"K-kamu, seorang kakek kakek?"
"Iya cu" kakek itu tersenyum ke Lena.
"Maaf ya kek, saya tidak tau kalau tadi itu kakek. Maafin saya ya kek kalau ada perkataan saya yang kurang ajar ke kakek tadi"
"Iya, tidak apa apa cu kakek sudah memaafkannya"
"Makasih kek" Lena memberikan senyuman ke kakek.
"Oh iya, kakek di sini sendirian?"
"Kakek di sini berdua cu"
"Sama siapa kek? terus orangnya di mana kek?" Lena melihat ke sekeliling untuk mencari keberadaan seseorang yang di maksud kakek.
"Di sini engga ada orang lain lagi kek selain kita" tambah Lena.
"Kakek di sini bersama kucing kakek cu"
"Hah kucing kek?"
"Iya Ini kucing kesayangan kakek" seekor kucing putih di pangkuan kakek dan sedang di usap usap kepalanya oleh kakek.
"Sejak kapan ya ada kucing di situ? perasaan tadi kakek dateng sendiri deh engga sama siapa siapa, termasuk kucing itu. ya udahlah mungkin tadi emang guenya aja kali yang engga liat ada kucing" batin Lena.
Lena yang tidak menyadari kalau kucing yang di bawa kakek itu, adalah kucing yang sama dengan yang dia tolong tadi pagi dan ini pertemuan kedua mereka.
"Kucingnya lucu banget kek" Lena mengusap sebentar kucing itu.
"Kamu juga suka kucing cu?"
"Aku suka kek, tapi engga yang begitu suka banget sama kucing"
"Oh iya, kakek ngapain di sini malam malam? emang anak dan cucu kakek engga nyariin?"
"Kakek ke sini karena bosan di rumah terus, makanya kakek cari udara segar"
"Tapi udara malam engga bagus loh kek, nanti kakek bisa sakit dan bukannya aku mau sok nasehatin kakek tapi lebih baik kakek jangan terlalu lama di luar"
"Iya cu kakek tau dan kakek di sini hanya sebentar saja sampai kamu mendapatkan taxi"
"Loh,, kakek tau dari mana aku lagi nunggu taxi?"
"Kakek hanya menebak saja cu"
"Oh gitu kek" Lena melihat ke arah jalanan dan belum ada satupun taxi yang lewat.
"Cu..."
"Iya kek kenapa?"
"Kalau kakek minta kamu rawat kucing kakek, kamu mau?"
"Maksudnya kek?"
"Kakek berikan kucing ini ke kamu, supaya kamu bisa menggantikan kakek untuk merawatnya. Bagaimana?"
"Tapi kek..."
"Anggap saja ini sebagai hadiah karena kamu anak yang tidak mudah menyerah"
"Aku rasa engga perlu kek, ini terlalu berlebihan. Kucing ini kan kucing kesayangan kakek dan aku engga mau memisahkan kakek dengan kucing ini"
"Karena kucing ini kesayangan kakek, makanya kakek mau berikan ke kamu"
"Kakek memberikan kucing ini sebagai hadiah ulang tahun kamu cu"
"Ulang tahun?" Lena langsung melihat ponselnya dan benar sekarang tanggal 12 September, yang dimana hari ulang tahun Lena.
"Tolong kamu terima hadiah dari kakek ya"
"Tunggu kek! gimana kakek bisa tau sekarang hari ulang tahun ku?"
"Jangan bilang kakek hanya menebaknya, tapi ini benar benar engga masuk akal kalau kakek cuma menebak"
"Iya cu benar, kakek cuma menebak saja"
"Engga mungkin kek, ini udah ke dua kalinya kakek menebak dan itu benar semua"
"Ini benar benar engga masuk akal, siapa kakek sebenarnya?"
"Kakek hanya manusia biasa cu dan untuk tebakan kakek, mungkin itu hanya kakek sedang beruntung saja makanya tebakannya benar ke duanya"
"Beneran kakek cuma orang biasa? bukan dukun atau penyihir dan sejenisnya kan kek?"
"Bukan cu, kamu tenang saja ya"
"Iya kek"
"Kalau begitu kamu mau kan menerima hadiah pemberian kakek?"
"Ini kakek benar benar serius kasih kucing ini ke aku?"
"Iya cu, kakek serius dan kakek minta kamu jangan menolaknya ya"
"Baiklah kek, aku terima hadiah pemberian kakek"
"Tolong jaga kucing ini baik baik ya cu"
"Iya kek, makasih ya kek untuk hadiah ulang tahunnya aku bahkan lupa ini hari ulang tahun ku"
"Sama sama cu"
Lena melihat satu taxi yang lewat dan langsung memberhentikannya. "Kalau gitu aku pulang dulu ya kek, kakek hati hati pulangnya ya"
"Iya kamu juga ya"
"Bye kakek" Lena melambaikan tangannya dan langsung masuk ke dalam taxi.
...****************...
Jujur saja sebenarnya Lena masih kepikiran dengan kakek tadi, bagaimana dia bisa tau kalau hari ini dirinya ulang tahun. Sepanjang perjalanan Lena terus memikirkan itu sambil mengusap kucing pemberian kakek kakek tadi.
"Maaf mbak kita sudah sampai" tidak ada jawaban yang di berikan Lena.
"Mbak... mbak"
"Iya pak?"
"Kita sudah sampai di alamat tujuan"
"Eh, iya pak maaf. Ini uangnya ya pak"
"Kembalinya mbak"
"Engga usah ambil aja buat bapak" Lena turun dari taxi dan langsung masuk ke dalam rumahnya.
"Hah,, akhirnya sampai juga di rumah dengan selamat"
"Oh iya, selamat datang di rumah ku mpus dan semoga kamu betah ya tinggal di sini"
"Malam ini kamu tidur di sini dulu ya mpus, besok baru aku belikan kamu tempat tidur" Lena menidurkan kucing di atas sofa.
"Meoww..."
"Aku lupa tanya nama kamu sama kakek, Jadi gimana kalau aku kasih nama baru buat kamu?"
"Tapi apa nama yang bagus ya?"
"Meoww..."
"Aku tau, gimana kalau nama kamu itu Meow?" Kucing itu langsung menggulingkan badannya.
"Ah lucunya, jadi mulai sekarang nama kamu meow ya" Lena tersenyum melihat kelucuan kucingnya.
"Ya udah sekarang kamu istirahat aja dulu ya meow, aku masih ada yang harus di kerjakan"
"Lumayan kan uangnya buat tambahan kita beli makan nanti hehehe" Lena mengusap kucing itu sebentar dan pergi meninggalkannya untuk mengambil laptop di dalam kamar.
Lena kembali ke ruang tamu dan duduk di sofa tadi dengan membawa laptop, dokumen kantor, dan segelas kopi di tangannya.
"Bentar ya meow" walaupun belum berganti pakaian, tapi Lena lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaannya terlebih dulu.
"Meoww... Meoww... " kucing itu mendekat ke arah Lena.
"Kenapa? kamu lapar ya?"
"Meoww..."
"Tapi aku engga punya makanan kucing dan di rumah juga cuma ada mie instan, bisa engga kamu tunggu besok? besok aku janji akan beliin kamu makanan yang enak gimana?"
"Meoww... meoww..." walaupun Lena tidak mengerti bahasa kucing, tapi dia anggap kalau kucing itu setuju untuk menunggu sampai besok dan meow langsung melompat ke pangkuan Lena.
"Maaf ya meow kamu harus nunggu sampai besok, soalnya kakek kan baru kasih kamu ke aku tadi. Jadinya aku belum ada persiapan apa apa buat kamu" Lena mengusap meow dengan lembut.
Baru beberapa menit meow berada di pangkuan Lena, dia tiba tiba berlari. Lena yang bingung kenapa meow berlari, langsung mengikuti ke arah meow berlari.
"Meow, tunggu"
"Kamu mau kemana?" meow masuk ke dalam kamar Lena dan kamar itu langsung penuh dengan cahaya putih, sayangnya Lena yang baru akan masuk untuk melihat cahaya itu pintu kamarnya langsung tertutup secara tiba tiba.
"Eh eh kok ke kunci sih?"
"Meow... meow apa yang terjadi di dalam?" Lena mencoba membuka knop pintunya, tapi tetap tidak bisa terbuka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Dewa~jodoh
gwa kira tadi mau di kasih nama yanto
2023-06-27
1