New Chapter

Suasana pagi di sebuah rumah mewah tampak sepi dan muram bahkan sinar mentaripun tak diijinkannya masuk untuk menyerinari ruangan. Ruangan kamar itu sengaja Allen tutupin rapat dengan gorden tebal membuat ruangan itu gelap seolah setiap hari merupakan malam hari. Meski Allen sudah bangun dari tidurnya sejak pukul 5 pagi dia masih enggan keluar kamar hingga pukul 8 dia hanya terduduk di tempat tidurnya, membaca beberapa artikel, memeriksa beberapa pekerjaanya meski di hari weekend, dan sesekali dia meneguk air mineral yang sudah tersedia di atas meja di sebelah tempat tidurnya. Allen menyandarikan pundaknya pada tumpukan bantal di belakangnya untuk meredakan rasa pegal akibat terlalu lama membaca, dia kemudian menutup tablet nya dan terdiam menatap langit-langit kamarnya. Ada sebuah kegelisahan di hatinya, juga beberapa pertanyaan yang telah mengganggu pikirannya selama berhari-hari

"aku merindukanmu Alana" Hanya itu yang mampu keluar dari mulutnya, dia memilih untuk memendam perasaan aneh lainnya. Setelah beberapa saat dia menghabiskan waktu dengan pikirannya kini Allen memutuskan untuk melanjutkan harinya, dia beranjak dari tempat tidurnya, melangkah keluar kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dia makan

"mah?" Allen mendapati ibunya sedang memasak di dapurnya

"sudah bangun nak?"

"Mama kok disini?" Allen melangkah menghampiri ibunya

"Gaboleh mama berkunjung ke rumah anaknya?" Allen tersenyum

"Mama tahu sandi rumahnya?"

"Ulang tahun Alana, masih belum kamu ubah?" Ibunya tersenyum

"tak berniat mengubahnya" Allen mengambil sepotong roti kering yang sudah disiapkan ibunya untuk sarapannya

"Allen..."

"Hari ini aku gak bisa antar mama pulang ke rumah, ada urusan"

"Mama boleh ikut?"

"Ikut kemana?" Allen berpura-pura tak mengerti maksud ibunya

"Mengunjungi makan Alana" Jawab ibunya tanpa ragu

"Gausah, mama pasti sibuk"

"Mama gasibuk, mama juga udah lama nggak kesana dan hari ini peringatan hari kepergiaannya. Ijinkan mama ikut ya?!" Pinta ibunya, meski ragu Allen tak punya pilihan lain selain menyetujuinya

"Allen, foto di rumah ini mama rasa sudah waktunya diganti dengan foto-foto yang lain" Ibunya berbicara dengan hati-hati setelah mengamati rumah itu masih dipenuhi kenangan putranya dengan Alana, gadis yang sangat dicintainya.

"Harus diganti dengan apa?"

"Allen, sudah dua tahun bukankah sudah saatnya..."

"Ma, Allen siap-siap dulu" Allen segera memotong perkataan ibunya, dia tidak ingin membahasnya lagi dan lagi. Ibunya mengangguk, dia juga tak bisa memaksa putranya yang sudah dengan jelas tak ingin membahas hal ini, dia hanya bisa merasa kasihan dan menatap punggung putranya yang berjalan semakin jauh menuju kamarnya. Setelah selesai menunggu Allen bersiap-siap mereka bergegas mengendari mobil Allen. Butuh waktu sekitar 1 jam 40 menit untuk Allen dan ibunya sampai di sebuah pemakaman, mereka berjalan melewati beberapa makam hingga akhirnya terhenti di sebuah makam yang dipenuhi bunga-bunga sepertinya ada banyak orang yang meinggalkan bunga sejak pagi tadi. Allen juga meletakan bunga yang di bawanya di atas makam Alana, ibunya juga meletakan bunga yang di bawanya setelah Allen. Mereka terdiam beberapa saat menatap nama yang terukir di batu nisan, ibu Allen tiba-tiba menutup matanya

"Alana, tolong bantu Allen kita untuk melepasmu. Bantu dia untuk kembali tersenyum, untuk melanjutkan hidupnya dengan baik. Tolong Alana, tolong tante untuk bisa melihat Allen kembali tersenyum" pinta ibu Allen di dalam hatinya ia berdoa dengan penuh ketulusan, air matanya bukti sedalam apa permohonan itu. Ibunya kini memandangi Allen yang masih tak bergeming menatap makam Alana

"Mama tunggu di mobil" Allen mengangguk, ibunya pergi menuju mobil untuk menunggu Allen disana.

"Apa kabar? Bagaimana disana?" Allen berjongkok dan mengelus batu nisan Alana

"I miss you" Ucap Allen

"tenang disana sayang" Allen masih menatap batu nisan Alana, setelah beberapa menit Allen hanya terdiam dan menatap makam Alana kini dia melangkah pergi menjauh dari makam Alana menuju ke mobil nya tempat dimana ibunya menunggu

"Aku antar ibu pulang" Ibunya mengangguk, mereka pergi meninggalkan area pemakaman itu, selama perjalanan mereka hanya terdiam

"Allen" Ibunya berisiatif memulai perkacapan

"Ada teman ibu yang berkunjung dari Belanda, bisa temani putrinya selama di Jakarta? Ada beberapa tempat..."

"Aku sibuk ma" seperti biasa, Allen suka memotong pembicaraan ibunya

"Kan nggak sibuk dari pagi sampai malam nak!"

"Ada banyak pekerjaan, harus lembur selama beberapa hari" Allen membuat alasan

"Allenn..."

"Ma... aku gamau dijodohin" Allen langsung berterus terang

"Bukan perjodohan! Saling mengenal bukan masalahkan?"

"Aku tahu maksud mama!"

"Allen, bukankah sekarang sudah saatnya kamu mengikhlaskan kepergiaan Alana. Sudah dua tahun"

"Aku tahu ma"

"Cobalah untuk mulai mengenal gadis lain! Mama bisa bantu"

"Gausah ma!"

"Kalo gitu coba kamu cari sendiri! Kalo tidak mama terpaksa harus ikut campur pokoknya kalo dalam bulan ini..."

"Aku akan mengenalkannya" Ibunya langsung terdiam, dia juga terkejut mendengar ucapan putranya

"Kamu sudah menemukan seseorang?" Tanya ibunya meski ragu tetap saja rasa penasarannya lebih besar, Allen mengangguk

"Benarkah? Siapa dia? Apa ibu mengenalnya? Bagaimana kamu mengenalnya? Apa dia..."

"Ma, tenang!" Allen mencoba menenangkan ibunya yang terlalu bersemangat

"Okeoke. Kamu tahu? Ibu merasa senang sekali" Ucap ibunya dan itu benar sekali sangat jelas terlihat dari wajahnya yang terus tersenyum

"Kamu harus segera mengenalkannya ke mama!" Pinta ibunya, Allen mengangguk. Setelah melihat reaksi ibunya Allen semakin yakin bahwa pilihannya sudah tepat, meski sempat ragu akan keputusannya selama berhari-hari Allen meyakinkan diri bahwa keputusan itu tak ada salahnya untuk dicoba kini dia hanya perlu meyakinkan gadis itu untuk menyetujui ide gilanya.

"Terima kasih Alana" Ucap ibu Allen di dalam hatinya.

***

Alora yang sejak tadi berkali-kali melihat jam di tangannya kini tersenyum saat jam sudah menunjukan pukul 5 sore, waktu yang ditunggunya sejak tadi, waktu untuk mengakhiri pekerjaannya. Alora segera membereskan meja kerjanya, memasukan barang-barangnya ke dalam tas dan segera bergegas untuk pulang

"Cass, gue pulang duluan ya" Pamit Alora saat melewati meja Cassie

"Okeey, tiati!" Cassie sudah biasa dengan waktu pulang tenggo Alora sehingga dia tidak merasa heran

"Pulang Alora?" Tanya beberapa temannya saat Alora keluar dari ruangan, Alora mengangguk

"Duluan yaa!" Pamitnya

"Okeoke, hati-hati yaa!" Alora tersenyum lalu mengangguk untuk membalas keramahan mereka dia kemudian melangkah menuju lift, menunggu lift terbuka, lalu turun ke lantai pertama tempat dimana lobby berada untuk keluar dari gedung perkantorannya. Saat tiba di lobby, Alora melihat beberapa orang berkumpul memperhatikan seorang pria yang terduduk di sofa lobby memainkan tablet di tangannya

"Gila, ganteng banget! Lagi nungguin siapa coba? Ceweknya? Beruntung banget ceweknya" Alora tak sengaja mendengar pembicaraan kedua wanita yang berjalan melewatinya, Alora melihat ke arah pria itu, dia mengerutkan keningnya mencoba memastikan penglihatannya, dia kemudia berkedip lalu menatap lebih lama pria itu tetapi sia-sia pria yang dilihatnya tak berubah, dia tetap pria yang pertama dia lihat, pria yang tak Alora harapkan untuk bertemu lagi, pria dengan ide gila nya. Alora tak bisa berpikir panjang, dia langsung pergi untuk menghindarinya namun sayang Allen sudah lebih dulu melihat Alora sebelum dirinya berhasil kabur

"Lora!" Allen berteriak membuat orang-orang di sekitar mereka tertarik

"Alora berhenti!" Teriak Allen lagi karena Alora masih saja mencoba kabur dan mau tak mau Allen harus berlari untuk mengejarnya

"Lora! Alora!" Teriak Allen namun Alora masih terus mengabaikannya

"Gimana dia tahu nama gue?" Gerutu Alora

"Gue bilang berhenti!" Allen yang berhasil menyusul Alora segera menggenggam tangannya membuat Alora berhenti berlari

"Lepasin!" Alora segera menepis tangan Allen dan berusaha untuk kabur lagi namun kali ini Allen menarik tasnya membuat Alora hampir terjatuh jika Allen tidak menahannya

"Lo apa-apaan sih?! Gila lo!" Alora segera berdiri tegak bangun dari tangan Allen yang menahannya

"Lepasin tangan lo ga?!" Bentak Alora

"Kalo lo janji gabakal kabur lagi!"

"Sorry? Lo punya hak apa?"

"Gue punya hak untuk berbicara"

"Dan gue punya hak untuk pergi, terlebih untuk mengindari orang gila kayak lo!"

"Terserah, tapi gue perlu bicara sama lo!"

"tapi gue gapunya urusan sama lo!"

"Lora, gue serius! Kita harus menikah!"

"Wahhh" Alora terlihat semakin kesal

"Lepasin ga?!" Alora menunjuk tangan Allen yang masih memegang erat tasnya

"Gue gabakal lepasin sebelum..."

"sebelum apa? Lo pikir gue orang gila kayak lo yang bakal setuju?"

"Sebelum lo mau denger penjelasan gue!"

"Gaada yang perlu lo jelaskan!" Bentak Alora kesal, suaranya sedikit berteriak membuat orang-orang di sekitar memperhatikan mereka, Alora menyadari mungkin saat ini mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar terlihat dari reaksi beberapa orang yang memerhatikan mereka

"Kayaknya lo suka jadi pusat perhatian" Allen tersenyum melihat wajah Alora yang terlihat memerah karena merasa malu. Alora terdiam beberapa saat hingga akhirnya dia terpikirkan hal gila

"awww!" Allen berteriak juga terkejut karena Alora yang tiba-tiba menggigit tangannya dengan keras

"Sakit Lora! Lepasin!" Allen memukul pelan bahu Alora namun Alora malah semakin kencang menggigitnya hingga akhirnya Allen melepaskan tangannya dari tas Alora saat itu juga Alora berhenti menggigit Allen dan langsung berlari kencang untuk kabur dari Allen juga karena malu. Allen menghela napas lalu menghembuskannya, dia masih tak percaya dengan apa yang baru dialaminya, ini pertama kalinya dia bertemu dengan wanita aneh seperti Alora, setelah Alora menghilang dari pandangannya dia menatap tangannya yang merah dan tergambar bekas gigitan Alora, tanpa sadar Allen tersenyum

"Dasar Aneh!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!