Kembalikan Anakku

Kembalikan Anakku

Awal Pertemuan

Hujan rintik rintik malam ini membuat tubuhku yang terasa tidak enak badan menambah rasa tidak nyaman. Sedari siang hingga sore hari selama meeting kepalaku terasa sangat pusing.

Rencananya aku akan pulang ke kota tempat tinggalku esok hari, namun istriku menelpon kalau anakku saat ini sedang sakit panas demam. Pandanganku sudah mulai kabur.

Kulihat sekilas ada sepasang suami istri yang sedang berjalan. Karena kepalaku sangat berat ku hentikan mobil ini tepat di depan kedua orang itu.

Lalu aku turun dari mobil. Belum sempat aku berdiri dengan benar. Tubuhku sudah ambruk dan sudah tidak ingat apa apa lagi.

"Dimana ini?" aku bertanya pada seseorang yang sedang berada di ruangan yang berwarna serba putih

"Anda sedang berada di ruang rawat rumah sakit medika." Jawab perawat itu

"Bagaimana saya bisa ada di tempat ini?" tanyaku lagi

"Semalam bapak di antar ke rumah sakit ini dalam keadaan pingsan. Badan bapak panas sekali." jawab perawat itu kembali.

"Kalau boleh tahu siapa yang telah mengantarkan saya kerumah sakit ini?"

"Ada sepasang suami istri yang mengantar bapak."

Kemudian ku ingat kembali waktu aku masih mengendarai mobil. Ada sepasang suami istri yang sedang berjalan.

"Lalu mereka sekarang berada dimana?"

"Mereka sedang berada di luar katanya menunggu bapak siuman."

"Bisakah mereka masuk ke mari, saya ingin berterima kasih kepada mereka."pintaku

"Baiklah, sebentar akan saya panggilkan mereka." ujar perawat tersebut.

Tok...tok...tok...

Suara pintu kamar terdengar di ketuk dari luar.

"Masuk...."

Pintu kamar terbuka, dua orang tersebut masuk dalam kamar dan tersenyum.

"Selamat pagi pak, bagaimana keadaan bapak sidah baikan?" tanya yang laki laki bernama Agus

"Alhamdulillah sekarang sudah terasa enak, kepala saya sudah tidak pusing lagi, badan saya juga sudah tudak demam lagi." jawab pak Hendrawan.

"Syukurlah pak kalau bapak sudah merasa baikan." Laksmi istri Agus yang berkata

"Oh iya pak, maaf kalau saya lancang karena membawa mobil bapak untuk mengantarkan ke rumah sakit. Ini kunci mobil dan juga dompet yang ada di dalam dashboard mobil bapak." Agus menyerahkan dompet dan juga kunci mobil.

"Maaf sekali lagi, saya hanya mendaftarkan bapak dengan melihat kartu identitas bapak tapo belum saya bayar uang jaminan dan uang pendaftaran di bagian Administrasi karena saya tidak ada uang." ucap Agus dengan perasaan malu dan tersenyum

"Tidak apa apa, justru saya mengucapkan banyak terima kasih kepada kalian berdua, seandainya kemarin malam saya tidak bertemu dengan kalian berdua mungkin saat ini saya sudah di alam lain karena saya mengendarai monil dengan keadaan kepala sangat pusing sekali." pak Hendrawan berkata

"Saya sudah merasa baikan, hari ini saya mau pulang ke rumah saya di kota Bandung, namun saya tidak akan mungkin mengendarai mobil karena takut belum kuat untuk membawa mobil. Kalau boleh tahu rumah kalian dimana, apakh dekat daerah sini?" pak Hendrawan bertanya

" Kami tidak punya rumah, semalam kami berada di jalan karena pemilik kontrakan tempat kami tinggal telah mengusir kami berdua karena sudah beberapa bulan tidak membayar kontrakan karenaas Agus kerjanya serabutan yang hanya cukup untuk makan saja." Laksmi yang menjawab pertanyaan pak Hendrawan.

"Bagaimama kalau kalian ikut saya saja, kebetulan saya punya rumah kecil yang bisa kalian tinggali tidak jauh dari rumah tinggal saya dan Agus bisa kerja sama saya sebagai sopir, bagaimana mau?" Tanya pak Hendrawan

"Kami mau sekali pak, dan saya ucapkan terima kasih karena bapak telah menolong kami berdua." ucap Laksmi

Agus dan Laksmi sangat bahagia sekali karena selain mendapatkan pekerjaan juga mendapatkan rumah sebagai temoat untuk berteduh.

"Saya sudah merasa sehat dan dokter juga sudah memperbolehkan saya pulang. Setelah saya menyelesaikan administrasi, kita langsung berangkat ke Bandung. Mobil bisa di pakai sama Agus. Tapi sebelum kita ke Bandung kita cari makan dulu." ujar pak Hendrawan.

Pak Hendrawan di antar oleh Agus ke tempat pembayaran administrasi, sementara Laksmi menunggu di lobi rumah sakit. Setelah selesai semuanya mereka mencari rumah makan untuk mengisi perut karena dari semalam Laksni dan Agus belum makan karena tidak memiliki uang.

Selesai makan Agus, Laksmi dan pak Hendrawan memulai perjalanan menuju Bandung. Agus sudah mulai menjadi sopir pak Hendrawan sejak hari ini. Pak Hendrawan duduk di jok belakang, sementara Laksmi duduk di jok depan sebelah sopir. Awalnya Pak Hendrawan Agus mengobrol. Mungkin karena lelah akhirnya pak Hendrawan tertidur, terdengar dari suara dengkuran halusnya.

Mendekati kota Bandung di tol Pasteur, Agus mulai membangunkan Pak Hendrawan untuk bertanya lokasi rumahnya.

"Oh sudah di Bandung ya?"tanya pak Hendrawan

"Iya pak kita sudah sampai Bandung, kita ke arah mana ya pak?" tanya Agus pada Pak Hendrawan

Pak Hendrawan memberikan petunjuk harus ke arah mana tujuan rumahnya. Tidak berapa lama mereka sudah sampai di komplek perumahan elit, rumah pak Hendrawan, dengan deretan rumahnya yang sangat besar.

Di depan sebuah rumah yang paling besar di antara semua rumah, klakson di bunyikan fan keluarlah seorang security yang membukakan pintu gerbang, serta membungkukan badan menghormati pak Hendrawan.

"Ayo kita turun. Istri dan anak saya sudah menunggu di dalam rumah."ucap pak Hendrawan pada Agus dan Laksmi

Seoramg security membukan pintu mobil pak Hendrawan, dan menatap Agus dengan tatapan penuh tanya dalam hatinya siapakah orang ini.

"Wahyu, kenalkan ini Agus dan istrinya yanh akan menjadi sopir saya nanti dan itu istrinya Laksmi." ucap pak Hendrawan menjawab kebingungan Wahyu

"oh iya tuan. Mas Agus selamat datang di rumah tuan Hendrawan." ujar Wahyu denga. Logat jawa yang masih kental.

"Terima kasih mas Wahyu." ucap Agus dan Laksmi sambil tersenyum

"Ayo kita ke dalam, akan aku perkenalkan dengan anak dan istri saya di dalam."ajak pak Hendrawan.

Agus dan Laksmi mengikuti pak Hendrawan memasuki rumahnya yang seperti istana.

Sebuah pintu yang sangat tinggi di buka oleh Pak Hendrawan.

"Mah.. Mamah di mana?" tanya pak Hendrawan mencari keberadaan istrinya.

"Pah kamu sudah pulang, apa sekaramg sudah sehat?" tanya istri pak Hendrawan yang bernama Malika yang datang dari arah tangga lantai dua dengan penampilan yang sederhana, walaupin termasuk kaya raya namun tidak glamour.

"Alhamdulillah mah, papah sudah sehat berkat pertolongan mereka berdua."jawab pak Hendrawan

"Agus Laksmi, kenalkan ini istri saya Malika." ucap pak Hendrawan

"Senang bertemu dengan anda nyonya." sapa Laksmi menyodorkan tangan untuk bersalaman

"Siapa nama kamu?" tanya nyonya Malika

"Saya Laksmi dan ini suami saya Agus." jelas Laksmi

"Terima kasih ya sudah menolong suami saya, kalau tidak ada kalian entah bagaimana nasib suamiku." ucap nyonya Malika dengan suara yang sedih

...****************...

Hai Reader salam kenal, ini karyaku yang pertama semoga kalian suka ya.

Jangan lupa like koment juga ya. Love U

Terpopuler

Comments

atin p

atin p

nyimak dulu thorr

2023-07-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Mulai Bekerja
3 Laksmi Hamil
4 Adit Yang Merajuk
5 Laksmi Melahirkan
6 Laksmi meninggal
7 Bayi Alesha
8 Adit bertemu Bayi Alesha
9 Kemarahan Tuan Hendrawan
10 Kesedihan Agus
11 Nyonya Malika berkunjung
12 Kebahagiaan Alesha.
13 Ke Tempat Kerja Ayah
14 Pulang Bersama Ayah
15 Alesha Sakit
16 Alesha Pulang Dari Rumah Sakit
17 Secara Kebetulan
18 Ancaman Adit
19 Ketakutan Alesha
20 Kekecewaan Agus
21 Keberangkatan Adit Ke London
22 Kerinduan Alesha
23 Keliling Kota London
24 Pulang Ke Tanah Air.
25 Adit Berlibur Ke Indonesia.
26 Alesha Sedih
27 Kebohongan Adit
28 Bu Haidar Ke Kalimantan
29 Beranjak Dewasa
30 Bertemu Mamah Cantik
31 Mencari Nenek
32 Bertemu Paman
33 Semuanya Terungkap.
34 Mencari Nenek Haidar
35 Menemukan Bu Haidar
36 Kehidupan Baru Alesha
37 Kedatangan Om Danu
38 Ke Makam Ibu Laksmi
39 Draft
40 Pernikahan Adit
41 Kelulusan Alesha
42 Masuk Sekolah Menengah Atas
43 Keliling Eropa
44 Kegembiraan Alesha
45 Alesha Pulang
46 Kemarahan Nyonya Malika
47 Alesha ke Rumah Sakit
48 Kegaduhan Di Rumah Sakit
49 Alesha Bau Matahari
50 Alesha Kecelakaan
51 ketakutan Cintya
52 Kemarahan Danu
53 Alesha bangun dari tidur panjangnya.
54 Alesha pulang
55 Pertemuannya dengan Cintya.
56 Kemanjaan Alesha
57 Kesedihan Cintya
58 Nyonya Malika menangis
59 Keresahan Alesha
60 Ayah Agus kecelakaan.
61 Pesan terakhir ayah
62 Peristirahatan Terakhir.
63 Pernikahan Alesha
64 Kehidupan Baru Alesha
65 Kemarahan Adit.
66 Alesha Hamil
67 Cek Kandungan
68 Alesha ngidam
69 Manjanya baby ku
70 Hamil besar
71 Alesha Melahirkan
72 Baby Al
73 Welcome Home Baby Al
74 Cintya Melarikan diri
75 Alesha Pergi
76 Kedatangan Cintya ke kantor Adit
77 Kenangan Ibu Laksmi
78 Kerinduan Nyonya Malika
79 Pencarian Adit
80 Welcome to London
81 Bertemu Marchel
82 Alesha Kuliah
83 Pernyataan cinta Marchel
84 keributan di kantor Adit
85 Wisuda Alesha
86 Pertemuan Adit Dan Al
87 Hari yang di tunggu
88 Al Pulang Ke Rumah.
89 Adit Membawa Pergi Al
90 Al Rewel
91 Al hilang
92 Adit Tertembak
93 Adit pulang dari rumah sakit.
94 Om Danu akan menikah
95 Alesha Menikah
96 Hari pernikahan om Danu
97 Om Danu menikah
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Mulai Bekerja
3
Laksmi Hamil
4
Adit Yang Merajuk
5
Laksmi Melahirkan
6
Laksmi meninggal
7
Bayi Alesha
8
Adit bertemu Bayi Alesha
9
Kemarahan Tuan Hendrawan
10
Kesedihan Agus
11
Nyonya Malika berkunjung
12
Kebahagiaan Alesha.
13
Ke Tempat Kerja Ayah
14
Pulang Bersama Ayah
15
Alesha Sakit
16
Alesha Pulang Dari Rumah Sakit
17
Secara Kebetulan
18
Ancaman Adit
19
Ketakutan Alesha
20
Kekecewaan Agus
21
Keberangkatan Adit Ke London
22
Kerinduan Alesha
23
Keliling Kota London
24
Pulang Ke Tanah Air.
25
Adit Berlibur Ke Indonesia.
26
Alesha Sedih
27
Kebohongan Adit
28
Bu Haidar Ke Kalimantan
29
Beranjak Dewasa
30
Bertemu Mamah Cantik
31
Mencari Nenek
32
Bertemu Paman
33
Semuanya Terungkap.
34
Mencari Nenek Haidar
35
Menemukan Bu Haidar
36
Kehidupan Baru Alesha
37
Kedatangan Om Danu
38
Ke Makam Ibu Laksmi
39
Draft
40
Pernikahan Adit
41
Kelulusan Alesha
42
Masuk Sekolah Menengah Atas
43
Keliling Eropa
44
Kegembiraan Alesha
45
Alesha Pulang
46
Kemarahan Nyonya Malika
47
Alesha ke Rumah Sakit
48
Kegaduhan Di Rumah Sakit
49
Alesha Bau Matahari
50
Alesha Kecelakaan
51
ketakutan Cintya
52
Kemarahan Danu
53
Alesha bangun dari tidur panjangnya.
54
Alesha pulang
55
Pertemuannya dengan Cintya.
56
Kemanjaan Alesha
57
Kesedihan Cintya
58
Nyonya Malika menangis
59
Keresahan Alesha
60
Ayah Agus kecelakaan.
61
Pesan terakhir ayah
62
Peristirahatan Terakhir.
63
Pernikahan Alesha
64
Kehidupan Baru Alesha
65
Kemarahan Adit.
66
Alesha Hamil
67
Cek Kandungan
68
Alesha ngidam
69
Manjanya baby ku
70
Hamil besar
71
Alesha Melahirkan
72
Baby Al
73
Welcome Home Baby Al
74
Cintya Melarikan diri
75
Alesha Pergi
76
Kedatangan Cintya ke kantor Adit
77
Kenangan Ibu Laksmi
78
Kerinduan Nyonya Malika
79
Pencarian Adit
80
Welcome to London
81
Bertemu Marchel
82
Alesha Kuliah
83
Pernyataan cinta Marchel
84
keributan di kantor Adit
85
Wisuda Alesha
86
Pertemuan Adit Dan Al
87
Hari yang di tunggu
88
Al Pulang Ke Rumah.
89
Adit Membawa Pergi Al
90
Al Rewel
91
Al hilang
92
Adit Tertembak
93
Adit pulang dari rumah sakit.
94
Om Danu akan menikah
95
Alesha Menikah
96
Hari pernikahan om Danu
97
Om Danu menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!