Setelah mencoba terus menerus akhirnya pintu kamar Lena bisa terbuka dan sudah ada meow yang duduk sambil menjilati kakinya di belakang pintu, padahal Lena sangat menghawatirkan meow tapi malah yang di khawatirkan seperti tidak terjadi apa apa.
"Meow, kamu engga apa apa kan?" Lena langsung menggendong meow dan mengusap usap kepalanya.
"Kamu nih bikin aku khawatir aja tau engga, kenapa tiba tiba lari begitu?"
"Lain kali jangan gitu lagi ya meow" Lena kembali ke ruang tamu untuk mengerjakan pekerjaan kantornya yang tertunda dan meletakkan meow di atas sofa.
"Sekarang kamu diam diam di sini ya dan jangan tiba tiba lari lagi, aku mau lanjut kerjaan lagi. oke?"
"Meoww..."
Meow langsung menuruti perkataan Lena dan duduk di atas sofa sambil memperhatikan Lena yang sedang fokus bekerja.
"Hah,, mata gue udah ngantuk banget, tapi masih ada dua lagi yang belum selesai" Lena mengusap wajahnya kasar dan meletakkan kepalanya diatas meja.
"Semangat Elena, lu pasti bisa selesaiin ini dengan cepat supaya lu bisa lebih cepat juga tidurnya. Semangat Lena semangat" agar bisa menghilangkan rasa ngantuknya, Lena terus menggelengkan kepalanya dan mengedip ngedipkan matanya berulang kali. Walaupun sebenarnya itu tetap tidak mempan untuk Lena yang sudah ngantuk berat.
Pukul dua dini hari, Lena sudah tidak bisa lagi menahan keinginan untuk memejamkan matanya dan akhirnya dia memutuskan untuk tidur beberapa menit agar rasa kantuknya sedikit berkurang, dan saat dia mulai terlelap cahaya putih yang di lihat Lena di kamarnya muncul kembali.
...----------------...
Pukul 07.00 WIB
Lena bangun dari tidurnya dengan rambut yang acak acakan dan masih memakai baju kerja kemarin, bahkan karena kesadaran Lena masih setengah dia tidak menyadari meow sudah tidak ada di atas sofa.
"Ya ampun! gimana nih dokumennya belum selesai, mana udah jam segini lagi"
"Kalau gue kerjain dokumen dulu, pasti gue telat ke kantor lagi karena belum siap siap. Tapi kalau gue siap siap ke kantor, pasti bakalan kena marah lagi sama pak Satya karena belum di selesaiin semua. Jadi gimana ya?"
"Agggkkhh,, pusing sendiri gue jadinya" Lena mengacak rambutnya.
"Apa gue izin engga usah masuk kantor aja kali ya? kalau gitu gue coba chat pak Satya deh"
-pak Satya-
"Selamat pagi pak, maaf saya mengganggu waktunya. Hari ini saya mau izin tidak masuk ke kantor dulu ya pak, Terima kasih pak"
"Iya selamat pagi Lena, kalau saya boleh tau apa alasan kamu tidak bisa ke kantor hari ini?"
Aduh pak Satya pake segala nanya alesannya lagi, gue harus kasih alesan apa dong?"
"Dia masih ngetik, semoga aja langsung di izinin engga masuk"
"Kalau kamu tidak masuk hari ini, bagaimana dengan pekerjaan yang saya minta kamu selesaikan?"
"Pake inget segala lagi sama dokumennya"
"Saya tidak bisa masuk kantor, karena saya lagi sakit pak dan untuk pekerjaan yang bapak minta kemarin hanya tersisa dua dokumen saja yang belum bisa saya selesaikan. Karena kondisi saya yang tidak memungkinkan pak"
"Saya minta maaf pak, karena tidak bisa menyelesaikannya tepat waktu"
"Baiklah Lena, kali ini saya maklumin karena sakit tidak ada yang bisa memprediksi dan kamu saya izinkan untuk tidak ke kantor hari ini. Tapi saya minta hari senin besok kamu sudah harus menyelesaikan pekerjaan kamu dan juga dokumen yang sudah selesai bisa kamu kirimkan lewat ojek online?"
"Bisa pak bisa, saya akan kirimkan segera. Terima kasih banyak pak"
"Kalau begitu saya tunggu"
"Baik Pak" pak Satya hanya membaca chat Lena.
"Yesss, akhirnya bisa istirahat di rumah hari ini, maaf ya pak Satya saya bohong" Lena bermonolog sambil melihat chatnya dengan pak Satya.
"Oh iya, hari ini kan aku janji mau beliin meow makanan enak, tapi meow di mana ya?" Lena celangak celinguk mencari keberadaan kucingnya.
Meow memang sudah tidak ada sejak Lena bangun tadi, entah di mana keberadaan meow yang jelas dia tidak akan pergi keluar dari rumah Lena sendirian. Karena itu sudah pesan dari kakek.
"Ya udah biarin aja deh, lagian malah bagus mumpung dia engga ada aku bisa keluar sekarang dan pulang nanti aku kasih surprise deh buat dia"
"Tapi... kayaknya aku harus bersih bersih dulu deh, soalnya udah engga enak banget dari kemarin belum mandi" Lena langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mandi dan berganti baju, agar dirinya bisa terlihat segar dan cantik kembali.
Setengah jam Lena membersihkan dirinya dan sekarang dia sudah siap untuk berburu keperluan meow di petshop dekat rumahnya.
...****************...
"Wah,, lumayan besar dan lengkap juga ya petshopnya, gue baru pertama kali masuk ke sini" Lena mengedarkan pandangnya ke seluruh isi di dalam toko itu.
"Oke,, sekarang yang pertama dan penting banget harus di beli itu makanan, vitamin, cemilan kucing dan pasir untuk pup meow" Lena langsung mengambil semuanya dan di masukkan ke dalam keranjang belanjanya.
"Baru ini doang udah penuh aja nih keranjang" sambil membawa keranjangnya Lena terus berbicara sendiri.
"Sekarang kita beli apa lagi ya?" Lena melihat satu persatu barang yang ada di toko itu dan diperlukan untuk meow.
"Ah baju sama kalungnya lucu, kalau meow pake pasti tambah menggemaskan deh"
"Tali sama tas untuk bawa meow jalan jalan bareng"
"Kayanya ini udah cukup deh, tinggal beli kandang, tempat tidur untuk meow, sama apa lagi ya? kayaknya udah itu aja dulu nanti kalau kebanyakan gue engga bisa bawanya lagi"
Lena langsung membayar belanjanya dan benar saja dugaan dia tadi, kalau dia kesusahan untuk membawa barang barangnya pulang. Untungnya pegawai laki laki toko itu berbaik hati untuk membantu membawakan barang belanjaan Lena sampai di rumah.
"Meoww..."
"Meow, ngapain di sini?"
"Wah, ini kucingnya ya kak? lucu dan menggemaskan banget, siapa namanya kak?" pegawai itu langsung menggendong meow, tapi bukannya diam meow malah mencakar pegawai itu karena dia seperti tidak suka di gendong pegawai itu.
Sejak Lena kembali ke rumah bersama pegawai toko itu, tatapan mata meow berubah menjadi sangat tajam dan sulit di artikan alasan meow bisa seperti seorang pria yang sedang posesif terhadap kekasihnya.
"Ya ampun mas, maafin kucing saya ya dia memang begitu kalau sama orang baru"
"Biar saya obatin dulu ya mas" tambah Lena
"Engga usah kak, engga apa apa kok biar saya obatin sendiri aja. Lagian saya juga harus kembali ke toko lagi"
"Beneran engga apa apa mas? kalau gitu ini mas, ambil uang ini buat mas ke klinik ya" Lena memberikan uang dua ratus ribu ke pegawai itu.
"Engga perlu kak, lukanya kecil kok engga perlu sampai ke klinik"
"Kalau gitu saya permisi balik ke toko lagi ya kak" pegawai toko itu langsung pergi meninggalkan rumah Lena.
Setelah orang itu pergi Lena juga langsung memarahi meow, karena telah melukai tangan orang lain. Dia melakukan itu supaya meow tidak melakukannya lagi dan dia harap meow juga bisa mengerti apa yang Lena maksud, tapi meow terus bertingkat lucu di hadapan Lena dan itu berhasil membuat Lena jadi tidak tega untuk memarahi meow lagi.
Di tempat lain pegawai yang tadi mengantar Lena, sedang mengobati tangannya sendirian. "akh,, lumayan sakit juga ya cakarannya, kirain engga bakalan dapat cakaran tapi malah sebaliknya.
"Tuan Darian tega sekali dengan saya"
"Padahal saya cuma akan menggendong tuan saja, tapi malah dapat luka begini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
◌⑅⃝●♡⋆♡なおみ♡⋆♡●⑅◌
ternyata tuanya toh 😅😂
2023-07-20
2