Mulai Bekerja

Setelah berbincang mengenai pekerjaan, Agua dan istrinya di antar security menuju rumah yang di janjikan tuan Hendrawan.

Sebuah rumah kecil dengan taman bunga yang asri. Laksmi sangat senang melihat rumah tersebut. Walaupun rumah itu milik orang lain namun Laksmi akan mengurusnya sepenuh hati.

Di dalam rumah tersebut sudah ada perabotannya sehingga Laksmi dan Agua tidak perlu membeli barang barang.

"Mas alhamdulillah kita di beri tumpangan rumah yang sangat bagus seperti ini, kontrakan kita aja tidak sebagus ini." ucap Laksmi pada suaminya.

"Maka dari itu kita harus bersyukur di pertemukan dengan orang sebaik tuan Hendrawan dan nyonya Malika, dan kita harus benar benar berbakti pada keluarga mereka sebagai tanda terima kasih kita." ucap Agus

"Iya mas, mulai besok mas sudah mulai bekerja sebagai sopir ya, dan aku juga sudah mulai bekerja di rumah itu. Semangat ya mas." ucap Lalsmi menyemangati dirinya dan suaminya.

Selesai berbincang, Laksmi memasak untuk makan siang mereka dengan bahan yang sudah tersedia di dalam kulkas. Setelah makan siang Agus dan Laksmi beristirahat menyiapkan tenaga untuk esok hari mereka bekerja.

...----------------...

Hari ini hari pertama Agus dan Laksmi bekerja, pagi pagi sekali mereka berangkat jalan kaki karena rumah tuan Hendrawan tidak jauh dari tempat mereka tinggal.

Agus segera mengambil peralatan untuk mencuci mobil yang akan di pakai oleh tuan Hendrawan. Sementara Laksmi sudah berada di tempat mencuci dan setrika membantu bi Sumi yang sedang menyiapkan sarapan untuk majikannya. Tukang cuci setrika sudah berhenti bekerja karena menikah dan suaminya tidak mengijinkannya bekerja.

Agus dan Laksmi bekerja dengan giat. Sehingga tidak terasa satu bulan sudah mereka berdua bekerja dengan keluarga tuan Hendrawan.

"Apa kamu betah kerja dengan saya?" tanya tuan Hendrawan

"Alhamdulillah saya sangat betah bekerja dengam keluarga tuan."jawab Agus dengan mata berbinar.

"Syukurlah kalau kamu dan istrimu betah bekerja dengan kami." ucap tuan Hendrawan.

"Kamu sudah lama menikah dengan Laksmi?"tanya tuan Hendrawan

"Saya sudah tiga tahun menikah, namun belum juga di berikan momongan."jawab Agus lirih

"Bersabar dan berusaha, dulu saya juga dapat Aditya setelah berumah tangga selama lima tahun. Kami berdo'a dan berusaja semaksimal mungkin. Dan akhirnya kami memilki anak juga." tuan Hendrawan bercerita pada Agus.

"Saya juga berharap semoga tahun ini istri saya bisa hamil." ucap Agus

"Semoga secepatnya terkabul ya."

"Aamiin..." balas Agus sambol tetap pokus le jalan.

Sementara di rumah Laksmi sedang melakukan pekerjaannya menyetrika baju yang tadi pagi di cucinya. Saat sedang memyetrika, Laksmi di kejutkan dengan datangnya Aditya anak satu satunya tuan Hendrawan dan nyonya Malika.

"Bibi lagi sibuk ya?" tanya Aditya

"Iya tuan muda, bibi lagi setrika baju punya tuan muda, tuan dan nyonya." jawab Laksmi

"Kalau sudah selesai bilang sama aku yah, nanti kita main bersama. Aku punya coklat, bibi mau coklatnya?"tanya Aditya

"Ga usah. Coklatnya buat tuan muda saja nanti nyonya marah sama bibi." jawab Laksmi karena takut dirinya di salahkan nyonya Malika kalau coklatnya dia makan.

"Yah bibi ga seru."ucap Aditya merajuk

"Ga usah ngambek ya, nanti bibi selesai kita main ya" ujar Laksmi menghibur Aditya yang sedang merajuk.

"Hore hore kita main." Adtya berkata dengqn bahagia sambil berjingkrak jingkrak.

"Ada apa ini. kok Adit seneng banget?" tanya nyonya Malika yang sedang berdiri di depan pintu.

"Kata bibi nanti kalau sudah selesai kerjanya mau ajak Adit main, boleh kan mah?" tanya Adit.

"Tentu boleh dong sayang." jawab nyonya Malika

"Oh iya Laksmi kalau kamu sudah tidak ada pekerjaan, saya mau titip Aditya.Saya mau arisan mungkin pulangnya nanti sore."

" Bisa bu, saya seneng kalau ngajak main tuan Aditya." jawab Lalsmi

"Syukurlah kalau kamu bisa, hati saya jadi tenang kalau Aditya ada yang menjaganya." ujar monya Malika.

"Bibi Adit tunggu di halaman belakang ya." ucap Aditya sambil berlalu dari ruang setrika.

"Iya tuan muda, sebentar lagi juga selesai kok." jawab Laksmi

Kurang dari setengah jam, pekerjaan Laksmi sudaj selesai dan segeta menuju kw halaman belakang mencari Adtya yang menunggunya di halaman belakang.

"Tuan muda sekarang mau main apa?" Laksmi bertanya setelah melihat banyak sekali mainan yang berserakan dan juga pensil gambar.

Laksmi yang suka menggambar langsung menyambar kertas dan pensil gambar yang ada di sana. Aditya yang melihat Laksmi sedang menggambar menjadi tertarik ingin menggambar juga. Hanya sebuah coretan biasa tapi menghasilkan sesuatu yang indah di pandang mata.

Aayiik bermain dan menggambar tidak terasa waktu sudah sore. Laksmi menyudahi permainannya. Semua mainan yang berserakan segera di rapikan dan di masuklan ke tempatnya lagi.

"Tuan Muda sudah sore sebentar lagi malam. kita mandi yuk, setelah itu makan, mau ga?" tanya Laksmi

"Tapo yang memandikan sama nyuapin bibi ya.?" pinta Adit

"Baiklah bibi akan memandikan tuan muda. Ayo siap siap." ajak Laksmi

Selama ini Aditya sangat kekurangan kasih sayang le dua orang tuanya, terutama mamahnya yang selalu sibuk dengan butiknya dan teman teman arisannya.

Dengan telaten Lakami memandikan Aditya dan setelahnya membeinya makan malam. Aditya merasa senang sekali di perlakukan dengan lembut oleh Laksmi.

Jam menunjukan jam delapan malam, namun nyonya Malika belum pulang juga, justru yang baru pulang tuan Hendrawan. Adit menyambut kedatangan papahnya dengan sukacita.

"Lho Adit kamu belum tidur ?" tanya tian Hendrawan

"Belum pah, mamahnya jjuga belum pulang." jawab Adit

"Memang mamah ke mana?" tuan Hendrawan bertanya lagi

"Tadi mamah bilang katanya mau ketemu sama teman teman arisan mamah."

"Kalau nunggu mamah pulang pasti akan lama, ayo tidur sama papah."ajak tuan Hendrawan pada Adit

"Adit ga mau tidur sama papah, maunya sama bibi aja, bibj mau kan temenin Adit bobo?" Adit bertanya dengan penub harap.

"Adit, bibi kan sudah lelah."

"Tidak apa apa tuan, biar tuan muda Aditya biar saya yang menemani tidurnya." ucap Laksmi.

"Benar kamu tidak lelah.? Tuan Hendrawan bertanya seperi itu karena melihat wajah Laksmi tampak lelah.

"Ayo tuan muda kita naik ke atas, cuci kaki dan gosok gigi." perinyah itu

Laksmi mengajak Aditya untuk segerq naik ke atas tempat tidurmya. Di bacakan cerita dan akhirnya terlelap. Melihat Adit sudah terlelap. Laksmi segera turun dari tempat tidur untuk segera pulang kw rumahnya, ingin mandi air hangat untuk melepaskan segala lelah dan penat hari ini.

"Mas sudah tidak ada pekerjaan lagi, kita pulang yuk?" Ajak Laksmi pada Agus suaminya.

"Sudah beres semua, ayo kta pulang sekarang."

Agus dan Laksmi pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Walaupun rasa lelah masih terasa namun merasakan berjalan berdua dengan pasangan sangat menyenangkan

Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Mulai Bekerja
3 Laksmi Hamil
4 Adit Yang Merajuk
5 Laksmi Melahirkan
6 Laksmi meninggal
7 Bayi Alesha
8 Adit bertemu Bayi Alesha
9 Kemarahan Tuan Hendrawan
10 Kesedihan Agus
11 Nyonya Malika berkunjung
12 Kebahagiaan Alesha.
13 Ke Tempat Kerja Ayah
14 Pulang Bersama Ayah
15 Alesha Sakit
16 Alesha Pulang Dari Rumah Sakit
17 Secara Kebetulan
18 Ancaman Adit
19 Ketakutan Alesha
20 Kekecewaan Agus
21 Keberangkatan Adit Ke London
22 Kerinduan Alesha
23 Keliling Kota London
24 Pulang Ke Tanah Air.
25 Adit Berlibur Ke Indonesia.
26 Alesha Sedih
27 Kebohongan Adit
28 Bu Haidar Ke Kalimantan
29 Beranjak Dewasa
30 Bertemu Mamah Cantik
31 Mencari Nenek
32 Bertemu Paman
33 Semuanya Terungkap.
34 Mencari Nenek Haidar
35 Menemukan Bu Haidar
36 Kehidupan Baru Alesha
37 Kedatangan Om Danu
38 Ke Makam Ibu Laksmi
39 Draft
40 Pernikahan Adit
41 Kelulusan Alesha
42 Masuk Sekolah Menengah Atas
43 Keliling Eropa
44 Kegembiraan Alesha
45 Alesha Pulang
46 Kemarahan Nyonya Malika
47 Alesha ke Rumah Sakit
48 Kegaduhan Di Rumah Sakit
49 Alesha Bau Matahari
50 Alesha Kecelakaan
51 ketakutan Cintya
52 Kemarahan Danu
53 Alesha bangun dari tidur panjangnya.
54 Alesha pulang
55 Pertemuannya dengan Cintya.
56 Kemanjaan Alesha
57 Kesedihan Cintya
58 Nyonya Malika menangis
59 Keresahan Alesha
60 Ayah Agus kecelakaan.
61 Pesan terakhir ayah
62 Peristirahatan Terakhir.
63 Pernikahan Alesha
64 Kehidupan Baru Alesha
65 Kemarahan Adit.
66 Alesha Hamil
67 Cek Kandungan
68 Alesha ngidam
69 Manjanya baby ku
70 Hamil besar
71 Alesha Melahirkan
72 Baby Al
73 Welcome Home Baby Al
74 Cintya Melarikan diri
75 Alesha Pergi
76 Kedatangan Cintya ke kantor Adit
77 Kenangan Ibu Laksmi
78 Kerinduan Nyonya Malika
79 Pencarian Adit
80 Welcome to London
81 Bertemu Marchel
82 Alesha Kuliah
83 Pernyataan cinta Marchel
84 keributan di kantor Adit
85 Wisuda Alesha
86 Pertemuan Adit Dan Al
87 Hari yang di tunggu
88 Al Pulang Ke Rumah.
89 Adit Membawa Pergi Al
90 Al Rewel
91 Al hilang
92 Adit Tertembak
93 Adit pulang dari rumah sakit.
94 Om Danu akan menikah
95 Alesha Menikah
96 Hari pernikahan om Danu
97 Om Danu menikah
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Mulai Bekerja
3
Laksmi Hamil
4
Adit Yang Merajuk
5
Laksmi Melahirkan
6
Laksmi meninggal
7
Bayi Alesha
8
Adit bertemu Bayi Alesha
9
Kemarahan Tuan Hendrawan
10
Kesedihan Agus
11
Nyonya Malika berkunjung
12
Kebahagiaan Alesha.
13
Ke Tempat Kerja Ayah
14
Pulang Bersama Ayah
15
Alesha Sakit
16
Alesha Pulang Dari Rumah Sakit
17
Secara Kebetulan
18
Ancaman Adit
19
Ketakutan Alesha
20
Kekecewaan Agus
21
Keberangkatan Adit Ke London
22
Kerinduan Alesha
23
Keliling Kota London
24
Pulang Ke Tanah Air.
25
Adit Berlibur Ke Indonesia.
26
Alesha Sedih
27
Kebohongan Adit
28
Bu Haidar Ke Kalimantan
29
Beranjak Dewasa
30
Bertemu Mamah Cantik
31
Mencari Nenek
32
Bertemu Paman
33
Semuanya Terungkap.
34
Mencari Nenek Haidar
35
Menemukan Bu Haidar
36
Kehidupan Baru Alesha
37
Kedatangan Om Danu
38
Ke Makam Ibu Laksmi
39
Draft
40
Pernikahan Adit
41
Kelulusan Alesha
42
Masuk Sekolah Menengah Atas
43
Keliling Eropa
44
Kegembiraan Alesha
45
Alesha Pulang
46
Kemarahan Nyonya Malika
47
Alesha ke Rumah Sakit
48
Kegaduhan Di Rumah Sakit
49
Alesha Bau Matahari
50
Alesha Kecelakaan
51
ketakutan Cintya
52
Kemarahan Danu
53
Alesha bangun dari tidur panjangnya.
54
Alesha pulang
55
Pertemuannya dengan Cintya.
56
Kemanjaan Alesha
57
Kesedihan Cintya
58
Nyonya Malika menangis
59
Keresahan Alesha
60
Ayah Agus kecelakaan.
61
Pesan terakhir ayah
62
Peristirahatan Terakhir.
63
Pernikahan Alesha
64
Kehidupan Baru Alesha
65
Kemarahan Adit.
66
Alesha Hamil
67
Cek Kandungan
68
Alesha ngidam
69
Manjanya baby ku
70
Hamil besar
71
Alesha Melahirkan
72
Baby Al
73
Welcome Home Baby Al
74
Cintya Melarikan diri
75
Alesha Pergi
76
Kedatangan Cintya ke kantor Adit
77
Kenangan Ibu Laksmi
78
Kerinduan Nyonya Malika
79
Pencarian Adit
80
Welcome to London
81
Bertemu Marchel
82
Alesha Kuliah
83
Pernyataan cinta Marchel
84
keributan di kantor Adit
85
Wisuda Alesha
86
Pertemuan Adit Dan Al
87
Hari yang di tunggu
88
Al Pulang Ke Rumah.
89
Adit Membawa Pergi Al
90
Al Rewel
91
Al hilang
92
Adit Tertembak
93
Adit pulang dari rumah sakit.
94
Om Danu akan menikah
95
Alesha Menikah
96
Hari pernikahan om Danu
97
Om Danu menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!