Setelah kejadian datangnya suara misterius itu, Lena jadi terus menerus mencoba berbicara dengan meow. Lena berpikir siapa tau dengan dia berbicara dengan meow suara itu akan muncul kembali, tapi ternyata pikiran dia salah meow tetap menjawab dengan bahasa kucingnya dan semakin membuat Lena penasaran siapa pemilik suara itu.
Hari ini Lena pulang larut malam dan karena Lena sudah terlalu lelah jadi dia tidak mengajak moew berbicara sama sekali, bahkan dia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk menyegarkan badannya. Sedangkan meowpun sudah tertidur di atas kasur Lena, karena Lena dan meow yang semakin dekat makanya Lena mengizinkan meow untuk tidur di tempat tidurnya juga.
Beberapa menit berlalu, Lena yang baru selesai mandi langsung keluar dari kamar mandinya. Tapi saat dia berjalan ke arah tempat tidurnya untuk memberikan makan meow, Lena dikejutkan dengan kehadiran seorang pria yang sudah terlelap di atas tempat tidurnya dengan posisi tengkurap.
"Aakkkhhhh.... s-siapa kamu?"
Jeritan Lena menghiasi seluruh ruangan kamarnya dan bahkan pria itu langsung membuka matanya, karena suara teriakan Lena. Pria dihadapan Lena belum sepenuhnya sadar dari tidurnya makanya dia juga terlihat bingung, kenapa Lena berteriak dan juga wajah Lena terlihat sangat ketakutan.
"Mau apa kamu ke rumah ku? dasar cowok mesum masuk kamar orang tanpa permisi, pergi kamu dari sini sekarang! sebelum aku panggil polisi buat usir kamu"
Pria itu yang baru memahami maksud Lena langsung melihat ke dirinya dan baru menyadari kenapa Lena sangat ketakutan, itu semua karena dia saat tertidur tadi dia berubah wujud menjadi manusia.
"Kamu tenang dulu, aku ini meow kucing mu"
"Kucing? mana ada seekor kucing berubah jadi manusia, kamu engga usah bohong deh dan lebih baik kamu keluar sekarang dari rumah ku!"
"Lena, aku benar benar meow kucing mu"
Pria itu turun dari tempat tidur dan langsung menghampiri Lena, sedangkan Lena berjalan mundur untuk menjauh dari pria itu.
"Mau apa kamu? jangan mendekat!"
Ucapan Lena sama sekali tidak di hiraukan oleh pria itu, dia terus mendekati Lena sambil mencoba meyakinkan Lena kalau dirinya benar benar kucing kesayangannya. Tapi Lena tetap tidak percaya dan terus menjauh dari pria itu, sampai akhirnya dia terjatuh karena tersandung kaki meja.
"Kamu engga apa apa? biar aku bantu kamu berdiri ya" pria itu langsung bersiap membatu Lena berdiri.
"Stop! aku bisa berdiri sendiri, jadi sebaiknya kamu menjauh dariku"
Pria itu akhirnya mengalah dan mundur beberapa langkah untuk menjauh dari Lena, sehingga Lena bisa leluasa untuk berdiri sendiri. Tapi saat Lena mencoba berdiri kakinya terasa sakit jadi dia terpaksa harus duduk kembali.
"Biar aku bantu kamu berdiri, jangan menolak lagi!"
Lena menjawab dengan anggukan kepala, karena tidak ada pilihan lain selain menerima bantuan dari pria itu. Dia tidak mau menolak dan terus menerus duduk di tempatnya terjatuh.
Karena sudah mendapatkan persetujuan Lena, pria itu langsung menggendongnya dan membawa Lena ke pinggir kasur untuk memeriksa kaki Lena.
"Kaki kamu bengkak dan ada sedikit luka juga, biar aku obatin ya"
"Engga perlu! nanti aku bisa mengompresnya sendiri dengan air hangat, dan makasih sudah bantuin. Sekarang lebih baik kamu pergi"
"Aku engga bisa ngebiarin kaki kamu kayak gini terus, ini harus di obatin"
Walaupun Lena memberontak dan mencoba melepaskan kakinya dari tangan pria itu, tapi pria itu tetap menggenggam kaki Lena dan mulai mengobatinya.
Lena yang terkejut melihat cahaya biru yang terpancar saat pria itu mengobati kaki, hanya bisa terdiam dan menganga seolah tidak percaya dengan semua yang dilihatnya sekarang.
"Coba gerakin kaki kamu" pria itu melihat Lena yang masih sama dengan posisi tadi.
"Lena..."
"Eh, i-iya apa?"
"Coba kamu gerakin kakinya"
"Oh oke"
Lena mencoba berdiri kembali dan benar kakinya sudah tidak sakit lagi untuk di gunakan berjalan. Lena mengucapkan terima kasih dan kata maaf, karena dia sudah menuduh pria itu yang bukan bukan padahal pria itu orang baik.
"Sebenarnya kamu siapa? kenapa bisa sembuhin bengkak di kaki ku secepat ini?"
"Hah, udah dibilang aku ini kucing mu meow. Apa kamu masih engga percaya juga?"
Lena menggelengkan kepalanya, pasalnya dia memang tidak yakin itu meow. Sedangkan pria itu lagi lagi hanya menghela nafasnya kembali.
"Baiklah, aku akan membuktikannya ke kamu"
Pria itu langsung duduk di lantai dan merubah wujudnya menjadi seekor kucing, lagi lagi itu membuat Lena tidak berkedip melihatnya. Setelah Lena melihat semuanya, laki laki itu merubah wujudnya kembali jadi manusia.
"Bagaimana? sekarang kamu bisa percaya?"
"I-iya, t-tapi kenapa kamu bisa berubah ubah wujud begini?"
Lena bertanya dengan sedikit gugup, pasalnya dia masih sedikit takut dengan kucingnya yang tiba tiba berubah. Ternyata apa yang di bilang Kia benar, dia bukan kucing biasa bahkan matanya pun sedikit berbeda dari kucing pada umumnya.
"Karena aku siluman, makanya bisa berubah wujudnya menjadi manusia seperti yang lain.
Lena mencoba memberanikan dirinya untuk memegang wajah meow dalam versi manusia, supaya dia bisa lebih yakin lagi dengan semua yang terjadi sekarang ini.
"Ternyata ini sungguhan dan bukan mimpi"
"T-tapi kenapa kamu sembunyikan semuanya? kenapa engga merubah diri kamu jadi manusia dari awal kamu ke sini?"
Lena langsung menarik tangannya kembali, dan sedikit demi sedikit Lena mulai mempercayai semua kenyataan yang terjadi padanya ini.
"Bagaimana bisa aku menjadi manusia dari awal yang ada kamu akan lebih terkejut dari ini"
"Terus kenapa tadi kamu menunjukkan wujud manusia kamu?"
"Itu tanpa sengaja, karena dari pagi aku belum makan ikan goreng jadi tubuhku berubah menjadi manusia dengan sendirinya"
"Jadi kalau kamu makan ikan goreng terus, tubuh kamu akan menjadi kucing terus?"
"Iya benar"
Meow menceritakan semua hal tentang dirinya saat berubah menjadi manusia, termasuk makanan apa saja yang bisa dia makan dan tidak boleh dia makan. Lena juga mendengarkan semuanya dengan fokus dan mencoba mengingatnya dengan baik.
Lena mengakui kalau meow yang dalam wujud manusia sangat tampan, dia tinggi, bertubuh kekar dan menggunakan anting di telinga kirinya. Benar benar seperti pria yang ingin di kencani Lena, seandainya saja dia bukan seekor kucing mungkin Lena sudah mengajaknya berkencan saat ini juga.
Saat Lena sedang mengagumi pria di hadapannya, ponselnya berbunyi karena Kia menelfon dengan video call dan itu membuat Lena panik tapi terpaksa harus mengangkat telfonnya.
"Hallo Ki, ada apa telfon malam malam?"
"Engga gue cuma mau nanya ke lu, tentang..."
Kia yang sedang berbicara terpotong, karena mendengar suara teriakan Lena dan juga suara laki laki yang sedang menolong Lena.
Bahkan batin Kia terus bertanya tanya tentang siapa laki laki yang bersama Lena sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments