Kan Kulakukan Demi Kamu

Kan Kulakukan Demi Kamu

BAB 1

Di Sebuah mobil yang mewah terlihat sosok wanita dengan paras yang cantik dia adalah Oktavia, sosok perempuan yang masih mencintai pria yang dulu pernah singgah dihatinya, namun semua itu berakhir karena dia menikah dengan Reno, pria dingin namun sangat mencintai Oktavia tanpa sepengetahuannya.

Terlihat Oktavia keheranan sambal menunggu jawaban dari Reno tetapi dia tetap belum mendapatkan jawaban dari Reno yang ada di sampingnya itu. Sehingga dia kembali bertanya pada Reno karena dia ingin tahu jawabannya.

"Mengapa kamu melakukan semua ini?" tanya Oktavia kembali pada Reno.

"Mengapa aku melakukan semuanya? Aku juga tidak tahu apa jawabannya. Namun, semua itu hanya kamu yang tahu jawabannya," Reno menjawab dengan nada dingin.

Mendengar jawaban Reno membuat Oktavia merasa semakin bingung. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh pria yang ada di sampingnya itu.

Oktavia hendak bertanya kembali untuk memperjelas jawaban Reno tadi. Namun, dia tidak jadi bertanya karena mobil sudah berhenti dan sang sopir mengatakan sudah tiba di tempat yang dituju.

Arga turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu mobil, Reno keluar terlebih dahulu. Setelah itu dia mengulurkan tangannya pada Oktavia seraya ingin membantu wanita yang sangat cantik itu keluar.

Oktavia tersenyum lalu menerima uluran tangan pria yang ada di hadapannya itu. Dia pun keluar dari dalam mobil dan berjalan memasuki hotel.

Mereka berdua langsung berjalan menuju restoran yang berada di dalam hotel mewah itu. Suasana hati Oktavia tidak menentu, dia merasa tegang karena akan bertemu dengan Randy.

Namun, ada sesuatu yang membuatnya merasa aneh jika melihat Reno. Dia merasa jika dirinya sudah berlaku jahat dan tidak adil terhadap pria yang sudah menjadi suaminya itu.

Reno membukakan sebuah kursi seraya mengatakan untuk Oktavia duduk di kursi itu. Setelah Oktavia duduk di kursinya maka dia pun duduk tepat di hadapan wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

Seorang pelayan mendekat dan menyiapkan semua menu yang sudah dipesan dari awal. Sehingga Oktavia tidak menunggu lama untuk menyantap makan malam.

Terdengar suara dentingan tuts piano, mata Oktavia langsung tertuju pada sebuah piano yang ada di depan sana. Dia menatap dengan saksama, dia berpikir jika orang yang sedang bermain piano itu adalah Randy.

Terlihat raut wajah Oktavia yang senang karena melihat pria yang sangat dicintainya. Namun, tidak berapa lama raut kebahagiaan itu berubah tatkala yang bermain piano bukan Randy.

"Cari informasi mengapa dia tidak ada di sini!" perintah Reno pada Arga.

Arga mengangguk lalu dia berjalan meninggalkan Reno dan Oktavia. Dia langsung mencari tahu di mana keberadaan pria itu, meski dalam hatinya merasa senang karena pria itu tidak ada di sana.

"Apa kau merasa kecewa?" tanya Reno pada Oktavia.

Oktavia hanya diam, dia tidak ingin menjawab apa yang ditanyakan oleh Reno. Entah mengapa dia merasa aneh dengan hatinya sendiri, sehingga dia tidak bisa memahaminya.

"Sebaiknya kita makan saja," ujar Oktavia untuk mengubah topik pembicaraan.

Makan malam pun sudah selesai, mereka berdua memutuskan untuk kembali ke apartemen. Karena mereka berdua masih membutuhkan istirahat yang cukup.

"Maaf, Tuan. Sepertinya pria itu tidak masuk kerja," ucap Arga yang baru saja tiba setelah mencari informasi tentang Randy.

"Kau tahu ke mana dia?" Reno bertanya pada Arga.

"Dia berada di pulau Nanami," jawab Arga.

Setelah mendapatkan semua informasi itu, Reno memutuskan untuk kembali ke apartemen terlebih dahulu baru besok dia akan pergi ke pulau Nanami. Oktavia merasa tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Reno.

Dia merasa tidak suka saja karena Reno begitu semangat mencari Randy. Sehingga membuat Oktavia berpikir jika Reno benar-benar tidak menginginkan dekat dengannya.

Oktavia berjalan terlebih dahulu, hatinya masih terasa kesal karena semua yang terjadi hari ini. Dia tidak mengira jika Reno mencari keberadaan.

Tanpa banyak bicara Oktavia mempercepat langkah kakinya, dia sudah tidak ingin berada di hotel ini. Akan tetapi, dia tidak ingin juga kembali dengan cepat ke apartemen.

Dia menghentikan sebuah taksi yang baru saja menurunkan penumpang. Oktavia berbalik lalu melihat Reno dan Arga masih berada di belakangnya.

"Lebih baik aku mencari tempat untuk menenangkan pikiranku ini," gumam Oktavia sembari memasuki taksi yang baru saja menurunkan penumpang.

"Oktavia!" teriak Reno saat melihat Oktavia memasuki sebuah taksi.

Reno langsung berlari begitu pula dengan Arga yang langsung menghubungi sang sopir untuk segera jalan. Sang sopir dengan cepat menjalankan mobilnya dan berhenti di depan hotel.

Mereka berdua pun bergegas memasuki mobil, Reno menurun sopir untuk mengejar taksi yang sudah membawa pergi istrinya itu. Sang sopir pun langsung menginjak pedal gas sehingga mobil melaju perlahan dan menambahkan kecepatan setelah ke luar dari area hotel.

"Kejar taksi itu!" perintah Reno pada sang sopir setelah melihat taksi yang ada di depannya.

Oktavia tidak peduli jika Reno mengejarnya karena yang diinginkannya adalah menenangkan pikirannya. Dia masih memerlukan waktu untuk menelaah tentang semua sikap Reno yang menginginkan dirinya kembali pada Randy.

Dia pun kembali teringat dengan bayangan punggung yang sama persis dengan punggung Reno. Sehingga dia berpikir jika bayangan itu adalah sangkut pautnya dengan kenangan di masa lalunya.

Kenangan yang terlupakan karena sebuah kecelakaan yang dialaminya. Meski sudah berusaha dengan sangat kuat tetap saja Oktavia tidak bisa mengingatnya.

"Berhenti di Harajuku," ucap Oktavia pada sang sopir taksi.

"Baik, Nona." Jawab sang sopir dengan penuh hormat.

Tidak berapa lama sang sopir menghentikannya mobilnya tepat di daerah Harajuku. Oktavia pun keluar dari taksi lalu berjalan-jalan di daerah Harajuku.

Meski dirinya tidak berniat untuk berbelanja atau hal lainnya. Oktavia berjalan tanpa tujuan tetapi dia merasa senang jika berjalan-jalan di tengah keramaian.

Dia menikmati malam ini dengan menggunakan sebuah gaun. Ponselnya terus berdering tetapi Oktavia tidak ingin mengangkat.

Saat dia sedang berjalan-jalan, ada sekelompok orang yang selalu memperhatikannya. Mereka memiliki niat buruk terhadap Oktavia yang terlihat sangat menarik di mata para berandal.

Salah satu dari orang itu berjalan mendekat pada Oktavia, dia berniat untuk mengarahkan Oktavia ke tempat di mana mereka selalu mempermainkan setiap wanita lalu mengambil semua harta benda yang dimilikinya.

Seorang wanita muda terjatuh tepat di depan Oktavia, dia berpura-pura sakit dan meminta tolong untuk mengantarkannya ke toko milik sang ibu.

Oktavia pun tidak menyadari jika semua itu adalah tipu muslihat dari para penjahat. Dia pun membatu wanita mudah itu menuju toko sahnya.

Dia memapah wanita muda itu menuju sebuah gang kecil yang cahaya penerangan di sana sangat redup. Oktavia mulai merasa aneh dengan yang terjadi. Tidak berapa lama muncul beberapa orang yang mulai mendekat.

Beberapa pria itu seperti preman yang tidak memiliki kemampuan. Sehingga Oktavia tidak merasa takut dengan para berandal yang ingin menyerangnya.

Terlihat beberapa pria itu menyeringai, mereka berpikir jika targetnya kali ini sangat cantik. Sehingga menginginkan menikmati tubuhnya.

"Kau begitu bodoh, Nona!" ucap pria muda itu.

"Aku bodoh? Menurut aku kalianlah yang bodoh," Oktavia berkata pada mereka yang terlihat sangat ingin melahapnya.

Para berandal itu terlihat kesal karena mendengar apa yang dikatakan oleh Oktavia. Mereka berjalan mendekat dan menyeringai. Salah satu dari mereka terlihat sangat berhasrat apabila melihat tubuh Oktavia.

Oktavia hanya tersenyum, dia akan melampiaskan semua kekesalannya malam ini dengan menghajar mereka satu per satu. Dia tidak peduli jika mereka akan kehilangan nyawa atau tidak sadarkan diri.

Ponsel Oktavia berdering, dia mengabaikan panggilan itu setelah melihat siapa yang menghubunginya. Karena yang menghubunginya adalah Reno.

Saat ini dirinya tidak ingin bertemu dengan pria itu sebab dirinya bisa-bisa semakin kesal. Dia pun merasa bingung mengapa dirinya merasa kesal tidak bisa bertemu dengan Randy.

Padahal dalam hatinya berkata sudah tidak ingin bertemu lagi dengan Randy. Karena baginya pria itu adalah masa lalu dan harus dilupakan. Namun, apa yang dikatakan tidak mudah untuk dijalankan.

Terpopuler

Comments

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak

2023-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!