Azby (Azriel Febby)

Azby (Azriel Febby)

Part 1

"Febby mau kemana kamu malam malam gini?" tanya Azriel mengejar langkah Febby menuruni anak tangga.

"Bukan urusan kamu aku mau kemana," balas Febby tanpa menoleh kebelakang.

"Berhenti Febby, ini sudah malam," ucap Azriel lagi tapi tak Febby hiraukan.

"Febby berhenti," bentak Azriel hingga bisa menghentikan langkah Febby.

"Jangan pernah ikut campur dalam urusanku," ucap Febby tanpa menoleh ke arah Azriel.

"Aku ini suamimu, jadi tidak ada salahnya aku mencampuri urusanmu," balas Azriel.

"Suami di atas kertas." Febby menoleh ke arah Azriel sambil tersenyum meremehkan.

Azriel diam. Ya, mereka berdua hanya menikah karena perjodohan yang di lakukan oleh almarhum kedua orang tua Febby.

"Sudahlah kamu tidak perlu mencampuri urusanku, fokus saja mengembangkan perusahaan warisan orang tuaku dan nikmati hartanya, aku tidak membutuhkan itu," lanjut Febby dan berlalu pergi dari rumahnya meninggal Azriel.

"Ya Allah." Azriel mengusap wajahnya untuk meredam emosinya agar tidak keluar.

"Lindungilah istri hamba di mana pun dia berada ya Allah, jagalah dia dari segala mara bahaya," gumam Azriel berdoa agar sang istri selalu dalam lindungan Allah.

Azriel pun memutuskan untuk kembali ke dalam kamar untuk mengambil handphonenya dan menyuruh anak buahnya untuk mengikuti kemana pun istrinya pergi dan jangan biarkan istrinya kenapa kenapa.

...**...

Seperti inilah setiap harinya setelah satu bulan pernikahan Azriel dan Febby. Febby masih tidak bisa menerima Azriel dan menuduh Azriel ingin menguasai harta milik kedua orang tuanya.

Febby berfikir Azriel mau menerima perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tuanya itu semua hanya karena harta kedua orang tuanya.

Padahal semuanya salah, Azriel tidak pernah berfikir untuk mengambil semua harta milik Febby, dia hanya menjalankan amanah dari almarhum mertuanya untuk menjalankan perusahaan peninggalan mereka karena Febby sibuk dengan butik miliknya.

Dulu Azriel adalah asisten papanya Febby di perusahaan, dan setelah kejadian kecelakaan yang menimpa kedua orang tua Febby, di sisa umur kedua orang tua Febby menyuruh agar Azriel menikahi Febby dan menjalankan perusahaan dengan baik.

Awalnya Azriel menolak, tapi karena papa Febby terus memohon akhirnya dia yang memang sudah sangat berhutang budi kepada papanya Febby pun menerima tawaran itu.

Berbeda dengan Febby yang mulai dari awal hingga kini tidak pernah menerima permintaan kedua orang tuanya, dulu dia terpaksa menikah karena tak tega dengan kedua orang tuanya, tapi setelah kedua orang tuanya meninggal dia pun mulai kembali menentang pernikahan ini.

Febby mengganggap kalau Azriel lah yang memaksa kedua orang tuanya agar bisa menikah dengan dirinya dan dia bisa menguasai harta milik keluarganya.

Padahal, kedua orang tuanya lah yang memaksa Azriel untuk menikah dengan putri mereka, selain untuk menjalankan perusahaan, mereka juga percaya kalau Azriel adalah orang yang baik dan bisa menjaga putri mereka dengan baik dan membahagiakannya.

"Hai Feb, lu baru datang?" ucap teman Febby yang menyambut kedatangan Febby.

"Biasalah ada masalah sedikit," balas Febby.

"Yuk kita ke sana," ajak temen Febby menunjuk kolam renang dimana acara terselenggara di sana.

"Yuk," balas Febby.

Saat ini Febby tengah datang ke acara ulang tahun salah satu teman sekolahnya dulu, dia datang terlambat karena tadi harus adu cekcok dulu dengan Azriel sang suaminya.

"Hai, selamat ulang tahun Risa, sorry ya gue datangnya telat," ucap Febby memberikan ucapan selamat sambil menyerahkan kado untuk teman sekolahnya.

"Ehh iya gak papa, gue kira tadi malah lu gak datang," balas Risa yang tengah ulang tahun.

"Hai Yang," ucap seseorang dari belakang Febby membuat Febby langsung menoleh ke belakang.

...***...

"Beno, kamu datang ke sini juga," kaget Febby saat melihat siapa yang memanggil dirinya tadi.

"Iya dong, masak mantan pacar datang aku gak datang sih," balas Beno sambil mengedipkan sebelah matanya genit.

Ya, Beno adalah mantan Febby semasa sekolah dulu, mereka putus karena harus berpisah saat masuk universitas, karena keduanya tidak suka dengan LDR, maka mereka berdua memutuskan untuk berpisah.

Setelah perpisahan di antara mereka berdua Febby juga belum pernah dekat lagi dengan seseorang karena memang dirinya fokus kuliah agar dia bisa menjadi desainer seperti apa yang dia cita citakan.

Usaha tidak mengkhianati hasil, buktinya buah dari kerja keras dan kesabaran Febby sekarang bisa menjadi desainer di sebuah butik miliknya sendiri yang cabangnya sudah ada di mana mana.

"Bisa aja kamu ini." Febby mencubit perut Beno.

"Aduh, dari dulu gak pernah berubah ya, sukanya cubit perut aku mulu," keluh Beno sambil memegangi perutnya yang mendapatkan serangan dari Febby.

"Ya kamu pikir aku Ultraman apa bisa berubah, dari dulu aku juga gini," sewot Febby.

"Hahaha... kamu bisa aja kalau ngelawak," tawa Beno hambar.

"Feb gue pergi dulu ya, lu kan udah ada temennya sekarang," pamit teman Febby.

"Ehh iya gue lupa kalau ada lu, sorry ya lu jadi gak gue anggap barusan," ucap Febby merasa bersalah.

"Santai aja kali, ya udah gue pergi dulu," balas teman Febby dan pergi dari sana.

"Ris, sekali lagi selamat ulang tahun ya, jangan lupa cepat cepat nikah biar gue bisa datang ke kondangan lu." Febby kembali menatap Risa, sang ratu pada malam ini.

"Beres kalau itu mah, asal nanti lu bagi satu desain lu buat gue," balas Risa.

"Oke siap, pokoknya nanti kalau lu mau lamaran bilang sama gue biar gue buatin," balas Febby.

"Oke siap,"

"Ya sudah kalau gitu gue pergi cari makan ya, kayaknya hidangannya enak ena," pamit Febby.

"Ayo silahkan di nikmati, kalau bisa lu harus cobain semuanya," balas Risa.

"Oke siap, lu tenang aja," balas Febby.

"Ayo, kamu mau tetap di sini aja apa pergi sama aku?" tanya Febby pada Beno sebelum melangkah pergi dari sana.

"Aku ikut kamu aja, bosan juga lama lama kalau ada di sini terus," balas Beno yang memilih untuk ikut bersama Febby.

Mereka berdua pun pergi menjauh dari acara itu, sebelum pergi tadi Beno tak lupa memberikan ucapan selamat kepada Risa.

Mereka berdua pergi mengambil makanan yang sudah di hidangkan di sana, tapi kalau untuk makannya Beno mengajak Febby untuk makan di bangku yang kosong, yang posisinya jauh dari keramaian.

"Nah gini kan enak, aku jadi bisa duduk dengan tenang," lega Febby saat dia sudah mendapatkan tempat duduk yang nyaman.

Beno pun mengikuti Febby dengan duduk di sampingnya, tak lupa dia juga membawa piring yang berisi makanan untuk dia makan.

"Gimana sekarang, siapa cewek lu?" tanya Febby menoleh pada Beno sambil mulai memakan sate yang dia ambil.

"Gak ada, jujur setelah putus dari kamu aku jadi merasa tidak tertarik lagi dengan banyak wanita yang sering aku temui," jawab Beno.

"Masak sih, kok aku gak percaya ya," balas Febby yang tidak percaya dengan jawaban yang Beno berikan.

"Hanya kamu yang mampu membuat jantung ku berdebar dari dulu hingga sekarang," jelas Beno meyakinkan.

"Emmm... sweet banget sih," balas Febby.

Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi ada yang mengawasi gerak gerik mereka berdua dari kejauhan, bahkan terkadang dia juga memotret momen momen yang bisa membuat seseorang murka.

...***...

Terpopuler

Comments

Susi Sidi

Susi Sidi

hadir..

2023-07-07

0

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak.

2023-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part #27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part #32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part #35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part #42
43 Part #43
44 Part 44
45 Part #45
46 Part #46
47 Part #47
48 Part #48
49 Part #49
50 Part #50
51 Part #51
52 Part #52
53 Part #53
54 Part#54
55 Part #55
56 Part #56
57 Part#57
58 Part #58
59 Part #59
60 Part#60
61 Part#61
62 Part#48
63 Part#49
64 Part#50
65 Part#51
66 Part#52
67 Part#53
68 Part#54
69 Part#55
70 Part#56
71 Part #57
72 Part#58
73 Part#59
74 Part #60
75 Part#61
76 Part 62
77 Part#63
78 Part#64
79 Part#65
80 Part#66
81 Part#67
82 Part 68
83 Part#69
84 Part#70
85 Part#71
86 Part#72
87 Part#73
88 Part#74
89 Part#75
90 Part#76
91 Part#77
92 Part #78
93 Part#79
94 Part#80
95 Part#81
96 Part#82
97 Part#83
98 Part#84
99 Part#85
100 Part #86
101 Part#87
102 Part#88
103 Part#89
104 Part#90
105 Part#91
106 Part#92
107 Part#93
108 Part#94
109 Part#95
110 Part#96
111 Part#97
112 Part#98
113 Part#99
114 Part#100
115 Part#101
116 Part#102
117 Part#103
118 Part #104
119 Part#105
120 Part#106
121 Part#107
122 Part#108
123 Part#109
124 Part#110
125 Part#111
126 Part#112
127 Part#113
128 Part#114
129 Part#115
130 Part#116
131 Part#117
132 Part#118
133 Part#119
134 Part#120
135 Part#121
136 Part#122
137 Part#123
138 Part#124
139 Part#125
140 Part#126
141 Part#127
142 Part#128
143 Part#129
144 PART#130
145 Part#131
146 Part#132
147 Part#133
148 Part#134
149 Part#135
150 Part#136
151 Part#137
152 Part #138
153 Part#139
154 Part#140
155 Part#141
156 Part#142
157 Part#143
158 Part#144
159 Part#145
160 Part#146
161 Part#147
162 Part#148
163 Part#149
164 Part#150 (TAMAT)
165 author berbicara
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Part 1
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part #27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part #32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part #35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part #42
43
Part #43
44
Part 44
45
Part #45
46
Part #46
47
Part #47
48
Part #48
49
Part #49
50
Part #50
51
Part #51
52
Part #52
53
Part #53
54
Part#54
55
Part #55
56
Part #56
57
Part#57
58
Part #58
59
Part #59
60
Part#60
61
Part#61
62
Part#48
63
Part#49
64
Part#50
65
Part#51
66
Part#52
67
Part#53
68
Part#54
69
Part#55
70
Part#56
71
Part #57
72
Part#58
73
Part#59
74
Part #60
75
Part#61
76
Part 62
77
Part#63
78
Part#64
79
Part#65
80
Part#66
81
Part#67
82
Part 68
83
Part#69
84
Part#70
85
Part#71
86
Part#72
87
Part#73
88
Part#74
89
Part#75
90
Part#76
91
Part#77
92
Part #78
93
Part#79
94
Part#80
95
Part#81
96
Part#82
97
Part#83
98
Part#84
99
Part#85
100
Part #86
101
Part#87
102
Part#88
103
Part#89
104
Part#90
105
Part#91
106
Part#92
107
Part#93
108
Part#94
109
Part#95
110
Part#96
111
Part#97
112
Part#98
113
Part#99
114
Part#100
115
Part#101
116
Part#102
117
Part#103
118
Part #104
119
Part#105
120
Part#106
121
Part#107
122
Part#108
123
Part#109
124
Part#110
125
Part#111
126
Part#112
127
Part#113
128
Part#114
129
Part#115
130
Part#116
131
Part#117
132
Part#118
133
Part#119
134
Part#120
135
Part#121
136
Part#122
137
Part#123
138
Part#124
139
Part#125
140
Part#126
141
Part#127
142
Part#128
143
Part#129
144
PART#130
145
Part#131
146
Part#132
147
Part#133
148
Part#134
149
Part#135
150
Part#136
151
Part#137
152
Part #138
153
Part#139
154
Part#140
155
Part#141
156
Part#142
157
Part#143
158
Part#144
159
Part#145
160
Part#146
161
Part#147
162
Part#148
163
Part#149
164
Part#150 (TAMAT)
165
author berbicara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!