"Giliran kerja mau libur, tapi giliran libur malah bosan di rumah terus"
"Serba salah aja hidup gue"
"Hah,, yang enak kita ngapain ya meow?" sambil meminum susu Lena memperhatikan meow makan ikan goreng, karena waktu di kasih makanan khusus kucing meow tidak mau memakannya dan malah pergi begitu saja meninggalkan makanannya.
"Apa aku bawa meow jalan jalan ke taman aja kali ya? lagian dari meow datang ke sini sampai sekarang aku belum pernah jalan bareng sama meow, nah mumpung ada kesempatan lebih baik aku manfaatkan" Lena mengambil tali untuk di pasangkan ke leher meow, awalnya meow seperti tidak ingin memakainya karena dia terus menarik narik talinya. Tapi lama kelamaan moew hanya diam dan pasrah.
"Kamu tenang aja meow, tali ini tidak akan melukai kamu kok malah ini untuk jaga jaga supaya kita tidak berpisah di taman"
"Gimana? engga sakit kan?"
"Meow"
"Ya udah yuk meow kita berangkat sekarang ya, mumpung udaranya masih sejuk" Lena berjalan keluar rumah sambil menarik tali pengait leher meow.
Di taman Lena dan meow bermain bersama, karena kebetulan taman itu menyediakan area bermain juga jadi Lena membawa meow untuk menaiki perosotan dan bermain ayunan dengan meow yang duduk di bangku ayunan sedangkan Lena yang mendorong ayunannya.
"Gimana kamu suka engga aku bawa kamu jalan jalan ke taman?"
"Meoww..."
"Maaf ya meow kemarin aku udah marah marah sama kamu" Lena mengusap usap kepala meow.
Lena berjongkok di depan meow dan menatapnya dengan rasa bersalah, karena seharusnya dia bisa mengerti perasaan meow yang tidak nyaman dengan orang baru yang dia temui.
"Jangan marah ya meow"
"Meoww... meoww"
Seakan mengerti perasaan Lena yang sedih, meow langsung melompat ke arah Lena dan membuat dia jatuh terduduk.
"Lena... Elena..." terasa namanya di panggil Lena berhenti dan berbalik arah, untuk melihat siapa yang memanggilnya.
"Kia?"
"Aish, dari tadi gue panggil panggilin lu engga denger" Kia mengomel dengan nafas yang tersenggal, karena ngos ngosan berlari.
"Hehehe sorry ya, ya udah kita duduk dulu deh biar capek lu ilang" Lena dan Kia duduk di bangku taman yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri
"Oh iya, kenapa lu bisa ada di sini juga?"
"Gue tadi ke rumah lu, tapi engga ada orang dan kata tetangga yang di samping rumah lu. Lu pergi ke taman makanya gue susulin lu ke sini deh"
"Oh gitu, iya untungnya tadi gue sempat ngobrol sedikit sama tetangga gue. Jadikan lu bisa tau gue ada di sini"
"Ngomong ngomong ada apaan? kok tumben lu datang ke rumah gue"
"Kemarin gue engga sengaja dengar pak Satya minta karyawan lain buat kerjain pekerjaan lu sementara waktu karena katanya lu lagi sakit, emang bener ya?"
"Eh, i-iya kemarin gue sempat engga enak badan sedikit sih"
"Lu sakit apaan emangnya?"
"Itu gue cuma kecapean sama kurang tidur aja kok, lu kan tau sendiri kemarin kerjaan gue numpuk banget"
"Kenapa lu engga ngabarin gue? biasanya kan lu selalu ngabarin kalau sakit"
"Gue lupa namanya juga orang lagi sakit jadi engga sempat pegang hp terus, sorry ya Kia"
"Terus sekarang ngapain lu jalan jalan keluar, bukannya istirahat aja di rumah"
"Bosen gue kalau harus di rumah terus, lagian udara pagi kan juga bagus makanya gue keluar sambil sekalian ajak kucing gue jalan jalan"
"Kucing? sejak kapan lu pelihara kucing Len?"
"Iya namanya meow, baru tiga hari yang lalu sih"
"Hah, tiga hari yang lalu kan hari Kamis dan lu lembur di kantor sampai malam Len mana ada toko kucing yang buka jam segitu"
"Gue engga beli kok, tapi di kasih sama seseorang. Waktu gue mau pulang habis lembur di kantor waktu itu ada kakek kakek yang kasih kucing ini ke gue, katanya dia minta tolong gue gantiin dia rawat kucing ini" Lena mengusap pelan kepala meow.
"Lu yakin ini kucing beneran kan? bukan kucing siluman atau yang lainnya kan Len?"
"Hahaha ngawur deh, lu kebanyakan nonton film fantasi sih. Mana ada coba di kehidupan nyata yang kayak begitu, udah jangan terlalu percaya film entar jadinya lu tambah halu nikah sama manusia rubah lagi"
"Ya habisnya aneh aja gitu, masa ada kakek kakek yang keluar di jam segitu sambil bawa kucing Len"
"Waktu itu kakeknya bilang dia keluar lagi cari angin Ki, karena bosan di kurung terus sama anaknya"
"Terus lu percaya gitu?"
"Ya gue percayalah, lagian engga ada alasan juga gue buat engga percaya sama kakek itu kan?"
"Len... Len gue engga habis fikir sama ke polosan lu, gampang banget percaya"
"Udah lu engga usah khawatir atau mikir macam macam lagi ini beneran kucing kok, kalau lu engga percaya coba aja pegang dia engga akan berubah jadi apa apa"
"Tapi Len emang engga apa apa?"
"Engga kok, udah sini" Lena menarik tangan Kia dan meletakkannya di atas tubuh meow.
Meow yang hanya diam dan melihat ke arah Kia, membuat Kia sedikit merasa ngeri dengan meow tapi dia tidak bisa bilang ke Lena. Karena Lena pasti tidak akan mempercayainya lagi.
"Gimana? tetap sama kan engga berubah jadi manusia kan?"
"Hehehe iya Len ternyata kucing beneran"
"Makanya lain kali buktiin dulu, jangan langsung ketakutan aja"
"Ya sorry Len, habisnya aneh sih kakeknya masa tiba tiba ngasih kucing. Udah gitu malem malem lagi"
"Ya mungkin kakek itu udah kepikiran mau kasih kucingnya dari lama kali, jadi kebetulan gue mau makanya di kasih gue"
"Mungkin sih Len"
"Ya udah gue mau balik ke rumah nih lu mau ikut ke rumah gue lagi ga?"
"Eum,, kayaknya engga deh Len gue langsung pulang aja, soalnya nanti malam gue mau jalan sama gebetan gue jadi mau siap siap"
"Oh gitu, ya udah have fun ya dan ingat jangan terlalu bucin entar putus aja nangis di gue hahaha"
"Kali ini beda, jadi engga akan putus lagi"
"Ya semoga aja gitu"
"Ya udah kalau gitu gue balik duluan ya Len, lu kalau bisa cepetan cari pacar juga biar kita bisa jalan bareng sama pasangan masing masing"
"Iya nanti kalau gue sempat ya"
"Iya deh terserah lu, ya udah ya bye Lena"
"Bye Ki"
Mereka jalan ke arah yang berbeda dan Lena sepanjang perjalanan pulang masih kepikiran dengan kata kata Kia tentang kakek itu. Walaupun Lena cuma menghilangkan pikiran negatifnya, tapi tetap saja pikiran itu selalu muncul kembali bahkan sampai selesai makan malam pun dia masih terus kepikiran.
"Yang di bilang Kia ada benarnya juga sih, mana ada sih orang yang bukan siapa siapa tau tanggal lahir orang lain bahkan sampai ngasih hadiah pula"
"Ini engga masuk akal banget, tapi mau percaya Kia gue juga engga punya bukti apa apa. Sampai saat ini meow masih tetap kucing tuh"
"Tau ah pusing gue, udah mikirin kerjaan terus tambah lagi mikirin beginian bisa stress gue nanti" Lena mengacak rambutnya.
"Sudah jangan dipikirkan lagi, lanjutkan saja hidup mu" suara berat yang terdengar di telinga Lena membuatnya langsung mencari sumber suaranya.
"Siapa kamu?"
"Kamu tidak perlu tau siapa aku"
"Kalau berani keluar jangan cuma bersembunyi aja, dasar pengecut"
"Aku takut kamu akan terkejut kalau aku keluar sekarang, jadi lebih baik tunggu waktu yang tepat saja" setelah mengucapkan perkataan itu suara tadi langsung menghilang.
"Dari mana asal suara itu, apa benar dari meow?" Lena memandangi meow yang sedang menjilati kakinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments