Two

Saat istirahat, Zhaza menghampiri salah seorang anak yang sedang berbincang dengan teman sebangkunya. Anak itu dulu pernah satu kelas dengannya ketika kelas sepuluh. Memang semenjak kelas sepuluh Zhaza bukanlah anak yang pandai bersosialisasi. Mereka berteman hanya sebatas saling mengenal nama, bahkan Zhaza tidak pernah bermain bersama bersama mereka.

“Ehm, Bel. Boleh aku ikut gabung sama kalian?" tanya Zhaza menginterupsi Bella yang asyik berbincang.

“Alice Zhafira Ardhani, kayaknya pernah denger nama itu. Dimana ya gue lupa. Ehm oh iya, keluarga Ardhani dan Nyonya Silmi si koruptor. Iya 'kan?” ucap salah seorang anak yang masih bertahan di kelas membuat Zhaza, Bella, dan teman sebangku Bella menoleh.

“Iya, lo bener. Kok bisa ya? Dia masih punya muka bertahan di sekolah ini?" timpal temannya, anak-anak tersebut tersenyum sinis kepada Zhaza.

Karena sudah tidak tahan lagi, dia memutuskan keluar dari kelas. Tidak mempedulikan niat awalnya yang hendak bergabung bersama dengan Bella. Sepertinya Bella pun sama, enggan berteman dengannya. Hari pertama masuk sekolah bukannya mendapat teman baru, malah ia sakit hati karena perkataan teman-temannya itu.

...🏡🏡🏡...

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, Zhaza lekas keluar kelas dan berjalan seorang diri menuju gerbang. Hari ini rasanya Zhaza malas untuk pulang naik angkutan umum, jadi ia memutuskan untuk minta di jemput oleh salah satu Kakaknya.

Namun, Zhaza ingat kalau Akbar kuliah siang jadi tidak akan bisa menjemput. Kalau Sakti pasti tidak akan mau untuk menjemput Zhaza, lagipula Zhaza juga tidak mengetahui apakah Sakti di rumah atau tidak. Jadi dengan terpaksa dia pulang dengan naik angkutan umum. Tiba-tiba ponsel Zhaza berbunyi tanda ada telepon masuk, segera Zhaza menekan tombol hijau di layar.

“Halo?”

“Maaf, ini dari pihak sekolah Alisha. Mengapa Alisha belum di jemput?”

“Loh, hari ini kan Alisha ikut mobil jemputan?"

“Maaf, tapi tadi Alisha bilang akan di jemput Papanya. Namun, sampai sekarang Papanya ataupun pihak keluarganya belum ada yang menjemput. Kami juga berusaha menghubungi Bapak Ardhani, tetapi tidak ada jawaban."

“Kalau begitu saya akan segera kesana.”

Zhaza bergegas menuju sekolah Shasa, Zhaza berlari menuju sekolah adiknya itu. Karena jaraknya memang tidak begitu jauh. Napasnya terengah-engah saat sampai sekolah Shasa, sekolah itu sudah tampak sepi.

Zhaza mencari keberadaan adiknya itu dan ternyata sedang duduk di dekat pos satpam ditemani seorang guru.

“Hhhh, maaf saya terlambat jemput Alisha,” ucap Zhaza yang masih terengah-engah.

“Iya, lain kali jangan terlambat lagi. Kasihan Alisha lama menunggu, memangnya Papa kalian keluar kota?” tanya guru itu yang memang sudah tahu keadaan Shasa.

“Tidak, mungkin masih sibuk. Jadi tidak bisa menjemput Alisha,” jawab Zhaza memberi alasan. 

“Kalau begitu kami pulang dulu.”

“Iya, hati-hati di jalan.”

Zhaza tersenyum dan mengangguk. Mereka berdua berjalan bergandengan tangan. Sebelum pulang ke rumah, Shasa minta ditemani ke taman terlebih dahulu.

Zhaza dan Shasa duduk di bangku taman yang mengahadap danau buatan. Shasa hanya diam dan menundukkan kepalanya. Zhaza yang merasa aneh dengan gerak-gerik Shasa menjadi penasaran.

“Ada apa, Sha?” tanya Zhaza hati-hati.

Shasa masih diam dan menunduk. Zhaza tidak lagi mengusik adiknya, mungkin Shasa memang sedang penat. Terdengar suara sesenggukan kecil dari sebelah Zhaza, ia langsung menoleh dan terlihat Shasa sedang menangis.

“Loh, kok nangis? Ada apa, coba cerita sama kakak.”

“Shasa kangen Mama, kapan kita jenguk Mama lagi? Shasa pengen kayak dulu pergi bareng, piknik bareng,” curhat Shasa menumpahkan kesedihannya.

Zhaza yang mendengarkan itu menjadi terenyuh, dia juga rindu masa-masa itu. Entah kapan masa-masa itu dapat terulang lagi.

“Kapan-kapan kita jenguk Mama ya?” hibur Zhaza.

“Janji ya? Kita ajak Papa."

“I... iya,” jawab Zhaza ragu.

Namun, ia kembali senang saat Shasa sudah tidak menangis lagi, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada sebuah pesan dari kakaknya.

“Sha, kucing yang kamu minta udah datang. Barusan Kak Akbar chat Kakak,” ucap Zhaza setelah membaca isi pesan itu.

Kemarin Shasa memang ingin seekor kucing dan sepertinya permintaan itu langsung dikabulkan oleh papanya.

“Beneran, Kak? Kalau gitu ayo cepet pulang!” kata Shasa ceria dan menarik tangan Zhaza. Zhaza pun mengikuti langkah Shasa.

Ternyata memang benar, ketika Zhaza dan Shasa sampai rumah ada sebuah kotak di atas meja ruang tamu. Dengan semangat Shasa membuka kotak itu, saat sudah terbuka kaluar seekor kucing Persia dengan bulu berwarna putih seperti salju. Shasa langsung menggendong kucing yang masih kecil itu.

“Dikasih nama siapa ya?” gumam Shasa sambil mencari-cari nama yang cocok.

“Kan, warnanya putih kayak salju, gimana kalau Snow?” usul Zhaza.

“Snowhite, bagus nggak? Kayak di princess itu.”

“Bagus kok.”

“Sekarang nama kamu Snowhite, aku panggil kamu Snow,” ucap Shasa antusias.

Zhaza tersenyum lalu masuk ke kamarnya untuk berganti baju, disusul Shasa dengan menggendong Snow menuju kamarnya. Saat Shasa melewati ruang keluarga, dia melihat Sakti sedang tidur di sofa. Pikiran jahil menghinggapi kepalanya, didekatinya sang Kakak. Lalu ia meletakkan Snow di atas tubuh Sakti, ekor Snow yang menghadap wajah Sakti bergerak mengelus-elus hidung Sakti.

“Hachi... apaan sih!” ucap Sakti dan terbangun dari tidurnya dan melihat ada yang duduk diatas tubuhnya. “Kucing darimana nih?”

“Hihihihi.”

“Shasa? Ngapain sih? Jangan-jangan lo yang ganggu ya!”

“Bukan aku, yang ganggu Snow. Tapi, aku yang taruh Snow di situ,” jawab Shasa polos.

“Ckck, dasar ganggu aja! Minggir sana!" bentak Sakti membuat Shasa menunduk takut.

Sementara Sakti keluar dari rumah meninggalkan Shasa yang sebentar lagi siap meluncurkan air matanya. Gadis kecil itu tak menyangka akan mendapat bentakan dari kakaknya itu.

...🏡🏡🏡...

Terpopuler

Comments

Om Rudi

Om Rudi

Sakti alergi kicing kali


Yuk dukung karya Om:

Sanggana1: Perampok Raja Gagah

Pendekar Sanggana (up)

2020-11-21

1

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

Hadirr lg.. mari kita slng mndukung

2020-10-18

1

Istri Sah Dewangga ~

Istri Sah Dewangga ~

Lanjut Akak.

2020-10-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!