Part 04

Selesai bertemu dengan klien, Azriel bersama Riko langsung pergi mencari makan siang, karena memang sudah waktunya untuk makan siang.

"Gimana, kamu sudah mendapatkan apa yang saya suruh belum?" tanya Azriel di saat mereka sedang menunggu makanan pesanan mereka datang.

"Saya masih dapat setengah tuan, belum sepenuhnya, nanti malam kalau saya sudah mendapatkan semua informasi tentang dia akan langsung saya kirimkan lewat email kepada tuan," jawab Riko.

"Bagus, pokoknya saya mau semua informasi nya gak ada yang kurang sedikitpun,"

"Baik tuan, saya akan melakukannya dengan baik," balas Riko.

"Permisi tuan, ini silahkan pesanan anda," ucap pelayan yang membawakan makanan pesanan Azriel dan Riko.

"Terimakasih," balas Azriel dan Riko.

Pelayan itupun pergi setelah menata pesanan Azriel dan Riko, dan mereka berdua pun mulai menyantap menu makan siang mereka berdua.

"Febby udah makan siang belum ya?" batin Azriel yang tiba tiba saja kepikiran istrinya.

Azriel pun meletakkan alat makannya dan dia segera mengirimkan pesan kepada asisten Febby yang bernama Novi untuk menanyakan keadaan Febby.

Apakah istri saya sudah makan siang?

Isi pesan yang Azriel kirimkan kepada Novi.

"Apa tuan perlu sesuatu?" tanya Riko karena melihat Azriel yang menghentikan acara makannya.

"Enggak, saya hanya kepikiran Febby saja, saya takut kalau dia sampai melupakan jadwal makan siangnya karena sibuk bekerja," jawab Azriel.

"Jadwal peninjauan proyek yang ada di Bandung di tunda lusa, tuan ada waktu luang setelah ini kalau tuan ingin pergi ke butik nyonya Febby," ucap Riko memberitahu kalau setelah ini jadwal Azriel kosong.

"Benarkah, apakah tidak ada jadwal yang lain?" tanya Azriel memastikan.

"Sebenarnya ada pertemuan dengan klien yang kemaren, tapi ini tidak terlalu penting jadi saya bisa mewakilkan tuan kalau tuan ingin pergi melihat keadaan nyonya," balas Riko.

"Kamu memang asisten terbaikku, ya sudah habis ini saya akan langsung pergi ke butik, nanti kamu kembali ke kantor pakai taksi gak papa kan?"

"Gak papa tuan, tuan tidak perlu memikirkan saya," balas Riko.

"Ya sudah ayo kita lanjut makan lagi," ajak Azriel dan mereka berdua pun melanjutkan acara makan siang mereka lagi.

Selesai menghabiskan makanan pesanan mereka, Azriel dan Riko pun langsung pergi dengan tempat tujuan mereka yang berbeda.

Sebelum pergi Azriel menyempatkan diri untuk membelikan makanan untuk sang istri, karena siapa tahu istrinya itu belum makan siang, kalau pun nanti sudah dia juga bisa memberikan makanan itu untuk orang lain yang membutuhkan, pikir Azriel.

Azriel mengendarai mobilnya sendiri menuju butik milik istrinya, sampai di sana dia langsung masuk dan di sambut oleh asisten Febby, yang tak lain adalah Novi.

"Selamat datang tuan Azriel, maaf saya baru melihat pesan yang anda kirimkan barusan, jadi saya belum sempat menjawabnya tuan sudah ada di sini," ucap Novi menyambut kedatangan Azriel sekaligus meminta maaf karena tidak sempat membalas pesan Azriel.

"Hmm, dimana istriku?" tanya Azriel.

"Nyonya sedang berada di ruang kerjanya tuan, tadi saya sudah menyuruh nyonya untuk makan siang, jadi sepertinya nyonya sudah makan siang tadi," jelas Novi.

"Bolehkah saya ke sana?"

"Boleh tuan silahkan, mari saya antar," balas Novi mempersilahkan Azriel pergi ke ruangan Febby.

Tanpa menjawab Azriel langsung berjalan menuju ruangan istrinya di ikuti Novi di belakangnya.

"Silahkan langsung masuk saja tuan, ibu Febby ada di dalam kok," beritahu Novi agar Azriel langsung masuk saja ke dalam ruangan Febby.

"Hmm," balas Azriel.

Novi pun langsung pergi karena dia tidak ingin mengganggu momen berdua antara bosnya dan juga suaminya.

Sementara itu, Azriel langsung mengetuk pintu ruangan Febby.

Tok tok tok.

...***...

"Aduh, kenapa perutku perih banget ya," ringis Febby yang merasakan perutnya terasa perih.

"Auw, ssttt...." Febby memegangi perutnya yang terasa sangat perih.

"Aku lupa belum makan, pantas saja perutku terasa sakit," gumam Febby saat matanya tidak sengaja melihat ke arah kotak bekal yang ada di atas meja.

"Sebaiknya aku makan dulu, nanti aku lanjutkan lagi desainnya," lanjutnya.

Febby bangkit dari tempat kerjanya dan ingin mengambil kotak bekal itu, tapi belum dia sampai di sana kepalanya malah terasa pusing, dan pandangannya pun mulai berkunang-kunang.

Tok tok tok.

Entah kebetulan atau apa, disaat Febby tengah membutuhkan pertolongan ada orang yang mengetuk pintu ruangannya.

"Ma-suk," balas Febby lemah, dia sudah terduduk di atas lantai sambil terus meringis merasakan perutnya yang kesakitan.

Tok tok tok.

Mungkin karena suara Febby yang terlalu lemah, sehingga orang yang mengetuk pintu pun tidak bisa mendengar suara Febby.

Febby yang kesadarannya mulai berkurang pun mencari cara lain, dia mengambil benda yang tak jauh darinya dan langsung melemparkannya ke arah pintu ruangannya.

Brak.

Suara benda yang Febby lempar mengenai pintu, dan di saat itu juga kesadaran Febby hilang, Febby pingsan dengan tangan yang memegangi perutnya.

Sementara itu, di depan pintu Azriel pun bertanya tanya kenapa Febby tak membukakan pintu untuk dirinya, padahal Febby ada di dalam.

Di saat dia tengah sibuk berfikir, tiba tiba dari arah pintu terdengar suara benda jatuh.

"Suara apa itu?" tanya Azriel.

"Feb, Febby kamu ada di dalam kan?" tanya Azriel memanggil nama Febby.

Tok tok tok.

"Feb, Febby," panggil Azriel.

Karena lama tak mendapatkan sahutan, Azriel pun langsung mencoba membuka pintu ruangan Febby, dan beruntungnya pintu itu tidak terkunci.

"Astaghfirullah Febby," kaget Azriel saat dia mendapatinya Febby yang sudah tidak sadarkan diri di sana.

"Feb, Febby sayang bangun, jangan bikin aku khawatir Feb, ayo bangun." Azriel memangku kepala Febby dan tangannya menepuk-nepuk pipi Febby berharap istrinya itu sadar.

Karena tak ada respon dari tubuh Febby, Azriel yang panik pun langsung menggangkat tubuh ramping Febby dan membawanya keluar dari ruangan Febby meninggalkan makanan yang tadi dia bawa.

"Astaga, tuan ibu Febby kenapa?" tanya Novi yang melihat Azriel mengendong Febby yang tengah tidak sadarkan diri.

"Saya juga tidak tahu, kamu urus butik dulu, saya mau bawa Febby ke rumah sakit," balas Azriel.

"Baik tuan," balas Novi dan Azriel pun langsung pergi menuju mobilnya.

"Sayang kamu tahan sebentar ya, kita ke rumah sakir sekarang," ucap Azriel setelah meletakkan Febby di jok belakang dengan posisi berbaring.

Azriel segera masuk ke dalam mobil dan mengemudikannya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di rumah sakit.

Dalam perjalanan dia menghubungi asistennya yang tak lain adalah Riko untuk menyiapkan dokter dan suster untuk istrinya, agar nanti saat dia sampai di rumah sakit Febby langsung mendapatkan penanganan.

Dalam perjalanan sambil menyetir mobil, Azriel sesekali melihat ke arah belakang di mana Febby berada, dia bisa melihat wajah Febby yang biasanya segar, kini terlihat sangat pucat.

"Kamu pasti kelelahan dalam bekerja, atau bahkan kamu melupakan jadwal makan kamu hingga kamu bisa pingsan seperti ini," gumam Azriel menebak sebab Febby bisa pingsan.

Tak berapa lama, akhirnya mobil yang Azriel bawa pun sampai di rumah sakit, dan benar saja, di depan rumah sakit sudah ada beberapa suster yang menyambut kedatangan mereka, emang Riko kerjanya tak pernah gagal sedikitpun, selalu membuat Azriel puas.

"Dok tolong cepat tanganin istri saya, saya tidak ingin terjadi sesuatu dengan dia," pinta Azriel.

"Baik tuan, kami akan melakukan yang terbaik buat istri anda," balas dokter itu.

Febby di bawa masuk kedalam sebuah ruangan yang sudah di siapkan untuk dirinya, Febby akan segera di periksa oleh dokter, sedangkan Azriel, dia hanya menunggu di depan ruangan Febby karena tidak di izinkan ikut masuk oleh dokter yang menangani Febby.

...***...

Terpopuler

Comments

Susi Sidi

Susi Sidi

kenapa febby gak luluh2 juga sih ma perhatian yang azriel lakukan..

2023-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part #27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part #32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part #35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part #42
43 Part #43
44 Part 44
45 Part #45
46 Part #46
47 Part #47
48 Part #48
49 Part #49
50 Part #50
51 Part #51
52 Part #52
53 Part #53
54 Part#54
55 Part #55
56 Part #56
57 Part#57
58 Part #58
59 Part #59
60 Part#60
61 Part#61
62 Part#48
63 Part#49
64 Part#50
65 Part#51
66 Part#52
67 Part#53
68 Part#54
69 Part#55
70 Part#56
71 Part #57
72 Part#58
73 Part#59
74 Part #60
75 Part#61
76 Part 62
77 Part#63
78 Part#64
79 Part#65
80 Part#66
81 Part#67
82 Part 68
83 Part#69
84 Part#70
85 Part#71
86 Part#72
87 Part#73
88 Part#74
89 Part#75
90 Part#76
91 Part#77
92 Part #78
93 Part#79
94 Part#80
95 Part#81
96 Part#82
97 Part#83
98 Part#84
99 Part#85
100 Part #86
101 Part#87
102 Part#88
103 Part#89
104 Part#90
105 Part#91
106 Part#92
107 Part#93
108 Part#94
109 Part#95
110 Part#96
111 Part#97
112 Part#98
113 Part#99
114 Part#100
115 Part#101
116 Part#102
117 Part#103
118 Part #104
119 Part#105
120 Part#106
121 Part#107
122 Part#108
123 Part#109
124 Part#110
125 Part#111
126 Part#112
127 Part#113
128 Part#114
129 Part#115
130 Part#116
131 Part#117
132 Part#118
133 Part#119
134 Part#120
135 Part#121
136 Part#122
137 Part#123
138 Part#124
139 Part#125
140 Part#126
141 Part#127
142 Part#128
143 Part#129
144 PART#130
145 Part#131
146 Part#132
147 Part#133
148 Part#134
149 Part#135
150 Part#136
151 Part#137
152 Part #138
153 Part#139
154 Part#140
155 Part#141
156 Part#142
157 Part#143
158 Part#144
159 Part#145
160 Part#146
161 Part#147
162 Part#148
163 Part#149
164 Part#150 (TAMAT)
165 author berbicara
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Part 1
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part #27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part #32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part #35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part #42
43
Part #43
44
Part 44
45
Part #45
46
Part #46
47
Part #47
48
Part #48
49
Part #49
50
Part #50
51
Part #51
52
Part #52
53
Part #53
54
Part#54
55
Part #55
56
Part #56
57
Part#57
58
Part #58
59
Part #59
60
Part#60
61
Part#61
62
Part#48
63
Part#49
64
Part#50
65
Part#51
66
Part#52
67
Part#53
68
Part#54
69
Part#55
70
Part#56
71
Part #57
72
Part#58
73
Part#59
74
Part #60
75
Part#61
76
Part 62
77
Part#63
78
Part#64
79
Part#65
80
Part#66
81
Part#67
82
Part 68
83
Part#69
84
Part#70
85
Part#71
86
Part#72
87
Part#73
88
Part#74
89
Part#75
90
Part#76
91
Part#77
92
Part #78
93
Part#79
94
Part#80
95
Part#81
96
Part#82
97
Part#83
98
Part#84
99
Part#85
100
Part #86
101
Part#87
102
Part#88
103
Part#89
104
Part#90
105
Part#91
106
Part#92
107
Part#93
108
Part#94
109
Part#95
110
Part#96
111
Part#97
112
Part#98
113
Part#99
114
Part#100
115
Part#101
116
Part#102
117
Part#103
118
Part #104
119
Part#105
120
Part#106
121
Part#107
122
Part#108
123
Part#109
124
Part#110
125
Part#111
126
Part#112
127
Part#113
128
Part#114
129
Part#115
130
Part#116
131
Part#117
132
Part#118
133
Part#119
134
Part#120
135
Part#121
136
Part#122
137
Part#123
138
Part#124
139
Part#125
140
Part#126
141
Part#127
142
Part#128
143
Part#129
144
PART#130
145
Part#131
146
Part#132
147
Part#133
148
Part#134
149
Part#135
150
Part#136
151
Part#137
152
Part #138
153
Part#139
154
Part#140
155
Part#141
156
Part#142
157
Part#143
158
Part#144
159
Part#145
160
Part#146
161
Part#147
162
Part#148
163
Part#149
164
Part#150 (TAMAT)
165
author berbicara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!