PECAHKAN HATIKU
“Gue sebangku ama Dira?” tanya Luna terkejut sekaligus tak percaya.
“Ya mau gimana lagi, Lun. Satu-satunya bangku yang kosong cuma samping Dira doang” jawab Haura, sahabat Luna sejak kelas satu, menemani Luna ke kelasnya karena ia dan Luna berbeda kelas.
“Gue horror duduk bareng ama dia” keluh Luna
“Terus lo mau duduk dimana?” tanya Sarah, yang juga merupakan sahabat Luna, namun dia juga beda kelas dengan Luna, sehingga Luna mau tidak mau harus berpisah dengan mereka.
“Ya udah ya, Lun… kita balik ke kelas dulu, gue juga mau nyari bangku soalnya” kata Haura kemudian berlalu bersama Sarah tanpa Luna sempat mencegat mereka.
“Sial banget sih gue” rutuk Luna. Dengan perlahan, Luna pun berjalan ke bangku baris belakang. Tampak Dira sedang mendengarkan musik menggunakan earphone sambil menutup mata sehingga tak menyadari kedatangan Luna.
Hal tersebut membuat Luna bingung, haruskah ia minta izin Dira sebelum duduk disampingnya atau langsung duduk saja. Akhirnya, Luna hanya berdiri menunggu Dira menyadari keberadaannya.
“Lo ngapain disitu?” tanya Dira begitu menyadari sosok Luna.
“Gue boleh duduk disamping lo, nggak? Soalnya udah nggak ada bangku yang kosong lagi”jawab Luna memelas. Dira mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas dan benar saja, semua bangku telah terisi. Kemudian ia menatap Luna tajam.
“Harus banget ya lo dapet izin dari gue cuma buat duduk? Lo kan bayar uang sekolah jadi lo berhak duduk dimana pun lo mau!” kata Dira dingin yang membuat Luna salah tingkah karena tidak menyangka bakal mendapat jawaban seperti itu. Luna pun duduk disamping Dira dengan hati-hati.
“Kenalin gue Kaluna Agustiana, biasa dipanggil Luna” kata Luna memberanikan diri
“Gue Indira Faranisa, panggil aja Dira. Btw, gue panggil lo Kalu, oke?” balas Dira membuat lagi-lagi terkejut karena tak menyangka mendapat respon seramah ini.
“Oke! Gue panggil lo Indi, boleh kan?” tanya Luna senang.
“Terserah” balas Dira singkat.
“Ketahuilah para cowok, kata terserah itu juga sulit diartiin oleh sesama cewek” tangis Luna dalam hati.
Tiba-tiba saja kehebohan terjadi didepan kelas. Rupanya sosok Bara –lah penyebab kehebohan tersebut terjadi. Wajar saja, Kapten Basket yang tinggi nan tampan itu rupanya berada di kelas yang sama dengan Luna. Bara tidak datang seorang diri, ia bersama dengan Aksa, yang menurut gossip, mereka tetanggan sekaligus teman dari orok. Namun sepengetahuan Luna, Aksa tidak sepopuler Bara, bisa dibilang karakter Bara berbanding terbalik dengan Aksa, yang kemana-mana selalu bawa komik, Aksa juga termasuk tipe yang pendiam, meskipun dia tergolong tampan. Dan mereka berdua duduk di bangku belakang Luna dan Dira.
“Hai, gue Bara, kalo ini Aksa” kata Bara ramah pada Luna dan Dira.
“Nggak usah bilang juga tau bambang!!! Di sekolah ini siapa yang nggak kenal ama lo!” pekik Luna dalam hati.
“Gue Luna” balas Luna singkat.
" Hai, gue Bara!" kata Bara tersenyum dan menatap Dira namun yang ditatap hanya memalingkan wajahnya cuek. Bara terkejut dengan sikap Dira dan Luna hanya tertawa kosong, tidak tahu harus bagaimana.
" Temen lo hobi nyemilin es batu ya? Dingin banget" bisik Bara pada Luna yang hanya bisa mengangkat bahu karena tak ingin terlibat dengan orang-orang populer itu.
“Hari pertama sekolah gini amat sih” kata Luna dalam hati.
...***
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
abdan syakura
Assalamu'alaikum
salken Mbak...
Novelis baru hrs diberi dukungan & Semangat.....😉🤝💪
2023-06-14
0
Vizaa
semangat kakak
2023-06-13
0