All You Need Is Love
Terkadang sebuah cobaan bisa datang kepada siapa saja, entah dari kalangan orang mampu maupun orang-orang yang tidak mampu. Namun, Tuhan tidak akan memberi cobaan di atas kemampuan hamba-Nya, cobaan merupakan peringatan Tuhan untuk hambanya agar menjadi lebih baik. Itulah yang dialami oleh salah satu keluarga, keluarga yang dulunya tentram dan damai berubah saat cobaan datang silih berganti.
Keluarga Ardhani yang bisa dibilang sangat berkecukupan hidupnya, tetapi mereka tidak merasakan kasih sayang dalam sebuah keluarga. Ardhani Dzaky Haidar dan Haifa Silmi Alisha adalah sepasang suami istri yang tengah tersandung masalah, sehingga menyebabkan mereka berpisah. Mereka mempunyai empat orang anak dan semuanya tinggal bersama Pak Dhani. Sedangkan Silmi tinggal seorang diri disebuah rumah yang lumayan besar.
Anak pertama mereka kembar, yakni Amando Saktika Ardhani dan Alvian Akbar Ardhani, anak kedua bernama Alice Zhafira Ardhani, lalu anak terakhir bernama Alisha Corinna Ardhani. Walau mereka korban dari perceraian orang tua mereka, tidak membuat mereka membenci kedua orang tuanya. Mereka juga sering berkunjung ke rumah Silmi, begitu pun Silmi juga sering mengunjungi anak-anaknya. Namun tidak selamanya mereka dapat berkumpul bersama.
Seperti hari ini, ada berita bahwa Silmi tersangkut kasus pencucian uang perusahaan tempatnya bekerja. Memang cobaan tidak hanya datang sekali. Silmi dinyatakan tersangka dan mendapat hukuman penjara selama lima tahun. Mengetahui bahwa Ibunya sekarang mendekam di penjara, membuat keadaan menjadi berbeda.
Dhani berusaha membersihkan nama baik keluarga dan perusahaannya karena kasus yang menimpa mantan istrinya itu. Suasana keluarga itu menjadi berubah, sang ayah masih terus berusaha mengangkat kembali perusahaannya. Sedangkan perlakuan anak pertama juga kini berubah, tapi kasih sayang terhadap adik-adiknya tetap dia berikan walau dengan cara yang berbeda.
...🏡🏡🏡...
Suatu pagi di rumah yang sangat besar dan megah ini terlihat masih sepi. Pagi tadi Dhani sang pemilik rumah sudah berangkat ke kantor, memang inilah kebiasaannya jarang sarapan di rumah karena ia memang harus berangkat sangat pagi. Pergi pagi pulang malam, inilah rutinitas Dhani setiap harinya. Zhaza anaknya juga sudah bangun sejak pagi untuk menyiapkan sarapan untuk saudara-saudaranya, sudah menjadi kewajibannya.
Rumah sebesar ini memang belum mempunyai seorang pembantu, inilah yang membuat Zhaza sedikit kerepotan setiap paginya. Setelah selesai menyiapkan sarapan, ia menuju kamar adiknya. Hari ini adalah hari pertama Zhaza masuk ke sekolah setelah kemarin libur kenaikan kelas.
Zhaza duduk di kelas sebelas SMA, sedangkan adiknya Shasa masih duduk di taman kanak-kanak. Kakaknya baru lulus SMA dua tahun lalu dan sekarang melanjutkan kuliah di sebuah perguruan tinggi. Sakti mengambil fakultas seni jurusan seni musik, sedangkan kembarannya Akbar lebih berminat dengan fakultas ekonomika dan bisnis dengan jurusan manajemen. Walaupun kembar, sifat mereka sangatlah berbeda juga dalam hal kegemaran.
“Sha, bangun!” panggil Zhaza pelan dan duduk di tepi ranjang Shasa.
Nuansa kamar yang di desain seperti negeri dongeng, membuat siapa saja yang berada disini akan merasa senang dan ceria. Shasa membuka matanya dan sesekali menguap.
“Kamu mandi ya? Habis itu langsung ke bawah, Kakak udah masak nasi goreng favorit kamu,” lanjut Zhaza.
“Tapi, Shasa masih ngantuk. Hari ini Shasa nggak usah berangkat ya?” rengek Shasa.
“Nanti kalau Papa tau kamu hari
ini nggak masuk, kamu dimarahi loh. Ayo cepet bangun!” bujuk Zhaza.
Akhirnya dengan malas Shasa menurut dan masuk kamar mandi. Zhaza segera membereskan tempat tidur dan buku-buku pelajaran adiknya. Setelah selesai, Zhaza kembali ke meja makan untuk sarapan.
Selesai mandi Shasa langsung menuju ruang makan untuk sarapan, sampai meja makan dia duduk di depan kakaknya yang ternyata sudah selesai sarapan dan sedang menyiapkan bekal untuk dibawa Shasa ke sekolah.
Zhaza membereskan piring-piring kotor dan membawanya ke dapur, sedangkan Shasa terlihat tenang dengan sarapannya. Tiba-tiba ada seseorang yang menoel pipi Shasa, saat menoleh dia tidak melihat siapa pun. Shasa hendak menyuap nasi yang berada di sendoknya, tapi sudah hilang entah kemana.
“Ih, Kak Akbar jahil. Itu kan nasi goreng Shasa,” omel Shasa yang sekarang tahu kemana perginya nasi tadi. Akbar hanya memeletkan lidahnya mengejek Shasa.
Akbar pun duduk di sebelah Shasa dan mengambil sepotong roti diolesnya dengan
selai, lalu dilahap. Tidak lama Zhaza kembali dan bergabung dengan Kakak juga Adiknya.
“Kamu nggak sarapan, Zha?” tanya Akbar dengan mulut masih penuh.
“Udah tadi, Kak,” jawab Zhaza dan meminum susu.
“Kak Akbar jorok, makanannya muncrat kemana-mana tuh,” celetuk Shasa, sedangkan Akbar hanya nyengir.
Setelah menghabiskan sarapannya Shasa sudah siap dengan ranselnya dan dia menunggu jemputannya. Sejurus kemudian terdengar bunyi klakson mobil, sudah bisa ditebak bahwa itu adalah mobil jemputan Shasa.
“Itu jemputannya udah datang,” ucap Akbar.
“Kak, Shasa berangkat ya?” pamit Shasa kepada kedua kakaknya, mereka mengangguk bersamaan.
“Kak Sakti mana?”
“Kak Sakti masih mimpi di kamar, belum bangun,” jawab Akbar.
“Ayo, Kakak antar sampai depan!” ajak Akbar dan menggandeng Shasa berjalan keluar.
Setelah memastikan Shasa berangkat, Akbar kembali masuk ke dalam. Kali ini dia duduk di
ruang keluarga dan menyalakan televisi. Zhaza sedang membereskan meja makan yang jaraknya tidak jauh dari ruang keluarga.
“Zha, butuh ART ya?” tanya Akbar.
“Ehm, iya. Kakak nggak ke kampus?” jawab dan tanya Zhaza kepada Akbar.
“Kuliah siang,” jawab Akbar tanpa menoleh.
“Kalau Kak Sakti?”
“Nggak tau, dia emang nggak jelas jadwal kuliahnya. Orangnya juga nggak jelas.”
“Siapa yang lo bilang nggak jelas?” tanya seseorang yang tiba-tiba datang.
“Kak Sakti lah,” jawab Akbar masih terfokus pada televisi, sedangkan Zhaza hanya diam tidak berani ikut campur.
“Apa lo bilang?” Sakti langsung meninju Akbar dan membuat Akbar kaget, karena ternyata yang menjawab tadi adalah sang kakak.
“Udah siang, Zhaza berangkat dulu ya?” pamit Zhaza dan tanpa menunggu jawaban dari kedua kakaknya dia langsung berlari keluar rumah.
“Eh Zha, Kakak antar ya?” tawar
Akbar dan mencoba melepaskan diri dari tindihan Sakti.
“Mau kabur lo! Enak aja, udah nggak sopan lo sama gue. Sekarang udah mulai berani sama Abang lo?” Sekarang Sakti menduduki Akbar.
“Kita kan kembar, bisa jadi gue yang Abang lo 'kan?”
“Enak aja, yang keluar gue duluan. Gue Abang lo.”
Saat Sakti lengah, itulah kesempatan emas bagi Akbar.
Dia langsung bangun dan lari terbirit-birit keluar rumah, alhasil Sakti terjungkal ke sofa. Beruntung Zhaza masih berada di luar rumah dan hendak membuka pagar.
...🏡🏡🏡...
Akhirnya Zhaza berangkat diantar Akbar dan mengakibatkan terlambat masuk sekolah. Sebenarnya tidak terlambat, karena jalanan macet itulah yang menyebabkan Zhaza terlambat. Gerbang sekolah pun sudah tertutup dan dijaga oleh seorang satpam berbadan kekar berwajah sangar. Setelah Akbar dan satpam itu bernegosiasi secara alot, akhirnya Zhaza diperbolehkan masuk.
“Belajar yang rajin ya? Kakak pulang dulu,” pesan Akbar dan langsung melajukan mobilnya menjauhi area sekolah.
Zhaza berlari menuju mading untuk melihat dimana kelasnya. Suasana koridor sudah sepi, hanya ada beberapa siswa saja. Hari ini pun tidak diadakan upacara bendera, hanya siswa baru kelas sepuluh yang melaksanakan apel pagi dan dilanjutkan pengenalan lingkungan sekolah.
Dengan ragu Zhaza memasuki kelasnya, dirinya belum tau siapa saja teman sekelasnya sekarang. Zhaza menarik napas dan menghembuskannya dengan perlahan, langkahnya mulai memasuki kelas. Namun, yang terjadi adalah seisi kelas langsung berbisik-bisik dan ada pula yang memandang sinis melihat kehadiran Zhaza. Senyum Zhaza memudar dan ia menundukkan kepalanya.
Zhaza mengangguk dan menuju bangku yang dimaksud. Pelajaran yang sempat terhenti kembali dilanjutkan.
...🏡🏡🏡...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Nurfajrin fajrin
Semangat, terus berkarya
2020-11-26
1
Gladia
alurnya jelas ceritanya menarik.. semangat buatmu thoor.. 5 star n like buatmu!!!! 😁
kita semangat saling dukung ya thor.. Gladia selalu tunggu kedatanganmu🙏
2020-11-11
1
Om Rudi
Om mampir nih, Hana
semoga terus lancar karyanya
dukung Om juga ya
2020-11-08
2