Trust In Timing
Sore hari yang tak seperti biasanya, dimana terlihat orang-orang yang masih sibuk di depan layar komputer mereka. Waktu sudah menjukan pukul 18:45, sudah 1 jam 45 menit yang lalu seharusnya mereka berhenti bekerja tetapi mereka terpaksa memilih untuk terus bergelut dengan layar monitor mereka. Bukan tanpa alasan, sebuah insiden yang merugikan nilai perusahaan yang membuat mereka terpaksa harus bekerja lembur untuk bertanggung jawab memperbaiki dan menghentikan kerugian agar tidak semakin besar. Semua orang terlihat sibuk di ruangan itu kecuali seorang gadis yang terlihat termenung menatap langit yang semakin gelap dari balik kaca besar yang mengelilingi ruangan.
"Al!" Seseorang menepuk pundak Alora membuatny tersadar dari lamunannya. Alora mengalihkan pandangannya dan mendapati Cassie sudah berdiri di sampingnya, entah sejak kapan.
"Malah ngelamun! Lo ga pulang?"
"Sayangnya gue harus pulang!"
"Mau pulang kapan?"
"Sekarang! Yuk pulang!" Ajak Alora sembari membereskan meja kerja dan tasnya
"Lo lupa? Gue mana bisa pulang sekarang!" Rengek Cassie
"Ahh iya, jadi lo lembur?"
"Terpaksa!"
"Sampe kapan?"
"Baru selesai deployment, dan baru bisa gue test setelah oke dari dev nya. Sekitar jam 1 atau jam 2 gue baru bisa pulang"
"Semangatt!" Bisik Alora sembari mengepalkan tangan kanannya menunjukan dukungan untuk Cassie, Cassie mengangguk lemas
"Ahhh kenapa juga pas gue baru dipindahin tim baru ada bugs nya! Kenapa coba? Gue baru pindah tim dua hari, hari ketiganya langsung ada masalah!" Rengek Cassie, Alora mengangguk-angguk sambil menepuk-nepuk pundak Cassie, tak ada cara lain untuk menghiburnya
"Semangatt!" Ucap Alora, kali ini lebih keras dari yang pertama
"Semangatttt! Yaudah lo mau pulang sekarang?" Alora mengangguk
"Yaudah, hati-hati yaa!"
"iyaaa, lo juga semangat ya! Gue pulang duluan"
"okey, see you tomorrow!"
"See ya!" Pamit Alora sambil melambaikan tangan dan berjalan keluar ruangan meninggalkan Cassie yang terlihat masih cemberut karena harus bergadang lagi malam ini. Alora melangkah keluar dari gedung perkantoran yang menjulang tinggi di tengah kota. Langit terlihat semakin gelap, lampu-lampu di sepanjang jalan berkilauan, jalanan yang ramai dan dipenuhi oleh berbagai macam kendaraan, mobil, motor, bis dan sepeda juga pejalan kaki. Alora berhenti, mengamati jalanan dan gedung-gedung tinggi di sekelilingnya. Ia mendongakkan pandangannya ke atas, mencoba mencari sesuatu atas sana tetapi lagi-lagi malam ini tak ada bintang yang terlihat atau mungkin cahaya mereka kalah terang dengan cahaya lampu gedung-gedung dan juga lampu di sepanjang jalan.
"Baiklah!" Tekadnya setelah berhasil mengambil keputusan
"Malam ini, ayo kita bersantai! Memandang langit sepuasnya, makan dan minum apapun sepuasnya, pulang semuanya, kalo perlu ayo bergadang menikmati langit malam ini! Ayo Alora!" Tekadnya. Dia kemudia berjalan melawan arus jalan yang seharusnya, dia melangkah menjauhi tujuan awalnya untuk pulang, dia memutuskan untuk pergi menikmati langit malam ini sepuasnya. Kini dia sudah sampai di tujuan barunya, sebuah cafe di lantai 9. Langit malam terlihat jelas dari tempat duduk Alora, dia memilih duduk menghadap jalanan di ujung rooftop yang dibatasi pagar kaca. Di hadapannya sudah tersaji berbagai makanan juga minuman yang siap untuk disantapnya. Alora mulai melahap hidangan itu satu persatu, sesekali dia tersenyum menikmati makanan juga pemandangan malam di hadapannya. Matanya sibuk memerhatikan langit, gedung-gedung, jalanan juga makanan di hadapannya hingga dia tidak menyadari ada sepasang mata yang terus memperhatikannya dari kejauhan. Alora mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, mencari sebuah nama dan membuat panggilan, percobaan pertama gagal, tak ada jawaban. Alora mencoba lagi dan lagi
"Iya halo sayangku! Lo udah nyampe kos?" Akhirnya Cassie menjawab panggilan Alora setelah kelima panggilan sebelumnya tak ada jawaban
"Masih sibuk?"
"Banget, makanya gue baru sempet jawab telepon lo. Ada apa?"
"malam ini lo nginep bareng gue gmn?"
"hah? Nginep dimana? Kostan lo? Kejauhan!"
"Gue gabalik kos"
"jadi lo sekarang dimana?"
"The Hermitage"
"Hotel?"
"Sekarang di resto nya, setelah dipikir-pikir, sekalian aja gue nginep disini"
"Al, lo kenapa deh? Tiba-tiba nginep di hotel, hotel mahal lagi itu. Lo lagi bingung ngabisin uang?"
"gue lagi menikmati uang hasil kerja keras gue! Jadi lo mau nggak? Dari pada lo balik ke kos"
"huftt... oke! Ayo kita bersenang-senang malam ini!" Cassie menyetujui ajakan Alora bukan tanpa alasan, Cassie juga membutuhkannya untuk melampiaskan kekecewaannya karena seorang lelaki brengsek yang sudah menyelingkuhinya.
"Oke, nanti gue kabarin no kamarnya" Alora mengakhiri pembicaraan mereka dan kembali menyantap hidangannya. Setelah puas menikmati langit malam selama 2 jam, Alora memutuskan untuk meninggalkan restoran itu, dia berjalan menuju meja kasir hendak membayar tagihan hidangannya
"meja 13 mba" Alora memberitahu no meja nya untuk mengetahui jumlah tagihannya
"hmm, meja 13 sudah dibayar kak" ucap kasir tersebut setelah memeriksa di layar komputernya
"belum mba, saya baru aja selesai makan"
"tapi seluruh tagihannya sudah dibayar sejak 1 jam yang lalu kak"
"tapi saya belum bayar mba, saya baru selesai makan barusan" Alora yang kebingungan mencoba menjelaskan kondisinya
"berarti ada orang lain yang membayarkannya kak, mungkin teman atau pacar kakaknya"
"saya datang sendirian mba" Alora semakin kebingungan
"Baik kak, tapi untuk tagihannya memang sudah dibayar"
"mba tahu siapa yang membayarkannya?" Kasir itu menggeleng menjawab pertanyaan Alora
"Oke, makasih ya mba"
"sama-sama kak" Akhirnya mau tak mau Alora harus menerimanya, dia kemudian pergi meninggalkan restoran tersebut dengan kebingungan
"siapa dia? Kenapa dia melakukannya? Apa dia mengenalku?" Pikirannya kini dipenuhi oleh berbagai pertanyaan yang tak kunjung menemukan jawaban
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments