Selingkuhan Lima Langkah

Selingkuhan Lima Langkah

Masa Indah

Masa-masa sekolah adalah masa yang paling menyenangkan bagi kebanyakan orang. Banyak yang menemukan cinta pertama bahkan cinta sejati di masa-masa itu. Tetapi banyak juga yang kecewa karena urusan percintaan, cinta segitiga dan sebagainya.

Tetapi bagi Nurul masa muda adalah masa yang paling indah. Saat ini dia sedang duduk di bangku SMA kelas 1. Kalau kata orang ibarat buah sedang ranum-ranumnya.

Nurul termasuk anak yang energik, tidak terlalu cantik tetapi cukup menarik. Banyak cowok yang menaruh hati kepadanya. Terlebih tetangganya sendiri pun ada 3 orang cowok yang naksir dia.

Tetapi karena dia hidup di desa, sehingga membuat Ibu Sumi sang single parent melarangnya menjalin hubungan bahkan sampai menikah dengan salah satu tetangganya. Karena banyak yang bilang kalau menikah dengan tetangga jika ada masalah pasti akan membuat seluruh desa mengetahuinya juga. Sehingga Ibu Sumi melarang keras Nurul untuk menjalin hubungan dengan salah satu dari mereka.

Nurul bukan termasuk orang yang alim, dia cukup berani menghadapi lawan jenis. Karena memang di usia yang masih mencari jati diri sehingga membuat Nurul ingin mencoba banyak hal yang justru dilarangnya. Bahkan ketika berpacaran pun dia sudah berani melakukan ciuman, berpegangan di semua bagian tetapi dia cukup bisa menjaga diri karena dia sangat menentang dan tidak mau jika sampai melakukan hubungan terlarang diluar nikah.

Bukan menuruti larangan dari Ibunya, justru Nurul menjalin hubungan backstreet dengan Hendrik salah satu cowok yang naksir dia. Meskipun Nurul sudah berpacaran tetapi jika bertemu dengan cowok lain dia akan bergaya seolah belum memiliki pasangan tanpa sepengetahuan Hendrik. Dan entah kenapa Hendrik pun mengikuti kemauan Nurul, mungkin memang karena cintanya Hendrik kepada Nurul.

...----------------...

Saat ini Nurul dan Hendrik sedang berada di sebuah taman yang cukup rindang dan sepi. Dan tempat itu merupakan salah satu tempat kebanyakan anak muda berpacaran. Mereka tidak saling kenal sehingga jika ketahuan melakukan sesuatu mereka akan cuek saja. Begitupun dengan Hendrik dan Nurul. Mereka akan memilih tempat itu jika sedang menghabiskan waktu bersama.

Meskipun sekolah Nurul dan Hendrik berbeda tetapi Hendrik selalu menyempatkan diri menjemput Nurul ketika pulang sekolah. Karena menurut Hendrik kesempatan mereka bertemu hanya ketika pulang sekolah. Tetapi tidak jarang juga Hendrik mengantar Nurul sekolah setiap pagi tetapi mereka akan bertemu di jalan raya sehingga tidak akan banyak orang yang mengenal mereka.

"Ini minumnya." ucap Hendrik sambil memberikan cup es jus untuk Nurul.

"Makasih Beb." jawab Nurul dengan menerimanya sambil tersenyum manis kepada Hendrik.

Keduanya memang sedang dimabuk cinta sehingga apapun yang dilakukan oleh pasangannya akan dianggap perhatian dan bentuk cintanya.

"Gimana tadi sekolahnya?" tanya Hendrik sambil duduk di samping Nurul.

"Kayak Ibu ku aja deh tanya soal sekolah." jawab Nurul dengan cemberut.

Kemudian tanpa meminta ijin dari Hendrik, Nurul langsung saja tiduran di paha Hendrik sehingga Nurul bisa melihat wajah Hendrik dari bawah. Begitupun Hendrik jika dia menunduk maka langsung bisa melihat wajah Nurul.

"Ya trus gimana?" tanya Hendrik sambil mengelus sayang rambut Nurul.

"Tanya apa gitu, capek gak." jawab Nurul dengan masih memasang wajah cemberut.

Hendrik pun terkekeh melihat tingkah lucu dari kekasihnya tersebut. Kemudian tanpa meminta ijin dari Nurul, Hendrik tiba-tiba saja menundukkan wajahnya dan meraih bibir Nurul untuk dia cium sekilas awalnya. Tetapi ternyata dengan segera Nurul menahan kepala Hendrik sehingga membuat Hendrik tetap pada posisinya dan Nurul justru semakin memperdalam ciumannya.

Keduanya sama-sama terhanyut dalam cumbuan. Kemudian dengan reflek salah satu tangan Hendrik membuka 2 kancing seragam Nurul yang paling atas dan menyusup ke dalam. Dengan segera Hendrik mere-mas salah satu bukit kembar yang dia temukan meskipun masih terbungkus tetapi tangan Hendrik bersentuhan dengan kulitnya.

Cumbuan mereka pun semakin dalam, dan tentu saja hal itu membuat sesuatu dibalik celana Hendrik mengeras seketika. Nurul yang merasakan itu pun menghentikan cumbuannya dan langsung duduk di samping Hendrik tentu saja membuat Hendrik cukup kecewa karena dia merasa sudah melayang dibuatnya.

"Ada yang keras Beb." bisik Nurul dengan terkekeh geli.

"Gara-gara kamu ini. Tanggung jawab." jawab Hendrik sambil mengambil tangan Nurul untuk dia arahkan agar memegang sesuatu yang mengeras dibalik celana Hendrik.

Bukannya berusaha menolak, Nurul justru memegangnya dan bahkan mengelusnya perlahan sehingga membuat Hendrik mengeluarkan suara desa-han tertahan.

"Uda Beb gak tahan aku." ucap Hendrik sambil menyingkirkan tangan Nurul.

"Aku ke toilet dulu." lanjutnya sambil berdiri dan pergi meninggalkan Nurul.

Melihat kepergian Hendrik ke toilet dengan sedikit frustasi membuat Nurul semakin terkekeh karena berhasil membuat kekasihnya semakin mabuk kepayang olehnya.

Sambil menunggu Hendrik yang sedang menuntaskan naf-sunya di toilet, tiba-tiba saja ponsel Nurul berbunyi tanda ada pesan masuk.

Ketika melihat siapa yang mengirimnya pesan seketika membuat Nurul tersenyum. Karena ternyata dia adalah tetangganya dan merupakan salah satu cowok yang juga menaksirnya.

"Judika." gumamnya dan segera membuka pesannya.

Ternyata Judika mengingatkan Nurul bahwa nanti malam akan ada rapat pemuda-pemudi di RT mereka. Karena mereka berdua salah satu pemuda-pemudi yang aktif di desa mereka.

Nurul segera membalas pesan Judika dengan mengatakan bahwa dia nanti malam akan datang dan mengucapkan terima kasih karena Judika sudah mengingatkannya.

Begitulah Nurul dia seolah memberikan harapan palsu kepada seseorang yang jelas-jelas menyukainya.

Nurul segera memasukkan ponselnya ke dalam tas begitu melihat Hendrik dari kejauhan yang berjalan menghampirinya. Karena jika Hendrik tahu Nurul berkirim pesan kepada lelaki lain dia akan marah. Hendrik begitu mudah cemburu dengan Nurul. Padahal tanpa sepengetahuan Hendrik, Nurul bermain api dibelakangnya meskipun itu hanya saling mengirim pesan. Karena semuanya akan berawal dari saling mengirim pesan dan membuat akhirnya keduanya saling nyaman.

Ternyata dari kejauhan Hendrik tahu jika Nurul terlihat sedang mengetik pesan. Begitu jarak mereka dekat Hendrik segera bertanya kepada Nurul. Karena semua hubungan yang sehat itu akan dimulai dari saling adanya keterbukaan masing-masing.

"Kirim pesan sama siapa?" tanya Hendrik dengan wajah yang sedikit menahan cemburu jika saja benar Nurul mengirim pesan kepada cowok lain.

"Sama Ibu Beb, dia nyuruh cepet pulang soalnya uda sore." jawab Nurul berbohong.

"Bener Ibu?" tanya Hendrik lagi.

"Bener Beb, gak percayaan banget sih." jawab Nurul dengan tersenyum dan seolah memang benar apa yang dikatakannya.

Untuk menutupi kebohongannya dan agar Hendrik tidak marah, Nurul segera mencium sekilas bibir Hendrik agar tidak cemberut lagi. Dan benar saja setelah diberikan ciuman tersebut, Hendrik pun menjadi luluh kepada Nurul.

"Ya uda kalau gitu ayo pulang." ucap Hendrik sambil mengambil tas nya dan bersiap pergi dari taman dengan diikuti oleh Nurul.

...****************...

Haii... Ketemu lagi nih 🥰

Bikin cerita soal pelakor lagi aja ya 😅

❤ Happy reading ❤

Tetap semangat 💪

Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!