Hangat Dalam Pelukanmu

Hari masih berada di rumah Judika pada tengah malam itu. Mereka memang sering bersama meskipun hanya sekedar minum kopi dan merokok di teras rumah Judika. Dan terkadang mereka bermain gitar bersama beberapa teman lainnya yang memang sengaja datang juga.

"Kamu yakin besok mau ajak jalan Nurul ke Tawangmangu?" tanya Hari memastikan.

"Ya yakin lah, kan uda janjian tadi." jawab Judika yakin.

"Bukannya percuma kamu deketin dia, tapi sudah jelas tahu akhirnya kalian tidak bisa bersatu." ucap Hari lagi mencoba mengingatkan Judika tentang hal itu.

Hari dan Judika tentu tahu bahwa Ibu Sumi tidak setuju jika Nurul berpacaran apalagi sampai menikah dengan tetangga sendiri. Tetapi Judika tetap ingin mendekati Nurul.

"Itu dipikir nanti aja yang penting jalani aja dulu. Nurul juga mau kan aku ajak jalan." jawab Judika yang sebenarnya juga tidak memiliki solusi tentang hal itu.

Akhirnya Hari pun hanya memberikan dukungan kepada Judika jika dia ingin mendekati Nurul.

...----------------...

Keesokan harinya Nurul sudah bangun pagi, dia sengaja membantu Ibu nya untuk melakukan pekerjaan rumah. Dan memang Ibu Sumi memiliki warung makan kecil di rumahnya sehingga setiap pagi memang harus berjualan. Dan Nurul sengaja membantu Ibu nya supaya nanti ketika dia akan meminta ijin keluar rumah diberi ijin oleh Ibu nya.

Padahal jika hari libur Nurul kadang malas-malasan untuk membantu Ibu nya. Dia lebih suka menghabiskan waktu menonton televisi di kamarnya.

Saat ini Ibu Sumi dan Nurul sedang memotongi sayuran yang akan dimasak.

"Kamu mau minta apa dari Ibu?" tanya Ibu Sumi tiba-tiba.

Karena beliau tahu jika Nurul sudah mendekati dan membantunya pasti ada sesuatu yang akan dia minta.

"Maksud Ibu?" tanya Nurul tidak tahu maksud dari pertanyaan Ibu nya.

"Kamu kalau sudah membantu Ibu kayak gini pasti ada maunya." jawab Ibu Sumi.

Nurul hanya tersenyum saja sambil memamerkan gigi nya yang putih karena niatnya sudah bisa dibaca oleh Ibu nya.

"Kog Ibu tahu sih?" tanya Nurul penasaran.

"Ibu sudah mengandungmu selama 9 bulan lebih dan Ibu juga yang merawatmu sejak bayi mana mungkin Ibu tidak tahu apa-apa. Jika memang Ibu tidak tahu itu karena kamu yang tidak jujur pada Ibu." jawab Ibu Sumi.

Benar juga apa yang dikatakan Ibu Sumi, selama ini beliau seakan tidak tahu apa-apa karena Nurul yang tidak jujur kepadanya. Dan tidak mungkin jika Ibu Sumi selalu mengikuti kemana Nurul pergi.

"Makasih ya Bu." ucap Nurul sambil memeluk lengan Ibu nya dengan manja.

"Ya uda kamu mau minta apa?" tanya Ibu Sumi kembali.

"Nanti Nurul mau kerja kelompok di rumah Susi Bu, boleh kan ya?" tanya Nurul meminta ijin dengan berbohong, karena tidak mungkin dia meminta ijin untuk pergi dengan Judika.

"Bener ke rumah Susi?" tanya Ibu Sumi memastikan.

"Beneran Bu." jawab Nurul dengan ekspresi yang sangat meyakinkan.

"Ya uda yang penting hati-hati ya." ucap Ibu Sumi memberi ijin.

"Makasih Ibu." jawab Nurul lagi dengan bahagia.

...----------------...

Nurul sudah bersiap-siap akan pergi dengan Judika, karena dia meminta ijin kepada Ibu nya dengan berbohong mengerjakan tugas maka Nurul pun membawa tas bukan berisi buku pelajaran tetapi berisi baju ganti.

Setelah berpamitan kepada Ibu nya, Nurul pun berjalan menuju jalan raya tempat dimana dia janjian dengan Judika. Tetapi sebelumnya Nurul mampir ke rumah saudaranya yang tidak jauh dari jalan raya untuk berganti pakaian dengan yang dibawanya di dalam tas.

Ketika Nurul sampai di tempat janjian, ternyata Judika sudah ada disana. Nurul segera menghampirinya dengan tersenyum begitupun dengan Judika.

"Maaf ya agak lama, tadi bantuin Ibu dulu." ucap Nurul begitu sampai di depan Judika.

"Iya gak apa-apa, aku bakal tunggu kamu sampai kapan pun." jawab Judika dengan menggombal sambil menyerahkan helm kepada Nurul untuk dipakainya.

Nurul hanya tersenyum dan menerima helm dari Judika. Nurul mengancingkan tali helm tersebut tetapi sangat susah sehingga dia membutuhkan waktu untuk itu. Judika pun melihat apa yang dilakukan Nurul.

"Coba sini." suruh Judika agar Nurul mendekat kepadanya.

Nurul pun berjalan mendekat kepada Judika dan membuat hingga tidak ada jarak diantara mereka. Judika segera mengancingkan tali helm e dengan mudah. Tetapi sedetik kemudian pandangan mereka bertemu untuk beberapa saat. Dan keduanya seakan sama-sama terhipnotis. Tetapi tidak berada lama Judika pun tersadar kemudian tersenyum canggung kepada Nurul.

"Ayo." ajak Judika agar Nurul segera naik ke boncengan motornya.

Nurul pun segera menurut kemudian dengan segera Judika melajukan motornya menuju Tawangmangu.

Di sepanjang perjalanan keduanya sangat menikmati perjalanan. Judika sengaja melajukan motornya dengan santai karena ingin menikmati saat-saat berdua dengan Nurul. Nurul pun dengan sengaja memeluk pinggang Judika dari belakang untuk berpegangan. Dan Judika pun dengan sengaja memegang tangan Nurul yang berada di pinggangnya. Keduanya seperti pasangan kekasih pada umumnya.

Semakin menuju ke Tawangmangu semakin suasana dan hawa dingin menusuk tubuh mereka. Dan Nurul pun semakin mengeratkan pegangannya pada pinggang Judika.

Tidak berapa lama keduanya sampai di tempat yang dimaksud. Judika segera memarkirkan motornya di tempat parkir kemudian mereka mencari warung untuk mereka makan dan bersantai.

Mereka memesan sate kelinci yang menjadi favorit jika datang ke tempat itu. Dan mereka memilih duduk di tempat lesehan yang disediakan oleh warung tersebut.

Keduanya menikmati sate bersama setelah penjaga warung mengantarkan pesanan mereka. Sambil makan mereka sambil mengobrol dan membicarakan banyak hal hanya untuk sekedar berbasa basi. Setelah makanan mereka habis keduanya pun terlihat mengobrol semakin intim karena jarak mereka yang cukup dekat.

"Dingin ya?" tanya Judika ketika melihat Nurul yang mengeratkan jaketnya.

Nurul hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari Judika.

"Sini aku peluk." ucap Judika sambil merentangkan kedua tangannya seolah ingin memeluk Nurul.

Niat Judika melakukan itu adalah hanya untuk menggoda Nurul saja, karena jika Judika langsung memeluk Nurul dia takut dinilai kurang ajar kepada Nurul. Tetapi ternyata Nurul mengiyakannya. Nurul segera saja mendekat kepada Judika dan masuk ke dalam pelukan Judika. Dan Nurul merasa sangat nyaman berada di pelukan Judika. Awalnya Judika kaget tetapi kemudian dia menikmati juga karena Nurul sendiri yang datang kepadanya.

Dan tidak jauh dari mereka banyak juga pasangan anak muda yang lainnya. Mereka seperti bebas melakukan apa saja karena merasa tidak saling kenal. Dan di dekat Judika dan Nurul duduk ada juga pasangan yang melakukan selfi berdua. Tanpa disengaja karena belakang mereka adalah Nurul dan Judika sehingga ketika pasangan lain berfoto Judika dan Nurul pun terlihat di hasil foto tersebut.

...****************...

Tetap semangat 💪

Like, komen dan hadiahnya jangan lupa 🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!