Sementara itu, di dalam kamar Febby baru saja keluar dari kamar mandi, dia melihat ada pakaian yang sudah siap di atas tempat tidur.
"Cih, meskipun dia sudah berlaku baik seperti ini aku tidak bakalan luluh, dasar trik murahan," decih Febby yang berpikir kalau Azriel melakukan itu semua karena ingin mengambil hatinya.
Meskipun begitu Febby tetap memakai pakaian yang sudah Azriel siapkan untuk dirinya, karena memang dia juga sudah sangat buru buru.
Selesai bersiap, dia segera turun sambil membawa tas miliknya.
"Selamat pagi nyonya," sapa bi Sumi yang melihat kedatangan Febby.
"Pagi juga bi, maaf aku hari ini gak sarapan dulu ya bi soalnya lagi buru buru," balas Febby meminta maaf karena dia tidak bisa memakan sarapan yang sudah bi Sumi buatkan.
"Iya nyonya tidak apa apa, nanti lain kali akan bibi masakkan lagi makanan padang untuk nyonya," balas bi Sumi.
"Terimakasih bi, kalau begitu aku berangkat dulu ya," pamit Febby salim kepada bi Sumi.
"Iya nyonya hati hati," balas bi Sumi.
Ya seperti itulah Febby, dia sebenarnya adalah orang yang baik kepada sesama, kecuali kepada Azriel, Febby akan tidak berlaku baik kepada suaminya.
"Tunggu," ucap Azriel menahan kepergian istrinya.
Febby menghentikan langkahnya tapi dia tidak berbalik menatap ke arah Azriel yang memanggil dirinya.
"Ini aku sudah membuatkan bekal untuk kamu nanti makan di butik, kamu bawa ya semoga kamu suka," ucap Azriel memberikan kotak bekal yang sudah dia buatkan untuk Febby.
"Hmm," balas Febby menerima bekal itu dan tanpa berpamitan dia langsung pergi.
"Hati hati di jalan istriku," gumam Azriel menatap kepergian Febby sambil tersenyum.
"Tuan," pangil bi Sumi.
"Gak papa bi, mungkin Febby lagi buru buru makanya dia tidak sempat berpamitan sama saya," balas Azriel yang mengerti kalau bi Sumi ingin menanyakan perlakuan istrinya tadi.
"Ya sudah bi saya mau sarapan dulu, takut kesiangan nanti," lanjut Azriel kembali pergi ke meja makan untuk memakan sarapan miliknya.
"Iya tuan, saya juga pamit kembali ke dapur dulu," balas bi Sumi.
"Mungkin sekarang aku sarapan sendiri, tapi nanti akan aku pastikan kalau aku akan makan bersama keluarga kecil kita," ucap Azriel yakin sambil menatap foto pernikahan dirinya dengan Febby yang terpajang di dinding.
...**...
Azriel sampai di perusahaan milik mertuanya yang di percayakan kepada dirinya, dia di sambut oleh asistennya yang bernama Riko.
"Selamat datang tuan," sapa Riko menyambut kedatangan Azriel.
"Hmm, apa jadwalku pagi ini?" tanya Azriel menanyakan jadwalnya meskipun dia tahu kalau pagi ini dia ada meeting, tapi dia tetap menanyakannya kepada Riko.
"Pagi ini kita ada meeting dengan klien asal Jogja tuan, setelah itu nanti kita langsung berangkat ke Bandung untuk meninjau proyek kerja sama kita dengan pengusaha asal China," jawab Riko membacakan jadwal Azriel.
"Kamu siapkan semuanya, saya mau nanti kita tidak ada kendala dalam meeting," perintah Azriel.
"Baik tuan," balas Riko.
"Oh iya, tolong kamu cari tahu data orang yang bernama Beno, anak buah saya bilang kalau dia adalah mantan istri saya waktu sekolah dulu, saya mau nanti malam semuanya harus sudah ada," lanjut Azriel memerintah Riko untuk mencari tahu data tentang Beno, mantan pacar istrinya dulu.
"Baik tuan akan segera saya laksanakan," balas Riko.
"Ya sudah kamu bisa kembali ke ruangan kamu,"
"Baik tuan, saya permisi dulu," balas Riko pamit dan dibalas anggukan oleh Azriel.
Riko pun pergi meninggalkan ruangan kerja Azriel, sedangkan Azriel dia jadi melamun memikirkan foto yang anak buahnya kirimkan semalam.
"Aku tidak akan membiarkan kamu kembali lagi dengan mantan kamu itu, aku sudah jatuh cinta sama kamu dari dulu jadi aku tidak akan membiarkan apa yang sudah berhasil aku miliki di rebut orang lain," gumam Azriel dengan sikap posesif nya.
Azriel memang baik dan sabar orangnya, tapi kalau sudah menyangkut dengan istrinya dia tidak akan tinggal diam, karena Azriel sudah menyukai istrinya dari semenjak dia mulai bekerja dengan papa mertuanya dulu.
Jadi di saat Febby sudah berada di tangannya, maka Azriel tidak akan melepaskannya begitu saja.
Mungkin sekarang memang Febby belum bisa menerima dirinya, tapi dia akan tetap sabar menghadapi sikap istrinya dan akan meluluhkan hati istrinya dengan cara dia sendiri.
Apalagi mengingat pesan mertuanya yang menyuruh dirinya untuk menjaga sang istri dengan baik, hal itu semakin membuat Azriel untuk tetap mempertahankan Febby apapun yang terjadi nanti.
...**...
Siang hatinya di tempat Febby, dia tengah di sibukkan membuat desain gaun permintaan kliennya.
Kali ini klien Febby agak rewel jadi membuat Febby harus ekstra dalam menangani gaun ini agar kliennya nanti puas dan tidak banyak cerewet.
Saking sibuknya, Febby sampai melupakan bekal yang dia bawa tadi, karena waktu sampai di butik dia sudah di tunggu oleh kliennya, sehingga membuat dia harus merelakan waktu makan sarapannya.
"Siang Bu," sapa Novi asisten Febby di butik.
"Iya Nov ada apa?" balas Febby tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas gambar yang ada di tangannya.
"Saya ingin memastikan apakah bu Febby sudah makan apa belum, soalnya saya lihat dari tadi pagi ibu sangat sibuk terus," balas Novi menanyakan jadwal makan Febby.
"Astaga iya aku lupa aku belum makan dari pagi." Febby menepuk jidatnya karena melupakan waktu jadwal makannya.
"Tuh kan bu Febby pasti lupa, sebaiknya ibu makan siang terlebih dahulu nanti di lanjut lagi buat desain nya, takut nanti kalau ibu sakit kalau sampai melupakan waktu makan ibu," balas Novi menyuruh agar Febby makan terlebih dahulu.
"Iya bentar lagi saya akan makan, makasih ya sudah mengingatkan," balas Febby.
"Sudah menjadi tugas saya Bu,"
"Ibu mau saya pesankan makanan atau ibu mau makan di luar?" lanjut Novi bertanya.
"Saya udah bawa bekal dari rumah kok, itu bekalnya tinggal saya makan aja," balas Febby sambil menunjuk bekal yang ada di atas mejanya.
"Ya sudah kalau begitu saya mau pamit cari makan siang dulu ya Bu, ibu harus cepat makan jangan sampai kelewatan,"
"Iya kamu gak perlu khawatir, bentar lagi saya akan makan kok," balas Febby.
Setelah itu Novi pun pamit pergi dan Febby bukannya langsung makan siang tapi dia malah melanjutkan membuat desain gaun yang dia rancang.
Febby pikir tinggal sedikit lagi, dari pada nanti kepotong dan dia akan lupa dengan desain yang akan dia buat, lebih baik dia melanjutkan membuat desain dan akan makan nanti selesai membuat desain gaunnya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Susi Sidi
jadi penasaran.. informasi tentang mantan febby seperti apa aslinya..
2023-07-07
0