mengurungkan niatnya karna dipanggil oleh pak satya yang merupakan direktur perusahaan tempat dirinya bekerja.
sedikit saran thor, tapi tak apa senyaman author aja.
2023-06-27
1
Dewa~jodoh
berlari ke kamar mandi untuk menggosok gigi?
2023-06-27
1