His Perfect Wife ( Kawin Kontrak )

His Perfect Wife ( Kawin Kontrak )

Xander Ryn 1

KISAH INI HANYALAH KHAYALAN BELAKA, AKAN ADA ADEGAN - ADEGAN YANG MEMBUAT EMOSI DAN MENAMBAH TENSI, JADI MOHON TINGKAT KESABARANNYA DI TAMBAH YA GENGS 🌊❤️🌹

💐 HAPPY READING 💐

Di sebuah rumah yang sangat - sangat mewah, terlihat seorang pria muda, sedang duduk berhadapan dengan seorang wanita paruh baya yang sedang memarahinya.

"Wanita ini adalah guru bahasa Inggris, lulusan Megister perguruan tinggi, usia 28 tahun, tinggi 160cm dan paling penting dia adalah anak teman papah kamu." Ucap wanita paruh baya itu.

"Dia juga sangat sopan, dan attitudenya bagus sekali, Kenapa kamu tidak mau?" Tanyanya lagi.

Pria yang sejak tadi diam itu, melihat ke arah lain. "Dia adalah wanita yang jorok! Tidak menjaga kebersihan, membuang sampah sembarangan, bagaimana dia bisa jadi panutan untuk murid - muridnya?" Jawab pria itu, dengan nadanya yang sarkas.

Mendengar jawaban putranya itu, Nana ibu dari pria itupun akhirnya menghela nafasnya kasar, lalu memperlihatkan foto wanita yang lain pada putranya. "Yang ini! Dia adalah dokter anak di rumah sakit, dia juga sangat menjaga kebersihan! Mengapa kamu juga tidak mau dengannya?!" Tanya Nana lagi, dengan nadanya yang sedikit membentak.

"Ketepatan waktunya sangat buruk! Di kencan pertama saja dia terlambat 30 menit," jawabnya dengan santai.

"Xander, dia adalah seorang gadis. Wajar saja dia terlambat." Sahut Nana membela gadis yang terlambat itu.

"Mamah! Waktu itu berharga! Kalau di awal saja dia membuang waktu, itu sama saja dia menyia - nyiakan hidupku. Dia bahkan tidak meminta maaf sama sekali." Balas Xander lagi.

"Lalu bagaimana dengan ini?" Nana menunjukan foto yang lainnya lagi.

"Yang ini?"

"Yang ini juga? Masa semua kencan yang Mamah atur, kamu tidak menyukainya?"

"Ada 30 kencan Xander! Dan Mamah juga sudah membayar mahal untuk anggotan VVIP! Untuk apa?! Supaya kamu bisa mendapatkan jodoh yang baik?!" Maki Nana pada putranya yang sangat kepala batu ini.

"Bagaimana dengan ini?! Tanyanya lagi, menunjukan foto yang lain.

"Dia tidak menyukai hewan kecil, padahal aku punya peri!" Jawabnya lugas.

Nana menarik nafasnya dalam dan menggelengkan kepalanya pelan. "Kura - kura tidak berguna itulah yang membuatmu juga ikut tidak berguna!"

"Ini, wanita ini! Dia adalah lulusan terbaik di Oxford! Dia juga suka ikut relawan untuk merawat - rawat hewan, dia juga sangat bersih dan selalu on time, kenapa kamu juga tidak mau?"

"Dia memang sempurna Mah, tapi dia yang tidak mau sama aku, bukan aku yang tidak mau sama dia." Jawab Xander begitu santai.

"Kenapa dia tidak menyukaimu?" Tanya Nana lagi, sepertinya wanita paruh baya itu sudah sedikit harus menahan kesabarannya untuk menghadapi anaknya ini.

Xander melihat ke arah dirinya. "Tidak ada yang salah denganku, mungkin aku yang begitu sempurna sampai dia tidak bisa menandingiku." Jawabnya.

"Xander! Kamu itu sudah berusia 29 tahun! Papah dan Mamah itu mau kamu segera menikah dan mengambil alih perusahaan papah kamu!"

"Kamu selama ini hanya mengurus saham - saham saja! Tidak keluar untuk bekerja, tidak juga berkenalan dengan wanita."

"Mamah dan Papah ini masih muda! Masih bisa bantu kamu untuk mengurus anak - anakmu nanti! Nana bicara dengan panjang kali lebar memberikan putranya itu arahan.

Namun Xander hanya terlihat diam dan menatap ke arah lain. Seperti tidak mendengarkan apa kata - kata mamahnya.

"Xander! Mamah itu sebenarnya tidak mau memaksa kamu untuk menikah sekarang! Tapi Mamah mau kamu tuh menjadi normal seperti orang - orang lainnya! Pergi bekerja, pimpin perusahaan!"

"Lihat, papah kamu sudah tua sekarang! Dia butuh kamu untuk menggantikan posisi dia."

Xander hanya menganggukan kepalanya pelan, lalu dia melihat ke arah jam dinding. "Ahh, sudah jam 1 siang." Ucapnya, lalu bergegas beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya.

"Xander! Mamah belum selesai berbicara?!" Pekik Nana dengan emosi, namun sama sekali tidak di hiraukan oleh Xander.

Lalu Nana menoleh pada pria paruh baya yang duduk tidak jauh darinya. "Kalau kamu tidak bisa membujuk anakmu! Atau membuat anakmu tidak merubah pikirannya! Mulai malam ini kamu tidur di luar!" Ancam Nana pada suaminya.

"Mah, jangan seperti itu dong! Yang salahkan Xander, kenapa Papah yang kena Mah?!" Protes Julio Papah dari Xander.

"Tidak mau tahu!" Sahut Nana dengan tegas, lalu dia pergi ke atas untuk melihat apa yang di lakukkan oleh anaknnya.

Di dalam kamar, Xander terlihat sedang menatap ke arah layar komputernya. "Yesss!" Tungkasnya, ketika permainan sahamnya itu berhasil.

"Peri, hari ini Papah akan membelikan banyak makanan untukmu. Apakah kamu senang?" Tanyanya pada kura - kura peliharaanya.

"Dia senang! Mamah tidak senang!" Tandas Nana masuk ke dalam kamar putranya. Membuat senyum Xander yang tadi merekah kini langsung memudar.

"Ini kesempatan terakhir!" Ucap Nana sambil memberikan selembar foto pada Xander.

"Seorang model, terbaik, cantik dan sopan! Temui dia jam 8 malam ini! Kalau tidak berhasil lebih baik kamu pergi dari rumah ini!"

"Mah! Aku ini anak Mamah loh, kok bisa mamah tega usir aku?!"

"Kalau tidak terima! Lapor sana ke pengadilan!" Tegas Nana, lalu memilih beranjak keluar.

"Mah,"

"Jangan panggil aku Mamah!"

"Tante."

Mendengar itu, Nana semakin murka, lalu dia membuka sendalnya dan melemparkannya pada Xander.

"Galak banget sih." Lirihnya pelan, ketika mamahnya sudah tidak ada di dalam kamarnya.

***

Di sisi lain, Terlihat seorang wanita muda yang sedang duduk bersama dengan wanita paruh baya, mereka sedang menikmati Coffe mereka di pagi ini.

"Jadi bagaimana Ryn? Apakah Suamimu akan pulang menghadiri hari pengangkatan kamu bulan depan?" Tanya Nadine dengan senyumannya.

Ryn tersenyum lalu menoleh ke arah ponselnya yang menyala, di mana dalamnya ada terpasang Wallpapper foto pernikahaanya bersama dengan suaminya.

"Dia sudah 3 tahun tidak pulang, jadi aku rasa saat ini dia akan pulang Bu Nadine." Jawab Ryn dengan yakin.

Sembari mengelus foto yang ada di dalam ponselnya itu.

Nadine tersenyum ketika melihat Ryn yang sepertinya sangat mencintai semuanya.

"Sepertinya jika suami kamu datang, aku butuh memberikanmu libur panjang, agar kalian bisa mempunyai anak ke dua." Ucap Nadine, menggoda.

"Tapi Ryn, Bagaimana dengan keadaan anak kamu yang pertama? Apakah dia baik - baik saja? Apakah kamu tidak ingin menengok dia?" Tanyq Nadine dengan penasaraan.

"Aku memang jarang menjenguknya Bu, tapi jika suami saya dia yang lebih sering karena posisinya lebih dekat, lagi pula -"

"Putri kami ada bersama dengan kakak suamiku , yang tidak bersikap baik dengan ku, jadi untuk -" kalimatnya terhenti, dan dia burpura - pura memandang ke arah lain dengan pandangannya yang sedih dan menyimpan seribu luka.

*To Be Continue. **

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti ***🙏🏻🙏🏻* dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

*Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.*

*Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya**😎*

Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal **😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh ***😭😭😭*

*Terima kasih**🙏🏻🙏🏻*

Terpopuler

Comments

👠

👠

Kok Dia Bisa Tau , Itu Wanita Suka Buang Sampah Sembarangan?

2023-06-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!