"Siapa laki laki itu?" tanya Azriel kepada anak buahnya yang mengirimkan foto Febby tengah duduk berdua bersama seorang lelaki.
"Dia Beno mantan nyonya Febby semasa sekolah dulu tuan, mereka berdua putus karena jarak waktu mereka kuliah tuan," jelas anak buah Azriel yang sudah mencari tahu siapa laki laki yang bersama Febby itu.
"Suruh mereka tetap mengawasi istriku, jangan biarkan istriku kenapa kenapa," perintah Azriel kepada anak buahnya agar tidak lengah dalam menjaga Febby.
"Baik tuan," balas anak buah Azriel dan segera pergi untuk menghubungi teman temannya yang tengah memantau Febby dari jauh.
"Dasar istri nakal, suami sendiri di anggurin di rumah, ehh dia malah jalan sama cowok lain," gumam Azriel.
Azriel akan tetap menunggu Febby sampai dia pulang, Azriel tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum istrinya datang.
Kalau boleh jujur sebenarnya Azriel sangat mengkhawatirkan Febby yang tengah keluar malam malam, beruntungnya dia ada banyak anak buah sehingga dia bisa mengutus anak buahnya untuk mengawasi Febby.
Lama menunggu di ruang tamu, hingga terdengar ada suara mobil yang baru saja memasuki pekarangan rumah mereka membuat Azriel bangkit dari duduknya.
"Syukurlah, akhirnya dia pulang juga," lega Azriel yang mendengar suara mobil Febby berhenti di depan rumah mereka.
Azriel segera pergi menyambut kedatangan istrinya, dia tidak akan marah, tapi dia hanya ingin bertanya dari manakah istrinya pulang malam malam seperti ini.
Meskipun Azriel sudah mengetahui kemana istrinya pergi, tapi dia tetap ingin bertanya karena dia ingin tahu kejujuran istrinya.
Ceklek.
Suara pintu rumah terbuka dan menampilkan Febby yang baru saja pulang dengan keadaan wajah yang kelelahan.
"Dari mana saja kamu baru pulang jam segini," tanya Azriel tiba tiba.
"Astaga," kaget Febby sambil memegangi dadanya.
"Apa kamu tidak ingat waktu, pantaskah seorang istri pulang tengah malam seperti ini seorang diri?" cecar Azriel menatap Febby.
"Itu bukan urusan kamu, sudah aku bilang berulang kali jangan pernah ikut campur dalam urusan ku, urus saja urusanmu sendiri," ketus Febby yang sudah mengembalikan rasa terkejutnya karena tiba tiba ada Azriel saat dia baru membuka pintu rumahnya.
"Aku ini suami kamu, sudah sepantasnya aku mengikuti urusan kamu," balas Azriel.
"Udah stop, kalau mau marah marah besok saja, aku capek," ucap Febby yang merasa tubuhnya sangat capek.
Febby pun segera melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Azriel menuju kamarnya.
"Febby aku belum selesai bicara," teriak Azriel tapi tidak Febby hiraukan.
"Hufft... berikanlah hamba kesabaran yang tinggi untuk menghadapi istri hamba ya Allah, agar hamba tidak melewati batas," gumam Azriel dan berjalan menuju kamarnya.
Meskipun Febby tidak bisa menerima pernikahan ini, tapi Febby masih mau satu kamar sama Azriel, bahkan mereka berdua juga masih tidur satu ranjang.
Masuk ke dalam kamar Azriel tidak mendapati adanya istrinya di sana, tapi dia mendengar agar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, Azriel yakin pasti istrinya tengah berada di sana, pikir Azriel.
Azriel pun memutuskan untuk menyiapkan baju tidur untuk Febby, setelah mendapatkannya dia langsung meletakkannya di samping kamar mandi agar nanti Febby mudah untuk mengambilnya.
Ceklek.
Saat keluar dari kamar mandi, Febby melihat ada baju tidur yang sudah siap di sana, tanpa mengatakan apapun Febby langsung mengambil baju tidur itu dan kembali masuk ke dalam kamar mandi.
Febby sudah sangat lelah, jadi kalau untuk berdebat dia merasa sangat males.
"Sini aku pijitin kaki kamu, pasti kamu sangat kelelahan," ucap Azriel saat Febby sudah naik ke atas ranjang bersiap untuk tidur.
"Gak usah makasih," tolak Febby dan berbaring membelakangi Azriel.
"Kamu itu, jangan capek capek kalau kerja, kalau badan kamu udah capek itu istirahat jangan di paksa untuk bekerja terus, nanti kamu bisa sakit," ucap Azriel yang sudah mulai memijat kaki Febby.
Meskipun mendapatkan penolakan dari istrinya, tapi Azriel tetap kekeh ingin memijat kaki Febby, sehingga dia memijati kaki Febby dengan posisi Febby membelakangi dirinya.
Febby tak menghiraukan apa yang suaminya lakukan dan katakan, dia memilih untuk memejamkan mata dan tidur karena besok pagi dia harus pergi ke butik miliknya.
"Good night istri ku sayang, mimpi yang indah ya, maafkan aku yang belum bisa menjadi suami yang baik buat kamu,"
Cup.
Azriel mengucapkan selamat malam dan juga memberikan kecupan di kening Febby saat merasa Febby sudah tertidur nyenyak.
Setelah itu Azriel pun ikutan menyusul Febby menuju alam mimpinya, Azriel tidur dengan posisi menyamping menghadap istrinya, posisi tidur Azriel juga biasa saja karena dia tidak ingin berbuat macam macam terhadap istrinya, karena nanti yang ada malah istrinya akan semakin membenci dirinya kalau sampai dia melakukan perbuatan yang tidak tidak, meskipun itu pada istrinya sendiri.
...***...
Pagi harinya, Azriel sudah siap dengan pakaian kantornya, dia melihat ke arah Febby yang masih setia bergulung dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
"Kasian, pasti kamu sangat kelelahan," gumam Azriel mengelus rambut Febby dengan lembut.
Meskipun berat, tapi Azriel tetap membangunkan istrinya karena dia tahu kalau hari ini istrinya ada pekerjaan penting yang tidak bisa di tinggalkan.
"Feb, Febby bangun ini udah siang, kamu mau ke butik kan?" ucap Azriel membangunkan Febby dengan lembut.
Febby yang memang tidak terlalu susah untuk di bangunkan pun segera membuka matanya dan melihat ada wajah Azriel di depannya.
"Apaan sih," Febby segera menjauhkan tubuhnya dari Azriel.
"Ini sudah siang, kamu gak mau bangun?" balas Azriel memberitahu.
Mendengar itu, Febby melihat ke arah jam dinding yang ada di kamar mereka, matanya langsung membola saat melihat ternyata sudah jam setengah tujuh.
"Hah aku telat," Febby langsung beranjak dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi tanpa menghiraukan keberadaan Azriel.
"Dasar, bikin aku makin gemes aja," gumam Azriel menatap tingkah Febby yang tengah berlari menuju kamar mandi.
Azriel segera beranjak menuju walk in closed untuk menyiapkan pakaian kerja istrinya, dia tahu kalau saat ini pasti istrinya tengah buru buru, sedangkan dirinya masih agak santai sedikit karena memang dia ada meeting di jam delapan jadi masih ada waktu sedikit untuk membantu istrinya bersiap.
Selesai menyiapkan pakaian untuk Febby, Azriel segera keluar dari kamar menuju meja makan, di sana dia melihat ada bi Sumi, pembantu yang bekerja di rumahnya tengah menata makanan untuk dirinya dan Febby sarapan.
"Selamat pagi tuan," sapa bi Sumi sambil menundukkan kepalanya hormat.
"Pagi juga bi, masak apa hari ini?" balas Azriel duduk di kursi meja makan.
"Ini saya masak makanan padang tuan, soalnya kemarin nyonya Febby katanya kepingin makan masakan Padang," jawab bi Sumi memberitahu kalau makanan yang dia masak kali ini adalah permintaan Febby.
"Ooh, ya udah bi Azriel minta tolong dong sama bibi buat ambilkan kotak bekal," perintah Azriel.
"Baik tuan," balas bi Sumi tanpa bertanya langsung menjalankan perintah Azriel.
Sebenarnya bi Sumi penasaran, kenapa tuannya meminta dirinya untuk mengambil kotak bekal, apakah tuannya itu ingin membawa makanan ke kantor, atau kan apa, pikir bi Sumi.
"Ini tuan," ucap bi Sumi yang sudah kembali sambil memberikan kotak bekal sesuai dengan permintaan Azriel.
"Terimakasih bi," balas Azriel menerima kotak bekal itu.
Azriel pun dengan cekatan mengambil beberapa macam masakan dan menatanya di kotak bekal itu.
"Emm... apakah tuan ingin membawa bekal?" tanya bi Sumi penasaran.
"Tidak bi, ini untuk istriku, dia hari ini bangunnya kesiangan jadi sudah pasti dia tidak akan ada waktu untuk sarapan di rumah, makanya aku membuatkan bekal untuk dia agar nanti bisa dia makan di butik," jelas Azriel.
"Bibi juga tadi bilangkan kalau ini makanan hasil request istriku, jadi pasti dia akan sangat sedih kalau tidak bisa makan makanan yang dia inginkan," lanjut Azriel.
"Tuan memang suami yang sangat baik dan perhatian, nyonya Febby pasti sangat beruntung bisa mendapatkan suami seperti tuan," balas bi Sumi memuji Azriel.
Azriel hanya membalasnya dengan senyuman saja, karena nyatanya istrinya malah tidak suka dengan dirinya dan sangat membenci dirinya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Susi Sidi
masa sih febbry gak ada getaran sama sekali sama azriel.. jadi gemes sendiri aku sama febbry..
2023-07-07
0