Kota

Kesedihan masih menyelimuti perasaan Vira. Bagaimana tidak, seseorang yang sangat amat berharga kini telah pergi meninggalkannya untuk selamanya. Hatinya merasa sangat terpukul menghadapi semua kenyataan ini. Ia hampir tak sanggup melewati semua penderitaan ini. Namun, manakala ia mengingat pesan yang disampaikan sebelum Bapaknya meninggal. Membuat Vira sedikit kuat dalam menghadapi semuanya.

Kini tanpa tersa dua minggu telah berlalu. Vira lalu memutuskan untuk meninggalkan rumahnya untuk mencari keberadaan Lisna. Orang yang ada didalam surat wasiat Bapaknya. Air mata kini kembali jatuh, saat Vira menatapi seluruh ruangan reot rumahnya. Dinding-dinding yang terbuat dari kayu kini mulai lapuk termakan usia. Namua, disinlah kenangan indah ada. Kenangan indah saat ia tumbuh besar bersama Bapaknya. Sedangkan Ibunya, telah lama tiada meninggalkan mereka.

 

Sebelum kepergiannya. Vira kembali merekam semua memori indah yang telah ia lalui bersama Bapaknya. Kenangan manis dan juga pahit ia bawa bersama dalam ingatannya. Itu semua adalah kenang-kenangan yang tak akan terhapuskan hingga akhir zaman. Setelah merasa cukup mengingat semuanya. Kini Vira mulai melangkahkan kakinya meninggalkan kediaman nya. Kediaman yang mengajarinya tentang arti hidup yang sesungguhnya.

Kini seperti kata Bapak. Vira harus bisa meraih kebahagiaan nya. Yang entah kapan akan diraihnya.

 

 

***

Setelah menempuh perjalanan waktu sekitar sehari semalam. Kini Vira telah tiba di Ibukota kita tercinta yaitu Jakarta. Wajah Vira terlihat lelah, tubuhnya juga merasa letih karena duduk terlalu lama didalam bis yang di tumpanginya. Namun, rasa lelah itu perlahan sirna saat Vira melihat indahnya pemandangan kota Jakarta yang saat ini ada didepan matanya.

Vira tampak mendongakkan kepalanya keatas langit melihat tingginya gedung-gedung yang ada disana. Entah berapa puluh lantai gedung itu dibuat Vira pun tak tau. Yang jelas dimatanya sekarang, gedung-gedung itu tampak begitu tinggi menjulang keatas langit.

 

Wah.. ternyata disini terlihat lebih tinggi ya. Beda sama yang di tv

Gumam nya sembari terus menatap kesana.

 

Dari arah depan sebuah mobil sport mewah melaju dengan kecepatan tinggi. Vira yang berjalan di pinggiraan jalan tersebut tak menyadari itu. Karena sedari tadi pandangan matanya hanya fokus kearah gedung-gedung pencakar lagit yang ada disana. Ya, itu semua karena Vira sangat mengaguminya dan berharap jika suatu saat nanti ia bisa memasuki salah satu gedung tinggi yang ada disana.

 

 

Ckiiitt!

Bruuk!

Sebuah mobil sport mewah tampak berhenti tiba-tiba. Membuat Vira yang beridir didepan nya jatuh tersungkur karena ketakutan. Ya, Vira begitu terkejut saat melihat sebuah mobil mewah tiba-tiba saja melaju kencang kearahnya. Sehingga membuatnya mati ketakutan dan jatuh tersungkur disana.

 

" Hei! Kau gila ya! Kalau mau mati jangan disini!" peki seorang pria yang baru saja turun dari sana.

Vira masih menutup wajahnya. Ia masih tidak tau jika saat ini ternyata dirinya selamat dalam kecelakaan yang hampir saja menimpanya.

" Apa kau tuli! Cepat menyingkir dari hadapanku!" pekik pria itu lagi sembari berjalan menghampiri Vira. " Sana! minggir jauh-jauh!" pri itu lalu mengangkat tubuh Vira dan meletakkannya di tepi jalan.

Hah! Apakah aku sudah mati? Tubuhku tiba-tiba saja terangkat dengan sendirinya.

Guma Vira. Saat ini ia masih belum menyadari jika tubuhnya diangkat oleh pria sang pemilik kendaraan.

 

" Hei, gadis! buka tanganmu!" Pria tersebut kemudian menarik secara paksa kedua telapak tangan yang menutupi wajah Vira. " Jika kau ingin mati! Maka pergilah ke rel kereta agar kau mati dengan cepat disana!" Ucapnya seray berlalu pergi meninggalkan Vira disana.

Hah, apaka aku belum mati? Pria itu, apakah dia yang hampir saja menabrak ku tadi?

Guma Vira.

Ia masih tak menyangka ternyata ia bisa selamat dari kecelakaan yang hampir saja menimpanya. Namun, tiba-tiba ia tersadar akan apa yang diucapkan pria tadi kepadanya.

Sial! Bukankah dia mengataiku tadi, menyuruhku untuk berdiri diatas rel kereta supaya aku cepat mati!

 

Vira merasakan tak suka dengan kalimat itu. Ia lalu meletakkan tas yang dibawanya diatas jalan dan berlalu pergi menyusul pria tadi yang kini sudah masuk kedalam mobilnya. Namun, belum lagi Vira tiba disamping pintu sang pemilik mobil tersebut. Tiba-tiba saja priaa itu melajukan mobilnya dengan sangat cepat sehingga membuat Vira kembali terkejut karenanya.

 

Dasar orang kaya!

Umpatnya dalam hati.

Vira lalu kembali ketepi untuk mengambil tas nya disana. Setelah itu, ia pun pergi meninggalkan tempat itu dan berjalan mencari alamat yang ada disurat yang di tinggalkan Bapaknya.

 

 

***

Vira terus berjalan menyusuri jalanan kota untuk mencari alamat Lisna, kerabat dekat Bapaknya. Dengan bermodalkan sebuah alamat ia menanyakan kesana-kemari untuk bisa sampai ke alamat yang dimakasud. Hampir setengah hari Vira berjalan kaki mencari alamat yang di tuju. Hingga akhirnya tibalah Vira didepan sebuah rumah mewah yang ada dihadapan nya.

 

Vira kembali melihat alamat yang tertera dalam surat itu. Ia bolak-balik melihat dan memastikan apakah alamat itu benar, atau ia telah tersesat ke alamat yang salah. Vira kembali membaca tulisan yang tertera disana dan setelah memastikan. Ternyata alamat itu benar, dan rumah yang dituju Vira sekarang ada didepan nya.

 

" Besar sekali rumahnya?" lirih Vira seraya memegangi gerbang rumah tersebut.

Pak Kosim yang bertugas menjaga digarda terdepan melihat keberadaan Vira. Lalu ia kemudian berjalan menghampirinya.

" Maaf, Neng siapa?" tanya Pak Kosim yang kini sydah berdiri di balik gerbang tersebut.

" Sa..saya Vira Pak. Saya ingin mencari alamat ini." Vira mempekenalkan diri seraya menyerahkan sepucuk surat yang ada ditangan nya. Dimana didalam surat tersebut tertera alamat rumah yang saat ini ada didepannya.

 

" Alamat ini benar disini. Kamu ada perlu apa kesini?" tanya Pak Kosim yang kini menyerahkan kembali surat milik Vira.

" Saya ingin bertemu Tante Lisna. Saya Vira kerabatnya dari kampung." ucap Vira lembut.

Pak Kosim yang mendengar hal itu kemudian memperhatikan penampilan Vira dari atas ujung rambut hingga keujung kaki. Ia ragu, namun ia tak ingin membuat kesimpulan sendiri. Sehingga kini ia memutuskan untuk menemui majikan nya didalam dan memberitahukan keberadaan Vira saat ini.

 

" Tunggu disini sebentar ya Neng, Bapak akan masuk kedalam menemui Nyonya besar." ucap Pak Kosim.

" Baik Pak."

 

Pak Kosim pun kemudian pergi meninggalkan Vira yang masih berdiri didepan gerbang. Ia lalu menemui majikannya dan memberitahukan jika saat ini ada seorang gadis kecil yang berasal dari kampung sedang mencarinya.

 

Sedangkan Vira tampak setia berdiri menunggu kedatangan Lisna didepan pintu gerbang nya.

 

 

BERSAMBUNG

 Novel ini sedang tahap revisi. jadi mohon maaf jika eipsode selanjutnya tidak berkesinambung dangan episode sebelumnya.

 

 

Terpopuler

Comments

Iᴄʜᴀⁿᵃˢᵘᵗᶦᵒⁿ

Iᴄʜᴀⁿᵃˢᵘᵗᶦᵒⁿ

Vira gadis yang malang🤧🤧🤧

2020-08-31

0

Buna Nafi'

Buna Nafi'

luar biasa

2020-08-29

0

💝 Rinjani 💝

💝 Rinjani 💝

Udh d revisi ini ya kak..udh klihtan bagus

2020-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!