Laksmi Hamil

Satu tahun sudah Agus dan Laksmi bekerja di rumah tuan Hendrawan. Aditya semakin lengket saja dengan Laksmi, bahkan pernah beberapa kali minta tidur di rumah Laksmi karena tidak mau berpisah dengan Laksmi. Nyonya Malika merasa semang karena Adit di asuh oleh orang yang sangat menyayanginya. Laksmi di angkat menjadi pengasuh Adit atas permintaan Aditya sendiri.

Sehingga segala keperluan Aditya semua di siapkan oleh Laksmi, sampai sekolah pun harus di antar dan di tunggui oleh Laksmi.

Awalnya tuan Hendrawan tidak keberatan dengan hal itu karena melihat kesibukan istrinya di butik dan juga dengan teman teman sosialitanya yang kadang sampai keluar negeri hanya untuk berbelanja dan sekedar pelesiran saja.

Namun lama kelamaan Aditya sudah tidak mau lagi di dekati oleh nyonya Malika. Yang membuat tuan Hendrawan khawatir karena Aditya sudah terlalu lengket dengan Laksmi, dan hal itu akan berakibat tidak baik jika suatu saat Laksmi dan Agus sudah tidak bekerja lagi dengan keluarga nya. Aditya pasti akan sangat terpukul.

Bagi nyonya Malika yang tidak ingin kegiatan nya di ganggu oleh Adit malah bersyukur karena Aditya ada yang menjaganya.

"Mah bisa tidak kegiatan mamah di luar butik di kurangi sedikit biar mamah sekali kali bisa mengasuh Adit?" Tanya tuan Hendrawan pada suatu hari

"Memangnya kenapa pah, kan itu lebih baik dari pada Aditya tidak ada yang mengasuh dan Laksmi juga tidak keberatan dengan tugas barunya." Jawab nyonya Malika tidak ingin ambil pusing.

"Bukan begitu mah, mamah kan ibu kandung nya, papah tidak ingin Aditya kehilangan kasih sayang mamah sehingga Adit masih meras di perhatikan oleh ibunya sendiri." Ucap tuan Hendrawan

"Pah, selama Adit tidak mengeluh apapun tentang Laksmi ya biarkan saja." Ujar nyonya Malika dengan nada kesal karena dari tadi suaminya selalu menyudutkannya.

Tuan Hendrawan hanya menghel nafas saja karena kalau berdebat terus dengan istrinya tidak akan pernah ada habisnya dan selalu ingin menang sendiri.

...****************...

Pagi itu tidak seperti biasanya Laksmi belum bangun dari tidurnya biasanya jam segini Laksmi sudah berada di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Kamu kenapa kok tumben jam segini masih betah di tempat tidur? Tanya Agus yang khawatir dengan keadaan Laksmi

" Tidak tahu mas, aku kok tiba tiba ingin rebahan saja di kamar." Jawab Laksmi

"Kamu sakit?" Agus bertanya karena meliha wajah istrinya sangat pucat sekali.

"Ga mas, cuma perut ini terasa sangat mual, tadi malam aja aku beberapa kali ke kamar mandi hanya untuk muntah.' jawab Laksmi sambil bangkit dari tidurnya dan berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya yang tidak bisa di cegah.

Agus segera menyusul Laksmi ke kamar mandi khawatir terjatuh karena melihat Laksmi berjalan sempoyongan.

"Kamu tidak apa apa?" Agus bertanya

"Lebih baik kalau sudah di muntahkan." jawab Laksmi sambil membersihkan mulutnya pakai tisu

"Hari ini kamu libur saja dulu, biar mas akan meminta ijin pada tuan Hendrawan dan nyonya Malika kalau kamu sedang sakit. Nanti sepulang mas kerja kita ke dokter ya." ajak Agus

"Mas betangkat dulu ya, kalau ada apa apa telpon mas." ucap Agus beranjak dari tempat tidur

Laksmi hanya bisa mengangguk saja.Setelah berkata kata Agus berangkat menuju rumah tuan Hendrawan.Sampai di gerbang pak Wahyu bertanya

"Mas Agus kemana mba Laksmi nya biasanya suka datang berdua?" Tanya pak Wahyu

"Iya pak, kebetulan Laksmi sedang tidak enak badan." Jawab Agus sambil tersenyum.

Sampai di dalam rumah Agus langsumg mencari tuan Hendrawan dan nyonya Malika untuk meminta ijin Laksmi tidak bisa masuk kerja hari ini.

"Selamat pagi tuan, nyonya, tuan muda" sapa Agus pada tuan Hendrawan dan nyonya Malika dan juga Aditya yang saat itu sedang sarapan.

"Pagi, lho kok sendiri, Laksmi ke mana tidak kelihatan?" tanya tuan Hendrawan melihat Aguw hanya sendirian.

"Laksmi ada di rumah sedang sakit, makanya sekarang saya minta ijin kalau Laksmi hari ini tidak bisa masuk kerja." jawab Agus

Tuan Hendrawan dan nyonya Malika hanya mengangguk dan bertanya perihal penyakit Laksmi. Hanya Aditya yang bereaksi berlebih.

"Hari ini bi Laksmi tidak masuk karena sakit?" tanya Aditya

"Iya tuan muda." Agus menjawab

Aditya terdiam seperti akan menangis karena Laksmi yang sudah mulai di anggap sebagai ibunya sedang sakit. Tuan Hendrawan melihat perubahan mimik Aditya seperti itu menjadi khawatir kareana ketakutannya selama ini terbukti.

"Adit kamu kenapa?" tuan Hendrawan bertanya pada Aditya.

"Adit ga mau bi Laksmi sakit, siapa yang menemani Adit ke sekolah, bantuin bikin PR." Adit menjawab sambil menangis

"Lho kok gitu, kan ada mamah yamg bisa ganti bi Laksmi nganter Adit sekolah." nyonya Malika berkata mengusap punggung Adit.

"Ga mau, Adit maunya sama bi Laksmi kalai sama mamah cuma sibuk sendiri." ucap Adit menangis dan berlari le kamarnya.

"Adit jangan seperti itu nak." ucap nyonya Malika

"Lihat mah apa yamg papah katakan sama mamah, belum lama papah bilang, ternyata sudah seperti ini." tuan Hendrawan menatap istrinya

"Laksmi sudah kamu bawa ke dokter?" tanya tyan Hendrawan pada Agus yang masih berdiri di ruangan tersebut.

"Belum tuan, rencananya nanti sire sepulang saya kerja akan saya bawa ke dokter." jawab Agus

"Hari ini kamu tidak usah masuk kerja, biar saya yang bawa mobil sendiri. Biar kamu bisa antar istri kamu ke dokter. Nanti biaya kw dokter biar saya ganti." ucap tuan Hendrawan.

"Tapi tuan, jadwal tuan hari ini sangat padat. Kalau saya tidak mengantar tuan pasti akan sangat kelelahan."Agus berkata karena tahu kalau hari ini tuan Hendrawan akan banyak pekerjaan di luar.

"Tidak usah kamu pikiran hal itu, lebih baik kamu cepat pulang dan urus istrimu biar cepat sembuh." ujar tuan Hendrawan

"Baiklah tuan kalau memang seperti itu, saya pamit pulang dulu."

Tuan Hendrawan mengangguk dan mempersilahkan Agus untuk pulang. Sebelum Agus pergi, dari dalam kamar Aditya berteriak kalau dirinya ingin ikut Agus mengantar Laksmi ke dokter.

"Adit ga usah ikut ya, sekarang kamu harus sekolah, biar mamah yang antar ya." nyonya Malika membujuknya agar Adit tidak ikut Agus.

"Ga mau, Adit mau ikut mang Agus ke rumahnya nengokin bi Laksmi terus nganter ke dokter."

Tuan Hendrawan dan Nyonya Malika hanya menghela nafasnya. Karena tahu watak anaknya yang keras. Dan akhirmya Agus dan Aditya pulang ke rumah dan segera membawa Laksmi le dokter.

Mereka bertiga menuju ke klinik yang dekat dengan komplek perumahan tuan Hendrawan, sebelumnya di tawari untuk di periksa di rumah sakit besar namun di tolak karena tidak ingin merepotkan tuan nya.

Sampai di klinik, Agus mendaftar dan menunggu antrian beberapa orang. Sampai giliran Laksmi di panggil.

"Ibu Laksmi Nugraha" panggil petugas

"Ayo sudah di panggil" ajak Agus.

"Ayo".

Mereka masuk ruangan dokter. Dan di sana sudah ada seorang dokter wanita yang sangat cantik.

" Pagi bu Laksmi ada keluhan apa?" tanya dokter tersebut.

" Dari semalam saya merasa mual, badan lemas dokter." jawab Laksmi

"Coba ibu berbaring, biar saya periksa." ucap dokter.

Dokter memeriksa dengan teliti lali tersenyum. Dan mempersilakan Laksmi untuk duduk kembali.

"Bu Laksmi tidak sakit, hanya saat ini ibu sedang mengandung makanya mual terus dan badan lemas." Jelas dokter

"Hamil." serentak

Episodes
1 Awal Pertemuan
2 Mulai Bekerja
3 Laksmi Hamil
4 Adit Yang Merajuk
5 Laksmi Melahirkan
6 Laksmi meninggal
7 Bayi Alesha
8 Adit bertemu Bayi Alesha
9 Kemarahan Tuan Hendrawan
10 Kesedihan Agus
11 Nyonya Malika berkunjung
12 Kebahagiaan Alesha.
13 Ke Tempat Kerja Ayah
14 Pulang Bersama Ayah
15 Alesha Sakit
16 Alesha Pulang Dari Rumah Sakit
17 Secara Kebetulan
18 Ancaman Adit
19 Ketakutan Alesha
20 Kekecewaan Agus
21 Keberangkatan Adit Ke London
22 Kerinduan Alesha
23 Keliling Kota London
24 Pulang Ke Tanah Air.
25 Adit Berlibur Ke Indonesia.
26 Alesha Sedih
27 Kebohongan Adit
28 Bu Haidar Ke Kalimantan
29 Beranjak Dewasa
30 Bertemu Mamah Cantik
31 Mencari Nenek
32 Bertemu Paman
33 Semuanya Terungkap.
34 Mencari Nenek Haidar
35 Menemukan Bu Haidar
36 Kehidupan Baru Alesha
37 Kedatangan Om Danu
38 Ke Makam Ibu Laksmi
39 Draft
40 Pernikahan Adit
41 Kelulusan Alesha
42 Masuk Sekolah Menengah Atas
43 Keliling Eropa
44 Kegembiraan Alesha
45 Alesha Pulang
46 Kemarahan Nyonya Malika
47 Alesha ke Rumah Sakit
48 Kegaduhan Di Rumah Sakit
49 Alesha Bau Matahari
50 Alesha Kecelakaan
51 ketakutan Cintya
52 Kemarahan Danu
53 Alesha bangun dari tidur panjangnya.
54 Alesha pulang
55 Pertemuannya dengan Cintya.
56 Kemanjaan Alesha
57 Kesedihan Cintya
58 Nyonya Malika menangis
59 Keresahan Alesha
60 Ayah Agus kecelakaan.
61 Pesan terakhir ayah
62 Peristirahatan Terakhir.
63 Pernikahan Alesha
64 Kehidupan Baru Alesha
65 Kemarahan Adit.
66 Alesha Hamil
67 Cek Kandungan
68 Alesha ngidam
69 Manjanya baby ku
70 Hamil besar
71 Alesha Melahirkan
72 Baby Al
73 Welcome Home Baby Al
74 Cintya Melarikan diri
75 Alesha Pergi
76 Kedatangan Cintya ke kantor Adit
77 Kenangan Ibu Laksmi
78 Kerinduan Nyonya Malika
79 Pencarian Adit
80 Welcome to London
81 Bertemu Marchel
82 Alesha Kuliah
83 Pernyataan cinta Marchel
84 keributan di kantor Adit
85 Wisuda Alesha
86 Pertemuan Adit Dan Al
87 Hari yang di tunggu
88 Al Pulang Ke Rumah.
89 Adit Membawa Pergi Al
90 Al Rewel
91 Al hilang
92 Adit Tertembak
93 Adit pulang dari rumah sakit.
94 Om Danu akan menikah
95 Alesha Menikah
96 Hari pernikahan om Danu
97 Om Danu menikah
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Pertemuan
2
Mulai Bekerja
3
Laksmi Hamil
4
Adit Yang Merajuk
5
Laksmi Melahirkan
6
Laksmi meninggal
7
Bayi Alesha
8
Adit bertemu Bayi Alesha
9
Kemarahan Tuan Hendrawan
10
Kesedihan Agus
11
Nyonya Malika berkunjung
12
Kebahagiaan Alesha.
13
Ke Tempat Kerja Ayah
14
Pulang Bersama Ayah
15
Alesha Sakit
16
Alesha Pulang Dari Rumah Sakit
17
Secara Kebetulan
18
Ancaman Adit
19
Ketakutan Alesha
20
Kekecewaan Agus
21
Keberangkatan Adit Ke London
22
Kerinduan Alesha
23
Keliling Kota London
24
Pulang Ke Tanah Air.
25
Adit Berlibur Ke Indonesia.
26
Alesha Sedih
27
Kebohongan Adit
28
Bu Haidar Ke Kalimantan
29
Beranjak Dewasa
30
Bertemu Mamah Cantik
31
Mencari Nenek
32
Bertemu Paman
33
Semuanya Terungkap.
34
Mencari Nenek Haidar
35
Menemukan Bu Haidar
36
Kehidupan Baru Alesha
37
Kedatangan Om Danu
38
Ke Makam Ibu Laksmi
39
Draft
40
Pernikahan Adit
41
Kelulusan Alesha
42
Masuk Sekolah Menengah Atas
43
Keliling Eropa
44
Kegembiraan Alesha
45
Alesha Pulang
46
Kemarahan Nyonya Malika
47
Alesha ke Rumah Sakit
48
Kegaduhan Di Rumah Sakit
49
Alesha Bau Matahari
50
Alesha Kecelakaan
51
ketakutan Cintya
52
Kemarahan Danu
53
Alesha bangun dari tidur panjangnya.
54
Alesha pulang
55
Pertemuannya dengan Cintya.
56
Kemanjaan Alesha
57
Kesedihan Cintya
58
Nyonya Malika menangis
59
Keresahan Alesha
60
Ayah Agus kecelakaan.
61
Pesan terakhir ayah
62
Peristirahatan Terakhir.
63
Pernikahan Alesha
64
Kehidupan Baru Alesha
65
Kemarahan Adit.
66
Alesha Hamil
67
Cek Kandungan
68
Alesha ngidam
69
Manjanya baby ku
70
Hamil besar
71
Alesha Melahirkan
72
Baby Al
73
Welcome Home Baby Al
74
Cintya Melarikan diri
75
Alesha Pergi
76
Kedatangan Cintya ke kantor Adit
77
Kenangan Ibu Laksmi
78
Kerinduan Nyonya Malika
79
Pencarian Adit
80
Welcome to London
81
Bertemu Marchel
82
Alesha Kuliah
83
Pernyataan cinta Marchel
84
keributan di kantor Adit
85
Wisuda Alesha
86
Pertemuan Adit Dan Al
87
Hari yang di tunggu
88
Al Pulang Ke Rumah.
89
Adit Membawa Pergi Al
90
Al Rewel
91
Al hilang
92
Adit Tertembak
93
Adit pulang dari rumah sakit.
94
Om Danu akan menikah
95
Alesha Menikah
96
Hari pernikahan om Danu
97
Om Danu menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!